Bing jiazhi memandang wajah wanita itu beberapa saat sebelum akhirnya menerimanya.
Xue Ni berdiri setelah mendengar jawaban Bing jiazhi, kemudian menatap ke arah genangan air terjun. Entah dari mana, ia tiba-tiba memiliki sebuah batu di tangannya, kemudian melemparkannya dengan lembut ke arah air yang terlihat tenang itu.
Terdengar suara dari batu yang di lemparkan. Tidak sampai satu detik, tiba-tiba air yang sebelumnya tenang itu, bergetar. Kemudian sesuatu yang sangat besar muncul dari sana. Melompat dengan cepat, dan menghalangi cahaya matahari.
Sosok bersisik pun muncul dari air, seperti ingin menggapai sesuatu yang ada di udara.
Itu sebuah ikan raksasa! Ikan itu memiliki panjang sekitar 50 meter dengan tubuh berwarna hijau kebiruan dengan diameter sekitar 30 meter. Sangat besar dan mengerikan!
Ikan itu kemudian masuk lagi ke dalam air dan membuat air menjiprak ke sana ke mari.
Beberapa tetes mengarah ke tempat Xue Ni dan Bing Jiazhi, tetapi tiba-tiba hancur dan menguap dalam sekejap mata.
“Dia adalah temanku. Tugasmu bukan melawannya, tetapi memancingnya dan mampu mengangkatnya ke daratan, tetapi aku yang memilih alat pancing yang akan kau gunakan. Sebelum itu, aku harus menempa tubuhmu terlebih dahulu. Tubuhmu sangat lemah!”
Setelah melihat kemampuan berpedang Bing jiazhi, bagi Xue Ni, itu sangat kurang bagi standarnya, sehingga membuatnya perlu memberikan latihan-latihan dan pengetahuan dasar baginya.
Xue Ni lalu berjalan melintasi Bing jiazhi.
Pemuda itu memandang kepergian wanita itu, kemudian mengikutinya.
Ternyata Xue Ni pergi ke desa terdekat. Nama desa itu adalah Suji.
Namun, desa itu tidak seperti desa pada umumnya; di sana sangat sepi dan di penuhi daun-daun di jalan-jalan, bahkan awan pun berwarna hitam mendung, seolah mengatakan bahwa desa itu tidak baik-baik saja.
Bing jiazhi menatap-natap semua bangunan yang ada di sana.
Tidak lama setelahnya, Xue Ni masuk ke sebuah pekarangan rumah, kemudian mengetuk pintu beberapa kali.
Kemudian berbalik menatap Bing jiazhi. “Apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengan para penjahat yang ingin membunuhmu?”
“Aku akan mengirim mereka kepada sang pencipta, tetapi sebelum itu, aku memotong kedua kaki dan tangan mereka, mencongkel kedua bola mata mereka,” jawab Bing jiazhi tanpa berpikir.
“Sekarang aku ingin kau melawan puluhan penjahat yang sedang kelaparan di belakangmu itu, tanpa perlawanan! Apakah kau mengerti?”
“Aku ingin... kau melawan emosi bertarungmu sekarang.”
Bing jiazhi berbalik menatap 15 bandit yang masing-masing membawa berbagai macam senjata, seperti pedang, pisau, tombak. Ia pikir itu hanya lelucon, ternyata tidak.
Ia menatap mereka dengan marah, dan berseru kepada Xue Ni, “Kau gila! Bahkan orang bodoh tidak akan melakukan itu, walaupun yang memerintahkan itu adalah orang pintar! Aku menerimamu karena kau akan memberikanku kekuatan. Aku sangat meragukanmu, apakah kau benar-benar ingin melatihku atau ingin membunuhku!”
“Kau tidak mempercayaiku? Baiklah, silakan... Lakukan apa yang ingin kau lakukan...” Xue Ni tersenyum licik. Kemudian bergumam, “Hanya orang bodoh yang menentang hal ini tanpa menanyakan alasannya.”
Bing jiazhi menatap orang-orang yang haus darah dengan perasaan benci dan marah. Ia mengingat pengihanatan beberapa tahun sebelumnya. Wajah-wajah jahat yang menghantuinya dan senyuman haus darah itu... Ia sangat membenci muka-muka orang itu.
Seperti angin kencang, Bing jiazhi tiba-tiba muncul di depan salah satu bandit yang tersenyum.
Blak!
Tanpa basa-basi, ia membanting kepala bandit itu dengan keras, membuat tanah yang ada keras memiliki cekungan.
Orang-orang yang lainnya terkejut, tetapi mereka semua menyusul pria malang itu; dalam sekejap, mereka semuanya roboh.
Bing jiazhi tiba-tiba muncul kembali di depan orang pertama yang ia banting. Ia mengeluarkan pedang yang telah di berikan Xue Ni. Ia selalu membawanya entah ke mana pun. Walaupun ia tidak yakin pedang kayu akan melukai seseorang, tapi, ia yakin, dengan sedikit kemampuan yang telah di milikinya, ia mampu membunuh orang di depannya.
“Penjahat! Kau harus pergi ke neraka!”
Bing jiazhi berteriak dan mengayunkan pedangnya.
Xue Ni yang menyaksikan pertarungan itu, hanya diam saja. Ia sudah memprediksi apa yang akan dilakukan Bing jiazhi. Orang-orang yang ia pilih, tentu saja, bukan orang sembarangan. Tidak mungkin di kalahkan begitu saja!
Tak!
Pria yang ingin di tebas Bing jiazhi dengan mudah memegang bilah pedangnya. Ia mengangkat wajahnya, dan tersenyum meremehkan. “hahaha! Pemuda ingusan sepertimu tidak akan bisa mengalahkanku!”
Tepat setelah mengatakan itu, Pria itu berdiri dan mengayunkan pukulannya ke perut Bing jiazhi. Pukulannya seperti sangat lemah. Tetapi, Bing jiazhi merasakan, itu bagaikan pukulan yang sangat mematikan, seperti tendangan gajah.
Angin tiba-tiba muncul di perut Bing jiazhi. Pemuda itu melayang dengan kecepatan tinggi, kemudian menghancurkan rumah yang sebelumnya di ketuk Xue Ni.
Dalam sekejap, bangunan yang terbuat dari kayu itu roboh dan hancur berkeping-keping menjadi ratusan kepingan-kepingan. Dan berterbangan ke udara lepas.
Tentu saja, itu bukan cuma karena Pukulan pria itu, tetapi juga memang, bangunan itu sudah tua dan kayunya lapuk.
Melihat Bing jiazhi terlempar, Xue hanya menghindar ke samping beberapa langkah dan memandang pria bodoh itu. Ia bahkan tidak bergerak ketika serpihan-serpihan kayu terlempar sembarangan. Tidak ada yang mengenainya, karena semuanya menguap sebelum mengenainya.
Setelah satu detik, Bing jiazhi berdiri dengan pedangnya sebagai tumpuan. Di dahinya muncul luka. Orang-orang yang ia banting sebelumnya, sudah berdiri dan tersenyum penuh kemenangan kepada dirinya.
Ia dapat merasakan beberapa sayatan di punggungnya dan beberapa garis-garis luka di pergelangan tangan dan kakinya.
Tetapi, melihat semuanya berdiri, ia sangat membenci itu, membuat tubuhnya di kendalikan oleh kemarahan yang meluap-luap. Ia berteriak dan melesat seperti angin. Tidak mempedulikan entah kakinya akan terluka akibat serpihan-serpihan kayu.
Akan tetapi, pria yang sebagai pimpinan menangkis serangan pedangnya dengan mengayunkan pedangnya, kemudian mengejek Bing jiazhi, “Orang sepertimu tidak akan pernah berkembang jika memiliki kemarahan di dalam pikiranmu sendiri. Keluarkan hal-hal asing itu di dalam dirimu!”
Pria itu mengayun Pedang ke samping berusaha menyerang Bing jiazhi. Bing jiazhi bisa menahan beberapa gerakan. Tetapi... Ia tidak memprediksi, jika pria itu mengombinasikannya dengan pukulan. Sehingga, membuatnya terpental sekali lagi.
Pria itu tersenyum menyeringai. “kawan-kawan! Serang dia tanpa ampun!”
14 belas temannya mengangguk dan menyerang Bing Jiazhi dengan berbagai pukulan dan serangan-serangan Pedang.
Sekali lagi, Xue Ni hanya memandangnya...
...----------------...
Setelah mereka puas menyerang Bing jiazhi, mereka kemudian pergi dari sana, tetapi sebelum itu, orang yang menjadi pimpinan sedikit melirik Xue Ni ketika ia menyelesaikan permainannya dan mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments