Bing jiazhi berusaha berdiri. Ia kemudian bersandar di batang pohon Willow. Perutnya terasa sangat sakit, tetapi ia tertawa terbahak-bahak.
“lucu sekali! Lucu sekali! Setelah membuat tubuhku di penuhi luka seperti ini, kau dengan mudahnya mengambil darahku. Hari ini, jika kau menginginkannya, ambil saja darahku yang berserakan di rumput. Aku memberikannya gratis, cepat ambillah!” Bing jiazhi tertawa lagi.
“Dasar tidak tahu diri!” tiba-tiba muncul pedang di tangan Huang Shu. Tiga Lingkaran kuning keemasan muncul di dahinya. Cahaya biru cerah kemudian muncul dan menghilang.
Huang Shu lalu mengayunkan pedangnya ke arah leher Bing jiazhi. Gerakannya sangat lihai dan cepat. Ia menggunakan kekuatan pikirannya sedikit. Tetapi, tepat ketika hendak menebas lehernya Bing jiazhi, tiba-tiba ia menariknya kembali.
‘aku tidak boleh membunuhnya.’ Ia berbalik menatap gubuk-gubuk tempat para siswa. Kemudian menghilangkan pedangnya. Caranya menghilangkan senjata adalah ketrampilan dasar bagi para siswa yang bernama teknik tempat penyimpanan senjata. Ketika berumur 10 tahun, seseorang yang ingin mengembangkan bela dirinya akan berlatih seperti itu. Tentu saja setelah membangkitkan inti Mandalanya.
“Kenapa kau tidak membunuhku!? Apakah kau takut jika sumber mata pencarianmu mati!?”
Huang Shu tidak mempedulikan ocehan Bing jiazhi, ia kemudian mengambil kursi rodanya. Entah mengapa ia merasa tiba-tiba merasa lebih cepat marah dari sebelumnya. Apakah ini karena Xiang Guang yang mengganggunya?
Huang Shu meletakkan kursi roda di dekat Bing jiazhi.
“Aku meletakkan kursi rodamu di samping.” Huang Shu kemudian bersimpuh di samping Bing jiazhi, kemudian mengeluarkan nasi yang di bawanya. “ini, makanlah.”
“Kenapa kau tiba-tiba membawakan makanan untukku? Bukankah ini adalah pekerjaan pelayanmu itu, di mana pelayanmu itu, apakah dia sudah mati? Atau kau yang membunuhnya.”
“jaga mulutmu! Cepat makan makanan ini! Jika tidak...”
“Jika tidak, apa? Apa kau akan membunuhku?” Bing jiazhi tertawa terbahak-bahak seperti orang gila, atau mungkin ia sudah gila.
“jika kau ingin melakukannya cepat lakukan! Aku tidak peduli lagi dengan hidupku ini! Cepat lakukan!”
Huang Shu menggertakkan giginya. Pria di depannya sangat menguji kesabarannya. Jika bukan karena ia memiliki darah dan informasi mengenai ayah dan ibunya, sudah sejak bertemu dengannya, ia sudah mati.
Huang Shu diam sejenak. Setelah pikirannya kembali jernih. Ia mengeluarkan kain kecil, kemudian mengelap darah yang ada di pelipis Bing jiazhi dan menaruh makanannya. Ia harus bersikap sedikit lembut dengan pria ini, jika tidak, ia akan mengoceh lebih lama.
Bing jiazhi terdiam sejenak. Ia tidak berusaha menghentikan tangan Huang Shu, tetapi ia bertanya penuh tanda tanya, nadanya juga lebih lembut dari sebelumnya, “kenapa kau mengusap dahiku?”
Huang Shu bisa sedikit lega. Ia sudah bersama Bing jiazhi sejak kecil. Ia sangat mengenalnya, bahkan lebih dari ayah dan ibunya. Tetapi entah mengapa, ia lupa melembutkannya dengan cara seperti ini.
Sejak kecil, Bing Jiazhi selalu menangis ketika ayah dan ibunya pergi. Ia sangat ingin bersama ibunya, tetapi mereka tidak pernah mengizinkannya, maka ia hanya bisa menangis. Waktu itu, Huang Shu selalu mengusap rambutnya dengan lembut. Bing Jiazhi akan berhenti menangis dan lebih gembira. Selalu saja ia melakukan itu, itu adalah cara ampuh untuk menenangkannya.
Saat sudah besar, Huang Shu tidak pernah menyangka ia masih bisa melakukannya dengan cara seperti ini. Ia mengutuk dirinya karena melupakannya.
Huang Shu tidak menjawabnya. Ia mengambil makanan di rumput dan mengulurkannya. “makanlah...”
Bing jiazhi menjadi seperti anak kecil penurut. Ia mengangguk dan mulai memakannya.
Huang Shu menunggunya sembari menyembuhkan luka-lukanya dengan apa adanya. Sejak kecil orang-orang akan berlatih untuk menguasai keahlian medis untuk persiapan masuk ke sekte. Tetapi berbeda dengan Huang Shu, ia sejak berumur 10 tahun sudah bisa masuk ke sekte bambu, Salah satu sekte terbaik. Tentunya karena Bakatnya luar biasa. Ia sudah mengembangkan inti alam mandala ketika berumur 5 tahun, sementara orang-orang lainnya biasanya ketika berumur 7 tahun.
Bing jiazhi tidak cerewet dan mengoceh lagi, ia dengan polos memakan makanannya, ia tidak peduli entah di sembuhkan atau tidak. Benar-benar kalem dan seperti anjing penurut.
“ulurkan tanganmu.” Perintah Huang Shu ketika Bing Jiazhi selesai makan.
Hal mengejutkan terjadi, Bing Jiazhi mengulurkan tangannya tanpa penolakan sedikit pun. Biasanya, Bing Jiazhi akan mengoceh dan mengolok-ngolok Huang Shu karena memanfaatkan darah untuk di jual, yang sebenarnya untuk berobat.
‘hal itu benar-benar sangat bekerja untuknya.’
Huang Shu menggores tangan Bing Jiazhi. Tidak ada jejak kesakitan di wajah Bing Jiazhi, ia terlihat tenang.
Darah mulai mengalir. Huang Shu mengeluarkan botol pas, kemudian menyangga darah yang keluar.
“Aku pergi dulu.” Setelah menyelesaikan tugasnya, Huang Shu pergi.
Bing jiazhi mengangguk polos.
...----------------...
Di pagi harinya, Huang Shu pergi ke aula. Di sana sudah terlihat belasan murid sekte bambu. Mereka berbaris rapi dengan beberapa baris. Huang Shu berada di kelas 1.2 tahun ketiga. Sebenarnya, ia sudah berada di sini lebih muda, tetapi mendapatkan latihan khusus dari salah satu tetua.
Masing-masing kelas mendapatkan tetua untuk mengajari mereka, entah perempuan atau laki-laki. Mereka memiliki kultivasi tidak lemah dari orang dengan cincin enam mandala.
Telah lama beberapa generasi yang telah mereka luluskan, bahkan ada yang lebih kuat dari mereka, tetapi mereka semua tetap menghargai para tetua ini yang memiliki kultivasi yang lebih rendah. Alasannya semuanya sama, guru memiliki ribuan metode dan cara-cara yang ia teliti dari pada siswanya, dan juga, tanpa mereka mustahil para siswa itu mendaki ketinggian seperti saat ini.
Sudah puluhan, ratusan siswa lulus dari sekte ini, sehingga membuat reputasinya sangat tinggi, tidak aneh jika orang-orang sangat menginginkan agar ia bisa masuk ke dalam sekte ini. Khususnya terhadap Huang Shu, ketika salah satu tertua memerintahnya untuk pergi belajar di sekte ini.
Ayah dan ibunya sangat bangga dan mengadakan pesta besar malam itu juga, untuk menyambut anaknya yang akan pergi ke sekte ternama di benua rumput biru.
Tetapi anehnya, beberapa tahun kemudian, ia datang kembali ke rumah dan di paksa menikah dengan Bing Jiazhi, sesuatu yang tidak pernah di harapkan. Tetapi saat ini ia mengerti mengapa ayah dan ibunya melakukan itu. Tidak lain untuk menjaga tubuhnya yang sakit-sakitan.
“Hari ini kita akan melakukan latih tanding.” Seorang pria sesepuh berdiri di depan para siswa. Ia memiliki rambut putih panjang dan banyak kerutan-kerutan di wajahnya. Ia adalah Shui Liu seorang ketua. “Aku harap semuanya hadir di pagi hari yang cerah ini, karena ini adalah latihan penting bagi kalian. Ujian masuk ke dalam sekte menengah akan di adakan dua bulan lagi. Kalian harus mempersiapkan Semuanya dengan sebaik-baiknya. Jika ada di antara kalian yang berhasil lulus, akan sangat menguntungkan bagi kalian.”
“Kalian bisa mendapatkan beberapa teknik dan berlatih dengan guru yang lebih baik. Jika kalian semua bisa lulus, itu sangat bagus. Dan, aku Akan sangat bangga mengajari kalian semuanya. Tentu saja untuk lulus itu tidak mudah. Oleh karena itu, aku harap kalian harus berlatih lebih giat dan selalu menghadiri setiap kelas.
Dalam dua bulan ini, aku akan selalu melakukan latih tanding kepada kalian semua, biar kalian mendapatkan pengalaman bertarung yang baik. Selain itu, aku juga akan memberikan beberapa teknik pertarungan yang sangat berguna bagi kalian semua. Dan satu lagi, kalian harus menonton setiap pertarungan yang di lakukan kelas lain dan mempelajari semua hal yang mereka punya. Bukan orang kuat yang pasti menang dalam pertarungan, tetapi mereka yang mampu dan mengenali musuhnya seperti keluarga sendiri. Paham!?”
“Paham!” ujar mereka semuanya.
Tetua Shui Liu mengangguk kemudian mengambil gulungan di meja samping tempatnya berdiri.
“Zou Ya! Bai Ling!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments