"Ceritanya panjang, Nyonya?"
Lara pun menganggukkan kepalanya. "Maaf kalau sudah membuat anda bersedih."
"Tidak apa-apa."
"Apa kau mau mendengar ceritaku?"
"Tentu saja, Nyonya. Jika anda mau, anda bisa menceritakannya padaku."
Lara pun menganggukkan kepalanya, lalu satu per satu untaian kata mulai terlontar dari bibirnya. "Kejadian ini, berawal dari dua tahun lalu. Saat itu usiaku masih dua puluh tahun, dan saat itu aku hidup dengan kehidupan bebasku...."
...----------------...
Dua Tahun Sebelumnya....
Sebuah mobil BMW coupe series warna biru, tampak berhenti di pelataran sebuah kampus. "Ingat kejadian tempo hari Lara, jangan banyak bertingkah!"
"Idihhh..., cerewet banget sih. Helow lu udah ngomong ini 1.869.530 kali, ga cape apa ngomong gitu terus? Dasar reseh, kaya batu! Pantes aja selama ini loe ga pernah punya pacar! Coba lu pikir, mana ada cewe yang mau sama cowok galak kaya lu!"
"Udah ngomongnya? Kalau udah silahkan turun, aku mau ke kampusku sekarang. Kalo kamu membutuhkanku segera hubungi aku."
"Dasar batu!" umpat Lara, dia lalu turun dari dalam mobil sambil menutup pintu dengan keras.
"Selamat pagi Lara," sapa dua orang temannya.
"Kalian, tumben pagi banget nungguin gue di depan lobi kek gini."
"Helloooo come on get up, tentu aja kita mau ketemu sama Bang Marshal dong!"
"Idihhhh kalian kenapa sih? Cowok kaya batu gitu aja pake dikagumin. Iyuh, menjijikan, kamseupay..."
"Lara, buka mata lu. Cowo setampan Marshal, lu anggurin! Kalo gue jadi lu, udah gue pacarin tu bodyguard."
"Mending gue jomblo seumur hidup deh daripada pacaran sama cowok kaya Marshal. Udah ah, buruan kita masuk!"
Mereka kemudian berjalan menuju ke lift di kampus itu, saat mereka memasuki lift itu, terlihat seorang laki-laki sudah berdiri di pojok lift. Laki-laki itu, wajahnya tak asing bagi Lara.
'Dia?' barin Lara.
"Permisi saya mau turun dulu," ujar laki-laki itu. Jantung Lara pun berdegup begitu kencang, ketika baru menyadari jika laki-laki itu adalah laki-laki yang dia temui di pub, saat dia diculik beberapa hari yang lalu.
"Lara, yuk keluar. Kok jadi diem gini sih, kaya liat hantu, hahahahha..."
"Enak aja, gue lagi penasaran sama itu cowok yang barusan lewat."
"Kenapa sih?"
"B aja menurut gue masih ganteng Marshal, mata lu udah ketutup bola bekel ya? Cowok seganteng Marshal dianggurin, yang model gitu malah dipelototin."
"Kesya mulut lu bisa diem apa ngga? Apa perlu gue sumpel pake tisue kalo lu ngomongin Marshal lagi!"
"Galak banget lu, pantes Marshal ga mau sama lu. Hahaha..."
"KESYA!"
"Udah ah, yuk kita ke kelas." Jesica akhirnya ikut menimpali. Saat mereka masuk ke dalam kelas, atensi Lara tertuju pada seorang laki-laki yang begitu mencuri perhatiannya. Laki-laki itu, tampak duduk sedirian di pojok sambil memainkan ponselnya.
"Gaes gue ke sana dulu ya, gue lagi pengen duduk di deket jendela."
"Modus lu," saut Kesya. Lara hanya meringis, lalu duduk tepat di depan laki-laki tersebut.
"Hai, sepertinya kita pernah ketemu."
Namun laki-laki yang dia sapa masih asyik memainkan ponselnya. "Oh ya, maaf aku lupa."
Lara sebenarnya merasa dongkol dengan laki-laki yang tampak jual mahal sejak awal mereka bertemu. Namun, bukan Lara namanya jika dia menyerah begitu saja.
"Halo kenalin aku Lara, nama kamu siapa?"
"Nicholas," jawabnya singkat.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Tri Soen
Lara bar2 banget yak 😄
2023-02-07
0
Tiahsutiah
lara kau centil sekali ya 😂🤭
2023-01-15
0
Deviastryveads_
ini mah rain versi perempuannya🤣, Lara2🤣🤣🤣
2023-01-13
0