Celia kagum melihat kamar Jessi yang seperti kamar putri raja, sangat luas juga mewah. “Woah.” Ucap Celia dengan mulut menganga.
“Biasa aja tuh mulut, kemasukan lalat baru tau rasa lo.” Jessi melempar tas nya ke sofa setelah melepas sepatu sekolahnya kemudian merebahkan dirinya di ranjang.
“Gilaa, nggak salah kata papa.. Keluarga lo emang bener-bener kaya.” Ucap Celia masih mengagumi kamar Jessi. Gadis itu menyentuh Gucci yang tergeletak diatas meja sofa. Gucci yang di jadikan vas bunga oleh Jessi. “Sepertinya ini mahal.” Ucap Celia.
“Emang, gue suka makannya gue pakai buat vas bunga.” Jawab Jessi santai mendongak ke arah Gucci yang di pegang Celia.
Jessi bangun dan turun dari tempat tidur. “Lo boleh keliling kamar gue sepuas lo, disana walk in closet gue, lo bisa pilih baju ganti, ambil dari almari yang berwarna putih, disana banyak baju baru yang belum pernah gue pakai.” Ucap Jessi. Celia pun mengangguk.
Jessi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Celia masih berkeliling kamar Jessi. Ia masuk ke walk in closet milik Jessi, lagi-lagi Celia di buat ternganga dengan isi walk ini closet Jessi. Disana semua tertata rapi, almari khusus sepatu, khusus tas, khusus baju, khusus dress, khusus celana dan rok. Semua dipisah sendiri-sendiri. Di tengah-tengah ruang walk in closet ada meja persegi berisi rak rak susun yang sanggat elegan. Meja itu di pakai untuk menyimpan koleksi jepitan, jam tangan, bando, ikat pinggang juga topi milik Jessi.
“Real anak Konglomerat.” Gumam Celia.
“Baru tau lo.” Salsa baru saja bergabung dnegan Celia. Ia berniat mencari baju. Celia menoleh ke arah Salsa lalu mengangguk.
“Telat, gue udah tau dari lama.” Salsa melewati Celia menuju almari baju. Ia mengambil satu stel baju santai.
“‘Memang nggak papa ambil begitu saja?” Tanya Celia. Salsa menggeleng. “Lo mau ambil semua lo bawa pulang juga nggak papa, lagian cuman baju. Duit aja Jessi tuh loyal.” Jawab Salsa santai.
“Wah.. enak ya jadi anak orang kaya.” Gumam Celia.
“Nggak mesti kok, udah gue mau mandi. Lo cari sendiri baju lo.” Ucap Salsa meninggalkan Celia.
***
Jessi baru selesai membersihkan diri, ia hanya memakai jubah mandinya. Dengan tangan kanan memegang handuk untuk mengelap rambutnya yang masih basah.
“Cel cel mana?” Tanya Jessi. Mungkin Cel Cel adalah nama kesayangan Jessi untuk Celia mulai hari ini.
“Tuh di walk in closet lo, dia kayak orang linglung lihat isi walk in closet lo.” Salsa menunjuk ruang walk in closet Jessi kemudian berlalu menuju kamar mandi.
“Jess, gue pinjem ini ya!” Celia keluar dari walk in closet milik Jessi membawa dress sederhana beserta dalaman yang masih baru.
“Ambil aja, Anggep aja rumah sendiri.” Jessi menepuk bahu Celia lembut.
“Makasih.” Jessi pun mengangguk.
***
Malam harinya Jessi, Celia dan Salsa sudah bersiap untuk misi mereka. Ketiganya memakai dress seksi dan juga jaket. Tak lupa sling bag mini.
“Kakak mau kemana?” Hardik Rei melihat Jessi dan kedua sahabatnya turun dari kamar Jessi.
“Kaka mau dugem, kamu nggak bisa ikut soalnya masih kecil.” Jawab Jessi santai. Tidak ada takut-takutnya Rei akan mengadukannya pada Ayu dan Raka.
