Setelah menempuh hampir 4 jam perjalanan dengan menggunakan transportasi udara, dan darat, mereka semua akhirnya akhirnya sampai di rumah orang tua Cinta. Cinta lalu turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah tersebut, diikuti Arya, Lara, dan Marshal.
"Assalamualaikum Pak, Bu, Cinta pulang."
Beberapa saat kemudian, sepasang suami istri keluar dari rumah tersebut. "Cinta, kenapa kamu pulang begitu cepat Nak?"
Kedua suami istri tersebut tampak terkejut melihat Cinta pulang bersama seorang dua orang laki-laki, dan seorang perempuan yang sangat mirip dengan dirinya. "Eh, siapa dia Mel? Mari masuk Tuan, Nona..."
Mereka lalu masuk ke dalam rumah tersebut dan duduk di ruang tamu. "Cinta, ada apa sebenarnya? Kenapa kamu tiba-tiba pulang begitu cepat? Apa kamu nggak betah di rumah majikan barumu Nduk? Lalu mereka itu siapa?" bisik ibunya.
"Bu, maafkan Cinta. Sebenarnya ada sesuatu yang ingin Cinta tanyakan sama Ibu dan Bapak"
"Apa ada Cinta?" tanya wanita itu sambil melirik suaminya, yang mulai dihinggapi kecemasan, apalagi saat melihat wajah wanita yang begitu mirip dengan Cinta.
"Bu...." Namun belum sempat Cinta melanjutkan kata-katanya, dia sudah terisak.
"Cinta, kamu sebenarnya kenapa? Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Ibu jadi bingung melihatmu seperti ini, Nduk."
"Pak, Bu, apa Bapak sama Ibu sayang sama Cinta?"
"Tentu Nduk, kami sayang sama kamu," jawab laki-laki tua tersebut.
"Kalau Bapak dan Ibu sayang sama Cinta, Cinta minta Bapak sama Ibu jujur."
"Iya Cinta, kamu mau tanya apa?" jawab wanita tersebut.
"Pak, Bu, apa Cinta benar-benar anak kandung Bapak sama Ibu?"
Mendengar kata-kata Cinta, kedua suami istri itupun terdiam. "Pak, Bu, tolong katakan yang sebenarnya pada Cinta?"
"Cinta maaf."
"Maaf untuk apa Bu?"
"Cinta, sebenarnya kamu memang bukan anak kandung kami, Nak," jawab Bapak Cinta.
Perasaan Cinta benar-benar hancur mendengar perkataan kedua orang tuanya. "Kenapa Bapak dan Ibu menyembunyikan identitas Cinta yang sebenarnya?"
"Maafkan kami, kami melakukan ini karena kami sangat menyayangimu, kami memang sempat berniat untuk menceritakan semuanya padamu. Tapi, kami nggak sanggup kalau harus kehilanganmu..."
"Pak, Bu, apapun keadaannya, Cinta akan tetap menyayangi kalian berdua," balas Cinta sambil memeluk kedua orang tuanya. Kemudian mereka hanyut dalam isak tangis bersama. Sedangkan Arya, Lara, dan Marshal hanya bisa saling berpandangan. Dan, tidak ingin ikut campur terlebih dulu. Setelah keadaan cukup tenang, Arya lalu mencoba berbicara pada orang tua Cinta.
"Maaf Pak, Bu, perkenalkan saya Arya. Saya kakek kandung dari Cinta."
Mendengar perkataan Arya, kedua orang tua Cinta lalu menundukkan wajah mereka. "Maafkan kami, Tuan. Maaf kami sudah menyembunyikan keberadaan Cinta. Maafkan kami."
"Tidak apa-apa, saya yang seharusnya berterima kasih karena sudah menjaga cucu saya dengan baik. Pak, Bu, bolehkah saya tanyakan sesuatu pada Bapak dan Ibu?"
"Tentu boleh, Tuan. Apa yang ingin Tuan tanyakan?"
"Begini, dua puluh tahun yang lalu Cinta hilang saat kedua orang tua mereka mengalami kecelakaan. Lalu bagaimana Bapak dan Ibu bisa menemukan Cinta?"
