Xiang Li tidak menjawab pertanyaan adiknya, tetapi melangkah maju dan menatap Huang Shu dengan ekspresi penuh dendam. Ia tertawa lantang.
“Sudah aku duga, kau sangat kuat. Tapi kali ini aku tidak mau mengalami kekalahan.” Energi dingin menyebar sekali lagi di sekitar Xiang Li dengan ia sebagai pusatnya.
Huang Shu menatapnya dingin dan mengangguk pelan. Ia mengangguk dengan sangat elegan.
Xiang Li tertawa dan melesat seperti peluru. Ketika di depan Huang Shu, cincin-cincin Mandalanya meledak. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba tanah yang ada di sekitarnya membeku membentuk lingkaran dengan dinding-dinding es yang sangat tajam.
Tidak hanya itu, kaki lembut dan cantik Huang Shu mulai membeku dan terus bergerak ke atas.
Kupu-kupu Huang Shu menyebar dari tubuhnya, bersama dengan itu, ia perlahan-lahan menghilang di hadapan Xiang Li.
“Mau kabur? Tidak akan aku biarkan!”
Xiang Li mengayunkan pedangnya ke arah Huang Shu. Bersamaan dengan itu, garis es tebal muncul dari bilahnya.
Bomm!!!!
Tiba-tiba semuanya menjadi putih bersih....
Xiang Li berdiri di sana dengan ekspresi bingung dan bertanya-tanya kemampuan apa ini?
Ia sudah mempelajari semua gulungan yang di miliki Huang Shu, dan dari semuanya, tidak ada gulungan tingkat tinggi seperti ini.
“Apakah aku mendapatkan informasi yang salah?”
Tiba-tiba Torii kayu terjatuh dari langit dan berdiri tidak jauh dari Xiang Li. Torii itu berwarna merah dengan ukuran yang sangat besar. Memiliki panjang 100 kaki dan lebar sekitar 50 kaki.
Suara yang di hasilkan sangat keras dengan getaran-getaran seperti gempa bumi.
Kemudian di susul tiga Torii yang lainnya yang berada di lain tempat membentuk segi empat.
Xiang Li bingung harus berbuat apa. Namun, tiba-tiba bulan berwarna ungu muncul di langit. Bersamaan dengan itu, siluet seorang Gadis terlihat sangat besar di lantai putih.
Langit di penuh warna ungu yang aneh.
Ketika ia menatap ke arah siluet itu, Huang Shu dengan tatapan dingin berdiri di salah satu Torii dengan elegan.
“Tuan muda Xiang, apakah kau benar-benar ingin membunuhku?” tanya Huang Shu dengan nada berat dan dingin.
“Jika iya kenapa?” Xiang Li merasa tidak bisa berbohong dengan Huang Shu. Ia memang sangat membencinya dan tidak perlu lagi berpura-pura.
Ketika ia berkata, pedangnya mengeluarkan aura dingin yang di ikuti lantai di bawahnya
“Maka aku tidak akan memberikanmu kesempatan lagi!”
Huang Shu mengayunkan pedangnya dari atas ke bawah.
Di langit, awan berwarna putih muncul membentuk lengkungan seperti aura pedang. Ketika itu muncul, suara gumuruh yang sangat mengerikan terdengar. Dan tekanan yang sangat mengerikan terpancar dari atas langit.
Suara-suara gumuruh itu seperti suara paus yang bernyanyi; keras dan melingking. Terdengar seperti suara magis.
Selain tekanan, angin kencang juga keluar dari langit dengan kecepatan yang tidak bisa di ukur.
Xiang Li menatapnya dengan mata gemetar dan penuh kagum. Apa yang akan ia lakukan sekarang?
...----------------...
Jiu jiu dengan bingung menatap pertarungan di depannya. Seharusnya Xiang Li menyerang Huang Shu setelah melakukan serangan pertama. Namun, tiba-tiba ia terdiam dan mematung. Es-es yang ada di sekitarnya mulai mencair.
Xiang Guang yang melihat kejadian itu sangat bingung dengan apa yang terjadi kepada kakaknya. “Huang Shu! Apa yang kau lakukan terhadap kakakku?!”
“Diam, atau aku akan membunuhnya.”
Xiang Guang yang ingin maju, tiba-tiba berhenti. Ia tidak akan melakukan tindakan apa pun yang membahayakan keselamatan kakaknya itu.
Di sekitar tubuh Xiang Li kupu-kupu origami berterbangan indah. Udara berwarna biru tipis menyebar di tubuhnya.
Huang Shu mengangguk. “Saatnya mengakhiri ini semua.”
Ia kemudian mengayunkan Pedang ke leher Xiang Li.
“Huang Shu! Apa yang kau lakukan!”
Xiang Guang meraung marah dan melesat.
Namun, kecepatan gerakan pedang Huang Shu sangat cepat. Xiang Guang tidak akan bisa menyelamatkan kakaknya.
Namun, meski begitu, ia tetap ingin berusaha menyelamatkannya.
Jiu jiu yang melihatnya sangat gelisah. Jika benar-benar nonanya itu membunuh Xiang Li, maka mala petaka pasti akan cepat menghampiri mereka.
Tetapi tiba-tiba, seseorang muncul di belakang Xiang Li dan memegang bilah pedang Huang Shu. Setelahnya, angin sangat kencang menerpa tubuhnya. Itu tidak lain berasal dari gerakan ayunan Huang Shu.
“Berhenti...” Ujar Shui Liu dengan nada memerintah.
Melihatnya datang, Xiang Guang dan jiu jiu merasa lega. Tetapi, wajah Huang Shu tidak bereaksi sedikit pun; wajahnya sangat dingin.
“Kenapa kau melakukan ini?” tanya Shui Liu.
“Aku tidak melakukannya tanpa alasan.”
Huang Shu menarik pedangnya dan memasukkan kembali ke selongsongnya. Kemudian masuk ke dalam rumah.
Xiang Guang menghampiri kakaknya dan bertanya kepada Shu Liu apa yang terjadi kepada kakaknya itu.
Shui Liu tidak menjawab. Ia menyentuh dahi Xiang Li. Cahaya kuning muncul dan masuk ke dalamnya. Xiang Li kemudian lemas dan adiknya menopangnya.
“Bawa dia kembali.”
Xiang Guang mengangguk tanpa lebih lanjut bertanya. Kemudian ia pergi dari sana.
Jiu jiu mendekati Shui Liu dan memberi hormat. “terima kasih tuan, jika anda tidak datang tepat waktu, maka nona tidak akan bisa menahan tangannya.”
“Apa yang terjadi kepadanya baru-baru ini?”
“Tuan, sebenarnya....”
“Jiu Jiu, tolong ambilkan tamu kita minuman.” Ujar Huang Shu yang tiba-tiba berada di beranda rumah. Ia berdiri dengan anggun di sana.
“Baik nona.”
Jiu jiu pergi dari sana dan Huang Shu menghampiri Shui Liu dan memberi hormat. “Maaf, aku tidak seharusnya melakukan itu.”
“Apa yang menyebabkanmu melakukannya?”
“Jika aku tidak membunuh sekarang, maka aku yang akan di bunuh olehnya di kemudian hari.”
“Apakah mereka ingin membunuhmu?”
“Bukan mereka, tapi Xiang Li.”
“Sebagai gurumu, aku tidak akan pernah memberikanmu melakukan itu. Oh iya, aku datang ke sini hanya untuk bertanya, mengapa kau tidak melakukan latihan hari ini?”
Sebelum Huang Shu menjawab, tiba-tiba jiu jiu mengisyaratkan bahwa minuman sudah di sediakan di dalam.
“Aku sedang melakukan persiapan. Ayo guru, kita ke dalam, minumannya sudah di sediakan.”
“Tidak perlu repot-repot, aku hanya sebentar. Persiapan apa?”
Huang Shu mengangkat tangannya dan di sana muncul sebuah gulungan. “Maaf guru, aku tidak bisa langsung membicarakannya kepada anda. Ini adalah gulungan yang akan memberikan jawaban itu kepada anda.”
Shui Liu mengerti dan mengambilnya. “aku pamit dulu.”
Huang Shu memberi hormat. “Silakan...”
Ia kemudian masuk ke dalam setelah melihat Shui Liu pergi dari pekarangan rumah. Ia Kemudian duduk di depan meja menatap jiu jiu dengan ekspresi dingin. Ia sebelumnya sudah mengisyaratkan Jiu jiu untuk duduk di sana tanpa kecualian dengan memberikan sandi tangan.
“jiu jiu, kau tahu kesalahanmu?”
Nada Huang Shu tegas, membuat Jiu Jiu gugup dan ketakutan. Ia tanpa sengaja *******-***** jari-jarinya.
...Torri. Pinterest...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments