Bab 17

Matahari tergelincir ke ufuk barat. Waktu surup tiba kumandang suara adzan terdengar menggema di seluruh alam.

Seperti biasa, Alif membimbing anak-anak panti untuk melakukan shalat maghrib berjama'ah.

Semua anak sudah siap berderet rapi menempati shaf masing-masing. Tak hanya anak panti, para pengurus yang beragama muslim pun ikut beribadah bersama di sana. Alif sebagai imam sudah siap berdiri di depan mereka. Mulai melafadzkan niat kemudian mengucapkan takbir. Mengangkat kedua tangan dengan hati menghadap sang Khalik.

Sementara Shakira kini berada di ruangannya. Ia mondar-mandir kebingungan saat menerima pesan chat dari Billy yang mengatakan jika pria itu sedang dalam perjalanan menuju panti asuhan.

Shakira tak ingin pergi berdua saja dengan Billy, ia harus membawa salah satu pengurus panti yang lain untuk menemaninya.

" Apa aku ajak Mbak Minah saja? " Shakira mengehentikan langkah sejenak tapi kemudian ia kembali berjalan bolak-balik di tempat yang sama.

" Tidak. Mbak Minah harus menjaga anak-anak. " Shakira memegangi dahi, satu tangannya yang lain berada di pinggang.

Tok,,tok,,tok,,

Suara ketukan pintu mengejutkan Shakira yang sedikit melamun.

Segera Shakira berjalan keluar menuju ruang utama untuk membuka pintu tersebut. Dia yakin di luar sana pasti Billy datang menjemputnya.

Benar dugaan Shakira, saat ia membuka pintu nampak Billy tersenyum lebar ke arahnya. Pria berbadan tegap itu tampak sudah rapi dan wangi sekali. Aroma parfum maskulin menguar di udara membelai indera penciuman Shakira.

" Malam Shakira ! " sahut Billy.

Shakira tersenyum tipis lantas mempersilahkan Billy masuk ke dalam.

" Aku belum siap-siap. Kamu tunggu di sini sebentar. " Shakira meninggalkan Billy duduk di sofa ruangan utama.

Ia berjalan menuju ruangannya untuk bersiap mengganti pakaian. Shakira memang menyimpan beberapa pakaiannya di panti asuhan, jadi ia tak perlu repot-repot pulang ke rumah.

Billy tampak bersabar menunggu Shakira selesai berdandan. Tiba-tiba Alif muncul dari ruangan lain. Alif berniat untuk pulang setelah selesai shalat berjama'ah magrib.

" Hai Lif ! " Billy menyapa, dan yang di sapa pun tersenyum ramah.

" Lagi nunggu Shakira? " tanya Alif.

" Iya. Kami mau makan malam, " jawab Billy.

" Kamu belum pulang? " kini Billy balik bertanya.

" Baru mau pulang sekarang, " kata Alif masih bersikap ramah pada Billy meski hatinya seakan tak rela mendengar Billy akan pergi bersama Shakira.

" Tidak, kamu jangan pulang dulu. Lebih baik kamu ikut sama aku dan Billy makan malam bersama. Gimana? " Tiba-tiba Shakira muncul mengagetkan.

Billy menautkan kedua alisnya begitupun dengan Alif. Kedua pria itu menoleh pada Shakira yang kini sudah berdandan sangat cantik.

" Bolehkan aku ajak Alif? " Shakira meminta persetujuan Billy.

Billy sedikit bingung, tak mungkin dia menolak permintaan Shakira meski dalam hati ia hanya ingin makan malam berdua saja dengan Shakira. Tak ada pilihan lain, dengan terpaksa Billy pun mengangguk tanda setuju.

" Ta-tapi,, " Alif sempat ingin menolak namun Shakira menatap tajam dirinya seakan memberi kode jika ia tak ingin pergi berduaan dengan Billy.

" Oke aku ikut. " Alif pun terpaksa mengiyakan. Shakira tersenyum lebar menampilkan deretan giginya yang putih dan rapi di antara bibir merah meronanya.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan panti asuhan setelah sebelumnya Shakira berpamitan pada Mbak Minah dan yang lainnya. Shakira juga berpesan agar para pengurus panti termasuk Mbak Minah menjaga anak-anak dengan baik saat dirinya pergi.

Mobil sport berwarna biru milik Billy pun melesat membelah jalanan raya. Cahaya lampu kota nampak berkilauan di antara malam yang gelap gulita. Langit tanpa bintang terbentang memayungi kota metropolitan di malam hari itu.

Mobil yang di kemudikan Billy kini menepi di sebuah restoran ternama di kota tersebut. Mereka segera turun dan berjalan masuk ke dalam restoran. Seorang pelayan nampak menghampiri Billy. Si pelayan resto itu menatap bingung pada Billy yang ternyata tidak hanya berdua dengan wanita melainkan ada satu pria asing membersamainya.

" Saya sudah siapkan meja untuk tuan,, tapi,, " si pelayan menghentikan kalimatnya saat Billy mengangkat telapak tangan meminta agar pelayan itu tak berbicara lagi.

Pelayan itupun mengangguk tanda mengerti, lantas mengajak ketiga orang tadi untuk mengikutinya menuju meja yang sudah di pesan Billy sebelumnya.

Tiba di lantai atas, sebuah meja dengan berbagai menu makanan sudah tersaji. Suasana romantis di buat sedemikian rupa, dengan lampu-lampu temaram menghiasi ruangan. Tampaknya Billy sudah mempersiapkan semuanya untuk membuat Shakira nyaman makan malam berdua bersamanya.

Namun nyatanya kini mereka tak berdua, ada Alif di antara mereka.

Alif bisa tau maksud Billy mengajak Shakira makan malam di tempat semewah ini. Bisa Alif lihat dari suasana restoran yang akan mereka gunakan untuk dinner malam ini. Sangat romantis dan spesial untuk orang yang spesial juga tentunya. Dan dia adalah Shakira.

" Mari kita duduk. " Billy mempersilahkan Shakira dan Alif untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Sebuah meja berbentuk bundar dengan taplak berwarna putih yang di atasnya sudah tersaji berbagai makanan dan minuman, serta lilin dan bunga menghiasi meja makan tersebut. Ada tiga kursi yang melingkar di sana.

Alif duduk di salah satu kursi begitupun dengan Billy dan Shakira. Alif melirik ke arah Shakira yang masih tampak memperhatikan keadaan resto yang mungkin cukup menarik perhatiannya.

Di ruangan itu mereka bisa menikmati pemandangan di luar sana yang cukup memanjakan mata.

" Gimana Shakira kamu suka? " tanya Billy dengan tatapan mata penuh arti.

Shakira menoleh, tersenyum dan mengangguk.

" Kata Gibran, kamu sangat suka dinner dengan suasana seperti sekarang ini. Syukurlah kalau kamu suka. " Billy masih terus menatap bola mata Shakira yang jernih dan tampak menyala saat terpantul cahaya lilin.

" Makasih. " Shakira tak bisa berkata banyak selain berterima kasih pada Billy. Ia tak mau menyinggung perasaan Alif yang seakan sedang di abaikan keberadaannya oleh Billy.

Alif merasa mulai tak nyaman berada di tengah-tengah mereka berdua. Rasanya ingin pergi saja tapi ia belum punya alasan untuk bisa meninggalkan tempat itu.

" Shakira, malam ini kamu cantik sekali. " Puji Billy tanpa ragu meski di sana ada Alif.

Shakira tampak canggung, ia melirik Alif yang kini membuang wajah ke arah lain.

" Jadi kapan kita makan nya? Aku udah laper. " Shakira mengalihkan pembicaraan seraya memegang perut seolah olah ia sudah sangat lapar.

Shakira memang sangat menyukai keadaan di sana tapi sikap Billy saat ini cukup menyebalkan. Entah ia sengaja melakukan itu agar Alif menyesal ikut bersama mereka, atau memang sama sekali ia tak bermaksud buruk hanya spontanitas saja.

" Oke, kita makan. " Billy mulai meraih pisau dan garpu yang berada di samping piringnya.

Mereka bertiga mulai menyantap hidangan di atas meja tersebut tanpa bersuara dan tanpa ada perbincangan satu sama lain. Keadaan hening hanya suara alunan musik klasik mengiringi acara makan malam itu.

bersambung,

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

next

2023-01-31

2

Ali B.U

Ali B.U

makan malam yang membagongkan

2023-01-31

3

Elina Meilani

Elina Meilani

waduuuhhh,,,,🤣

2023-01-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!