galau

Dewa tiba di rumah saat tengah malam, semua lampu sudah padam dan dia yakin semua orang sudah larut dan lelap dalam mimpi indah mereka.

Dewa berjalan masuk menuju kamarnya, dia membuka pintu dan tak melihat istrinya terbaring disana, matanya mencari dan tertumpu pada gundukan kecil di sofa, senyum devil kembali menghiasi wajah dewa, dia berjalan mendekat.

Dewa berjongkok di depan istrinya yang tertidur pulas, beberapa helai anak rambut menutupi wajah cantik Naura.

"Apa tujuanmu sebenarnya?" ucapnya pelan

"Aku yakin ada konspirasi besar di balik semua ini?" ucapnya lagi

kelembutan Dewa dan senyumnya tadi menghilang berganti kemarahan yang luar biasa, saat mengingat apa yang sudah gadis kecil ini lakukan padanya, sebuah kesalahan fatal yang tak bisa di maafkan dan dia benar-benar marah pada Naura.

Setelah itu dia berdiri dan berjalan menuju lemari, membukanya dan mengambil piyama tidur, lalu dia segera tidur di kasur.

Sudah satu jam lamanya dia membolak balikkan badannya namun matanya enggan untuk terpejam, wajah polos sang istri dan latar belakang tentang dirinya membuat begitu banyak pertanyaan di atas kepala pria itu.

"Apa ku paksa saja dia mengaku? tapi jika dia berbohong bagaimana? apa tujuannya dia sebenarnya?"

Pertanyaan demi pertanyaan tak mampu dia jawab, lalu Dewa bangun dan meraih ponselnya.

Dia membuka pesan yang sudah puluhan kali dia kirim kepada sang kekasih namun hingga saat ini tak satupun dia balas oleh Laras.

Dewa semakin marah dan kesal, cintanya dan pernikahan nya harus kandas, padahal dia sudah memimpikan pernikahan bahagia dan malam ini dia akan menikmati indahnya malam malam pengantin dengan sang istri yang dia cintai, tapi karena Naura!

lagi dia marah dan semakin marah pada bocah itu.

"Mulai besok neraka mu akan di mulai, aku sendiri yang akan membuatnya untukmu!" ucap Dewa tepat di depan wajah polos Naura.

**

Dewa bangun dan kaget melihat gadis itu sudah bangun dan sedang beribadah.

Dia terus menatap Naura yang khusyuk melaksanakan kewajibannya, hingga saat gadis itu selesai dia kembali berpura-pura memejamkan matanya.

Naura menatap kearah tempat tidur, kemudian dia menghela napas "Bagaimana mungkin aku sudah menjadi istrinya, apakah pernikahan ini sah? aku masih memilikinya Papa? dan aku juga...

Tok...tok...

lamunan Naura buyar mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Gadis itu berjalan mendekat dan membuka pintunya.

"Pagi Ma" sapanya ramah

Wanita yang di panggil mama itu terkejut melihat Naura. Tak menyangka jika gadis itu berbeda, "Mama cuma mau membangun kalian, cepat bersiap di tunggu Papa di bawah "

"Ya Ma," sahutnya

Gadis itu kembali menutup pintu setelah ibu mertuanya pergi, dia bisa melihat ketidaksukaan dimata wanita itu. Tapi Naura hanya bisa menghela napas.

Dia berbalik dan terkejut suaminya sudah tidak ada di ranjang, terdengar gemericik air di kamar mandi, itu artinya saat ini suaminya sedang mandi.

Gadis itu berjalan ke tempat tidur dan membereskan nya, untung saja dia sudah beberapa hari ini tinggal di kost kosan bareng dengan Zia, jadi dia paham beberapa pekerjaan rumah.

Naura teringat pada sahabatnya itu, dia tersenyum kecut, teringat akan kebodohan nya menerima tawaran wanita cantik yang mengaku sahabat, tawaran yang membawa petaka di dalam hidupnya, yang membuat kehidupannya jadi berantakan. Setelah nekad kabur dari rumah, dan semua kartu kredit serta ATM nya beku. Dia memilih tidur dirumah teman yang mengaku sahabatnya itu.

Seminggu disana, sikap sahabatnya sedikit berubah dan Naura sadar akan hal itu, gadis itupun berusaha mencari kerja agar tak bergantung pada Lisa.

lalu Lisa datang dan menceritakan jika kakaknya di paksa menikah padahal dia sudah memiliki kekasih, Naura merasa iba dan muncullah tawaran tersebut, Naura menerima nya, dia ingin mandiri dan keluar dari rumah ini, setidaknya tiga puluh juta cukup untuk biaya hidup nya beberapa bulan ini, meski dia harus berhemat. Dan sudah seminggu dia bekerja dan tinggal dengan Zia, gadis baik hati dan polos.

Gadis itu hanya mendesah pasrah, "andai waktu bisa ku putar kembali, aku pasti akan menolaknya,"

Tiba tiba terdengar suara yang menegurnya, dia menoleh seketika matanya membulat lebar,

"Aaaaaaaa...." teriaknya kuat dan berbalik serta menutup matanya dengan telapak tangan, Dewa hanya tersenyum lucu, dia terus berjalan menuju lemari dan membukanya. Mengambil pakaian dan melewati gadis yang tersipu malu itu.

"Buka mataku dan ayo turun ke bawah ayah dan ibu sudah menunggu kita." ucapnya berlalu meninggalkan Laura

Gadis itu masih menggunakan pakaian nya kemaren dan itu tak luput dari perhatian Ningsih.

"cih dasar orang miskin, apa dia nggak sadar statusnya sekarang, bikin malu saja, awas saja jika sampai dia membuatku Malu." batin banyak Ningsih.

Sarapan paginya dimulai dan mereka makan bersama, tak ada yang memulai pembicaraan, Naura juga makan dengan canggung sesekali melirik suaminya tapi pria itu hanya diam dan fokus makan.

"Pa, ada yang salah ingin Dewa sampaikan."

"Apa itu, nak "

"mulai hari ini kami akan pindah ke apartemen ku yang dekat kantor."

"kenapa harus pindah? apa istrimu yang minta?" tanya Ningsih ketus

"tidak Ma, aku hanya ingin mandiri, dan jika istriku butuh sesuatu Al bisa cepat tiba di rumah.'

"Disini justru ada mana yang akan perhatikan istrimu saat kau bekerja,"

"Tapi ma, Naura pasti sungkan mengatakan nya pada mana,"

"Dia benar, sudah biarkan saja mereka menikmati masa bahagia mereka berdua, Papa setuju."

"Baik, makasih Pa."

"Ayo sayang, selesai sarapan, kita langsung ke apartemen aku, aku akan mengantarmu dulu baru ke kantor."

Naura ingin mendebat tapi tatapan tegas sang suami mampu membungkam rapat bibirnya.

Naura masih bingung di tempatnya, sejak tadi dia hanya memandangi panci dan teflon di hadapanny

Gadis itu tidak tahu harus melakukan apa? dan Bagaimana cara nya memasak, seumur hidupnya dia tidak pernah memegang peralatan dapur, apalagi memasak seperti sekarang ini.

Semua serba lengkap dan tersedia, dia hanya tinggal perintah maka akan datang makanan dalam sekejap, mau ini itu tinggal bilang dan semuanya tersedia.

'Apa-apaan pria ini,. seenaknya dia menyuruhku memasak, dia pasti sengaja ingin mengerjaiku. Mana mungkin seorang putri raja seperti itu harus memasak, aduh apa yang harus aku lakukan ini!"

Naura menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sementara sang suami tersemyum devil di kantor. Dia sudah memasang CCTV di dapur, dan dia bisa melihat wajah kesal dan marah sang istri.

