'' Mulai sekarang kamu bantu Kakakmu Gibran mengelola perusahaan kita, " ucap Christian saat ia dan keluarga berkumpul di ruang tengah seusai makan malam.
" Iya Pap. Tapi ada hal yang dari dulu ingin Shakira wujudkan. "
" Apa itu? " Cindy Mamanya Shakira menoleh dengan wajah penasaran.
" Aku mau buka yayasan panti asuhan. Nanti beberapa teman Shakira akan membantu pengurusan panti tersebut. " Shakira tampak antusias.
" Bagus juga keinginanmu, Mama dukung. " Cindy menggenggam jemari Shakira putri bungsunya.
" Iya, aku juga setuju. " Gibran ikut angkat bicara.
" Kakak juga sangat setuju, itu ide mulia, " ucap Rubi dengan tersenyum.
Lantas semua menoleh pada Christian, mereka menunggu persetujuan dari Christian.
" Ya Papa setuju, apapun itu asalkan tentang kebaikan, kenapa tidak? " Christian pun rupanya mengabulkan permintaan Shakira.
" Makasih Pap. " Shakira yang manja pun kini berhambur ke pelukan Christian.
" Iya sayang. " Christian mengelus rambut putrinya.
" Besok Shakira akan bicarakan hal ini dengan teman-teman Shakira semasa SMA. " Dia nampak bersemangat.
" Memangnya mau bangun dimana yayasan panti asuhannya? " tanya Gibran.
" Papa kan punya rumah kosong di jalan Delima. Gimana kalau di sana saja, bolehkan Pap? " tanya Shakira.
" Boleh. Kamu urus saja semuanya. Papa percaya kamu pasti bisa, " kata Christian.
" Oke Pap. "
***
Keesokan harinya Shakira berniat mendatangi rumah Aska. Dengan semangat ia melajukan kendaraan menuju rumah sahabatnya itu.
Hanya memakan waktu lima belas menit saja akhirnya Shakira sampai di depan rumah sederhana bergaya minimalis modern.
Shakira memencet bel saat tiba di depan pintu rumah tersebut.
Selang beberapa detik seseorang membukakan pintu. Muncul seorang pria berpeci dari dalam sana, pria itu nampak mengerutkan kening melihat penampilan Shakira yang saat itu mengenakan dress salur selutut.
Shakira sendiri merasa dirinya salah memakai kostum, dia baru sadar kalau suami Aska itu anak pemilik pesantren. Dan ia yakin jika yang ada di hadapannya saat ini adalah Hilman suami Aska.
" Siapa yang datang Bi? " suara yang tak asing muncul dari dalam. Ya, itu Aska.
" Shakira. " Aska tersenyum sumringah saat mengetahui Shakira lah yang datang ke rumahnya.
" Abi kenalkan ini Shakira. Itu loh yang sering Ami ceritakan, " ujar Aska.
" Hilman. " Pria itu manggut-manggut dan memperkenalkan diri.
" Kalau begitu silahkan kalian mengobrol berdua di dalam, Abi mau tunggu Alif dulu. Katanya akan datang kesini, " ucap Hilman dengan ramah.
" Ya udah, ayo Shakira masuk. " Aska pun menggandeng temannya mengajak Shakira masuk ke dalam rumah.
Shakira mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan bernuansa biru tersebut. Semua tertata rapi dan cantik, membuatnya nyaman berada di sana.
Aska sedang ke belakang membawakan minuman dan beberapa camilan untuk Shakira. Saat ini Shakira duduk di sofa ruang utama sendirian.
Sedang Hilman berada di kursi teras menunggu seseorang, bisa Shakira lihat dari balik kaca jendela.
Seketika datang seorang pemuda yang tampak tak asing bagi Shakira. Ya, dia adalah guru Naira yang sempat bertemu dengannya di sekolah kemarin.
Tanpa sadar Shakira terus memandangi wajah Alif dari balik kaca jendela tersebut. Untung saja kaca rumah tersebut berjenis reflective glass atau kaca cermin hingga yang ada di luar sana tak bisa melihat siapa orang yang berada di dalam. Dan Alif tak menyadari jika saat ini sedang di perhatikan oleh Shakira dari dalam sana.
" Hayo,, lagi ngapain ! " Aska baru muncul dari belakang mengejutkan Shakira hingga Shakira gelagapan saat kepergok sedang memperhatikan seseorang di luar sana.
Aska melirik ke jendela, ia tersenyum sambil menyimpan nampan berisi minuman dan makanan di atas meja.
" Naksir ya? Nama nya Alif, dia salah satu murid kesayangan Kiai, Buya nya Mas Hilman. " Aska menangkap sorot mata tak biasa yang terpancar dari wajah cantik Shakira.
" Apaan sih. " Shakira mendorong pelan lengan sahabatnya. Dengan wajah merah bak kepiting rebus bisa Aska artikan saat ini Shakira tersipu malu karena kepergok dirinya sedang memandangi Alif.
Mendengar suara-suara perempuan dari dalam sana, Alif menghentikan sejenak obrolannya dengan Hilman. Sadar akan keberadaan Aska dan Shakira di dalam, Hilman pun mengajak Alif untuk masuk dan berkenalan dengan Shakira.
