Umay terbangun tepat ketika mobil yang dikendarai Abi nya berada tepat di depan gerbang yang cukup besar dengan ornamen-ornamen bertuliskan bahasa arab yang diukir dengan tinta emas sehingga tampak indah sekali dipandang.
"Masyaallah... Gerbang nya aja bagus sekali ya Bi.." celetuk Umi mengagumi gerbang masuk ponpes.
"Ternyata banyak ya Bi murid yang ingin modok disini.. " ujar Umi lagi melihat keadaan sekitar yang mana jalan menuju pondok menjadi macet karena banyaknya orang yang ingin masuk kedalam pondok.
"Tentu saja Umi... Ponpes AL Hikmah itu merupakan salah satu ponpes terbaik yang ada dikota ini.. Maka nya Abi memilih ponles ini untuk Umay, selain selain karena ponpes ini juga masih milik keluarga Abi.." jawab Abi dengan sedikit rasa bangga.
Mobil kemudian melaju perlahan mengikuti jalur jalan yang di tentukan untuk menuju keparkiran mobil yang cukup luas berada tepat di sebelah mesjid megah yang berdiri kokoh di tengah pondok pesantren.
"Masyaallah... " ujar Umay pula mengagumi mesjid ponpes yang begitu cantik dan megah.
"Umi, Umay, ayo turun.." perintah Abi pada Umi dan Umay.
Mereka kemudian berjalan gontai menuju arah rumah Kyai Ahmad Raziq, 0emilik Ponpes yang juga merupakan keluarga dari Abi nya Umay.
"Assalamualaikum Kyai..." Sapa Abi mengulurkan tangan nya kearah Kyai Ahmad yang telah berdiri di teras rumah menanti kehadiran Abi bersama keluarga.
"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh..." jawab Kyai membalas salam Abi lalu meraih Abi kedalam pelukan singkat.
Abi, Umi dan Umay kemudian menghabiskan separuh hari mereka di kediaman Kyai Ahmad yang menceritakan banyak hal tentang awal mjla berdirinya ponpes hingga menjadi terkenal seperti saat ini.
Cerita panjang lebar dari Kyai Ahmad membuat Umay merasa sejuk dan merasa keputusan orangtuanya adalah keputusan yang terbaik untuknya.
"Ya ALLAH... Jadikan ponpes ini sebagai ladang ilmu untukku, hingga Aku mampu mewujudkan semua harapan orangtuaku dan cita-citaku ya ALLAH... Aamiin..." doa Umay dalam hati.
Sore hari nya, Umay diantar menuju asrama wanita oleh Umi dan Ustazah Halimah, istri Kyai Ahmad.
Umay kemudian dikenalkan dengan dua orang kakak pembina kamar, yang akan mengajarkan Umay tata tertib mondok di dalam ponpes Al Hikmah ini.
Selesai berbenah tempat tidur, dan mengepak barang bawaannya kedalam lemari dengan bantuan Umi, Umay kemudian mengantar Umi dan Abi menuju parkiran mobil ditemani oleh Kyai dan istrinya.
Umay kembali menangis sesungukan.
Umipun demikian.
Abi sendiri yang sedari tadi mencoba menahan air matanya, akhirnya tumpah juga ketika memeluk putrinya untuk kali terakhir sebelum mereka pergi meninggalkan pondok pesantren Al Hikmah.
"Kyai.. Ustazah.. Titip Umay ya..." ujar Umi sembari menyeka air matanya yang terus berderai.
"Insyaallah... Sering-seringlah kemari mengunjungi Umay ya... Insyaallah Umaya disini akan di didik menjadi seorang wanita sholeha yang sangat mandiri dan tangguh.." jawab Ustazah Halimah mencoba menenangkan hati Umi yang sedih harus meninggalkan anak gadis semata wayang nya.
"Aamiin...." jawab Umi singkat.
Lama Umay menangis dalam pelukan Umi nya tanpa sepatah katapun.
Iya hanya mampu mendengarkan semua nasihat- nasihat yang diberikan Umi dan Abi bergantian tanpa menyela nya sedikitpun.
Umay benar-benar tidak mampu mengwluarkan kata-kata perpisahan untuk kedua orangtuanya.
Siaranya tercekat di tenggorokan.
Hatinya terlalu sedih seakan ingin berteriak memberontak, namun oya tak mampu.
"Umay... Jaga diri baik-baik ya nak..." ujar Abi sambil mengecup kening anaknya sebelum akhirnya masuk kedalam mobil.
Umay mengangguk kuat dengan isak tangisnya.
"Nanti kalo perlu apa-apa, telepon Umi ya.. Jaga kesehatan.. Jaga diri baik-baik ya nak... Umi sayang Umay..." ujar Umi kembali mwnangis dan memeluk anak kesayangan nya.
Lagi Umay mengangguk tanpa suara.
Kemudian membiarkan Umi dan Abi nya berlalu menjauh didalam mobil meninggalkan nya yang masih terisak salam pelukam ustazah Halimah.
"Umi.... Abi....!!!!!" teriak Umay didalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Mbak Noer
tuh... makin deres air mata q... g da tissue.. kain kaos pun jadi dech...
met belajar di pondok Umay...
2023-01-18
0