Dewa bisa memperkirakan jika gadis itu tidak bisa memasak, "Penderitaan mu akan segera di mulai, anak kecil selama kau tidak mau memberitahu siapa yang menyuruhmu, maka aku akan tetap menyiksa mu." ucap Dewa pelan.

Dia menutup laptopnya dan fokus pada pekerjaan nya, rasanya sangat bahagia bisa mengerjai gadis itu.

Di rumahnya, Naura terus saja menggerutu kesal. Dewa tidak lagi mengijinkannya untuk bekerja dia mengurung gadis itu di dalam apartemennya.

Tak habis akal, Naura menghubungi temannya, "Bodoh kenapa aku tidak kepikiran sejak tadi," ucapnya heboh.

Lalu dengan Gadis itu mengambil ponselnya dan menghubungi sahabatnya Zia, terdengar beberapa kali nada sambung namun belum juga diangkat, hal itu membuat hati Naura sedikit kesal.

" ke mana sih Zia, Kenapa ponselku tidak diangkat? Apa dia masuk sedang bekerja? Zia please bantu aku..." ucap gadis itu yang terus menghubungi sahabatnya sambil jalan mondar mandir.

"Ya halo" Akhir nya tersambung Setelah berulang kali dia mencoba menghubungi nya.

"Ma Ra, aku lagi sibuk, dan kafe sedang ramai." sahut Zia

"Apa kau pernah memasak?" tanya Naura to the point'

"Whatt! apa aku enggak salah dengar? kau mau memasak?" tanya Zia Tertawa kecil

"Aku serius Zia, dia meminta ku memasak setiap hari, belum lagi beresin rumah, aku capek"

"Kamu jadi istri atau pembantu?" tanya Zia kaget

"Entahlah ku rasa aku bukan dua-duanya, aku sebenarnya mau kabur tapi sayang nya dia mengunciku dari luar jadi aku enggak bisa kemana mana."

"Sekarang cepat ajari aku memasak"potong Naura

"Lihatlah di YouTube, kenapa harus pusing, bumbu tinggal beli,"

"Bukan itu yang aku pikirkan? bagaimana caranya aku bisa kabur dari sini?"

"Entahlah aku pun masih bingung, tapi apa kau akan pulang setelah kabur dari sana?"

"Tidak, aku tidak berani, Papa masih marah padaku."

"jadi mau mu apa?"

"Ajarin aku masak?" tanya Zia

"Dia menyuruh ku memasak dan.."

"Ah sudahlah, sia- dia bicara denganmu!" Tut...panggilan putus karena Naura merasa sangat kesal.

Naura membuka google dan mencari beberapa resep masakan, tapi sudah satu jam berlalu dia belum menentukan jenis masakan apa yang akan dia masak, gadis itu bingung dengan jenis dan bahan makanan yang ada.

Gadis itu begitu asyik hingga kantuk pun datang menyerang dan dia tertidur.

**

Di kediaman keluarga Adiwiyala, terjadi kericuhan, pasalnya Mama Naura, terus menerus mengawasi nya, sayang nya dia tidak melihat gadis itu buah hati ini sejak kemaren.

"Apa ku sudah menemukan dimana nona?" tanyanya pada pria berbaju hitam di depannya itu dengan tatapan tajam menusuk.

"Belum Bu, Nona menghilang sejak tiga hari yang lalu,"

"Bodoh! cepat cari!" bentak ibunya Naura

Dia terus mencari secara diam-diam dan tanpa pengetahuan suaminya.

Terpopuler

Comments

sarinah najwa

sarinah najwa

pasti Laras yang sudah membayar Naura 😔😤

2023-05-01

0

Defi

Defi

jangan2 Laras sendiri yang menyuruh Lisa untuk membatalkan pernikahannya sendiri

2023-02-05

0

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

yang membingungkan gadis misterius itu,mungkinkah pacar dewa atau siapa ya,lanjut

2023-01-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!