"Begini Tuan, hari itu anak kami yang bernama Safira, tiba-tiba hilang, saat itu kondisinya hujan turun dengan begitu deras. Kami sangat mencemaskan Safira, namun tiba-tiba kami mendengar sebuah mobil menabrak pembatas jalan. Karena sibuk mencari Safira, maka kami mengabaikan kecelakaan itu, dan saat itu memang sudah banyak yang menolong korban dari kecelakaan."
"Lalu?" tanya Lara.
"Kami yang sudah lelah mencari Safira, hanya bisa pulang dengan putus asa, kami sempat melewati TKP kecelakaan dan melihat sebuah mobil yang sudah hancur dan terbakar. Namun, setelah beberapa ratus meter kami mendengar suara tangisan seorang balita berusia kira-kira dua tahun," jelas Bapak Cinta.
"Dan, gadis kecil itu adalah Cinta," timpal Ibu Cinta, diiringi derai air mata yang tak berhenti mengalir.
"Kami lalu beranggapan jika kehadiran Cinta merupakan pengganti Safira yang Tuhan berikan untuk kami berdua."
"Maaf Bapak, Ibu, jika saya harus menyampaikan ini. Sebelumnya kami menyangka jika Cinta telah meninggal akibat kecelakaan tersebut. Namun, saat Cinta datang ke rumah kami secara tidak disengaja, kami mulai curiga dan melakukan tes DNA, dan tes tersebut menunjukkan jika Cinta adalah bagian dari keluarga kami. Saya dan kakek Cinta kemudian berfikir jika jenazah yang awalnya kami kira Cinta adalah jenazah anak yang ada di lokasi kejadian kecelakaan tersebut."
"Apa maksud anda, Tuan Muda?"
"Kemungkinan jenazah yang kami pikir adalah Cinta, adalah jenazah Safira, putri Bapak dan Ibu."
Tangis kedua suami istri itu pun pecah, mereka tak menyangka jika akan mendapat berita yang mengagetkan di hari ini.
"Pak Bu, jika Bapak dan Ibu ada kesempatan datanglah ke Jakarta untuk melakukan tes DNA terhadap jenazah dalam pusara yang kami beri nama Lira, nama sebenarnya dari Cinta."
"Iya Tuan, suatu saat kami pasti akan datang ke Jakarta jika biayanya sudah terkumpul."
"Tidak perlu cemas Pak, kalau kalian sudah siap pergi ke Jakarta, hubungi kami saja. Ini ada sedikit ucapan terima kasih dari saya," ujar Arya sambil memberikan tiga buah amplop cokelat dan dua paper bag, berisi ponsel untuk pasangan suami istri tersebut.
"Banyak sekali ini Tuan, maaf kami tidak bisa menerimanya."
"Tolong Pak diterima, tolong jangan pernah menolak pemberian dari saya. Ini tak sebanding dengan apa yang telah kalian lakukan untuk cucu saya," kata Arya.
"Tolong terima, Pak, Bu, Cinta mohon..."
"Tapi..." Sepasang suami istri tersebut tampak ragu.
"Pak Bu, tolong terima, terima ini demi Cinta. Tolong, pakai uang ini untuk modal Bapak dan Ibu, anggap saja ini rezeki dari Allah," jelas Cinta meyakinkan orang tuanya. Akhirnya mereka pun mau menerima uang tersebut.
Saat hari sudah sore, mereka pun pamit karena esok hari Cinta harus secepatnya bertemu dengan notaris yang mengurus warisan kedua orang tuanya. Mereka harus bertindak cepat sebelum Kevin memiliki celah untuk kembali berulah.
***
Sementara itu tampak seorang laki-laki keluar dari kantor polisi dengan raut wajah yang memerah. "Arya, Marshal. Tunggu pembalasan dariku..." ujar Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Linda Purwanti
ka weny udah cuti beneran
dr kmrn ga update
2023-01-20
0
Linda Purwanti
Kevin mau berulah lg jeblosin se x an ke penjara aja nemenin nicolas
Fix cucu opa Arya Lara dan Lira
lanjuuuuut ka weny
2023-01-18
0
Tiahsutiah
loh cpt sekali tuh si marshal bebas nya,
lanjut kak weny yg semangat up nya🤗
2023-01-18
1