Kecupan

Jessi menerima es teh dari Yoga dengan tangan gemetaran. Ia merasa gugup sekaligus senang.

“Kamu sakit?”

“Eh ..enggak kak.” Jawab Jessi.

“Wajah kamu merah.” Ujar Yoga.

Blush.. pipi Jessi memang merona dengan perlakukan manis dari Yoga. Bunga-bunga cinta di hati Jessi semakin bermekaran.

“Masa sih, kak?” Jessi berniat mencari cermin di tas nya. Cermin ajaib berukuran mini yang menemaninya kemanapun.

“Kamu bawa cermin ke sekolah?” Yoga menaikan sebelah alisnya. Jessi menangguk polos.

“Buat apa?”

“Ya buat ngaca lah kak, fungsi cermin buat ngaca kalau nggak buat apa lagi.” Jessi kembali memasukan tangannya ke atas untuk merogoh sesuatu. Ia pun mengambil lip tint, yang langsung di aplikasikan ke bibirnya.

“Bawa lipstik juga?”

“Ini Lip tint, bukan lipstik.” Ucap Jessi membenarkan.

“Sama saja, fungsinya juga sama.” Ucap Yoga datar sembari memakan kembali pecel lelenya.

“Beda lah, harganya aja beda.”

“Kamu ke sekolah bawa-bawa kayak gituan buat apa sih?Mau sekolah apa dandan, genit banged.” Yoga merasa kesal saja. Untuk apa anak SMA membawa cermin dan lipstik ke sekolah.

Suka-suka gue dong, yang sekolah gue kenapa dia yang kesal.

“Meskipun sekolah juga perlu tampil cantik dong, masa iya buluk, kucel, dekil.” Jessi begidik ngeri membayangkannya. “Lagian Jessi juga cuma pakai lip tint aja sama bedak bayi.” Lanjut gadis itu.

“Tetap aja.”

“Kakak nggak suka Jessi dandan?”

“Nggak.” Ceplos Yoga yang kemudian sadar dengan ucapan spontannya.

“Maksud saya, nggak masalah kamu mau dandan, hanya saja kamu masih kecil jangan genit, bersolek sewajarnya anak kecil saja.” Ralat Yoga cepat sebelum Jessi salah paham dan besar kepala dengan ucapannya.

“Jessi udah besar kok, kak. Mau bukti?” Tanya Jessi berani.

“Memang apa buktinya?”

Jessi mendekat ke arah Yoga lalu berbisik. “Jessi bahkan udah siap untuk buat anak kecil.” Setelah mengucapkan itu Jessi kembali ke posisinya semula dan tersenyum manis ke arah Yoga.

Yoga langsung memuncratkan es teh yang baru saja ia minum karena ucapan Jessi. Ia mengelap mulutnya dengan tisu.

“Jessica!!”

“Dalem sayang..” jawab Jessi lembut saat Yoga memanggilnya.

“Saya nggak lagi bercanda.”

“Lah Jessi juga nggak bercanda, kak.” Jawab Jessi.

“Dari mana kamu belajar ngomong kayak tadi?Siapa yang ngajarin kamu?kamu udah ngomong kaya gitu sama siapa saja selain saya?Apa kamu tau artinya omongan kamu itu apa?” Cecar Yoga dengan beberapa pertanyaan.

“Jessi belajar sendiri, kok.”

“Kamu ngomong sama siapa saja?”

“Sama siapa ya?” Jessi menaruh jari telunjuknya di sekitar pipi sambil menerawang jauh seakan mengingat-ingat sesuatu.

“Sama siapa saja, Jes?” Ulang Yoga tidak sabaran.

Ih, lucu banged sih calon suami aku kalau lagi penasaran.

Dalam hatinya Jessi tertawa melihat Yoga yang penasaran sambil menunggu Jawaban Jessi.

“Sama kak Yoga aja, kak Yoga yang pertama. Dan, artinya kalau mau buat adek bayi ya harus nikah dulu. Kalau kak Yoga udah pengen adik bayi ya lamar Jessi dulu ke Daddy baru nikah.” Jawab Jessi santai.

Luar biasa!

Yoga di buat melongo dengan ucapan Jessi. Kapan dirinya ingin memilik adik bayi?Dan, kenapa otak Jessi itu tidak pernah berpikir dengan benar. Gadis itu selalu saja memberi Yoga kejutan. Seperti Jessi tidak puas jika bertemu Yoga namun belum membuat Yoga melongo karena tingkahnya.

“Kamu kayaknya nglindur, Jess. Habiskan makan mu lalu kita pulang. Sebelum kamu tambah edian.” Ucap Yoga.

“Kok pulang sih, kak. Baru juga jam segini, jalan-jalan dulu napa. Misal pergi ketaman terus lihat suasana malam.” Tawar Jessi.

Yoga menggeleng tidak setuju. “Pulang saja, besok kamu sekolah.”

Semakin lama sama kamu semakin sakit kepala saya karena tingkah kamu!

“Huh, ya udah deh.” Jessi mendengus kesal.

***

Jessi yang kekenyangan itu akhirnya tidur pulas di mobil Yoga. Sampai dirumah pun Jessi tidak terbangun, terpaksa Yoga menggendong tubuh Jessi masuk ke dalam rumah.

Yoga dibantu satpam saat membuka pintu rumah.

“Jordan sudah pulang belum, pak?” Tanya Yoga pada satpam sambil membopong Jessi ala bridal style.

“Belum, tuan. Tuan muda belum pulang.”

Yoga pun mengangguk. Yoga membaringkan tubuh Jessi di sofa panjang ruanh kelaurga, lalu melepas sepatu Jessi. Setelahnya Yoga berniat meninggalkan Jessi namun tangannya di tahan oleh Jessi.

“Kakak mau pulang?” Jessi membuka matanya. Yoga menoleh lalu mengangguk.

“Istirahatlah, sudah malam.” Jawab Yoga.

“Tunggu!” Jessi bangkit berdiri kini ia dan Yoga berdiri sejajar.

“Apa?”

“Pengantar tidur.” Cup.. Jessi mengecup pipi kanan Yoga dan langsung berlari ke lantai dua. Sampai di tangga Jessi berteriak. “Hati-hati di jalan, kak.” Lalu melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga sebelum kena omelan Yoga.

Yoga sendiri masih berdiri mematung. Ia tidak menyangka Jessi akan mencium nya. Lelaki itu mengelus pipi nya yang baru saja di cium Jessi lalu tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

Dasar bocil.

Yoga mengemudikan mobilnya pulang ke apartemen. Di perjalanan ia senyum-senyum sendiri mengingat tingkah Jessi.

***

Jessi masuk kedalam kamar, dilihatnya Salsa dan Celia sudah berada di kamar. Mereka nonton drakor.

“Cie yang abis kencan Cie..” goda Salsa.

“Cie, yang jadiin gue kambing hitam buat alasan kencannya, Cie.” Goda Celia.

“Apaan sih kalian.” Jessi meletakan tas nya di sofa lalu bergabung dengan Salsa dan Celia yang duduk di atas keper bulu menonton drama.

“Gimana?Sukses nggak?” Tanya Salsa dan Celia.

“So pasti dong, Jessi gitu loh.” Jawabnya bangga.

Lalu Jessi teringat perkataan pak satpam soal Jordan yang belum pulang. Tapi, Salsa dan Celia kok sudah sampai. Jessi memang tertidur di dalam mobil, namun, ia terbangun saat merasa tubuhnya melayang. Jessi sempat membuka matang sedikit mengintip apa yang terjadi, saat mengetahui Yoga sedang menggendongnya Jessi merasa sangat senang. Ia pun berpura-pura tidur.

“Btw, kalian kapan sampai rumah?Satpam bilang kak Jordan belum pulang.”

“Oh, itu aku yang nyuruh pak satpam, biar kak Yoga nggak curiga. Nggak mungkin, kan, kak Jordan yang nganter aku dan Celia bisa sampai duluan, makanya aku suruh kak Jordan langsung masukin mobilnya ke garasi juga.” Jawab Salsa.

Salsa sudah terbiasa memanggil Jordan dengan embel-embel kak, seperti Jessi. Padahal mereka aslinya sepantaran.

“Bagus.. 100 buat lo, bes plen ue.” Ucap Jessi seraya mengacungkan jempolnya.

“Buat aku berapa?” Celia menoleh.

“Em.. 50 deh,” jawab Jessi.

“Yah, masih di bawah KKM dong?” Jessi pun mengangguk.

“Iyes, besok lo perlu remidi. Belajar dari Salsa biar dapat nilai seratus.” Jessi terkekeh.

“Ciap Bu gulu.” Ucap Celia dengan suara cedal, mereka akhirnya tertawa.

Jessi, Salsa dan Celia akhirnya ketiduran di atas karpet dengan laptop yang masih menyala.

Pagi harinya Rey masuk ke kamar Jessi untuk membangunkan kakaknya. Rey menbawa segelas air putih. Rey sendiri sudah rapi dengan pakaian seragamnya sementara Jessi cs masih tidur pulas. Rey pun dibuat geleng-geleng kepala dengan posisi tidur Jessi cs.

Rey mencipratkan air itu ke wajah Jessi, Salsa dan Celia secara bergantian hingga ketiganya terbangun. Bagi Rey membangunkan Jessi akan lebih efektif memakai air karena dijamin langsung berhasil.

“Ah Rey, Kakak, kan, masih ngantuk.” Keluh Jessi sambil mengucek matanya.

“Berasa Upik abu gue bangun tidur di cipratin air sama ibu tiri.” Keluh Salsa langsung berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.

“Maaf ya Rey, kak Celia bangun kesiangan.” Ucap Celia yang merasa tidak enak. Jessi melongo, Rey juga sama, bocah itu merasa tidak enak sudah membangunkan Celia dengan cipratan air putih.

“Rey yang minta maaf, kak. Soalnya kak Jessi sama kak Salsa kalau pakai suara doang mau sampai kiamat pun nggak bakalan bangun.” Rey seakan hafal dengan perilaku Jessi dan Salsa.

“Dah, ga usah maaf-maafan, simpen dulu kesalahannya sampai lebaran. Entar baru maaf-maaf an.” Ucap Jessi.

.

.

.

.

Jessi up lagi guys..

Terpopuler

Comments

evita vita

evita vita

tanpa disadari pa pengacara dihatinya sdh ada namamu jessy

2023-01-16

0

Fe Ariesta

Fe Ariesta

Hahaha..tawa mulu gue thor..lucuuuu

2022-06-28

0

Mira Wahyuni

Mira Wahyuni

Jessi n salsa yg bar-bar 😁 cowoknya mati kutu 😂

2022-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!