Bosan

Sepulang sekolah Jessi mengajar les bahasa Korea di rumah sahabat Rey. Di lanjutkan dengan kerja part time di tempat Rio. Kakak kelas nya saat SMA. Jessi sudah tau ia bekerja di tempat Rio. Hari pertama bekerja ia bertemu Rio.

Flash back on

Di hari pertamanya bekerja Jessi sudah memecahkan beberapa gelas dan piring. Karena hal tersebut dia terpaksa di panggil oleh sang atasan.

“Permisi, pak.” Jessi mengetuk pintu ruangan atasanya dengan perasaan gugup. Bagaimana jika dirinya langsung di pecat di hari pertamanya bekerja?

“Silahkan masuk!”

Jessi masuk ke dalam ruangan bos nya dengan menunduk. Ia tidak berani menatap bos nya takut kena marah. Bagiamana pun Jessi itu putri keluarga kaya, ia mana pernah di marahi hanya karena memecahkan gelas dan piring.

“Silahkan duduk.” Suara bos Jessi terdengar tidak asing. Jessi seakan pernah mendengar nya, tapi dimana?

Jessi melangkah menuju sofa, dia mendudukan dirinya dengan perasaan campur aduk. Mungkin telapak tangan Jessi sudah basah akibat kegugupannya.

“Kamu tau kenapa saya panggil kesini?” Bos Jessi bertanya dengan datar.

“Sa..saya tau, pak.”

“Oh, ya?”

Jessi pun mengangguk. “Saya salah pak, maafkan saya tapi jangan pecat saya. Saya berjanji akan lebih berhati-hati, pak. Tolong jangan pecat saya, saya butuh pekerjaan ini.” Jessi berucap dengan nada lirih. Suaranya sedikit bergetar.

“Memang siapa yang mau pecat kamu?”

“Bapak, kan?” Jessi masih tidak berani menatap bosnya.

“Makanya kamu itu kalau kau bicara jangan sambil nunduk. Tatap lawan bicara kamu, memang saya ada tampang bos jahat yang memecat karyawannya karena memecahkan gelas dan piring?”

Benar juga kata si bos, masa gue di pecat karena nggak sengaja mecahin gelas sama piring.

Jessi berpikir sepertinya bos nya itu bukan orang yang kejam. Ia pun memberanikan diri untuk menatap bos nya.

“Jadi, bapak manggil saya bukan karena mau mecat saya?” Jessi memberanikan diri menatap bosnya yang duduk di hadapannya.

“KAK RIO!!” Jessi sedikit berteriak mendapati sosok lelaki yang sedang duduk di hadapanya. Kakak kelas yang pernah ia beri surat cinta.

Rio tersenyum melihat wajah kaget Jessi.

“Apa kabar kamu, Jess?” Rio bertanya dengan lembut.

“Ah, kabar Jessi baik, kak, seriusan ini kak Rio?Jadi, kakak bos disini?” Jessi senang ternyata ia bekerja di tempat kenalan. Hanya kenalan ya!

“Saya bantu ngurus aja, ini usaha mama yang rintis.” Rio menjawab dengan datar.

“Wah, hebat. Kakak kuliah dimana?” Jessi nampak kagum dengan Rio yang sudah bisa mengurus bisnis sambil kuliah.

“UI, Jess.” Lagi-lagi jawaban Rio membuat Jessi terkagum-kagum. Kampus itu merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia.

Jessi dan Rio mengobrol cukup lama di ruangan Rio. Rio juga membantu Jessi mengenal lebih banyak tampaknya bekerja. Juga mengajari Jessi cara memegang nampan yang benar agar gadis itu tidak memecahkan gelas lagi.

Flash back off..

Meskipun Rio mengenal Jessi namun Rio tidak pernah membeda-bedakan Jessi dan karyawan lainnya. Jessi juga suka hal itu. Ia suka cara Rio berlaku sebagai atasan.

Rio dan Jessi pun menjadi semakin dekat. Mereka sering bertukar cerita, juga pernah beberapa kali Rio membajak Jessi nonton namun di tolak oleh Jessi.

Jessi sendiri menolak Rio karena sebuah alasan. Ia tidak mau selingkuh dari Yoga. Selingkuh?Bahkan jadian saja belum Bagaimana Jessi bisa menganggap jalan dengan Rio adalah sebuah perselingkuhan yang tidak boleh di lakukan. Sungguh kesetiaan Jessi pada Yoga tidak bisa di ragukan lagi.

Hari ini Jessi pulang kerja jam sembilan malam. Ia mengendarai mobilnya sendiri dengan pelan. Tidak seperti biasa yang kebut-kebutaan.

***

Hari berikutnya Jessi pulang sekolah lebih awal kebetulan Salsa dan Celia sedang les. Jadi, tidak bisa ikut Jessi pulang. Jessi sendiri tidak ikut les karena tidak perlu, gadis itu sudah cukup menguasai materi les hari ini.

Jessi merasa bosan sendiri, jam kerjanya masih sore hari. Biasanya ia mengisi waktu luangnya untuk mengajar les bahasa Korea, tapi, hari ini teman-teman Rey meminta libur. Jessi pun menyetujuinya.

Jessi cemberut sepanjang perjalanan pulang, ia malas untuk pulang ke rumah. Rey pasti sibuk dengan game nya, sementara Jordan pasti belum pulang dari sekolah.

Ahaaa.. kenapa gue nggak kepikiran itu sebelumnya.

Jessi menemukan ide yang sangat cemerlang untuk menghibur dirinya yang bosan itu. Jessi melajukan mobilnya masuk kedalam basement sebuah gedung firma hukum. Yaya.. kemana lagi kalau bukan kantor Yoga.

Dengan semangat Jessi turun dari mobilnya. Dia masih mengenakan seragam SMA nya hanya saja bagian atas ia tutupi sweater. Jessi mempunyai akses masuk ke kantor Yoga setelah merengek pada mommy Ayu sampai mogok makan kala itu, ia bisa dengan mudah naik ke lantai ruangan Yoga berada. Jessi juga mengenal sekertaris Yoga. Mbak Ani sapaan nya.

Sampai di depan ruangan Yoga, meja sekertarisnya kosong. Jessi pun cuek, ia berniat nyelonong masuk ke ruangan Yoga namun teringat sesuatu, bahwa perempuan yang baik itu pasti menjaga sopan santun nya. Akhirnya Jessi mengetuk pintu ruangan Yoga dengan malas.

Beberapa kali mengetuk pintu tidak ada sahutan dari dalam. Jessi kesal, ia pun melupakan sejenak sopan santun yang di ajarkan mommy Ayu. Jessi mendorong pintu ruangan Yoga pelan dan mengintip ke dalam.

Kosong?Yah, kok kosong sih, kak Yoga kemana sih?

Jessi menutup kembali pintu ruangan Yoga, lalu menoleh ke kanan kiri celingak-celinguk mencari orang yang bisa ia tanyai, namun, nihil! Tak ada tanda-tanda kehidupan di lantai itu.

Masa udah sampai sini nggak dapat hasil, nggak bisa!!

Jessi mengambil ponselnya mengirim pesan pada Yoga. Ia akan menunggu di depan ruangan Yoga, duduk lesehan beralaskan buku sekolahnya bersandar pada pintu ruangan Yoga.

***

Yoga sedang dalam perjalan menunju perusahan bersama Radit, ia baru saja pulang dari pengadilan. Mba Ani sendiri Yoga tugaskan untuk datang ke acara ulang tahun salah satu anak klien nya, karena Yoga tidak bisa hadir jadwalnya bertabrakan dengan sidang di pengadilan.

Ponsel Yoga bergetar ada satu pesan masuk dari kontak yang ia namai ‘Bocil’. Yoga menaikan sebelah alisnya mendapat pesan dari Jessi, ia penasaran. Untung saja Radit yang menyetir jadi, Yoga bisa langsung membuka pesan Jessi.

Isi pesan Jessi..

Kak, dimana sih?Jessi di kantor kakak nih, nggak ada orang. Sepi macam kuburan aja, Jessi juga lapar. Kakak dimana?_ Bocil

“Nggak jadi ke tempat Dito, Dit. Langsung ke kantor saja.” Yoga memberi perintah pada Radit yang sedang menyetir. Radit melirik Yoga sekilas.

“Kenapa memang?” Satu pertanyaan ingin tau dari Radit yang mau tidak mau harus Yoga jawab. Toh mau di sembunyikan juga tidak mungkin, gadis kecil yang sedang menunggunya itu pasti tetap bertemu Radit nantinya.

“Ada bocil lagi nunggu gue dikantor.”

“Jessica maksud lo?”

“Hm.”

Radit mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Liansya

Liansya

mantap thor

2021-07-01

0

Titin Yuliani

Titin Yuliani

kreennn thor

2021-03-30

1

Fitria Berkisah

Fitria Berkisah

kereeeen

2020-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!