"Sekar aku boleh tanya nggak?"tanya Nela saat keduanya dalam perjalanan pulang.
"Apa?tanyakan saja,"
"Sebenarnya antara kamu dan Tuan ada masalah apa sih?kok bisa bisa nya Tuan ajak kamu kerumah terus nyuruh kamu melakukan tugas yang sebenarnya tidak pernah Tuan berikan pada pegawai lain nya,bahkan Mbok Surti sekali pun!"
"Maksudnya?aku nggak ngerti!"
"Gini nih ya,Tuan Abian itu paling nggak suka jika barang pribadinya disentuh oleh orang lain.Bahkan nih ya,untuk membersihkan kamarnya saja cuma si Mbok Surti yang boleh.Lah sekarang,dia malah bawa kamu terus ngurusin segala keperluan nya.Termasuk barang pribadinya,apa itu nggak aneh?"
"Ya mana aku tahu La,coba aja tanya langsung pada Tuan mu,biar nggak bingung lagi!"
"Bertanya tentang apa padaku?apa yang ingin kalian tanyakan?"
Deg...
Seketika langkah kedua gadis itu terhenti saat mendengar suara bariton yang begitu familiar ditelinga mereka berdua.Terlebih untuk Sekar yang kerap dibentak oleh nya.
Sekar dan Nela saling lirik sebelum kedua nya menoleh ke arah belakang dan menemukan pria yang sedari tadi mereka bicarakan.
Tengah menatap tajam ke arah keduanya dari balik punggung Sekar dan juga Nela yang saat ini tengah berjalan kaki untuk pulang menuju rumah majikan nya.
"Tu_Tuan?"lirih kedua gadis itu menunduk takut.
"Apa yang ingin kalian tanyakan padaku?ayo katakan,mumpung aku masih ada waktu untuk mendengarkan pertanyaan atau mungkin keluhan kalian!"
Abian pun sengaja berdiri santai dengan bersandar di pintu mobil yang dia bawa lalu melipat kedua tangan nya didada.
Menunggu pertanyaan apa yang akan kedua art nya itu akan tanyakan.Detik demi detik berlalu hingga masuk ke menit namun kedua gadis itu masih bungkam.
Hanya saling melempar tatapan penuh dengan ketakutan.Melihat itu Abian yang gemas langsung berdiri tegak dan memberi perintah agar Sekar masuk kedalam mobilnya.
"Nela,itu jemputan kamu sudah tiba.Pulanglah bersama Pak Narto.Dan kamu,masuk kedalam mobilku!"
"Ba_baik Tuan!"
Kedua gadis itu nampak menurut.Yang satu masuk kedalam mobil yang dibawa Pak Narto,sedang kan Sekar masuk kedalam mobil Abian.
Nela yang sempat melirik ke arah Sekar kembali dibuat bingung dan bertanya tanya.Mengapa seorang Art masuk kedalam mobil majikan nya tapi dibagian depan.
Dan hal itu cukup membuat Nela semakin berpikir jika Sekar dan Abian memiliki hubungan lain selain pegawai dan majikan nya.
"Ki_kita akan kemana Tuan?"tanya Sekar saat melihat mobil yang dibawa Abian melewati jalan yang berbeda dengan arah jalan menuju kerumahnya.
Abian tidak menjawab,pria itu nampak fokus dengan jalanan yang tengah dia lewati.Tidak ingin membuat Tuan nya marah lagi,Sekar pun akhirnya memilih untuk diam dan mengikuti apapun yang di inginkan oleh pria itu.
Hingga setelah beberapa waktu berlalu,mobil yang dibawa oleh Abian memasuki sebuah komplek pemakaman elite.
Abian menghentikan mobilnya saat sudah tiba disana,tanpa kata Abian pun langsung turun dan berjalan menuju ke arah komplek pemakaman Nasrani.
Komplek yang diperuntukan bagi kaum yang beragama kristen.Abian terus berjalan menuju ke satu tempat dengan dua makam yang ada didalam nya.
Satu makam bertuliskan nama Angelica Laura dan satu lagi dengan Nama Bayu Dirgantara.Kedua makam itu merupakan makam kedua orang tua dari Abian.
Meski bingung kenapa Sekar dibawa kesana namun Sekr sama sekali tidak bisa bertanya karena sedari tadi Abian mengunci rapat mulutnya.
"Berlutut!"titah Abian dingin pada pada Sekar.
Meski masih dengan kebingungan nya.Sekar masih menuruti apa yang Abian kehendaki.Sekar pun menurut,berlutut tepat disamping makam dengan batu nisan bertuliskan Angelica Laura.
"Minta maaflah,minta maaf atas nama ibumu yang sudah terlanjur mati sebelum meminta maaf pada ibuku!"
Sekilas Sekar menoleh ke arah Abian.Ingin rasanya protes dan bertanya 'kenapa harus dia yang minta maaf?sedangkan selama hidupnya Sekar tidak pernah bertemu dengan ibunya!"batin Sekar.
Namun benar kata kata Abian,jika memang kehancuran keluarga nya disebabkan oleh kehadiran ibunya,maka Sekar berkewajiban meminta maaf atas nama ibunya.
Karena hanya Sekar lah satu satunya anggota keluarga yang dimiliki oleh Arumi.Terbukti dengan tidak adanya pihak keluarga lain yang mengurus kepulangan hingga pemakaman sang ibu saat meninggal dulu.
Semua Sekar yang urus dibantu oleh pengurus yang bertugas diwilayah tempat tinggal Sekar saat itu.
Bahkan sampai acara tahlilan selesai pun tidak ada pihak keluarga Arumi yang datang.Hingga Sekar pun meyakini jika Arumi tidak memiliki keluarga lain selain dirinya sebagai anak kandung.
"Se_selamat pagi Nyonya,saya Sekar.Saya kemari mewakili Mamah saya untuk meminta maaf pada anda.Jujur saya juga tidak pernah mengenal wanita yang sudah melahirkan saya itu,namun meski begitu saya tidak bisa menghapus jika kami memiliki darah yang sama dalam tubuh kami.Jadi saya sebagai keluarga satu satunya dari Arumi meminta maaf dengan tulus pada anda Nyonya!"liris Sekar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lucia
Kasihan sekar.
2025-03-31
0
Wanti Suswanti
tuh pasang baik2 telinga kamu Abian...
2023-12-14
2
Agustina Kusuma Dewi
rungokno ko abian
2023-07-21
1