Puluhan kupu-kupu muncul dan mengelilingi bilah pedang Xiang Guang, kemudian meledak.
Pedang Xiang Guang terlempar jauh beberapa meter.
Itu membuatnya terkejut, tetapi sebelum ia ingin bertanya, suara lembut seperti air yang tenang tiba-tiba menghalanginya. Bersamaan dengan itu, pintu terbuka lebar.
“Tuan muda Xiang, tolong pergi dari sini dengan damai, aku tidak ingin mencari masalah dengan anda hari ini. Jika anda tetap memaksa, aku tidak bisa menahan diriku.”
Huang Shu muncul di pintu berpakaian hijau.
Kupu-kupu biru berterbangan di sisi-sisinya, seolah Huang Shu adalah sari bunga yang sangat manis.
Xiang Guang tidak bisa menahan kekagumannya. Apa yang ia lihat di depannya, adalah sosok dewi dan malaikat.
Ia sedikit tertegun sebentar melihat keindahan itu, kemudian bersikap hormat.
“Aku datang ke sini hanya untuk memastikan, apakah benar kau akan pergi dari sekte?”
“Benar.”
“Mengapa?”
“Ada alasan yang tidak bisa aku sampaikan,” jawab Huang Shu dengan nada rendah dan sejenak memandang ke bawah.
“Kalau begitu, aku akan ikut bersamamu untuk menjagamu.”
“Terima kasih atas kebaikannya, tetapi maaf, aku tidak menginginkannya.”
Ekspresi Xiang Guang menjadi lebih marah mendengar itu. Setiap kali ia menawarkan batuan, Huang Shu tidak pernah menerimanya. Ia tidak bisa menahan untuk berseru, “Baik. Bagaimana kalau kita bertarung saja, aku tidak akan memberikanmu pergi dari sekte sebelum kau bisa mengalahkanku.”
Jiu jiu ingin menjawab, tetapi Huang Shu menghentikannya. Ia kemudian menghela nafas, lalu berkata, “Baiklah, tuan muda.”
Mereka berdua lalu mencari tempat masing-masing di halaman.
Jiu jiu menonton dengan ekspresi cemas. Ia takut jika penyakit nonanya di ketahui dan terluka akibat pertarungan ini.
Sebentar lagi mereka akan berangkat, sangat tidak baik membuang-buang tenaga, apalagi sampai terluka.
“Nona cantik, aku akan bersikap lembut.” Xiang Guang tersenyum menyeringai dan menarik pedangnya. Dalam sekejap, ia melesat dengan dua cincin mandala di dahinya.
Ia adalah seorang bangsawan, tentu saja sangat mudah baginya untuk mendapatkan gulungan apa yang ia mau.
Cahaya kuning meledak di dahinya, kemudian tubuhnya di penuhi otot-otot keras, bahkan sampai menghancurkan bajunya.
Ketika ia bergerak, angin yang sangat ganas ikut bersamanya.
Namun, itu tidak membuat perubahan di wajah Huang Shu. Kedua mata hitam cerahnya sedikit lebih tajam. Ia mengangkat Pedangnya dengan horizontal. Kemudian menariknya dengan lembut beberapa cm.
Wajah cantik dan tajamnya terpantul jelas di bilah pedang putihnya. Ia kemudian mengangkat wajahnya; menatap Xiang Guang yang semakin mendekat.
Kupu-kupu kertas berwarna biru keluar dari selongsong pedangnya. Kupu-kupu kecil itu berterbangan indah di sekitar tubuhnya.
Itu adalah pemandangan yang sangat indah, membuat Jiu jiu dan Xiang Guang menatapnya kagum.
“Nona sangat cantik. Tidak ada yang tidak terpesona dengannya.” Gerutu jiu jiu.
Huang Shu menarik pedangnya, kemudian dengan perlahan menunjuk Xiang Guang.
Kupu-kupunya berterbangan dengan perlahan-lahan menuju tubuh Xiang Guang.
Melihatnya sangat indah, tetapi Mungkinkah bisa menghentikannya?
Ini adalah Teknik terkuatnya, yang ia dapatkan dari gurunya, gado Fang.
Cahaya kuning kedua meledak di dahi Xiang Guang. Kecepatannya sangat cepat. Ia bergerak dengan bentuk z, menghindari kupu-kupu Huang Shu.
Bibir cantik Huang Shu sedikit tersenyum.
Ketika Xiang Guang mendekatinya dan mengayunkan pedangnya, tiba-tiba Huang Shu menghilang meninggalkan kupu-kupu cantik. Kemudian tiba-tiba muncul di belakang Xiang Guang.
“Benar-benar pintar tuan. Tetapi Apakah anda bisa menahan ini!?”
Huang Shu mengayunkan pedangnya ke arah Leher Xiang Guang.
Xiang Guang tentu saja sangat kesulitan menghindarinya. Ketika ia menoleh, ujung pedang Huang Shu sudah menyentuh lehernya.
