Ngapel calon suami

***

Radit dan Yoga masuk ke dalam kantor bersama. Radit sekarang bekerja dengan Yoga. Yang berarti mereka berdua juga bekerja di gedung yang sama. Radit naik ke lantai ruangannya berada begitu juga Yoga yang langsung menggunakan lift khusus eksekutif untuk naik ke lantai ruangannya berada.

Jessica duduk termenung di depan pintu ruangan Yoga. Dengan kaki bersila dan kedua tangan bergerak-gerak seakan berjoget. Lalu, ia memakai headshet di telinganya.

Yoga bediri di hadapan Jessi. Gadis itu lalu menengadahkan kepalanya.

“Lama banged sih, kak.” Protes Jessi sambil melepas headshet nya.

“Ngapain kamu ke kantor saya?” Pertanyaan yang Jessi sudah hafal. Yoga selalu menanyakan hal yang sama setiap Jessi main ke kantornya, dan, Jessi pun selalu menjawab dengan jawaban yang sama.

“Mau ngapel calon suami.”

Jessi beranjak berdiri, ia meraih buku yang tadi ia gunakan untuk duduk dan memasukkan nya kedalam tas.

Kini ia dan Yoga berdiri saling bersitatap. Yoga memajukan tubuhnya mendekat ke arah Jessi, Jessi gugup bukan main.

Aduh, jangan-jangan kak Yoga mau cium gue nih.

Jessi reflek memejamkan kedua matanya. Gadis itu mengira Yoga akan menciumnya. Jessi tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Sudah beberapa saat Jessi menutup mata namun Yog tak kunjung menciumnya.

Kok lama sih?

“Ngapain kamu merem gitu, bayangin saya cium kamu?” Sentakan suara Yoga yang cukup keras memaksa Jessi untuk membuka mata nya.

Jessi membuka matanya dan menatap Yoga. Keduanya kembali bersitatap. “Kenapa natap saya kayak gitu, ngarep banged saya cium?” Yoga terkekeh mengejek Jessi yang sudah mulai salah tingkah karena malu.

“Kakak nggak mau nyium Jessi?terus kenapa maju-maju?” Jessi pun memprotes pada sikap Yoga yang tadi mendekat padanya membuat perempuan itu salah paham.

“Saya mau buka pintu ruangan saya, kamu nggak sadar udah nutupin gagang pintu sama tubuh kamu. Kalau saya nggak maju, gimana saya mau buka pintunya?Apalagi kamu sepertinya nggak ada niatan bergeser dari sana.” Yoga akan masuk ke ruangannya namun tubuh Jessi menghalangi gagang pintu ruangan Yoga. Awalnya Yoga mendekat pada Jessi ingin menggeser tubuh Jessi dengan memegang kedua bahu perempuan itu dan memaksanya bergeser. Tidak di sangka Jessi jutru berpikiran mesum ditambah gadis itu menutup kedua matanya.

“Oh..” Jessi bergeser ke sebelah kanan, membiarkan Yoga meraih gagang pintu dan membukanya.

Malu-malu in banged sih Jess!

Jessica menepuk-nepuk kecil kepalanya karena malu. Dia menyusul Yoga yang sudah lebih dulu masuk keruangannya. Yoga mendudukan dirinya di sofa panjang di ikuti Jessi yang duduk di sebelahnya.

“Kak, pesen makan dong. Jessi lapar nih.” Jessi mengelus perut nya yang rata sambil bertingkah memelas menampilkan puppy eyes nya pada Yoga. Yoga sendiri sedang menatap Jessi.

Si alan ni bocil, sejak kapan dia jadi semenggemaskan ini?

“Mau makan apa?” Yoga mengalihkan pandangannya pada ponselnya. Lebih tepatnya ia mencoba menetralisir degupan jantungnya karena keimutan Jessi.

“Sushi.”

“Hm.” Yoga menenelpon seseorang, tak selang beberapa waktu sushi permintaan Jessi tiba di antar oleh kurir.

Jessi makan dengan lahap seperti biasa. Yoga menemani Jessi makan sambil memeriksa beberapa berkas klien baru nya yang akan maju ke persidangan minggu ini.

“Akhinya kenyang.” Meneguk air mineral di botol dan mengelap mulutnya dengan tisu. Gadis itu beranjak dari duduknya menuju tempat sampah untuk membuang tempat makan dan bebeapa tisu kotor.

“Kak, jalan yuk!”

“Saya sibuk .”

“Satu jam doang.”

“Sibuk, Jess.”

Jessi menghela nafas panjang mendengar tolakan dari Yoga. Ia ingin protes tapi sebagai apa?Ditambah lagi sepertinya Yoga memang sedang sibuk dengan tumpukan dokumen itu. Sebagai gadis baik Jessi harus mengerti kesibukan Yoga. Lagipula Yoga sibuk bekerja bukan sibuk jalan dengan perempuan lain.

“Kak?”

“Hm.”

“Boleh nggak Jessi nyoba duduk di kursi kakak?” Jessi berucap sembari menatap ke arah kursi kebesaran Yoga. Yoga yang semula sedang sibuk memeriksa dokumen pun menoleh pada Jessi sekilas. Yoga bisa melihat bertapa pandangan Jessi penuh harap untuk duduk di kursi putar nya.

“Buat apa duduk disana?”

“Mau nyoba kursi bos.” Kini Jessi menoleh pada Yoga bersiap dengan akting memelasnya.

“Ya.”

“Ya apa?Ya boleh atau ya tidak?” Ucapan Yoga yang ambigu membuat Jessi bingung.

“Duduk saja, tapi, jangan sentuh barang-barang di atas meja.” Yoga memberikan izin pada Jessi untuk duduk di kursi kebesarannya. Padahal, belum pernah sebelumnya ada yang duduk di kursinya itu selain dirinya. Jessi adalah orang kedua yang duduk di kursi itu.

“Asyik..” Jessi berdiri seraya melompat-lompat menuju kursi kebesaran Yoga. Gadis itu mendudukan dirinya di kursi kebebasan milik Yoga seraya berputar-putar. Kakinya melayang tidak menyentuh lantai.

Dasar bocah, duduk di kursi putar saja sebahagia itu.

Yoga menggeleng-geleng kan kepalanya melihat tingkah Jessi. Ia membiarkan si gadis manja dan pembuat onar itu bermain dengan kursi putar nya. Setidaknya Yoga bisa fokus pada pekerjaan nya tanpa direcoki pertanyaan-pertanyaan aneh dari Jessi.

Jessi masih bermain-main di kursi putar Yoga sambil memainkan ponselnya. Sesekali ia mengambil foto Selfie. Jessi juga mempost foto Selfie nya di instagram.

@jessicaayu Nungguin My future husband kerja 💕

Disukai oleh CeliaCel dan 52.235 lainnya

comen 1.234

@CeliaCel Ngapel buk..

@Salsabilala Cantik bener sih.

@Rio_Dewa Calon pacar

@Reka.Wijaya Makin cantik aja sih

@JordanPratama Cantik.

@ReyhanPratama Pantesan rumah sepi 🤯

@lenashan Beb @Nadienqueen lihat gebetan lo Komen.

@Nadienqueen sayang @JordanPratama ngapain sih ikutan Komen?Masih cantik an juga aku.

@Salsabilala Eh lo @Nadienqueen siapanya Jordan?

@Nadienqueen dia pacar gue!*

@Salsabilala haha mimpi lo terlalu tinggi.*

Baru beberapa menit di unggah foto Jessi, sudah banyak yang menanggapi postingan Jessi. Beberapa dari sahabat dekat Jessi dan juga saudara kandung Jessi yang tak lain adalah Jordan dan Rey.

Gadis itu senyum-senyum sendiri saat membaca tanggapan dari orang-orang di kolom komentar. Meskipun ada juga yang menanggapi postingan Jessi dengan negatif.

Radit masuk ke dalam ruangan Yoga untuk memberikan beberapa berkas penting yang perlu di tanda tangani Yoga. Radit langsung masuk tanpa mengetuk pintu dan duduk di sofa sebelah Yoga. Ia juga melirik ke arah kursi putar Yoga, Jessi masih sibuk dengan ponselnya sambil senyum-senyum sendiri.

Radit menyikut lengan Yoga yang sedang fokus.

“Kenapa?” Yoga berhenti sekilas dari aktivitasnya dan menoleh pada Radit.

“Bocil lo nggak lagi kesurupan, kan?”

Yoga pun melirik Jessi, ia bisa melihat dengan jelas tingkah Jessi.

“Dia kesurupan sama nggak sama aja.” Yoga cuek, ia memilih melanjutkan memeriksa dokumennya.

“Dari tadi lo biarin aja dia duduk di kursi lo.”

“Hm.. biar nggak ngerecokin kerjaan gue, dia anteng disana.” Yoga menjawab tanpa menatap Radit.

Setelah mendapatkan tanda tangan dari Yoga, Radit pun keluar dari ruangan Yoga.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Khoirun Nikmah

Khoirun Nikmah

sungguh menghibur banget baca novel ini

2021-06-20

0

Rina Parlina

Rina Parlina

visual cantik Kao supassar,jd Inget lakorn my secret bride visualnya yoganya mudah2an great 🥰🥰🥰

2021-06-13

1

Ristiyani Soehardi

Ristiyani Soehardi

bocaahhhh...

2020-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!