Kado Ulang Tahun

Tangis Cinta kian pecah mendengar perkataan Marshal. 'Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi denganku, mengapa aku masih mengharapkan cinta dari laki-laki yang tak mencintaiku. Kenapa aku jadi seperti ini? Kenapa aku jadi tidak bisa mengendalikan diriku? Oh Tuhan, tolong tuntun aku kembali ke jalanmu,' batin Cinta. Dengan langkah lemas, dia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke ranjang dan merebahkan tubuh itu sambil membenamkan kepalanya ke dalam bantal dan menangis sejadi-jadinya.

"Cinta, maafkan aku," ucap Marshal.

"Mau apa lagi kamu Mas?"

Marshal lalu duduk di samping Cinta, dia kemudian menggenggam tangannya. "Cinta, maafkan aku." 

"Sudahlah Mas, aku ngerti kok, yang kau cintai cuma..."

Hati Cinta kian sesak, hingga tak mampu lagi melanjutkan kalimatnya. Ingin rasanya dia mencengkeram erat tubuh Marshal, agar tidak pergi meninggalkannya. Namun, dia harus sadar diri jika Marshal bukanlah miliknya.

Marshal duduk di sisi tempat tidur Cinta lalu mendekatkan tubuhnya di samping Cinta. Dia kemudian mencium bibir Cinta dengan begitu lembut, ciuman yang awalnya lembut kini berubah menjadi semakin menuntut. Hingga tiba-tiba sebuah ketukan pintu pun terdengar.

TOK TOK TOK

"Mba Cinta, bangun. Udah siang, ditungga sama yang lain di bawah!" teriak sebuah suara dari ambang pintu. Cinta pun membuka matanya, dan melihat ke arah jam di dinding kamar. 'Astaga cuma mimpi! Ternyata sudah pukul 07.00 pagi!' batin Cinta sambil menetralisir nafasnya.

"Iya Bi, sebentar," jawab Cinta. Dia kemudian masuk ke dalam toilet untuk mencuci wajahnya. Lalu keluar dari kamar itu, menuju ke meja makan.

Di meja mereka itu, tampak Lara, Marshal, dan Arya sudah duduk di meja makan.

"Cinta ayo ikut sarapan!" ajak Lara. Cinta tersenyum dan mengangguk, lalu duduk di samping Lara. Dia tidak ingin membuat orang-orang curiga dan bersikap seolah semua baik-baik saja, meskipun sebenarnya dia merasa begitu sakit apalagi saat melihat tangan Lara dan Marshal yang sedang bermain-main di bawah meja.

Cinta pun tersenyum getir sambil bergumam lirih. "Dalam beberapa hari ke belakang, mungkin perasaanku sedang benar-benar buruk. Hatiku kian berkecamuk, pikiranku sungguh terasa campur aduk. Sebenarnya aku ingin marah, tapi aku sudah lelah marah pada diriku sendiri yang sudah berani jatuh cinta pada hati yang sudah menjadi milik wanita lain. Dan, pada akhirnya disini tetap aku yang merasa sakit."

****

Surabaya....

Setelah mendengar penjelasan dari satpam dan anak buahnya, Nicholas pun tampak begitu marah. "DASAR KALIAN SEMUA BODOH! KALIAN MEMANG TIDAK BERGUNA!" bentak Nicholas pada mereka semua. Kevin yang berdiri di sampingnya pun ikut menatap mereka dengan sorot mata yang begitu tajam.

"KALIAN MEMANG BODOH!"

PLAK PLAK PLAK

BUGH BUGH BUGH

Kevin menampar dan meninju seluruh anak buahnya, lalu meludahi wajah mereka satu per satu. "Kak Kevin, apa yang harus kita lakukan?"

"Nick, untungnya kau sudah memiliki surat hibah itu. Itu senjata kita untuk mendapatkan perusahaan milik Arya. Tapi, kita juga tidak boleh kehilangan Lara. Dia tetap harus berada dalam genggamanmu."

"Lalu kita harus bagaimana?"

"Kita harus ke Jakarta. Temui keluarganya, dan buat dia kembali padamu."

"Kapan kita ke Jakarta?"

"Beberapa hari lagi, saat ulang tahun Lara."

"Baik Kak."

****

Beberapa Hari Kemudian...

"Selamat Ulang Tahun Lara!" ucap Arya setelah selesai sarapan.

"Terimakasih Opa." 

"Kamu mau kado apa tahun ini?"

"Menikah Opa," jawab Lara sambil tersenyum.

"Menikah? Menikah dengan siapa? Bukankah kamu belum bercerai dengan Nicholas.

"Ya, setelah Lara cerai dong," balas Lara dengan sedikit manja.

"Lalu kamu ingin menikah dengan siapa?"

Seketika keringat dingin keringat keluar dari tubuh Marshal, sebenarnya dia sangat cemas jika Arya tidak merestui hubungannya dengan Lara, karena sejak dulu Arya yang meminta dia untuk menjadi kakak yang baik bagi Lara, bukan untuk menjadi kekasih ataupun suaminya.

"Opa harus janji dulu untuk merestui hubungan Lara."

"Asal tidak dengan Nicholas, Opa pasti setuju."

"Ihhhh Opa, ga mungkin banget, itu namanya rujuk," kekeh Lara.

"Terus, sama siapa?"

Lara lalu tersenyum genit sambil melirik ke arah Marshal. "Tuh, sama dia Opa," jawab Lara. Marshal pun begitu tegang mendengar kata-kata Lara, tangannya bahkan tampak gemetar. Sedangkan Cinta, tanpa seorang pun tahu kini sudah meneteskan air matanya. Namun dia cepat-cepat menghapusnya agar tidak terlihat oleh yang lain.

"MARSHAL?" tanya Arya.

Lara pun mengangguk. Sedangkan Marshal kini merasa semakin cemas dan salah tingkah. Namun, tiba-tiba Arya tertawa.

"Hahahaha.... Bagus Lara, akhirnya kau memilih orang yang tepat. Sudah lama aku menginginkanmu untuk menikah dengan Marshal, tetapi sayangnya kamu seperti tidak tertarik pada Marshal."

"Ihhh Opa, Opa aja yang ga tahu kalau Lara udah pacaran lama sama Marshal, bahkan sebelum Lara diculik." 

Seketika Arya pun memandang Marshal. "Benar begitu, Marshal?"

"Iya Opa," jawab Marshal, masih dengan sedikit rasa canggung.

"Hahahaha.... Ini bagus sekali, ini sudah sesuai dengan yang kuharapkan."

"Jadi Opa merestui hubungan saya dan Lara?"

"Tentu, setelah Lara dan Nick resmi bercerai kalian harus menikah secepatnya. Tiga bulan lagi kalian menikah, setelah masa idah Lara selesai."

"Terimakasih banyak Opa," jawab Lara dan Marshal bersamaa. Mereka pun tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Sementara Cinta, melihat mereka dengan perasaan yang begitu sakit. "Selamat ya, Lara, Mas Marshal," ucap Cinta dengan menyunggingkan sedikit senyum, meskipun hatinya sebenarnya begitu porak poranda.

"Terimakasih Cinta," jawab Lara.

PROKKKK PROKKKK PROKKK

Mereka semua tiba-tiba dikejutkan oleh tepukan tangan dari seseorang. "Wah, ada kisah cinta di pagi hari rupanya. Nikmatilah kebahagiaan sementara ini, karena sebentar lagi hidup kalian semua akan kubuat menderita."

"Jaga bicaramu, Nick!"

"Aku masih suamimu, Ra! Bicara yang sopan padaku!" balas Nicholas sambil tersenyum menyeringai.

"Pergi dari rumah ini dan jangan ganggu kehidupan kami lagi!" bentak Arya.

"Pergi? Seharusnya kalian yang pergi dari rumah ini, karena mulai sekarang rumah ini adalah milikku!"

"Kau jangan pernah bermimpi Nick!" balas Marshal sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Bodoh kalian, lihat ini!" kata Nicholas sambil memperlihatkan dokumen yang berisi pelimpahan harta kekayaan milik Lara untuk dirinya.

"Hahahaha, kamu yang bodoh Nick. Asal kau tahu dokumen itu tidak sah!"

"Bagaimana tidak sah! Ini adalah dokumen yang telah ditandatangani oleh Lara! Dia pemilik sah dari Bagaskara Group yang terhitung mulai hari ini saat usianya 23 tahun!" jawab Nicholas sambil tersenyum sinis.

"Apa kau tahu bagaimana bunyi surat wasiat Ferdi anakku?" sambung Arya.

"Ya, tentu aku tahu. Semua harta milik orang tua Lara akan dialihkan pada keturunannya. Mari kita bersama-sama ke notaris untuk membuktikan mengenai surat wasiat itu, dan membuktikan bahwa sekarang akulah pemilik sah dari Bagaskara Group hahhahahhaha...."

Arya dan Marshal hanya tersenyum melihatnya, sementara Lara dan Cinta kini terlihat begitu cemas. "Nick, apakah kau yakin keturunan Ferdi Bagaskara hanyalah Lara?" sahut Marshal.

Nick kemudian menatap tajam Marshal, begitu pula Lara dan Cinta."Tentu saja, bukankah hanya Lara satu-satunya putri dari Ferdi Bagaskara?"

"Kamu salah Nick, anakku Ferdi memiliki dua orang putri yang masih hidup. Jadi, surat pengalihan itu tidak sah karena hanya ditandatangani oleh Lara!"

"Apa maksud kalian?" Wajah Nicholas yang awalnya tampak penuh percaya diri, seketika berubah menjadi begitu gugup.

"Lihatlah mereka berdua adalah cucuku, Lara dan Lira, dua putri dari Ferdi Bagaskara!"

 

 

Terpopuler

Comments

Deviastryveads_

Deviastryveads_

😭😭😭😭😭😭. oiii kak wen, kau harus tanggung jawab, dari tadi aku nangis muluk gara2 baca kisah cinta

2023-01-18

0

Linda Purwanti

Linda Purwanti

lanjuuuuut ka weny

2023-01-18

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

rasain kau Nicolas emang enak surat surat nya ga sah😡

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!