Pulang..

Makan siang hari ini di traktir oleh Yoga, lelaki itu baru saja memenangkan kasus penting. Itu sebabnya ia mentraktir Jessi cs dan kedua sahabatnya.

Yoga, Dito dan Radit nampak mengobrol hal yang tidak di pahami Jessi maupun Salsa. Kedua gadis SMA itu memilih untuk menikmati makannya.

Bosen..bosen..bosen.. batin Jessi.

Males..males..males.. batin Salsa.

“Kalian sudah makannya?” Tanya Yoga merasakan Jessi dan Salsa sudah menekuk wajah mereka karna bosan. Keduanya pun mengangguk.

“Kalau sudah lebih baik kalian pulang, ingat jangan ngebut lagi atau aku laporkan pada mas Raka dan mbak Ayu!” Ancam Yoga.

Cih, dasar tukang ngadu. Batin Jessica.

“Iya, kak. Jessi pasti bawa mobilnya pelan banged sepelan siput yang lagi lari, hemm 20km perjam, kalau perlu Jessi dorong saja mobilnya terus Jessi jalan kaki.” Ucap Jessi ngawur.

“Saya nggak bercanda Jess...”

“Saya juga nggak bercanda kok, kak.” Balas Jessi acuh tak acuh.

“Kalau Jessi bawa mobil pelan, Salsa gimana, kak?Salsa nggak bisa kalau naik mobil pelan, bawahannya emosi.” Salsa ikut menimpali.

“Itu terserah kalian, saya nggak mau tau.” Balas Yoga tak kalah acuh.

“Sudahlah, Sa. Kita tinggal aja mobilnya, enakan naik bus dari pada naik mobil sport tapi jalannya pelan.” Ujar Jessi santai sambil minum es teh manis.

“Ide bagusss...I agree with u.” Ujar Salsa sembari mengacungkan jempol.

“Hm.. terserah kalian saja. Susah ngomong sama kalian.” Yoga yang kesal justru membuat Dito dan Radit terkekeh. Bagaimana Yoga sampai tidak bisa mengatur anak-anak, Ups Jessi cs sudah terlalu besar untuk di sebut anak-anak. Lebih tepatnya Yoga tidak bisa mengatur gadis-gadis, jika gadis itu menyangkut Jessica and the genk.

***

Usai Celia kembali dari toilet, Jessi pun pamit pada Yoga. Tak lupa ketiga gadis remaja itu mengucapkan Terimakasih atas traktiran makan siang dari Yoga.

“Ingat, jangan ngebut!” Kata Yoga mengingatkan.

Sapa juga yang mau ngebut orang kita mau naik bus, kok. Batin Jessi.

“Ngebut di jalan raya bahaya, Jess. Lebih baik menyetir dengan slow sambil menikmati musik.” Radit tampak menimpali.

Kali ini Dito yang memberi nasehat. “Jangan sampai masuk kantor polisi karna ketahuan ngebut ya, Jess. Kasian nanti mommy sama Daddy kamu yang malu.” Tutur Dito lembut.

Jessi, Salsa dan Celia hanya manggut-manggut mendengar celotehan ketiga lelaki dewasa di hadapan mereka.

“Kamu di Jakarta bukan las Vegas, ada batas kecepatan dalam mengemudi!” Tegas Yoga lagi.

“Iya..iya, bawel banged sih, kak. Kaya tetangga yangti aja.” Gerutu Jessi kesal dengan celotehan Yoga.

“Pfttt.” Dito dan Radit tertawa saat Yoga di katai bawel oleh seorang gadis SMA.

“Jessica!” Geram Yoga sedikit berteriak.

“Iyaa.. aku diam aku pulang. Bye!” Bangkit dari duduknya lalu meninggalkan tempat itu di ikuti oleh Salsa dan Celia.

Mereka tidak jadi naik bus karena ingin pulang cepat. Nanti malam mereka akan melakukan misi penting. Membantu Celia mengungkap kebusukan pacar Celia.

Malam ini Celia akan menginap di rumah Jessi begitu juga dengan Salsa.

“Tapi aku nggak berani izin sama papa.” Ucap Celia ragu-ragu.

“Gampang lah. Kirim nomor telepon papa kamu ke hp ku, nanti aku yang minta izin.” Ucap Jessi santai. Dengan cepat Celia mengirim kontak papanya ke ponsel Jessi.

Pun, Jessi menepikan mobilnya di pinggir jalan. Ia merogoh ponselnya di tas dan menghubungi seseorang.

‘Assalamualaikum, sayang. Ada apa?’ Sahut mommy Ayu.

“Walaikumsalam, mom. Em, Jessi mau minta tolong, mom.” Ucap Jessi pada mommy Ayu.

