Bab 8

Gerimis tipis mulai turun membasahi bumi sore itu. Udara cukup dingin saat hembusan angin mengiringi rintik air yang jatuh dari langit. Shakira kini sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Shakira menghentikan laju kendaraan saat melihat lampu merah menyala. Jalanan tak terlalu padat, keadaan di luar sana belum begitu gelap.

Sambil menunggu lampu hijau menyala, Shakira mengedarkan pandangan ke sekitar trotoar. Seketika netranya menangkap seseorang yang sedang duduk di depan ruko yang berderet di sekitar jalan tersebut.

Seroang anak kecil duduk di sana dengan pakaian lusuh seraya memegang sebuah plastik bekas bungkus makanan yang di jadikan sebagai tempat uang recehan. Gerimis yang turun seakan tak ia hiraukan.

Dia memandang ke sana kemari memperhatikan keramaian kota. Sesekali terlihat para pejalan kaki memasukan uang ke dalam plastik tadi. Anak kecil itupun mengulas senyum setiap kali ada yang memberinya uang, tapi kemudian senyum itu menghilang dari wajahnya yang di penuhi debu hitam. Ia kembali mengatupkan bibir dengan tatapan mata sedih seakan ada banyak beban dalam pikirannya.

Padahal jika di lihat-lihat anak seusianya tak mungkin memiliki beban masalah, biasanya anak-anak sepantarannya akan selalu terlihat ceria. Tapi karena keadaan dia dan yang lain jauh berbeda, dia harus hidup sendiri mencari uang sendiri demi bertahan hidup.

Shakira terus memperhatikan anak kecil itu. Hingga muncul ide untuk membawanya ke panti asuhan.

Saat lampu hijau menyala, Shakira segera melajukan mobil berbelok ke arah kiri lantas menepikan mobil di bahu jalan.

Shakira turun dan menghampiri anak kecil tadi. Kini anak itu ada di hadapannya, mendongakan wajah tanpa berekspresi. Shakira pun berjongkok di hadapan gadis kecil berambut sepundak itu.

" Siapa nama mu? " tanya Shakira.

" Dea, " jawabnya singkat.

" Nama yang bagus. Kamu tinggal di mana? " tanya Shakira lagi.

Namun kali ini Dea tidak menjawab, ia hanya menatap heran Shakira. Banyak pertanyaan di benak gadis kecil itu. Karena tak biasanya ada orang yang bertanya hal-hal sekecil itu pada Dea.

" Kamu punya rumah? Punya orang tua? " Shakira kembali bertanya setelah pertanyaan pertama tadi tak di jawab.

Perlahan Dea menggelengkan kepalanya.

Shakira tersenyum, ia membelai rambut Dea dengan penuh kasih sayang.

" Kamu mau ikut sama kakak? Oh ya kenalkan nama Kakak Shakira. Kak Shakira punya yayasan panti asuhan, di sana ada banyak anak- anak seumuran kamu, yang nantinya bisa jadi teman mu bermain juga belajar. Kamu mau? " Shakira tersenyum dengan tulus, bisa Dea pastikan jika wanita dewasa di hadapannya ini bukanlah wanita jahat.

Bahkan dari penampilan saja Dea tau jika Shakira bukan orang sembarangan. Namun ada hal yang ia takutkan. Dea mengedarkan pandangan ke sekitar, khawatir ada yang melihatnya mengobrol dengan Shakira. Apalagi jika melihat Dea ikut bersama Shakira ke panti.

" Kenapa kamu diam? Lihat mata kakak, apa terlihat seperti penculik anak-anak? " Shakira berbicara dengan nada bercanda agar gadis kecil itu tersenyum.

Merasa keadaan aman, Dea pun menerima tawaran Shakira.

" Ya, aku mau ikut sama kakak. " Gadis itu pun tersenyum manis.

" Anak pintar. Kalau begitu ayo kita pergi dari sini. " Shakira menjulurkan tangan kemudian Dea pun menjabat dan menggenggam erat tangan Shakira.

Dari kejauhan nampak seseorang memperhatikan mereka berdua. Dengan tatapan mata tajam, pria yang tubuhnya di penuhi tato itu terus memandangi Shakira dan Dea sampai mereka masuk ke dalam mobil. Bahkan hingga mobil yang mereka tumpangi tak terjangkau lagi dari pandangannya.

Pria bertato itu menghempaskan rokok yang di hisapnya tadi ke bawah aspal, dan menginjak kuat-kuat dengan sepatu boot yang melekat di kakinya.

" Sialan beraninya cewek itu bawa umpan ku ! " gerutunya dengan tatapan bengis. Pria bertato itu bernama Tomi, ia merupakan preman yang biasa memperkerjakan anak-anak gelandangan, salah satunya adalah Dea.

Tomi mengingat plat nomor mobil Shakira, ia akan membuat perhitungan pada wanita cantik yang telah berani membawa Dea begitu saja.

Jika dia bertindak tadi, keadaan kota sedang ramai dan itu akan membahayakan dirinya. Tomi yakin mobil Shakira sering kali melewati jalan ini, suatu hari Tomi akan membuntutinya dan membuat perhitungan.

bersambung,

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

lanjut

2023-01-19

2

Ali B.U

Ali B.U

pasti ada cecunguk preman di balik anak-anak jalan, dan Dea takut ketahuan

2023-01-19

3

Elina Meilani

Elina Meilani

bahaya dong buat Shakira,

2023-01-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!