Permintaan maaf dari Celia

Setelah mengantar Ayu dan Raka sampai bandara, Jessi dan yang lainnya pun pulang.

Jessi dan Jordan membawa mobil yang berbeda. Jordan bersama Rei dan Jessi bersama Salsa. Sebelum pulang Jessi mengantar Salsa ke rumah neneknya. Karena hari minggu mereka tidak sekolah, Salsa akan menginap di rumah neneknya, neneknya merindukan Salsa.

Sementara Jessi akan mulai kerja part time. Hari pertama kerja Jessi memutuskan untuk bekerja secara full time dari pagi sampai malam, karna kebetulan juga pas hari minggu. Jessi langsung menuju cafe tempat nya bekerja setelah mengantar Salsa.

“Pagi kak, saya Jessi yang akan mulai kerja part time disini.” Ucap Jessi menyapa salah sagu karyawan cafe yang sudah datang lebih dulu.

“Oh iya, manajer udah bilang tadi. Saya Adit barista disini. Kamu langsung ganti seragam aja.”

“Baik, kak.” Jessi pun bergegas untuk mengganti bajunya dengan seragam karyawan. Seusai ganti Adit mengenalkan Jessi dengan karyawan yang lainnya.

Dan, mulailah Jessi berkerja demi membeli kado ulang tahun untuk sang pujaan hati.

***

Jessi melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia sudah sangat lelah ingin segera membersihkan diri dan tidur. Pengalaman pertama nya bekerja di cafe ternyata tidak mudah. Walaupun hanya menjadi server ternyata sangatlah capek. Ia bolak balik dari dapur ke meja pengunjung untuk mengirim pesanan pengunjung. Belum lagi jika ada pengunjung yang menggodanya.

Sampai dirumah Jessi memarkir mobilnya sembarang. Ia pun turun dari mobil dengan cepat dan berlari ke dalam rumah.

Jessi langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri, seusai membersihkan diri Jessi pergi ke ruang makan.

“Bi, Jessi mau makan.” Ucap Jessi pada salah satu pembantunya.

“Baik non, saya panaskan dulu non.” Ucap si bibi.

“Nggak usah Bi, Jessi makan seadanya saja.” Ucapnya karna tidak mau menunggu bibi memanaskan makanan.

“Kalau gitu mau dibuatim minum apa non?”

“Nggak usah Bi, nanti Jessi ambil sendiri. Bibi istirahat saja.” Jessi hanya ingin belajar mandiri seperti tidak selalu bergantung pada pelayan dirumah.

“Baik, non.” Bibi pun kembali ke rumah belakang untuk beristirahat.

“Baru pulang?” Tanya Jordan yang sedang ke dapur untuk mengambil air putih. Jessi pun mengangguk.

“Tumben dirumah, nggak di apartemen?” Biasanya Jordan akan menginap di apartemennya.

“Selama Daddy sama mommy nggak ada, aku akan pulang untuk mengawasi kalian.” Ucap Jordan seraya menarik kursi, ia duduk di sebelah Jessi.

“Baguslah, lagi pula kakak ngapain tinggal di apartemen sendiri. Nikah juga belum, sok-sok an hidup sendiri.” Gumam Jessi sambil menelan makanannya.

“Apartemen lebih deket sama sekolahku Jes.” Ucap Jordan.

“Gimana kerja kamu tadi?” Jordan ingat ini pertama kalinya Jessi bekerja di cafe.

“Capek kak, capek banged.” Keluh Jessi.

“Semangat!” Ujar Jordan sambil mempuk-puk bahu Jessi.

***

Satu minggu berlalu Jessi menghabiskan waktu sehari-harinya untuk sekolah dan kerja partime. Ia bahkan sampai melupakan Yoga, sudah satu minggu pula Jessi tidak pernah nongkrong di cafe Yoga. Bagaimana akan nongkrong jika ia sehabis sekolah harus mengajar les, setelah mengajar les harus kerja part time. Ia sungguh berusaha keras mengumpulkan uang untuk membeli kado.

“Jessi!” Panggil Salsa.

“Hem.” Sahut Jessi malas, ia masih inin tidur.

“Celia mencarimu.” Ucap Salsa.

“Mau apa lagi?Aku sedang tidak ingin bertengkar, suruh dia kembali besok.” Jessi bahkan sama sekali tidak membuka matanya. Ia masih dalam zona nyaman tiduran dengan kepala di atas bangku.

“Aku kesini bukan untuk bertengkar denganmu.” Sahut Celia yang duduk di bangku sebelah Jessi.

“Lalu kau mau apa?” Tanya Salsa dengan nada tidak bersahabat. Ia sangat ketus pada Celia.

“Aku mau minta maaf.” Jawab Celia lirih. Namun masih bisa di dengar oleh Salsa dan Jessi.

Salsa yang mendengar Celia minta maaf pun melongo. “Apa kau sakit?” Salsa menggeser kursinya mendekati Celia dan menyentuh kening Celia.

“Pergilah ke UKS, kau sepertinya sakit.” Tukas Jessi masih dalam keadaan mata tertutup.

“Dia tidak sakit Jess.” Ucap Salsa.

“Aku tidak sakit.” Sahut Celia.

Jessi pun perlahan membuka matanya. Ia mengangkat kepalanya dari bangku. “Kau sungguh minta maaf padaku?” Tanya Jessi seraya mengucek kedua matanya. Celia mengangguk.

“Baiklah, aku memaafkanmu. Maaf juga sudah menamparmu waktu itu.” Ucap Jessi sambil tersenyum.

“Semudah itu?” Tanya Celia heran. Ia pikir Jessi akan mengejeknya apalagi ia sering menghina Jessi. Tidak disangka Jessi malah memaafkan nya dengan mudah. Sudah begitu Jessi juga meminta maaf padanya.

“Kau pikir Jessi ku orang yang pendendam?” Tanya Salsa.

“Tidak..tidak, aku hanya tidak menyangka Jessi akan memaafkanku semudah itu.” jawab Celia cepat.

“Kenapa kau tiba-tiba minta maaf?” Tanya Salsa dengan tatapan menyelidik.

“Aku sadar perbuatanku salah.” Jawab Celia.

Jessi melirik Celia. “Kenapa kau selalu memusuhi ku dan Salsa?Ku rasa aku tidak pernah berbuat salah padamu.”

“Aku hanya iri dengan persahabatan kalian. Kau dan Salsa tidak pernah berselisih paham, kalian selalu akur.” Ucap Celia jujur. Dia yang tidak mempunyai sahabat baik sangat iri dengan persahabatan Jessi dan Salsa.

“Siapa bilang kita tidak pernah berselisih paham?Kita sering berselisih paham bertengkar berhari-hari, tapi, kita selalu menyelesaikan kesalahpahaman kita. Aku dan Salsa salalu berusaha menahan ego kita demi persahabatan. Karna persahabatan kita lebih penting dari ego kita.” Jelas Jessi, mana mungkin dia dan Salsa tidak pernah bertengkar?Ia dan Salsa sering bertengkar namun selalu menemukan cara untuk berbaikan. Jika Salsa sedang egois maka Jessi akan mengalah, begitu lah sebaliknya.

“Itulah kenapa aku iri dengan persahabatan kalian.” Ucap Salsa.

“Kau bisa menjadi sahabat ku dan Jessi jika mau, iya, kan Jess?” Melirik Jessi yang langsung diangguki oleh Jessi.

“Benarkah?” Tanya Celia berbinar. Jessi dan Salsa mengangguk.

“Aku mau, aku mau, aku mau menjadi sahabat kalian.” Ucap Celia semangat.

“Baiklah, selamat datang anggota baru.” Dengan tepuk tangan.

Salsa pun ingat jika Celia sudah izin selama seminggu. Celia tidak masuk sekolah dan mengerjakan tugasnya dari rumah.

“Kenapa kau izin selama seminggu?” Tanya Salsa penasaran.

“Aku patah hati.” Jawab Celia. Ia pun menceritakan tentang pacarnya yang kemungkinan selingkuh dengan anak kuliahan. Kenyataan itu membuat Celia mengurung diri selama seminggu.

Meskipun patah hati Celia tidak memutuskan pacarnya. Ia mencoba memberi kesempatan lagi untuk pacarnya.

Jessi dan Salsa yang mendengar cerita Celia hanya bisa geleng-geleng kepala.

“Stupid girl.” Ucap Jessi dan Salsa.

“Tapi, aku mencintai nya.” Jawab Celia.

“Real stupid girl.” Lagi-lagi membuat Salsa dan Jessi geleng-geleng kepala. “Kau ada acara pulang sekolah?” Tanya Jessi. Celia menggeleng.

“Okay, kau ikut aku dan Salsa.” Jessi mengedipkan mata sebelah pada Salsa.

***

“Kita mau apa disini?” Tanya Celia heran. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil Jessi yang parkir di depan kantor pengadilan.

“Cuci mata.” Jawab Salsa.

“Cuci mata?Mataku bersih tidak perlu di cuci.” Ujar Celia dengan polosnya.

“Bukan itu maksudku, bodoh.” Ucap Salsa geram. Ia bahkan sudah berani mengatai Celia bodoh.

“Akhirnya keluar juga.” Gumam Jessi.

“Apa yang keluar?” Tanya Celia.

“Cogan.” Salsa menujuk arah liar jendela tepatnya di arah pintu keluar kantor pengadilan.

“OMG.” Celia menganga melihat Yoga dan beberapa sahabatnya keluar dari kantor pengadilan. Dan, mereka semua adalah jajaran lelaki dewasa, mapan dan tampan.

“Lebih tampan pacarmu atau mereka?” Tanya Salsa.

“Tentu saja mereka.” Jawab Celia masih memandang para lelaki tampan yang berjalan ke arah parkiran.

“Masker..masker.” Jessi mengingatkan. Mereka bertiga pun langsung memakai masker dan kacamata hitam saat Yoga and the genk berjalan melewati mobil Jessi.

“Mereka pergi!” Tunjuk Celia melihat modul Yoga dan mobil teman-temannya melaju meninggalakan parkiran.

“Ikutin nggak?” Tanya Jessi.

“GasS banter!” Jawab Salsa dan Celia.

Dengan sedang hati Jessi pun menghidupkan mesin mobilnya dan membuntuti mobil Yoga. Hari ini kebetulan Jessi ambil off kerja partime, ia bisa mengikuti Yoga setelah pulang sekolah sampai malam.

Jessi sangat percaya diri saat mengikuti Yoga. Ia yakin Yoga tidak akan menyadari dirinya sedang dibuntuti oleh Jessi karna Jessi membawa mobil Ayu.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

dasar

2021-05-08

0

Arellya Putri

Arellya Putri

dasar anak orang kaya ngga ad kerjaan, tp bikin gemesssss

2021-04-02

3

Ayaknya dia👈

Ayaknya dia👈

ngakak thor

2020-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!