‘Apa sayang?’

‘Jessi mau Celia nginep dirumah Jessi malam ini, mom. Mommy mintain izin Celia ke papa nya ya, mom.” Pinta Jessi pada Ayu.

‘Ohh.. sama Salsa juga, kan?’ Tanya Ayu.

“Iya mom, kalau Salsa nggak perlu minta izin lagi, mom. Dia kayaknya udah pindah KK ke keluarga kita.” Ujar Jessi terkekeh mengingat Salsa lebih sering menginap dirumahnya dari pada pulang kerumah.

‘Hahaha, iya, ya!Mommy lupa, Yaudah kamu kirim nomor telepon papa nya Celia, nanti biar sekertaris Daddy yang hubungi papa Celia buat minta izin.’ Ucap Ayu lembut.

“Oke deh, mom. Love u mommy.” Bilang love you kalau ada maunya, ya itu Jessi.

‘Love u to sayang, jangan nakal. Mommy titip Rei, ya!’ Ayu ingat putra bungsunya.

“Siap, mom.”

Jessi pun mematikan teleponnya dengan Ayu.

“Sudah beres masalah izin perizinan, sekarang kita pulang!” Ucap Jessi lalu melajukan kembali mobilnya menuju rumah.

“Makasih Jes.” Ucap Celia senang. Jessi memgangguk.

“Tapi, aku nggak bawa baju ganti, guys.” Ujar Celia mengingat hanya memakai baju seragam sekolah saat ini. Tidak ada baju ganti jika ingin menginap.

“Santuy, lo nggak tau kita nginep dirumah putri pemilik butik terkenal. Jessi punya banyak baju baru yang belum di pakai, lo jangan kek orang susah gitu.” Ucap Salsa menimpali.

Bagaimana pun baju Jessi cukup banyak, setiap ada produk baru gadis remaja itu selalu mengambil dari butik Ayu. Sekalian ia memasarkan produk AA butik secara alamiah. Tidak sedikit teman-teman Jessi yang terpincut dengan baju-baju Jessi, jika sudah begitu mereka akan beli baju lewat Jessi untuk mendapatkan diskon dari AA butik.

Selama sekolah Jessi sering open jastip produk AA butik yang akan lounching. Jessi memberi diskon teman-teman sekolahnya 15% dari harga store. Jessi beralasan jika dirinya kenal orang dalam pada teman-temannya jadi ia bisa mendapatkan diskon. Padahal dia sendiri pewaris tunggal AA butik.

Karna Jordan akan mewarisi Rahardian Group perusahaan ayahnya, sedangkan Rei akan mewarisi JJ Group perusahaan ibunya.

***

“Hai Boy!” Tegur Jessi pada Rei, si bungsu di keluarga Jessi. Bocah lelaki itu sedang berkutat dengan ponselnya, apalagi jika tidak main game yang ia lakukan.

“Kakak baru pulang, tumen?Padahal nggak partime, kan?” Tanya Rei tanpa menoleh pada Jessi.

“Nggak usah kepo deh..” ujar Jessi seraya mengacak-acak rambut Rei. Namun serta di tepis oleh bocah lelaki itu.

“Rei, kamu sudah makan belum?” Tanya Salsa seraya mendudukkan dirinya di sofa panjang. Ia duduk di sebelah Rei. Tak lupa Salsa mepersilahkan Celia untuk duduk.

“Rei belum makan, kak Salsa nggak tau kalau Rei dari tadi nunggu kalian.” Ucap bocah laki-laki itu. Sepulang sekolah Rei sengaja tidak langsung makan, ia menunggu Jessi dan Salsa untuk makan bersama. Rei malas dan tidak mau makan sendiri.

“Yah ..kita udah makan, Rei. Kak Salsa temani kamu makan, Gimana?kakak bisa makan buah.” Ucap Salsa merasa kasihan pada Rei.

“Boleh deh, dari pada Rei makan sendiri.” Rei menyelesaikan game nya lalu menuju ruang makan ditemani Salsa. Salsa pasti akan menemani Rei makan dengan telaten.

“Ayo, naik ke kamarku!” Ajak Jessi pada Celia. Celia mengangguk. Celia mengekori Jessi naik ke lantai atas kamar Jessi berada.

.

.

.

Aku up lagi ini, kalian jangan pelit kasih Like ya! Tinggalkan jejak.

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

lnjutt thorrrrr

2020-11-14

2

Aisah Fadillah

Aisah Fadillah

lanjut dong,klu boleh tiaf hari ya thor

2020-11-14

2

Butuh Wawuh

Butuh Wawuh

lanjut thorrrr 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻

2020-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!