" Ada teman istriku di dalam. Kita masuk, " ajak Hilman namun Alif menahan lengan Hilman dengan tatapan tajam ia menatap Hilman heran.
Jika ada teman Aska di dalam itu berarti ada perempuan, lantas untuk apa Hilman mengajaknya masuk? Begitu yang Alif pikirkan dan hal tersebut bisa terbaca oleh Hilman.
" Ada kerja sama antara Aska dan temannya, siapa tau kamu tertarik. Ayo kita masuk, " kembali Hilman mengajak Alif untuk masuk ke dalam.
Alif pun membuntuti Hilman yang sudah lebih dulu masuk lewat pintu yang kebetulan masih terbuka lebar.
" Assalamualaikum, " salam Alif.
" Wa alaikumsalam, " jawab Aska dan Hilman sementara Shakira tampak gugup ia bingung
Antara harus menjawab salam atau tidak. Sedangkan Alif terkejut melihat siapa yang kini bersama Aska.
Alif tau jika Shakira itu non muslim, ia tau dari Naira yang kemarin terus berceloteh menceritakan kepulangan tantenya dari Amerika.
" Kenalkan ini Shakira teman SMA Aska, " ucap Hilman.
Namun Alif maupun Shakira hanya terdiam bahkan Shakira nampak salah tingkah di buatnya.
" Kami sudah pernah bertemu sebelumnya, " ucap Alif tanpa berani melirik ke arah Shakira lagi.
" Oh ya? Kapan? Pantas saja,,, " Aska hampir keceplosan untung saja Shakira mencolek lengan Aska yang kini bersebelahan dengannya. Baju Syari Aska yang besar setidaknya menutupi jemari Shakira untuk menyentuh lengan temannya itu.
Namun tentu saja kedua pria di hadapan mereka merasa aneh karena Aska menggantungkan kalimatnya.
" Kalau begitu silahkan duduk Alif. " Aska menjulurkan lengan ke arah sofa bermaksud mempersilahkan Alif duduk.
Mereka berempat pun duduk di sofa. Aska dan Shakira duduk bersebelahan sedang Hilman dan Alif duduk di sebrang mereka.
" Jadi begini Lif. Shakira ini berencana membuka yayasan panti asuhan. Nah, kami berdua akan membantu Shakira untuk mengurus panti asuhan tersebut. Bukan begitu Shakira? " kata Hilman.
Shakira yang masih bengong nampak kaget di sodorkan pertanyaan secara tiba-tiba dari Hilman.
" I-iya, benar begitu. " Shakira menyelipkan anak rambut ke telinganya. Alif melirik sekilas kemudian kembali membuang muka ke arah lain.
" Siapa tau kamu mau ikut membantu kami. Kamu bisa jadi guru ngaji anak-anak panti, iyakan ? " ujar Aska dengan bersemangat menyambut ide cemerlang Shakira.
" Nah itu maksud aku tadi Lif. " Hilman menambahkan.
Alif tampak berpikir sejenak. Bukan karena kepercayaan Shakira yang berbeda, tapi Alif memikirkan waktu luang yang dimilikinya sementara saat ini dirinya sedang bekerja di sekolah dasar.
" Kamu bisa ngajar ngaji di siang hari, sepulang sekolah anak-anak. Nah, aku dan Shakira akan mengajarkan anak panti untuk menulis, membaca, berhitung juga mengajak mereka bermain. Kalau kamu bersedia jadi kami gak perlu lagi cari guru ngaji untuk di panti. Abi kan pasti sibuk di pesantren makanya beliau tidak bisa setiap hari membantu kami, mungkin sesekali saja. Iyakan Bi? " Aska menoleh pada Hilman.
" Iya betul. Makanya aku minta bantuan kamu. Tapi kami gak maksa sih, kalau kamu gak bersedia berarti aku cari santri di pesantren. Mungkin dia harus bolak-balik kesini, secara jarak pesantren kesini kan cukup jauh, " kata Hilman.
" Saya akan beri gaji yang sesuai untuk Pak Alif, " ucap Shakira memberanikan diri untuk bicara.
" Alif gak akan mempermasalahkan soal gaji, tenang saja Shakira. " Hilman tersenyum ramah, membuat Shakira merutuk diri merasa salah menilai Alif.
" Jangan panggil Pak Alif juga. Panggil saja Alif, meski usia kami terpaut dua tahun Alif lebih suka di panggil nama ketimbang abang atau apalah. Iyakan? " Aska terkekeh teringat saat pertama dia memanggil Alif dengan sebutan Bang Alif, dan pria itu menolaknya. Sebenarnya Alif sedikit humoris bagi orang yang sudah mengenal dekat dirinya.
Bagi Hilman Alif itu sudah di anggap seperti Adiknya sendiri apalagi Buya menyayangi Alif seperti menyayangi Hilman anak kandungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Author yang kece dong
lanjut
2023-01-17
1
Ali B.U
next
2023-01-14
4
Ali B.U
gagasan tentang kebaikan pasti akan mendapat banyak dukungan
2023-01-14
5