Saat ini Sekar sudah ditempatkan disebuah kamar yang lumayan cukup luas dan juga dengan fasilitas yang lengkap.Namun tetap saja itu adalah sebuah penjara untuknya.
Ceklek...
Sebuah bunyi pintu yang dibuka kembali membuat Sekar kaget hingga tubuhnya bergetar karena takut jika pria tadi yang masuk kesana.
Namun rasa lega seketika dirasa Sekar saat melihat dua wanita yang merupakan pelayan disana.Kedua wanita itu masuk dengan membawa setumpuk baju baju yang mungkin akan dikenakan Sekar selama disana.
"Mandilah,bersihkan tubuhmu dan ganti baju kotornya dengan baju baju ini.Ingat jangan membuat Tuan Muda marah,jika itu kamu lakukan,maka kamu akan lebih disakiti olehnya.Menurutlah,ini demi kabaikan dan keselamatan mu"ucap salah satu wanita yang diperkirakan berusia 45 tahunan itu,memperingati Sekar.
Sementara wanita yang satunya lagi,wanita yang diperkirakan seumuran dengan Sekar hanya diam saja dan memperhatikan penampilan Sekar dengan penuh rasa iba.
Setelah memberikan apa yang diperlukan oleh Sekar kedua wanita beda usia itu pergi meninggalkan kamar dan tidak lupa mengunci kamar itu dari luar.
Dengan langkah kaki yang terpincang pincang,Sekar mengambil salah satu dress tidur yang ada disana lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dibawah guyuran air shower Sekar kembali menangis sembari menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.Entah kesalahan apa yang sudah dia lakukan sehingga membuatnya harus menerima perlakuan yang kejam seperti saat ini.
Dalam keadaan seperti ini sosok wajah tampan yang begitu dia rindukan pun muncul seolah memberinya semangat untuk Sekar menjalani kehidupan.Meski itu berat dan menyakitkan seperti saat ini.
"Ayah,aku merindukanmu"lirihnya.
Cukup lama Sekar menangis sambil membersihkan dirinya dan tanpa Sekar tahu jika diluar kamar mandi sudah ada seorang pria tengah manatap tajam ke arah pintu kamar mandi yang didalam nya ada wanita yang akan menjadi objek balas dendamnya.
*
*
Deg...
Jantung Sekar yang tadi sempat merasa tenang kini kembali berdetak lebih cepat lagi saat keluar kamar mandi,sudah mendapati pria yang sudah dua hari ini berhasil membuat Sekar ketakutan dan kesakitan.
"Kemari"ucap Abi melambaikan tangan memberi tanda agar Sekar bisa mendekat padanya.
Dengan tubuh yang bergetar dan juga kedua tangan meremas ujung rok dress tidur yang dia gunakan malam ini,Sekar berjalan mendekat ke arah Abi.
Takut,hanya satu kata itu yang kini dirasakan oleh Sekar saat bersama dengan pria dewasa yang satu itu.meski pria itu tidak pernah melecehkan nya namun pria itu pernah beberapa kali melayangkan sebuah tamparan diwajah cantiknya.
Hingga kini lebam bekas taparan itu pun masih ada tersisa diwajah cantik itu.Sekar terus menundukkan kepalanya karena tidak kuat melihat tatapan penuh kebencian yang dilayangkan oleh Abi padanya.
"Kenapa terus menunduk?angkat kepalamu dan lihat aku baik baik"ucapnya lagi masih dengan nada penuh intimidasi.
Sekar yang masih ketakutan pun enggan mengangkat kepalanya dengan kedua tangan yang terus meremas rok dress tidur yang dia kenakan.
"Aku bilang,angkat kepalamu"bentak Abi karena kesal saat Sekar tidak kunjung mengangkat kepalanya.
Merasa takut dan juga kaget akhirnya Sekar pun mengangkat kepalanya menatap penuh rasa takut pada pria yang kini sudah berdiri didepan nya.
"Kamu tahu?aku begitu benci saat melihat wajahmu yang begitu mirip dengan wanita murahan itu.Wanita yang tidak tahu diri, yang sudah masuk kedalam rumah tangga seseorang hingga membuat seorang istri yang dikhianati suaminya memillih mati bunuh diri meninggalkan anak dan juga suami brengsek nya"ucap Abi sembari melangkah mendekat ke arah dimana Sekar berdiri.
Refleks Sekar pun mundur dengan perlahan saat melihat pria itu maju mendekatinya.Sekar masih belum bisa mencerna apa yang sedang pria itu bicarakan saat ini.
'Wanita murahan?wanita murahan siapa?rumah tangga siapa?dan satu lagi yang terpenting,wanita yang bunuh diri.Siapa wanita yang mati bunuh diri itu?'batin Sekar bertanya tanya.
Abi terus saja berjalan maju sedangkan Sekar terus berjalan mundur.Hingga tubuh Sekar tidak bisa lagi menghindar saat punggungnya sudah mentok membentur dinding kamar.
Namun Abi masih saja tetap berjalan maju hingga mengikis jarak dengan dirinya.Sekar yang merasa tubuhnya sudah hampir menempel dengan tubuh Abi pun spontan mendongakkan kepalanya dan netra keduanya pun kini bertemu dengan dua tatapan yang berbeda.
Sekar menatap penuh dengan rasa takut,sementara Abi sendiri menatap penuh dengan rasa benci.Abi begitu meyakini jika apa yang Sekar miliki saat ini seperti rumah dan uang untuk bersekolah itu adalah uang hasil dari pemberian ayahnya.
Namun nampaknya informan yang Abi perintahkan untuk mencari informasi tentang keluarga sang pelakor sedikit tidak lengkap.
Mereka tidak tau jika Sekar sejak kecil hidup bersama dengan sang ayah dan juga neneknya.Apa yang Sekar punya saat ini sudah pasti itu adalah peninggalan sang Ayah.
🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lucia
Masa org kaya koq cari detektif gk profesional sih..🤷♀️
2025-03-31
0
Lucia
Salah orang dong.🤔 lanjutkan thor
2025-03-31
0
Mamah Kekey
hadir menyapa
2024-07-28
0