" Aku rasa bahaya kalau kamu pulang sendirian, lebih baik kamu segera pulang sekarang biar aku cari taksi, " ucap Alif.
" Enggak Lif, mereka pasti jera. Yuk balik ke mobil, " kata Shakira segera masuk ke dalam mobil.
Alif menghela napas, Shakira tidak mengerti kalau Alif mengkhawatirkan dirinya. Jika nanti Alif tiba di rumah, lantas Shakira pulang sendiri lalu siapa yang akan menjaganya? Bagaimana kalau preman itu kembali mengintai Shakira?
Mobil yang mereka tumpangi pun kembali melesat menembus kegelapan malam yang di terangi lampu-lampu jalanan.
" Preman itu pasti yang mempekerjakan Dea agar menjadi pengemis di pinggir jalan. Kasihan nasib anak itu, " kata Shakira masih fokus menyetir.
" Dea sudah aman, sekarang kamu yang dalam bahaya Shakira. " Alif mengingatkan.
" Aku sudah dewasa, tak perlu khawatir. Yang penting Dea terselamatkan dari para preman jalan itu. "
Alif menoleh ke samping, menatap sekilas wajah Shakira yang seakan tak peduli dengan keselamatan dirinya. Tadi saja mereka hampir menjadi korban kejahatan preman itu. Alif takut kedepannya para preman kembali mengincar Shakira.
Mereka pun akhirnya sampai di depan rumah Alif. Bergegas Alif turun dari mobil.
" Makasih ya. " Alif melongok ke dalam karena Shakira masih di belakang kemudi.
" Sama-sama. Aku jalan ya ! " Shakira melemparkan senyum.
" Iya, hati-hati. Kalau ada apa-apa hubungi aku atau kalau enggak aktifkan saja panggilan ke nomor ku sepanjang perjalanan kamu pulang, " kata Alif dengan nada cemas. Terlukis jelas kekhawatiran yang berlebihan dari wajah pria itu. Hal tersebut membuat Shakira heran sekaligus senang.
" Kamu itu berlebihan, '' ucap Shakira dengan tertawa renyah.
Alif sadar sikapnya terlalu berlebihan, benar apa yang di ucapkan Shakira barusan. Alif takut terjadi sesuatu yang buruk pada gadis itu. Perhatian yang Alif lakukan benar-benar spontan saking khawatirnya.
" Maaf, aku cuma gak mau preman tadi kembali mengganggumu, " kata Alif yang kini merasa kembali canggung.
" Doakan saja agar mereka tak mengganggu ku lagi. Udah malam, aku pulang ya. "
Alif pun mengangguk pelan sebelum akhirnya mobil Shakira melaju meninggalkan dirinya yang masih berdiri mematung menatap kepergian Shakira.
Saat mobil tersebut tak lagi terjangkau oleh pandangannya, Alif pun berbalik badan.
Namun nampak Hafizah berdiri di depan teras memperhatikan dirinya. Entah sejak kapan Hafizah berada di teras rumah.
" Pulang sama siapa? Mana motor mu? " tanya Hafizah beruntun.
" Teman. Pemilik panti asuhan. Kebetulan motorku mogok jadi aku di antar pulang sama dia."
" Oh, gadis nonmuslim itu? Kelihatannya kalian begitu dekat." Tatapan Hafizah sedikit menyelidik, membuat Alif tak nyaman.
" Ya kami dekat sebatas rekan saja, wajar karena kami sering bertemu. " Alif beranjak masuk ke dalam meninggalkan Hafizah yang masih menatapnya dengan penuh rasa curiga.
Hafizah memperhatikan Alif dan Shakira tadi saat mereka mengobrol sebentar di depan rumah. Dari gerak-gerik keduanya Hafizah menangkap sesuatu yang berbeda. Hal tersebut membuatnya curiga jika Alif dan Shakira saling menyukai.
Bahkan ini bukan kali pertama dirinya melihat Shakira. Saat Zaenal meninggal, Shakira ikut melayat sampai proses pemakaman pun ia ada di sana.
Sejak itu Hafizah perhatikan Shakira sering mencuri pandang pada Alif. Tatapan Shakira menyiratkan sesuatu, seperti menyimpan perasaan pada Alif.
Di tempat lain, Shakira kembali tersenyum senyum sendiri. Ia masih tergelitik dengan tingkah Alif barusan yang begitu berlebihan mengkhawatirkannya.
Terkadang Alif begitu dingin dan datar tapi kali ini sepertinya Alif keceplosan. Shakira merasa dirinya semakin hilang kewarasan setelah mengenal Alif, dia jadi sering senyum-senyum sendiri seperti sekarang ini.
Meski tak yakin Alif mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya tapi setidaknya perhatian Alif yang seperti tadi membuatnya berbunga-bunga.
Bisa saja Alif hanya menganggapnya sebagai rekan kerja atau sekedar teman. Hal yang wajar bukan jika Alif mengkhawatirkan keamanan dan keselamatan temannya sendiri apalagi Shakira perempuan.
Shakira tak mau menyalah artikan kebaikan Alif, tapi ia juga tak bisa mengendalikan perasaan bahagianya saat ini. Dua perasaan yang bertolak belakang, terkadang Shakira berharap lebih tapi kadang ia juga merutuk diri karena mengharapkan hal yang menurutnya tak mungkin terjadi.
bersambung,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ali B.U
lanjut
2023-01-22
2