Pulang di jemput Jordan

Jordan tiba di Club malam, ia langsung masuk ke dalam Club setelah memarkir mobilnya.

“Kak Yoga?” Gumam Jordan melihat Yoga sedang berbicara dengan seseorang. Jordan pun berjalan ke arah Yoga.

“Kak Yoga!” Yang di panggil pun menoleh.

“Eh, kamu, Jo. Mau jemput Jessi?” Tanya Yoga.

Jordan mengangguk. “Apa Kakak tau dimana, Jessi?Rey bilang Jessi kesini sama genk nya.” Ujar Jordan.

“Dia ada di ruangan mas Wu, ayo kita kesana!”

Yoga pamit pada seseorang yang sebelumnya ia aja bicara. Kemudian ia dan Jordan pun menuju ruang VVIP tempat Jessi cs dan Wu bai berada.

Ceklek..

Semua orang menoleh ke arah pintu ketika Yoga membuka pintu ruangan VVIP itu. Terlihat Jessi sedang mengobrol bersama Wu bai dan kedua temannya.

“Jess, ayo pulang!” Ajak Jordan tanpa basa basi.

“Kakak tau dari mana Jessi disini?” Seingatnya Jessi tidak memberi tahu Jordan dirinya akan pergi ke Club. Atau ingatan Jessi yang salah.

“Rey yang bilang, kamu nggak buat masalah, kan?” Tanya Jordan, yang ditanya pun malah nyengir. Jordan menghela nafas panjang, ia sudah tau dan bisa menebak dari cengiran Jessi. “Kali ini apa masalah apa lagi yang kamu buat?” Hardik Jordan.

“Kita habis mukulin orang, kak.” Salsa yang menjawab pertanyaan Jordan. Celia mengangguk setuju.

Jordan hanya bisa menghela nafas panjang, adik kembarannya itu memang nakal.

“Kak, anterin Jessi pulang dong!” Jessi bangkit dari duduknya berlari ke arah Yoga lalu bergelanyut seperti lutung di lengan Yoga.

“Kenapa minta antar saya?Kamu, kan, sudah di jemput Jordan.” Yoga menyipit mendengar permintaan Jessi.

“Dia, kan, harus antar Celia pulang dulu, Jessi udah ngantuk banged.” Ucapnya manja.

“Benar itu Cel?” Yoga mengarahkan pandangan matanya pada Celia yang terlihat gugup.

“I..iya, kak.” Jawab Celia terbata-bata. Ia menjawab refleks juga mendapat cubitan kecil di lengannya. Salsa yang yang mencubit.

“Tuh, kan, yuk, kak yuk, Jessi udah ngantuk nih.” Manja nya pada Yoga.

“Mending kak Yoga antar Jessi dulu kak, kasian Jessi udah ngantuk. Aku sama Celia biar bareng Jordan.” Ujar Salsa lembut.

“Ya sudah ayo, Yoga pulang dulu, mas.” Pamit Yoga pada Wu bai.

“Hati-hati, di jalan, Ga.” Yoga pun mengangguk.

***

Kini tinggalah Jordan, Celia, Salsa dan Wu bai diruangan itu.

“Alamat rumah kamu dimana, Cel?” Tanya Yoga.

“Malam ini kita nginep dirumah Jessi, kok, kak. Jadi antar kita ke rumah Jessi saja.” Salsa yang menjawab pertanyaan Yoga.

“Lah terus, kenapa kalian nggak bareng aja pulangnya?Kenapa Jessi minta antar Yoga segala?” Tanya Wu bai.

“Ih, paman kayak nggak pernah muda aja sih, Jessi, kan, mau pdkt sama kak Yoga. Masa paman gitu aja nggak ngerti.” Cebik Salsa. Jordan dan Wu bai langsung geleng-geleng kepala mengetahui rencana licik Jessi.

Jordan tidak habis pikir dengan kelakuan kembarannya itu, Jessi sangat terobsesi pada Yoga menurut Jordan. Namun, yang Jessi rasakan itu cinta bukan obsesi semata.

“Memang nggak papa kita bohongin kak Yoga?” Celia bertanya dengan ragu.

“Nggak papa, santuy.”

“Ya udah, ayo pulang!” Ajak Jordan pada Celia dan Salsa.

Keduanya lalu bediri. “Tapi mampir makan dulu ya, kak. Salsa lapar, atau beli bakso bakar juga gak papa, tambah jagung bakar sama sate ayam Madura.” Cerocos Salsa.

Lagi-lagi Wu bai dan Yoga geleng-geleng kepala.

“Paman, nanti mobil Jessi di ambil sama orangnya Daddy.” Ucap Yoga sebelum pergi.

“Oke.” Sahut Wu bai.

***

Di tengah perjalanan pulang, cacing di perut Jessi bersorak, mereka seakan protes pada Jessi karena tak memberi makan.

Kruyuk...kruyuk..

Yes, lo bunyi di saat yang tepat, cing!

Jessi sengaja menekan perutnya sendiri, sambil bertingkah memelas. Hal itu tak luput dari tatapan Yoga yang menoleh padanya.

“Kamu lapar?”

Jessi nyengir. “Jessi belum makan dari siang, kak. Mungkin maag Jessi bisa kambuh karena Jessi telat makan.” Ucap nya iba.

Bukan Jessica Rahardian Pratama kalau tidak bisa menarik perhatian Yoga, gadis SMA itu selalu punya cara untuk membuat Yoga perhatian.

Yoga sendiri pada dasarnya adalah lelaki yang peduli terhadap orang lain. Ia tentu saja akan termakan sikap memelas Jessi, apalagi Yoga mendengar sendiri suara dari perut Jessi. Kalau sudah begini Yoga pasti mengajak Jessi singgah ke restoran untuk makan. Tidak mungkin ia mengantar anak gadis orang pulang dengan keadaan kelaparan.

“Kamu mau makan apa?” Pertanyaan yang sejak beberapa detik yang lalu ditunggu-tunggu oleh Jessi akhirnya lolos dari mulut Yoga.

“Apa aja deh, kak. Pecel lele juga nggak papa.” Jawab Jessi. Yoga pun menangguk.

Yoga menepikan mobilnya di depan warung tenda pecel lele. Saat ia dan Jessi turun dari mobil beberapa orang menatap kearah mereka, mungkin karena Yoga membawa mobil sport jadi sedikit menyita perhatian.

Jessi langsung merangkul lengan Yoga saat melihat ada bebeapa ABG perempuan di warung tenda itu. I

Hih, kenapa si banyak cabe-cabe an genit. Gue colok juga mata tu cewek, berani-beraninya mandangin calon suami gue.

Yoga berusaha melepaskan tangan Jessi namun, Jessi malah semakin merangkul erat Yoga.

“Malu Jess.”

“Nggak papa kak, kita makan nanti bayar kok. Nggak perlu malu.” Ucap Jessi santai.

“Bukan itu maksud saya Jess.”

“Udah lah, kak Yoga diem aja. Serahkan semuanya sama Jessi.” Dengan merangkul lengan Yoga berjalan ke arah penjual.

Lah apa yang perlu gue serahkan sama ni bocil? Kadang pengacara hebat pun bisa jadi dodol jika berdekatan dengan si genit Jessi.

“Mas, lele dua ya, di bakar, pakai nasi, sambal matah dan sambal bawang lalu sambal terasi.” Ucap Jessi pada penjual.

“Minumnya apa neng?”

“Es teh manis dua, yang satu punya kak Yoga jangan terlalu manis, karena udah ada Jessi yang paling manis buat kak Yoga.” Ucapnya pada pak penjual. Pak penjual tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Sementara Yoga melongo di goda oleh gadis centil itu.

“Ayo kak duduk!” Jessi menyeret Yoga duduk lesehan. Dan, dengan polosnya Yoga mengikuti Jessi. Lelaki itu seperti sedang mengekori induknya.

“Jess, kamu bisa nggak berhenti bercanda kalau lagi sama saya?” Yoga melepas dua kancing kemejanya bagian atas. Kemudian melepas jas nya.

Dan, apa yang di lakukan Jessi?Ia membantu Yoga menggulung lengan kemejanya ke atas tanpa di perintah, Yoga juga hanya diam saja membiarkan Jessi melakukan apa yang diinginkannya.

“Jess?” Ulang Yoga memanggil Jessi.

“Apa sih, apa?”

“Bisa enggak-.”

“Nggak.” Potong Jessi dengan cepat.

“Huh.” Membela nafas kesal. Dasar bocil!

Pesanan Jessi pun datang.

“Selamat makan, jangan lupa berdoa ya kak!” Jessi mulai menyantap makannya dengan lahap. Begitu juga Yoga, sesekali lelaki itu mencuri pandang pada Jessi yang makan dengan lahap tanpa menjaga image di depannya. Seulas senyum tipis terbit di bibir Yoga.

“Pelan-pelan makannya.” Yoga meraih tisu dan menggunakannya untuk mengelap sisa upa di sekitar mulut Jessi.

“Uhukk..uhuk..” bukan merasa romantis Jessi justru tersedak mendapat perlakukan manis dari Yoga.

“Minum.” Yoga menyodorkan es teh Jessi.

Aaaaa, Mommy, Daddy, pengen nikah. Teriak Jessi dalam batinnya.

.

.

.

.

Halloh,, dedek emes Jessi menyapa..

Terpopuler

Comments

Isma Yeti

Isma Yeti

seru bgt crritanya

2021-07-11

0

Novel&Manga_Addict

Novel&Manga_Addict

aq masukkin list novel favorit ahhh...ceritanya beda dr yg lain...very unique...keren thor