“Ini sudah berakhir tuan!”
Ketika Huang Shu ingin mengakhiri pertarungannya, tiba-tiba muncul siluet dan menarik tubuh Xiang Guang.
“Benar-benar salah satu jenius terbaik!”
Seseorang telah menyelamatkan nyawa Xiang Guang, ia tidak lain adalah kakaknya. Merasa dirinya terselamatkan, Xiang Guang tidak bisa menahan kegembiraannya sekaligus kekagumannya terhadap Huang Shu, Selain cantik, ia juga sangat kuat!
Ambisinya untuk menjadikan istri lebih tinggi lagi.
“Kakak, terima kasih.”
“Kau bukan tandingannya, biarkan aku yang mengalahkannya.”
Mendengar itu, Xiang Guang lebih senang. “Jika kakak bisa mengalahkannya, tolong ikat saja, aku tidak ingin calon istriku terluka.”
Xiang Li tertawa. “Baik, itu adalah bayaran yang pantas untuk orang yang telah berani ingin membunuhmu dan telah berani dengan keluarga Xiang. Aku tidak akan memberikannya ampun.”
“kakak, tidak hanya kau saja, aku juga akan maju untuk membantumu.”
Melihat percakapan kakak beradik itu, mata Huang Shu menatap jijik, terutama wajah Xiang Guang yang di penuhi ambisi.
“Baiklah Huang Shu! Tolong bimbingannya!”
Dahi Xiang Li muncul dua cincin. Bersamaan dengan itu, tekanan yang kuat menyebar ke sekitar, seperti gelombang udara.
Jiu jiu yang berada sangat jauh bisa merasakan rasa dingin yang mencekam seperti di malam hari.
Butiran-butiran es terbentuk di telapak tangan Xiang Li, kemudian menjadi sebuah pedang es berkilauan.
Xiang Li tersenyum dingin. “Sayang sekali jenius yang ada di sekte akan mati hari ini di tanganku.” Ia kemudian mengangkat pedang di depan dahi.
Dua jarinya menyentuh bilahnya dari bawah ke atas, bersama dengan itu suara desingan yang tajam terdengar.
“Kakak, aku sudah siap!”
Ketika Xiang Li mengeluarkan kekuatannya, adiknya juga ikut melakukannya. Ia meningkatkan kekuatan ototnya.
Sementara itu, Huang Shu menatap keduanya dengan mata dingin, sangat dingin. Bahkan, jiu jiu pun tidak pernah melihat tatapan ini sebelumnya.
Xiang Li mengangguk dan melangkahkan kakinya ke depan. Saat bersamaan berujar, “Nona, terima ini!”
Ketika ia melesat, udara dingin mengelilingi tubuhnya. Ia bergerak dengan gerakan menusuk. Tiba-tiba muncul bongkahan-bongkahan es dari ujung pedangnya dan membentuk dinding tebal.
Ketika Xiang Li melesat, Xiang Guang juga mengikuti kakaknya itu.
Jauh di sisi halaman, jiu jiu sangat khawatir dengan keselamatan Nona mudanya. Ia merasakan tekanan yang kuat dari dua kekuatan kakak beradik itu. Jika saja ia bisa bertarung, ia ingin membantunya, tapi sayangnya ia tidak bisa. Ia hanya bisa memanjatkan doa untuk keselamatan Huang Shu.
Ketika dinding es itu sangat dekat dengan Huang Shu, cahaya berwarna biru muda tiba-tiba muncul dan meledak di dahinya. Bersamaan dengan itu, tiga cincin emas muncul dan berputar.
Kemudian ia mengangkat pedangnya.
Tiba-tiba muncul garis-garis putih di dinding-dinding es Xiang Li. Dinding-dinding itu terpotong-potong dengan sesuatu yang sangat cepat dan tajam.
Dan akhirnya meledak menjadi butiran-butiran es. Akan tetapi, Xiang Li tidak mundur; ia menerobosnya dan mengayunkan pedangnya ke arah Huang Shu.
Dang!
Huang Shu menangkis serangan itu dengan mengayunkan pedangnya. Ia kemudian mengayunkan beberapa gerakan ayunan.
Tidak lama setelahnya, Xiang Guang melesat dari arah belakang dan ikut menyerangnya.
Dua lawan satu, bagi Huang Shu tidak terlalu sulit. Ia terus menyerang dengan mengayunkan pedangnya. Sesekali memindahkannya ke belakang untuk melawan Xiang Guang. Ia juga melakukan beberapa gerakan melompat-lompat untuk menghindari serangan kakak beradik itu.
Hingga beberapa saat, Akhirnya Huang Shu berhasil memukul mundur keduanya.
Wajah Xiang Guang kelelahan, sementara kakaknya terlihat marah.
“Kakak apa yang harus kita lakukan?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments