Wanita yang sebelumnya menutup matanya, tiba-tiba kembali membukanya. “Sudah lama aku tidak mendengar orang mengatakan jumlah seperti itu kepadaku. Aku tidak tahu, apakah aku harus menganggap Anda bodoh atau pintar, anak muda.”
“Katakan saja jika aku pintar.”
“Mengapa?”
“Karena aku telah membeli ini dengan harga mahal yang sesuai dengan apa yang aku dapatkan dan menguntungkanmu.”
“Seharusnya kau membeli dengan harga serendah mungkin, supaya tidak rugi.”
“Bagiku rugi dan untung relatif.”
Wanita paru baya itu memandang wajah Bing jiazhi dengan dalam. “Kau pemuda yang aneh. Kau bahkan belum membuka gulungan dalam menetapkan harganya. Kau bahkan menganggap dirimu pintar karena membeli gulungan dengan harga tinggi.”
Xue Ni yang ada di sana hanya mengawasi saja, namun ia sedang mengawasi tindakan-tindakan dan percakapan - percakapan yang di bicarakan Bing jiazhi dan wanita itu.
“Tentu saja, apakah kau tahu tujuanku? Seorang yang pintar tahu akan tujuan dan maksud mereka.”
“Aku tidak tahu.”
“Maka dari itu, jangan menilai sesuatu dari sudut umum.”
“Aku sangat tertarik denganmu, aku akan memberikan dua gulungan, satu karena kau telah mencerahkanku dan satu lagi setelah kau bisa mengalahkan muridku. Aku ingin melihat apakah kemampuanmu sebagus dengan intelektualmu.”
“Aku menerimanya.”
...----------------...
Setelah siang hari berlalu, akhirnya wanita itu membawa Bing jiazhi dan Xue Ni ke salah satu gubuk. Gubuk itu sangat sederhana dengan atap jerami dan dinding-dinding kayu. Luasnya tidak terlalu besar, cukup untuk dua sampai tiga orang tinggal di dalamnya.
Di pekarangan rumah, di penuhi lumut-lumut segar dengan pohon persik dengan tinggi 10 meter. Cabang-cabang menyeruak lebar ke samping dengan kelopak-kelopak bunga indahnya.
Di bawahnya, di penuhi kelopak-kelopak bunga yang berguguran. Bau harum bunga itu tercium ketika orang memasuki rumah itu.
Di bawah pohon itu sangat bagus untuk berteduh dan berbagi cerita, atau hanya sekedar minum dan membaca.
Di sana, berdiri tombak dengan tegap. Seorang pemuda berdiri di atas tombaknya dengan keseimbangan yang sangat mengerikan. Ia sepertinya sedang bersemadi dengan menutup matanya.
Kelopak-kelopak bunga berterbangan dan melayang-layang di sekitar pemuda itu. Ada beberapa yang hinggap di atas kepalanya, menandakan ia sudah lama dalam posisi seperti itu.
Pemuda itu memiliki rambut pirang dengan ikatan kain merah di kepalanya. Pakaiannya semua berwarna putih bersih.
Wanita itu berjalan mendekatinya bersama Bing jiazhi dan Xue Ni.
Ketika mereka mendekatinya, Pria itu tiba-tiba melompat turun, di Saat bersamaan melempar tombaknya ke atas. Suara berdesing sangat nyaring saat tombak itu berada di udara.
Pemuda itu menangkapnya dan meletakkannya di belakang, kemudian memberikan hormat kepada wanita penjual tadi.
Wanita itu mengangguk.
“Apa kau mau menerima tantanganku?” Ujar Bing jiazhi tiba-tiba.
Xue Ni dan wanita itu sedikit terheran dengan ucapan itu, tetapi mereka tidak bereaksi.
Pemuda itu kemudian memandang Bing jiazhi dengan ekspresi rumit, kemudian memandang gurunya. Setelah melihat gurunya mengangguk, barulah ia menjawab, “Tantangan apa yang akan kau inginkan? Bagaimana dengan bertarung dengan senjata terbalik?”
“Ide menarik. Tetapi, apakah kau tidak akan khawatir jika aku menang?”
“Dasar sombong! Dari yang aku rasakan, kau bahkan tidak memiliki satu pun gulungan di cincin mandalamu. Ini adalah kejadian unik, tetapi aku tidak ingin mengetahui apa yang membuatmu melakukannya. Aku menantangmu bertarung senjata dengan murni kekuatan fisik dan yang berhasil menjatuhkan senjata terlebih dahulu, akan memenangkannya. Bagaimana?”
Walaupun pria itu terkejut mendengar tiba-tiba tantangan itu, setelah melihat wajah gurunya, ia yakin, jika pria dingin dan penuh kesombongan ini datang hanya untuk menantangnya.
Ia memberi hormat kepada wanita itu, kemudian pergi beberapa meter jauhnya untuk bertarung.
Bing jiazhi kemudian mengambil tempatnya.
Xue Ni dan wanita itu memandang mereka dari kejauhan.
“Nyonya, anda memiliki murid yang tidak punya sopan santun.” Celoteh tiba-tiba wanita itu.
Tetapi, sayangnya itu tidak membuat Xue Ni terpojok. “Untuk apa melakukannya, jika itu membuang-buang waktunya?”
“Anda seperti murid anda.”
“Begitulah, mari kita lihat sekarang, siapa yang lebih baik di antara mereka...”
“Keduanya sangat baik.”
Ketika satu daun berjatuhan, pemuda itu memutar tombak, mengambil punggung bilahnya dengan menggapitnya, kemudian berlari.
Bing jiazhi hanya diam saja melihat laju gerakan pemuda itu. Kedua mata tampak tenang dan tidak sedikit pun terlihat peningkatan kewaspadaan.
Hal ini tentu saja membuat pemuda itu bertanya-tanya mengapa ia melakukannya. Apakah ada rencana lain yang akan ia lakukan?
Tetapi, ia yakin, mungkin ini hanya sebagai tipu daya yang dilakukan untuk membodohinya.
Pemuda itu mengayunkan tombaknya dengan gerakan menyapu. Sebelum mengenai Bing jiazhi, ia bahkan sudah merasa angin yang sangat kuat menabrak tubuhnya. Apakah ini kekuatannya?
Ekspresi Bing jiazhi sedikit berubah; kedua matanya sedikit menyipit dan melirik ke samping; ke arah serangan lawan. Ia kemudian menarik pedangnya dan mengambil bilahnya, sesuai kesepakatan.
Kemudian, memasukkannya ke bawah tombak dan mengayunkannya dari bawah ke atas. Tidak hanya itu saja, ia bahkan melakukan gerakan menusuk ke depan.
Pemuda itu terkejut, dan melangkah mundur tiga langkah. Ia kemudian menatap Bing jiazhi dengan ekspresi rumit. “Ini tidak adil! Senjata yang kau miliki adalah senjata mainan. Kau bisa menggenggamnya dengan leluasa, sedangkan diriku harus berhati-hati! Ini pertarungan menyerang lawan dengan akibat melukai diri sendiri. Tentu saja, kau tidak akan terluka akibat senjatamu itu!”
Pemuda itu kemudian memandang gurunya. “Guru, sesuai peraturan anda, seharusnya aku yang di nyatakan menang dalam pertarungan ini.”
Wanita itu mengangguk. “nyonya Xue Ni, aku ingin mendengar penjelasanmu.”
Xue Ni mengangguk dan melangkah maju. “Anak muda, kau licik sekali. Bagaimana mungkin aku memberikan muridku senjata mainan. Jika kau menganggapnya seperti itu, maka tunjukkan kemampuanmu untuk menghancurkannya. Kau tidak mungkin tidak bisa melakukannya?”
Xue Ni tersenyum lembut. Tetapi, bagi pemuda itu, ini adalah sebuah penghinaan. Ia memandang tajam ke arah Bing jiazhi. Kedua matanya di penuhi rasa kekesalan dan kemarahan. Ia mengarahkan tombaknya ke arah Bing jiazhi. “Jika itu bukan mainan, aku bersumpah akan bertekuk lutut di hadapanmu, sampah!”
Walaupun kata-kata itu sangat menyakitkan Bing jiazhi, ia masih terlihat tenang dan menganguk. Tentu saja, ini adalah hasil dari latihannya.
Pemuda itu lalu melesat dengan cepat seperti petir dan melakukan berbagai gerakan untuk menyerang.
Wanita paru baya yang ada di samping Xue Ni, menggelengkan kepalanya. “pelatihan yang anda berikan kepada pemuda itu memang sangat mengagumkan, aku harus belajar dari anda, nyonya.”
“Tidak sepenuhnya benar; aku mengajari seseorang yang sudah jadi, aku hanya tinggal menambahkannya saja.”
“Tetapi, itu juga berkat anda.”
Selama mereka bercakap-cakap, pemuda itu mengayunkan tombak dengan cepat, sesekali ia melakukan gerakan menyapu, menusuk. Sesekali juga, ia melakukan gerakan menebas.
Kecepatan gerakan dan momentum yang di perlihatkan sangat mengagumkan. Ia melakukan beberapa gerakan dalam beberapa detik saja, dan tentu saja, itu sangat cepat dan kuat!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments