Setelah Umi dan Abi pulang, Umay diantar Ustazah Halimah untuk kembali kedalam asrama nya.
Di dalam kamar asrama, umay di ajak berkenalan dengan teman-teman sekamarnya.
Kak Dewi dan kak Asnita adalah kakak kamar yang akan mengatur dan mengarahkan Umay dan teman-teman lainnya selama mereka sekamar di asrama.
Total jumlah teman satu kamar Umay berjumlah 10 orang, ditambah 2 orang kakak kamar sehingga total keseluruhan oenghuni kamar Ar Razaq berjumlah 12 orang.
Tempat tidur yang dibuat bertingkat dua, menjadikan Umay satu ranjang dengan Dena yang tidur dibagian tingkat atas. Sementara Unay di bagian bawahnya.
Setelah berkenalan san membahas aturan-aturan sesama teman kamar, Umay pum bersiap untuk mengantri mandi sore bersama Dena yang sekarang dirasa sudah cukup akrab dengan Umay.
Sembari mengantri mandi, Umay dan Dena bsrbagi cerita tentang keluarga dan pengalaman pribadi mereka dengan penuh semangat.
Kepribadian mereka cukup bertolak belakang.
Umay yang tomboy kini mendapatkan sahabat seorang perempuan yang sangat girly.
"Kamu jago main bola?" tanya Dena tidak percaya ketika Umay menceritakan tentang hobby nya bermain bola.
"Yup... Sangat jago.. Aku adalah kapten tim di kampungku.. Teman-temanku mengandalkan keahlianku dalam mencetak gol" cerita Umay dengan bangga.
"uuhhh... Pasti kamu orang yang sangat tomboy dan tidak suka memperhatikan penampilan... " ujar Dena merasa aneh dengan hobby Umay.
"Kita itu perempuan Umay, tidak sepantasnya bermain bola, becek-becek, kotor-kotor, memanjat, dan msemua hal-hal yang membust tubuh kita kotor dan jorok.. Kita itu sebagai perempuan harus anggun, cantik dan wangi setiap saat.. Itu kodrat kita senagai wanita.." kata Dena dengan jari lentik nya.
"Hahahha..." Umay malah menertawakan ucapan Dena padanya.
"Hasudahlaah.. Ayo mandi" jawab Umay kemudian mengajak Dena untuk mandi.
Sesuai dengan aturan pondok, setiap santri ataupun santriwati wajib untuk melaksanakan sholat 5 waktu nya di mesjid berjamaah. Kecuali jika memang berhalangan.
Umay pun akhirnya bersama para sangriwati lainnya dengan penuh ketaatan melaksanakan sholat magrib di mesjid pondok secara berjamaah.
Selesai sholat, Umay kembali ke kamarnya, masih dengan mukenanya perlaha iya duduk di atas temapt tidur lalu meraih Al Qur'an untuk iya baca seperti rutinitas-rutinitas yang selalu iya lakukan bersama kedua orangtuanya ketika iya dikampung.
Namun, sesaat Umay terdiam terperanjat ketika iya membuka lembaran Al Qur'an nya. Disana terselip sebuah foto yang bergambar iya dengan Umi dan Abi.
Umay tak mampu menahan tangis, dipandanginya dengan lekat foto yang masih berada tepat di lembaran pertama Al Qur'an.
Foto yang menggambarkan betapa bahagianya Umay, Abi dan Umi saat itu.
"Umi.. Abi.... !!!"Teriak Umay memeluk foto.
Lama Umay menangis terisak namun tak bersuara karena iya tidak ingin ada yang tau kalau iya sedang menangis.
"Astagfirullah..."gumamnya dalam hati berulang kali untuk menenangkan hatinya.
Laku perlahan iya mulai membuka Al qur'an dan membacanya dengan deraian air mata yang terus saja mengalir.
Tiba-tiba saja Umay merasa begitu sedih terpisah jauh dari kedua orangtua yang dicintainya.
"Ya ALLAH.. Sehatkan Umi dan Abi selalu ya.. Umay janji akan belajar dengan giat agar mampu mewujudkan harapan Umi dan Abi ya ALLAH... Bantu Umay ya... Aamiin" doa Umay sambil menyeka air matanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Mbak Noer
anak Sholehah... sllu berdo@ tuk ke 2 orang tuanya... ❤️
2023-01-18
0