“Hah?” semua orang terkejut melihat adegan itu, termasuk tertua Shui Liu yang menontonnya.
Pedang gadis itu terjatuh. Wajahnya mengerang karena kesakitan sembari menggenggam tangannya. Yang paling membuat orang-orang terkejut, pedang Huang Shu tidak melukai tangan gadis itu, hanya membuatnya sakit dan menjatuh paksa pedangnya. Sebenarnya apa yang dilakukannya? Begitulah pertama kali yang muncul di benak orang-orang.
Huang Shu memindahkan pedangnya dengan sangat cepat, kemudian memutarnya dengan lihai, dan pedang itu sangat kuat mustahil tidak membuat tangan gadis itu terluka. Paling tidak akan terluka ringan jika melakukan itu.
Tetua Shui Liu tidak kalah heran dengan pertunjukan itu. Benar-benar mengesankan dan tidak bisa di prediksi.
“Kau kalah.” Dengan kedua mata setajam elang, Huang Shu mengarahkan pedangnya ke arah gadis itu. Gadis itu hanya bisa mengangguk pasrah.
Huang Shu kemudian memandang sekilas tetua Shui Liu. Tetua yang menyadarinya langsung mengubah ekspresinya. Ia terlalu terlena untuk ingin mengetahui bagaimana Huang Shu melakukannya.
“Baiklah! Aku umumkan, pemenangnya adalah Huang Shu. Pertunjukannya sangat mengagumkan, aku tidak bisa berkata-kata apa-apa untuk mengomentarinya. Tetapi, kalau boleh tahu, bagaimana murid Huang Shu bisa melakukannya?” tetua langsung memandang Huang Shu yang tengah berjalan kembali ke barisannya.
Huang Shu terdiam. Ia kemudian memberi hormat. “murid hanya memanfaatkan peluang yang ada. Seperti kata guru, bukan orang kuat yang akan menang, tapi mereka yang mengenal musuhnya, tetapi aku tambahkan, mereka juga yang mengenal diri mereka masing-masing.”
“Kita semua mengetahui, kekuatan penguat bisa membuat tangan, kaki, senjata atau apa pun itu kuat sesuai kemampuan kita. Ketika itu di gunakan, tubuh akan sangat kuat sekeras batu. Tetapi, setiap gulungan memiliki kelemahan masing-masing, tidak ada yang sempurna, begitu pun manusia. Aku menghancurkan pertahanan itu, kemudian menyerang titik vital di pergelangan tangannya, sehingga membuat pertahanannya hancur dan tangannya mati rasa. Ibarat, menghancurkan kerangka sesuatu.
Kemudian, untuk menghancurkan kekuatan penguat itu, aku memanfaatkan kelemahannya. Aku tahu kelemahannya berada di sana. Guru, apakah penjelasanku bisa di terima?”
Tetua Shui Liu mengangguk. Ia sangat terkesan dengan gadis di depannya. Selain cantik, ia juga sangat berbakat, seolah ia adalah gadis yang sangat sempurna.
Setelah memberikan hormat, Huang Shu kembali ke barisannya.
Beberapa orang mulai melakukan pembicaraan. Mereka sangat terkesan dan penasaran bagaimana cara Huang Shu melakukan itu. Namun, tidak lama setelahnya tetua menghentikan dan melanjutkan latihan.
****
Kita kembali ke mc kita yang lumpuh ini. Ia sekarang memegang secangkir arak dan meminumnya dengan tenang. Ia mengangguk setelah mendengar ucapan Huang Shu..
Ia meneguk arak dan menyodorkan piring kosong kepada jiu-jiu. “Tuangkan aku arak lagi.”
“tetapi tuan...”
“cepat tuangkan! Aku ingin minum sepuasnya hari ini. Aku sangat bahagia hari ini. Cepat tuangkan.”
“Tapi tuan, Anda terlalu banyak minum. Kesehatanmu akan menurun jika minum terlalu banyak.”
“Aku tidak peduli! Cepat tuangkan! Aku ingin minum sepuasnya.... Jika kau tidak mau, aku akan melaporkanmu.”
“baik, tuan.” Dengan terpaksa jiu-jiu menuangkannya lagi. Ia memberikan porsi lebih sedikit. Ia sangat takut jika Bing jiazhi melakukan tindakan apa saja dan melaporkannya kepada Huang Shu.
...----------------...
Di sore hari kelas sudah selesai, Huang Shu duduk di meja menikmati buku. Ia sedang mempelajari tiga gulung yang di berikan. Gulungan penguat, gulungan elastis dan gulungan energi. Ia sekarang sedang mempelajari gulungan energi. Gulungan ini memiliki kekuatan untuk menghasilkan energi, baik dari tangan, kaki, senjata ataupun yang lainnya.
Ia tidak sedang belajar menggunakannya, tetapi mempelajari kelemahannya. Jika ia bisa mengetahuinya dan tahu bagaimana cara menutupinya, ia akan selangkah lebih maju dan memiliki peluang untuk bisa lolos ujian masuk siswa dalam.
Keuntungan masuk menjadi murid dalam akan sangat menguntungkannya. Ia bisa mengakses gulungan lebih banyak dan lebih cepat dari teman-temannya yang lain. Jika ia tidak dapat masuk, ia juga dapat mendapatkan gulungan secara bertahap sesuai ketentuan sekte, tetapi untuk bakatnya akan sangat tidak menguntungkan baginya.
Tidak lama kemudian pintu di ketuk. Huang Shu menggulung semua gulungannya, kemudian membuka pintu. Xiang Guang berdiri sambil tersenyum tipis. Huang Shu yang sebelumnya tersenyum, tiba-tiba menjadi sedikit cemberut. Ia pikir jiu jiu yang datang, tapi ternyata hanya seseorang lalat pengganggu.
“Selamat sore, tuan muda Xiang silakan masuk.” Huang Shu tersenyum tipis dan menyambut Xiang Guang. Meski ia tidak senang, ia tidak boleh memperlakukan Xiang Guang semena-mena.
Xiang Guang mengangguk kemudian duduk. Tepat ketika ia ingin berbicara tiba-tiba, jiu-jiu berlari kencang dan berseru, “nona! Gawal! Tuan... Tuan... Bing.... Dia... Dia mabuk! Dan melakukan tindakan aneh-aneh!”
“bagaimana bisa?”
“A-aku tidak tahu.”
Huang Shu kemudian menoleh ke arah Xiang Guang, dan berkata dengan cepat, “Maaf tuang muda Xiang, aku harus pergi.” Tanpa menunggu jawaban, Huang Shu bergegas keluar. Ia langsung memerintahkan jiu jiu untuk melayani Xiang Guang selama ia menyelesaikan masalah ini.
“siapa tuan Bing?” tanya Xiang Guang sembari mengerutkan kening, sebab karena tuan Bing itu membuat Huang Shu mengabaikannya. Beberapa hari lalu di usir, sekarang, di tinggalkan begitu saja.
“Dia adalah budak, tuan. Hanya seorang budak.”
“Tapi mengapa seorang budak sepertinya mendapatkan perhatian seperti itu dari Huang Shu? Apakah budak itu sangat penting baginya?”
“Hamba tidak tahu tuan.” Jiu jiu kemudian mendekati sebuah meja mengambil cangkir dan pot arak.
“Tuan, silakan minum.”
Xiang Guang mengangguk.
*****
Kala Huang Shu tiba di bukit belakang, ia melihat Bing Jiazhi sedang bersandar di pohon. Ia tertawa seperti orang bodoh sembari menggaris-garis tangannya.
“Ada apa denganmu?” sembari mengerutkan kening, Huang Shu bertanya.
Bing jiazhi tertawa. “wanita iblis, akhirnya kau datang.”
Bing jiazhi tidak lanjut berkata, ia fokus menggaris-garis pergelangan tangannya. Wajahnya sangat sayu dan kedua matanya memerah.
Huang Shu memandang kulit pohon yang telah di ukir dengan beberapa huruf yang berbunyi ‘biarkan aku bebas!’
Kemudian kembali memandang Bing Jiazhi. ‘ada apa dengan orang ini? Kenapa bisa bersikap aneh baru-baru ini?’.
Bing jiazhi seperti bukan seperti dirinya, biasanya ia hanya duduk diam dan tenang, tidak pernah melakukan hal aneh-aneh seperti ini. Huang Shu menyalurkan gulungan penguat pada serpihan-serpihan keramik di tangan bin jiazhi membuatnya hancur.
Bin jiazhi tertawa terbahak-bahak. Ia kemudian berusaha berdiri dengan bantuan batang pohon di sampingnya.
“Wanita iblis.... Apa maumu?” Bing Jiazhi batuk-batuk.
“Seharusnya aku yang bertanya, apa maumu?”
Bing jiazhi lagi-lagi tertawa, ia seperti sudah gila.
“Biarkan aku bebas! Aku ingin bebas!” kemudian Bing jiazhi kembali terjatuh dan mengulangi kalimat itu.
“Orang ini sudah mabuk.”
Huang Shu mendekatinya, ia kemudian mengelus-elus rambut Bing jiazhi. Seperti biasa, Bing Jiazhi sangat polos dan terlihat tenang. Tetapi satu hal yang Huang Shu sadari, Bing jiazhi tengah dalam keadaan sakit. Dan juga, ia sering-sering bertanya, mengapa hanya dengan mengelusnya seperti binatang seperti ini membuatnya tenang. Bing jiazhi memang unik.
“ambilkan aku arak lagi....”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments