Bab 3

Alif pun menyetujui permintaan mereka bertiga untuk membantu mengurus panti asuhan milik Shakira nanti.

Alif akan membagi bagi waktu karena selain sebagai guru sekolah dasar ia juga di sibukkan dengan kegiatan mengajar ngaji secara privat di rumah beberapa muridnya.

Shakira merasa senang akhirnya Alif mau bergabung bersama mereka. Shakira pun berpamitan karena saat ini ia harus segera pergi ke perusahaan sang papa.

Karena tergesa-gesa ia sampai melupakan sesuatu. Ponselnya tertinggal di rumah Aska, hal itu baru di sadari Aska setelah mobil Shakira melaju pergi meninggalkan halaman rumah.

" Ya ampun ini Hpnya Shakira ketinggalan ! " Aska meraih ponsel yang terselip di sofa.

" Kalau gitu Ami antarkan saja ke kantornya, kasihan Shakira pasti butuh hp itu, " ucap Hilman.

" Kasihan Azam kalau di bawa pergi, mana mobilnya mau di bawa Abi ke pesantren kan? " kata Aska bingung. Azam putranya yang berusia dua tahun sedang demam tak mungkin Aska membawanya bepergian di tengah hari. Sekarang saja Azam baru bangun selepas di berinya obat penurun panas.

Hilman menoleh pada Alif.

" Bisa tolong antarkan Hp Shakira? " tanya Hilman.

" Iya, bisa kok. " Alif tak mungkin menolak perintah Hilman, baginya Hilman sudah seperti kakaknya sendiri.

" Shakira pasti pergi ke kantor papanya. Permata group, perusahaan pemilik resort ternama. Kamu tau kan? " Aska memastikan Alif tau alamat tersebut.

Alif mengangguk dan berkata, " ya saya tau tempatnya. "

" Makasih ya, maaf jadi nyuruh kamu. " Aska merasa tak enak hati.

" Gak apa-apa, " ucap Alif tersenyum.

Alif pun meraih ponsel yang di sodorkan Aska. Alif bergegas pergi ke kantor Shakira dengan mengendarai sepeda motornya.

Detik kemudian Alif tiba di depan sebuah gedung pencakar langit di kota itu. Ia segera masuk ke dalam gedung dan bertanya pada salah satu wanita yang berada di lobi. Alif menanyakan ruangan Shakira pada wanita tersebut.

Setelah di tunjukkan dimana ruangan Shakira, Alif pun bergegas menuju lift karena ruangan Shakira berada di lantai atas.

Sementara itu Shakira baru sadar jika ponselnya tak berada dalam tas yang di bawanya. Shakira kelimpungan mencari dan juga mengingat-ingat dimana terakhir kali ia meletakan ponsel miliknya.

" Apa ketinggalan di mobil ya? " Shakira segera keluar ruangan dan menuju pintu lift. Namun saat pintu lift terbuka, ia kaget melihat siapa orang yang ada di dalam lift tersebut.

" Alif? " Shakira membulatkan mata.

" Saya kesini mau mengantarkan ponsel kamu yang tadi tertinggal di rumah Aska. " Alif mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya dan memberikannya pada Shakira.

" Ya ampun rupanya ketinggalan di sana? Baru saja aku cari-cari, ku pikir ketinggalan di mobil. Makasih ya, dan maaf jadi ngerepotin. " Shakira meraih ponsel tersebut.

" Sama-sama. Saya permisi dulu. " Alif membalik badan berniat kembali masuk ke dalam lift.

" Saya antar kamu sampai depan. " Shakira ikut masuk ke dalam lift.

" Tidak usah terima kasih, saya bisa sendiri kok. " Alif menolak secara halus.

" Gak enak, kamu jauh-jauh kesini masa iya aku gak antar kamu sampai depan lobi. " Shakira memijit tombol lift tak mengindahkan penolakan Alif barusan.

Saat lift berjalan turun tiba-tiba saja lift tersebut mati dan tak bergerak sama sekali.

" Loh liftnya macet gak gerak? " Shakira memijit tombol lift berulang kali namun tak berhasil lift tersebut sepertinya rusak.

" Gimana ini? Kita terkurung di sini. " Shakira tampak panik begitupun Alif merasa bingung pasalnya harus berduaan dengan seorang wanita dalam lift tersebut.

" Coba telepon karyawan sini mungkin mereka bisa bantu. " Seketika muncul ide dalam benak Alif.

" Oke aku coba. " Shakira mengotak atik ponsel dan mencoba menghubungi bagian security.

" Hallo Pak, ini aku Shakira. Pak bisa minta tolong aku kejebak dalam lift,, " Shakira terus berbicara dengan security di sebrang telepon.

Sementara Alif sesekali melirik ke arahnya. Entah kenapa di saat seperti ini Alif merasakan sesuatu yang tak biasa dalam hatinya.

'' Astagfirullahaladzim, " gumam Alif yang terdengar oleh Shakira.

" Kenapa Lif? Kamu berdoa ya? Bentar lagi security dan yang lain bakal nolong kita. Tunggu ya ! " Shakira menutup panggilan teleponnya.

Alif tak berkata apapun, dia nampak gugup dan salah tingkah berada di dalam lift berduaan bersama wanita yang bukan mahramnya.

Sekilas Alif melirik ke arah Shakira yang nampaknya sedang berdoa menurut kepercayaannya. Shakira mengepalkan jemari tangan di depan dada seraya memejamkan mata. Shakira memang takut terjebak lama-lama dalam lift, kejadian itu pernah di alaminya saat kecil dulu bedanya dulu ia terjebak sendiri hingga ia menangis. Kali ini sedikit lebih tenang karena ada orang lain di sampingnya. Meski pun begitu rasa trauma tetap tak bisa di hindarkan.

Beberapa orang kini mulai mencoba membuka pintu lift tersebut. Sesekali lift bergerak turun sedikit lebih cepat dari tempo yang seharusnya. Hal itu membuat Shakira tak sengaja memeluk Alif karena takut apalagi lampu lift mati, hingga keadaan gelap gulita dan terasa pengap.

Alif terkejut saat Shakira memeluk erat dirinya. Hal yang tentu tak pernah ia lakukan dengan gadis manapun.

Sebagai pria dia memang harus melindungi Shakira yang saat ini begitu ketakutan.

Saat lift kembali tak bergerak, Shakira melepaskan pelukannya.

" Maaf. " Shakira merasa malu dan merutuk diri.

Alif hanya terdiam membisu membuat Shakira makin merasa bersalah. Shakira pikir Alif pasti marah, senyatanya Alif pun bingung harus bagaimana menghadapi situasi darurat ini.

Di luar lift keadaan pun ricuh beberapa pegawai yang bertugas memperbaiki lift mencari cara agar lift tak sampai jatuh dengan kecepatan di atas normal. Karena bisa membahayakan Shakira yang berada di dalamnya.

Tak lama pintu lift pun berhasil di buka di lantai 3 tepat dimana mereka berdua berada.

Semua orang tercengang melihat Shakira tak sendirian di dalam sana.

" Ibu Shakira gak apa-apa kan? " satu persatu dari mereka bertanya dengan khawatir.

" Tidak. Aku baik-baik saja. Makasih. " Shakira bernapas lega akhirnya dia bisa keluar dari lift tersebut.

Shakira mengajak Alif untuk duduk sejenak di lobi sebelum Alif pulang. Shakira yakin Alif pun pasti masih shock dengan kejadian tadi.

Setelah duduk di sofa lobi, seorang Ob membawakan dua botol air mineral untuk mereka berdua.

" Maaf gara-gara aku, kamu hampir saja celaka. " Shakira nampak menyesal.

" Bukan cuma aku, tapi kamu juga tadi dalam bahaya. Kita sama-sama terancam, " kata Alif yang baru bersuara lagi setelah lama terdiam.

Shakira tersenyum, namun Alif terus menghindari tatapan Shakira. Mata Alif seakan berkeliaran ke sekitar lobi entah apa yang di lihatnya. Shakira makin penasaran dengan pria di hadapannya ini, entah kenapa hatinya terus berdesir setiap kali bertemu dengan Alif.

bersambung,

Terpopuler

Comments

Author yang kece dong

Author yang kece dong

lanjut kak

2023-01-17

1

Elina Meilani

Elina Meilani

indahnya jatuh cinta🤭

2023-01-15

2

Ali B.U

Ali B.U

lanjut

2023-01-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!