Pengacara Tampanku

Pengacara Tampanku

Bab Prolog..

Hai, nama ku Jessica Rahardian Pratama. Saat ini aku duduk di bangku kelas 3 SMA. Hampir lulus, karna hanya tinggal menunggu beberapa bulan lagi ujian kelulusan diadakan. Dan setelah itu aku bakalan menikah, yeay!

Cita-cita ku adalah menikah dengan kak Yoga, dia adik dari aunty Nabila yang tidak lain adalah sahabat mommy. Beberapa sahabat dekat ku shock saat aku bilang ke mereka cita-cita ku adalah menikah.

Apalagi menikahi seorang pengacara. Beberapa temen mencibir ku dengan cita-cita ku. Masa bodoh dengan cibiran orang, lagi pula aku makan nggak minta mereka. Kata orang, aku yang seorang putri konglomerat ini nggak cocok sama seorang pengacara. Harusnya aku menikah dengan sama-sama anak konglomerat. Hem, aku hanya bisa menghela nafasku saat mendapat kritikan seperti itu dari orang-orang yang ku anggap sahabat. Mereka nggak tau ya, orang yang aku kejar bukan hanya seorang pengacara biasa.

Tapi, dia pendiri firma hukum terbesar dan terbaik di Indonesia. Dia udah sekelas CEO cuy, nggak cuma memimpin firma hukum yang besar dia juga mempunyai bisnis coffe shop yang terkenal di Jakarta dan Jogja. Kalau mereka tau kenyataan ini dan masih bilang nggak cocok, fiks mereka perlu di labuh ke laut selatan buat makan hiu.

***

“Pagi, kak.” Sapa ku pada kak Jordan. Kakak kembarku. Aku menarik kursi di ruang makan dan duduk di kursi itu. Siap menyantap makan sarapanku.

“Hem.” Balas Jordan singkat. Yah, kakakku itu cuek, kolot, dingin, arogan, sok kecakepan meskipun aslinya emang cakep parah, dan pendiam, tapi, banyak duit cuy. Hehe, aku selalu menempel padanya saat uang jajanku habis. Jangan dikira jadi anak konglomerat enak bisa boros sesuka hati, nggak cuy. Aku harus mengeluarkan uang dengan alasan yang jelas atau mommy akan ceramah tujuh hari tujuh malam.

Mommy menentang keras anak-anaknya untuk berfoya. No smoking No alkohol! Kadang Daddy akan diam-diam memberiku tambahan uang jajan tanpa sepengetahuan mommy. Aku bisa gunakan uang itu sesuka hatiku tanpa perlu laporan pada mommy. Daddy memang sangat menyayangiku, Yah aku adalah satu-satunya putri dari tiga bersaudara. Kakakku laki-laki, adikku pun laki-laki.

“Kak, minta uang dong.” Bisikku pada kak Jordan.

Kak Jordan meletakan sendok dan garpunya pelan, ia menatap ku dengan tatapan bertanya. ‘Sudah habis lagi?’ Mungkin seperti itu pertanyaan Kakak yang bisa aku tangkap lewat sorot tatapannya.

‘Kemarin kan cuma sejuta, kak. Udah habis.’ Balasku dengan menatap kak Jordan.

‘Kamu buat apa yang kemarin?’ Lagi-lagi kakak bertanya dalam pikirannya.

Aku mengangkat bahuku menolak menjawab pertanyaan kakak. Pokoknya intinya uang satu juta dari Kakak kemarin sudah ku habiskan.

Sebenarnya aku bisa saja ambil yang dari ATM pemberian mommy, isinya masih banyak cukup untuk beli mobil. Tapi, mommy pasti tanya jika aku gunakan uang itu lebih dari dua juta. Padahal aku butuh sekitar lima jutaan.

“Bagaimana?” Aku berbisik kembali pada kak Jordan.

Kakak menyilangkan kedua tangannya seraya berdiri pertanda menolak permintaanku. Ia pun meraih tas gendongnya dan meninggalkan meja makan. Yah, gatot alias gagal total minta uang dari Kak Jordan. Mana sekolah kita beda. Kakak sekolah di sekolah internasional yang isinya anak-anak elit semua. Nah, aku sekolah disekolah biasa. Namun cukup bagus kualitasnya.

Mommy dan Daddy tidak ikut campur pada pilihan sekolah kami. Mereka membebaskan kami memilih sekolah yang kami suka. Dan, aku lebih nyaman sekolah di sekolah biasa daripada sekolah internasional yang isinya anak-anak Waow semua. Pasti membosankan. Isinya cewek-cewek tajir centil dan pamer. Yah, walaupun enggak semua seperti itu. Tapi, kebanyakan.

Aku tidak khawatir dengan bahasa Inggris ku meskipun tidak sekolah di SMA internasional karna aku memang sudah fasih berbahasa Inggris sejak kecil. Tidak hanya bahasa Inggris, aku mahir bahasa Korea, Prancis, chinese, dan Thailand. Sekarang aku sedang belajar bahasa Jerman dan Jepang seperti permintaan mommy.

“Dek?” Aku menoleh pada Reynard, adikku, si bungsu di keluarga ku. Nama lengkapnya Reynard Rahardian Pratama. Bocah berumur 12 belas tahun itu adalah kesayangan mommy. Dia pasti sering dapat tambahan uang jajan dari mommy.

“Kakak pasti mau pinjam uang.” Ucapnya seolah bisa membaca kata hatiku. Aku mengangguk.

“Kakak, kan, kaya, gunakan saja uang kakak sendiri. Jangan minta uang sama anak SD, kakak mau dikatai tukang palak?” Hih pedas sekali ucapan adikku itu. Meskipun benar sih, hehe. Aku sudah seperti preman pasar saja minta uang pada anak di bawah umur.

“Kalau pakai uang kakak nanti mommy tau.” Ayu pura-pura memelas ah. Pasti bocah itu luluh.

“Memang kakak butuh uang buat apa?”

Yes, Rey pasti mulai goyah. Sedikit lagi lagi dia meminjamiku uang.

“Buat beli kado.” Jawabku dengan suara lirih.

“Buat Mas Yoga?” Tanya Rey, aku pun mengangguk.

“Wah kalau buat kado untuk orang spesial mana boleh ngutang, harus usaha sendiri dong. Syukur-syukur dari keringat sendiri.” Reynard menyelesaikan makan sarapannya lalu pergi meninggalkan aku yang sedang termenung. Aku mencoba mentelaah setiap kata per kata yang keluar dari mulut si bungsu.

Setelah ku pikir-pikir, benar kata si bungsu. Kado itu akan berkesan jika aku membelinya dengan hasil keringatku sendiri. Tapi, bagaimana caranya?

***

Yoga Dennis Hanggara..

Pendiri firma hukum terkenal di Jakarta, juga pemilik puluhan coffe shop yang tersebar di Jakarta dan Jogja. Ia yang lebih dikenal dengan profesi sebagai seorang pengacara itu adalah laki-laki yang ramah jika dengan klien. Namun, dingin jika berhadapan dengan Jessi.

Sebagai seorang pengacara Yoga selalu sibuk menangani berbagai kasus dari klien nya. Saat ini ia berfokus pada klien yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Yoga mengambil kasus dari sebagai an orang miskin yang tidak mampu menyewa pengacara yang kompeten karna mahal. Yoga tidak pernah mematok harga pada kliennya yang berasal dari kalangan orang miskin, sebagai gantinya Yoga hanya menerima pemberian seikhlasnya dari klien nya. Tidak jarang Yoga hanya membantu dengan cuma-cuma.

Lalu, jika seperti itu dari mana penghasilan Yoga?Hallo, sebagai pendiri firma hukum, Yoga punya banyak pengacara kompeten dan handal di bawah naungannya. Mereka yang menghasilkan uang sebagai keberlangsungan hidup firma hukum nya. Tidak perlu risau jika hanya masalah keuangan. Yoga tidak akan jatuh miskin hanya karna memberi jasa pengacara gratis pada orang miskin yang membutuhkan.

Justru ia akan mendapatkan kepuasan batin karna sudah berguna bagi orang lain yang menbutuhkan. Itu sudah cukup baginya.

Drttt..

“Ya, mbak?” Yoga mengangkat telepon masuk di ponselnya. Telepon itu dari Nabila.

“Bisa jemput mbak nggak, Ga?” Tanya Nabila diseberang.

“Memang mbak dimana?Yoga masih di pengadilan, baru selesai mengurus persidangan. Kalau mbak mau nunggu Yoga jemput.” Ucap Yoga.

“Mbak tunggu deh, mbak di tempat mbak Ayu. Di AA butik Kuningan.” Balas Nabila.

“Oke, Yoga jalan kesana.” Nabila pun mematikan teleponnya setelah menjawab oke juga.

.

.

.

Hallo untuk yang pembaca baru .. novel ini adalah squel dari novel author yang lain dengan judul “Bersamamu” dan “Menikahi lelaki pilihan kakek”...

Di novel bersamamu menceritakan kisah mommy nya Jessi, mommy Ayu dan Daddy Raka. Sementara di novel menikahi lelaki pilihan kakek menceritakan kisah Nabila dan Adam, keluarga dari Yoga.

Happy reading All ..

Terpopuler

Comments

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

😁😅

2024-04-10

0

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-08-01

0

susi 2020

susi 2020

🥰🥰😍

2023-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!