“No alkohol No smoking!” Ucap Rei mengingatkan.
“Iya, tenang aja. Aman.” Ucap Jessi. Rei pun mengangguk percaya. “Em, Rei, pinjam mobil dong!” Pinta Jessi pada adiknya.
“Mobil kakak kenapa?” Rei mengernyit heran, Jessi, kan, punya mobil sendiri.
“Lupa belum isi bensin, males mau mampir ke pom.” Jawab Jessi jujur.
“Huh.. ya udah, minta kuncinya ke supir Rei, terus suruh sopir Rei buat isi bensin mobil kakak.” Ucap Rei. Jessi langsung menghambur memeluk Rei. “Thankyou Boy,” sambil mentoel-toel pipi Rei.
“Da.. Rei, kita pergi dulu. Cepat tidur!” Pamit Salsa pada Rei.
***
Jessi and the genk sampai di tempat tujuan, sebuah Club malam. Salah satu Club malam terbesar di kota itu.
“Kita yakin kesini?” Tanya Celia. Jessi dan Salsa menoleh lalu menatap tajam Celia.
“Gimana sih, kan, lo yang bilang kalau pacar lo yang nggak seberapa itu bakalan kesini.” Ujar Salsa kesal. Yang di temani malah plin-plan.
Flash back on
Saat makan siang bersama Yoga dan kedua temannya Celia melihat pacarnya juga makan siang di cafe itu bersama seorang perempuan. Celia yang penasaran pun mengikutinya dengan alasan pergi ke kamar mandi. Celia mendengar pacarnya janjian dengan perempuan yang sepertinya selingkuhannya akan ke Club malam ini.
Celia pun menceritakan apa yang ia dengar pada Jessi dan Salsa. Akhirnya Jessi dan Salsa mendapat ide menangkap basah pacar Celia yang sedang selingkuh dengan begitu Roy tidak akan bisa mengelak dan Celia akan memutuskan Roy dengan tegas setelah melihat perselingkuhan Roy secara langsung.
Flash back off
“Tapi, kita belum pernah kesini, kalau bahaya gimana?” Celia ragu sekaligus takut. Di novel yang pernah gadis itu baca Club malam adalah tempat yang berbahaya.
“Kita coba lihat aja seberapa bahaya didalam sana.” Ucap Jessi santai sambil membuka pintu mobil dan turun dari mobil. Salsa dan Celia mengikuti Jessi masuk ke dalam Club. Tampilan mereka cukup lumayan terlihat seperti anak kuliahan.
Baik Jessi, Celia maupun Salsa langsung mengedarkan pandangannya mencari sosok Roy. Dengan sekali tatap Celia bisa mengenali pacarnya sendiri. Roy sedang bermesraan dengan seorang wanita, di dekat mereka ada beberapa laki-laki yang kemungkinan adalah teman-teman Roy.
“I..itu Roy.” Ucap Celia terbata-bata.
“Haa..Apa?” Tanya Jessi sedikit berteriak karna tidak mendengar ucapan Celia. Ucapan lirih Celia terkalahkan dengan kerasnya musik jedag jedug yang di mainkan seorang DJ.
“Itu..” tunjuk Celia ke arah Roy. Jessi dan Salsa mengikuti arah jari telunjuk Celia kemudian mengangguk.
Jessi menggeret Celia ke toilet. Di dalam toilet ia dan Salsa memberi wejangan pada Celia sebelum mereka menghampiri Roy. Jessi juga berpesan agar Celia bersikap tegas dan tidak cengeng.
***
Di ikuti oleh Jessi dan Salsa, Celia menghampiri Roy.
“Roy.. Jadi, ini yang kamu maksud minta kesempatan lagi?” Hardik Celia berdiri di hadapan Roy. Roy yang kaget dengan kedatangan Celia pun gelagapan dan langsung melepas pelukan wanitanya.
“Cel, lo ngapain disini?” Tanya Roy berusaha tenang.
Jessi dan Salsa hanya diam menyaksikan.
“Siapa dia Roy?” Tanya wanita yang tadi bermesraan dengan Roy. “Pacarku.” Jawab Roy.
“Lebih tepatnya mantan!” Tegas Celia.
“Apa maksud kamu, Cel?” Roy bangkit berdiri mendekati Celia.
“Gue bilang mantan, yang artinya kita putus. Hubungan lo sama gue berakhir!!” Teriak Celia menggila.
Roy menahan tangan Celia. “Gue udah bilang kita nggak bisa putus.” Ucap Roy. Celia berontak melepaskan tangannya dari tangan Roy. Sementara tiga teman laki-laki Roy nampak berdiri.
“Lepasin temen gue!” Ujar Jessi seperti memerintah.
“Lo siapa?Lo nggak ada hak nyuruh gue ngelepasin dia, dia pacar gue.” Ketus Roy semakin menggenggam erat tangan Celia bahkan mencengkeramnya.
“Idih, lo jadi laki nggak cuman breng-sek tapi budeg ya!Udah di putusin masih aja ngaku-ngaku pacar.” Sahut Salsa tak mau tinggal diam Celia di perlakukan seperti itu.
“Apa lo bilang, guys urus mereka.” Perintah Roy pada teman-temannya. Sementara wanita yang tadi bersama Roy menikmati drama di depannya sambil meneguk alkohol.
“Jangan!” Teriak Celia saat beberapa teman Roy mencoba mendekati Jessi dan Salsa. Salsa sendiri mulai ketakutan sedangkan Jessi masih santuy kaya di pantuy. “Roy.. Aku nggak akan mutusin kamu asal jangan ganggu temen-temen ku.” Pinta Celia memelas.
“Bagus..kita emang nggak seharusnya putus.” Roy mengelus puncak kepala Celia. “Tapi, mana bisa temen-temen gue ngelepasin temen-temen lo sebelum kita bersenang-senang.” Ujar Roy dengan seringai licik.
Salsa sudah menggigit bibir bawahnya ketakutan. Ia melirik Jessi yang masih tenang.
“Roy..” lirih Celia.
“Diam!!” Bentak Roy.
“Pftt.” Bukannya ketakutan Jessi malah tertawa, “Cel, lo dulu buta kali ya!Mau sama cowok kayak dia.” Ejek Jessi sambil geleng-geleng kepala.
“Diem lo, dari pada lo ngatain gue lebih baik lo siap-siap terima nasib lo, lo bakalan keluar dari sini sebagai wanita bukan gadis lagi.” Ketus Roy.
“Tidak!!” Pekik Celia dan Salsa.
“Oh ya?!” Tanya Jessi santai, “Hm.. pengecut kalian.” Tantang Jessi.
Kali ini Roy benar-benar kalap dan marah, begitu juga ketiga sahabat Roy. “Lo bungkam mulut perempuan itu, kita senang-senang malam ini.” Perintah Roy. Ketiga temannya pun menyeringai licik.
“Jangan Roy..” lirih Celia langsung menginjak kaki Roy dengan keras, reflek Roy melepaskan tangan Celia. Celia pun langsung berlari ke arah Jessi begitu juga Salsa. Mereka berdua berlindung di belakang Jessi.
“Bang sat!” Umpat Roy dan ketiga temannya menghampiri Jessi, Celia dan Salsa. Dengan amarah yang meluap-luap Roy cs siap menerkam Jessi cs.
.
.
.
Holaaa, aku up satu bab dulu. Mungkin besok up lagi.. Happy reading guys, jangan lupa tinggalkan jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Fitri
bagus lanjut
2020-11-22
1
Yati Nurhayati
thor jangan lama-lama upnya
2020-11-21
2
Umi Jalal
lanjut donk thoorr udah pinisirin bingit ini kelanjutanya,ttep cemungut thorr
2020-11-20
0