Bab.18

Sudah satu minggu Sekar mengalami depresi pasca kejadian itu.Hampir setiap saat jika melihat Abian masuk kedalam Kamar Sekar akan histeris ketakutan.

BahkannSekar sudah tidak mengenali Abian lagi.Karena Sekar kerap memanggil pria lain meski yang didepan nya adalah Abian.

Abian sendiri saat ini tengah kebingungan menghadapi situasi saat ini.Abian hanya bisa melihat kondisi Sekar saat gadis itu tertidur setelah meminum obat penenang nya.

Seperti saat ini,Abian nampak menatap datar wajah pucat Sekar.Bahkan saat ini wajah itu makin terlihat tirus dari sebelum kejadian yang mengerikan yang menimpanya.

"Ne_nenek,ma_maafkan Sekar,"lirih gadis itu mengigau.

Abian mengerutkan dahinya saat mendengar gumaman Sekar.Abian semakin mendekatkan telinga nya untuk memastikan apa yang di ucapkan oleh gadis itu dalam tidurnya.

"Ma_maafkan Sekar Nek,"lirih gadis itu lagi dalam tidurnya.

"Nenek?ah iya gadis ini memiliki seorang Nenek."gumam Abian.

Abian pun langsung keluar kembali menuju ruang kerja nya.Ini adalah menjadi tempat Abian beristirahat setelah kamarnya ditempati oleh Sekar.

Abian bahkan sampai membeli satu ranjang berukuran sedang untuk menemani malam malam nya,setelah Sekar menempati kamar utama.

Setibanya disana Abian langsung menuju ke meja kerja dan menarik salah satu laci dibawah meja kerja.

Abian mengambil ponsel jadul milik Sekar yang sengaja dia tahan selama masa penyekapan yang dia lakukan pada Sekar.

Abian yang penasaran dengan sosok Nenek Sekar pun akhirnya menyalakan ponsel yang sudah lama dia matikan itu.

Begitu ponsel itu menyala,wajah Sekar dan sang Nenek menghiasi tampilan layar ponsel jadul itu.Abian pun langsung menggeser layar ponsel yang memang tidak dikunci.

"Ceroboh,ponsel saja tidak dia kunci."gumam Abian saat membuka ponsel Sekar yang ternyata tidak Sekar kunci.

Abian cukup dibuat terkejut dengan banyaknya panggilan telpon dan juga pesan masuk ke ponsel jadul itu.

Rasa penasaran yang begitu besar membuat Abian melihat semua riwayat panggilan itu.Kebanyakan dari Panti Jompo,tempat dimana Sekar menitipkan sang Nenek.

Namun dari banyaknya deretan panggilan tak terjawab dari panti,ada satu nama yang membuat Abian terusik.

"Angga?siapa Angga?"gumam nya sembari meneliti satu nama yang membuat Abian kurang nyaman saat melihatnya.

Abian pun segera mengakhiri melihat laporan panggilan tak terjawab itu dan beralih ke aplikasi pesan.

Tidak jauh berbeda dengan log panggilan.Isi pesan itu pun kebanyakan berasal dari panti jompo.

Abian pun mencoba membuka satu pesan yang hampir sama dari puluhan pesan yang masuk keponsel gadis itu.

["Kepada saudari Sekar Wahyuning,selaku wali dari Ibu Sari.Kami beritahukan,jika kewajiban anda untuk bulan kemarin dan bulan ini belum dibayarkan.Kami tunggu penyelesaian secepatnya,terima kasih"]

Begitulah isi pesan yang Abian baca dari sekian banyaknya pesan masuk dari kontak bertuliskan 'Panti Jompo'.

Abian pun berniat mengembalikan layar ponsel itu ke tampilan awal hingga netranya melihat satu kontak yang tadi sedikit mengusiknya.

'Angga',dari sekian banyak pesan yang dikirim dari panti terselip satu nama lagi disana.'Angga' lagi lagi nama itu mencuri perhatian dari Abian.

Karena begitu penasaran dengan nama itu,Abian pun langsung membuka kotak pesan itu dan membacanya.

["Sekar kamu dimana?kenapa tidak mengangkat telpon dariku?kenapa tidak datang ke tempat janjian?kenapa tidak datang saat penerimaan siswa baru?kita sudah janjian untuk lanjut kuliah disana kan,kenapa tidak?aku mencarimu kerumah,tapi kata tetangga sudah lama kamu nggak pulang,kamu kemana?aku juga nyari ketempat kerja kamu,tapi kata orang toko,kamu juga sudah lama nggak masuk kerja tanpa keterangan apa apa.Sebenarnya apa yang terjadi Sekar?cepat hubungi aku jika kamu sudah mengaktifkan ponselmu ya?aku kangen kamu Sekar,aku rindu sekali."]

Rahang Abian mengeras setelah membaca deretan pesan yang dikirimkan Angga pada Sekar.Rasa kesal tiba tiba saja menyelimuti diri Abian saat setelah membaca pesan pesan bernada khawatir dari seorang pemuda bernama Angga.

***

Ke esokan harinya,sepulang nya Abian dari kantor,Abian tidak langsung pulang seperti biasa.Melainkan pergi ke sebuah tempat terlebih dahulu.

Setelah menempuh jarak waktu tempuh hampir satu jam perjalanan.Mobil Abian pun tiba disebuah panti jompo.

Abian berjalan menuju ke bagian informasi untuk menanyakan prihal keberadaan Nenek Sari.Iya,Abian saat ini tengah mendatangi panti jompo dimana Nenek Sekar dirawat.

Dengan di antarkan oleh petugas,Abian berjalan menuju kesebuah taman dimana para lansia tengah menikmati waktunya disana.

"Ini Nenek Sari,Nenek dari Sekar Tuan.Tapi maaf jika mungkin nanti dia akan menganggap Tuan sebagai anaknya yang sudah meninggal,karena pada Sekar pun begitu.Sekar kerap mendapat amukan amarahnya karena selalu menganggap Sekar sebagai Arumi.Menantu yang pergi demi pria lain setelah melahirkan Sekar,"jelas petugas itu.

"Anda cukup mengenal mereka berdua?"tanya Abian.

"Beliau pasien sekaligus tetangga saya,Sekar sudah satu bulan lebih tidak pulang.Dan tidak ada yang tahu kemana anak itu pergi."lirihnya.

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Tuh dengar Abian. Masih Tega kamu menyiksa Sekar😭😭😭

2025-03-31

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

sdh kepalang tanggung

2023-07-21

0

Defi

Defi

Miris sekali nasibmu Sekar 😭😭..
semoga Abian terketuk hatinya untuk melepaskan kamu

2023-01-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!