2021-06-19

1

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

dasar

2021-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Prolog..
2 Bab Orang yang disuka
3 Bab Mencari part time
4 Bab Kecelakaan
5 Pulang
6 Masuk kantor polisi lagi
7 Pulang
8 Nongkrong di cafe
9 Cemburu...
10 Permintaan maaf dari Celia
11 Polisi lagi
12 Gagal mengejar fucek Boy
13 Karna dompet tebal
14 Pulang..
15 Club malam
16 Club malam
17 Pulang di jemput Jordan
18 Kecupan
19 Bosan
20 Ngapel calon suami
21 Kesal
22 Kecupan II
23 Pasca kecupan
24 Tertangkap basah
25 Pingsan
26 Modus
27 Kedatangan Rey
28 Perasaan apa?
29 Rio menjenguk
30 Menjauh
31 Libur
32 Amarah Jessi
33 Pengumuman
34 Cinta dalam diam
35 Bab Halu
36 Bab Sekolah Jordan
37 Bab Pengacau kecil
38 Bab Pagi indah
39 Bab di jemput Yoga
40 Bab lesu
41 Bab kencan
42 Bab Ban bocor
43 Bab Pertengkaran kecil
44 Bab pertengkaran besar
45 Bab Hotel
46 Bab perempuan murahan..
47 Bab Raka dan Ayu
48 Bab Pulang
49 Bab Dalang nya ...
50 Bab scandal
51 Bab H-1 KP
52 Bab Konferensi pers
53 Bab Keluarga Pratama
54 Bab Pertunangan
55 Bab Bertemu Rio
56 Bab Menyusul Yoga
57 Bab Menyusul Yoga II
58 Bab 58 Gombal
59 Bab 59 Kejutan
60 Bab 60 Apartemen Yoga
61 Bab 61 Alergi dingin
62 Bab kantor Yoga
63 Bab kantor Yoga II
64 Bab Perintah Daddy
65 Bab JIH Jogja
66 Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67 Bab rumah sakit
68 Bab Kasih tau typo nya
69 Bab Akhirnya pulang
70 Bab wanita ular
71 Bab Devina berulah
72 PENGUMUMAN
73 Bab
74 Bab Cinta tanpa logika
75 Musim baru
76 Bayangan Celia
77 Perdebatan kekasih
78 Perihal rasa
79 Jessi yang merajuk
80 Yulia lagi Yulia lagi..
81 Perdebatan pasutri
82 Berita duka
83 Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84 Pulang
85 Kediaman Raka
86 Usaha Yoga
87 Kantor Yoga
88 Hallo!
89 Sarapan beda kota
90 Memastikan Perasaan
91 Pengakuan Radit
92 Hubungan yang toxic
93 Tidak Ingin Menyakiti
94 Tidak pasti
95 Celia tidak sadarkan diri
96 Dukungan Rani dan Ari
97 Siasat Jessi
98 Kemarahan Bapak
99 Pertemuan Celia dan Yulia
100 Dalangnya
101 Ada udang di balik batu
102 Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103 Last ..
104 Epilog
105 Bonus Bab
106 Iklan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab Prolog..
2
Bab Orang yang disuka
3
Bab Mencari part time
4
Bab Kecelakaan
5
Pulang
6
Masuk kantor polisi lagi
7
Pulang
8
Nongkrong di cafe
9
Cemburu...
10
Permintaan maaf dari Celia
11
Polisi lagi
12
Gagal mengejar fucek Boy
13
Karna dompet tebal
14
Pulang..
15
Club malam
16
Club malam
17
Pulang di jemput Jordan
18
Kecupan
19
Bosan
20
Ngapel calon suami
21
Kesal
22
Kecupan II
23
Pasca kecupan
24
Tertangkap basah
25
Pingsan
26
Modus
27
Kedatangan Rey
28
Perasaan apa?
29
Rio menjenguk
30
Menjauh
31
Libur
32
Amarah Jessi
33
Pengumuman
34
Cinta dalam diam
35
Bab Halu
36
Bab Sekolah Jordan
37
Bab Pengacau kecil
38
Bab Pagi indah
39
Bab di jemput Yoga
40
Bab lesu
41
Bab kencan
42
Bab Ban bocor
43
Bab Pertengkaran kecil
44
Bab pertengkaran besar
45
Bab Hotel
46
Bab perempuan murahan..
47
Bab Raka dan Ayu
48
Bab Pulang
49
Bab Dalang nya ...
50
Bab scandal
51
Bab H-1 KP
52
Bab Konferensi pers
53
Bab Keluarga Pratama
54
Bab Pertunangan
55
Bab Bertemu Rio
56
Bab Menyusul Yoga
57
Bab Menyusul Yoga II
58
Bab 58 Gombal
59
Bab 59 Kejutan
60
Bab 60 Apartemen Yoga
61
Bab 61 Alergi dingin
62
Bab kantor Yoga
63
Bab kantor Yoga II
64
Bab Perintah Daddy
65
Bab JIH Jogja
66
Bab kepulangan Jessi ke Jakarta
67
Bab rumah sakit
68
Bab Kasih tau typo nya
69
Bab Akhirnya pulang
70
Bab wanita ular
71
Bab Devina berulah
72
PENGUMUMAN
73
Bab
74
Bab Cinta tanpa logika
75
Musim baru
76
Bayangan Celia
77
Perdebatan kekasih
78
Perihal rasa
79
Jessi yang merajuk
80
Yulia lagi Yulia lagi..
81
Perdebatan pasutri
82
Berita duka
83
Kedatangan Daddy Raka dan mommy Ayu
84
Pulang
85
Kediaman Raka
86
Usaha Yoga
87
Kantor Yoga
88
Hallo!
89
Sarapan beda kota
90
Memastikan Perasaan
91
Pengakuan Radit
92
Hubungan yang toxic
93
Tidak Ingin Menyakiti
94
Tidak pasti
95
Celia tidak sadarkan diri
96
Dukungan Rani dan Ari
97
Siasat Jessi
98
Kemarahan Bapak
99
Pertemuan Celia dan Yulia
100
Dalangnya
101
Ada udang di balik batu
102
Hari H pernikahan Radit dan Yulia
103
Last ..
104
Epilog
105
Bonus Bab
106
Iklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!