Ternyata

Dewa menemui salah seorang temannya yang bekerja sebagai mata-mata. Sebelumnya Dewa sudah menghubungkan Joe dan dia sudah mendapatkan info tentang siapa wanita yang memfitnah nya itu,

Pria itu sudah menceritakan semuanya dan dia meminta Joe untuk mencari tau siapa wanita yang kini berstatus istrinya secara detail.

"Hai Dewa, gimana kabarnya, enak kan jadi pengantin baru?"

"Aku baik?" sahut dewa ketus

"Selamat ya, aku ikut senang." ucap Joe lagi bahkan pria itu berdiri dan menyalami Dewa. Hal itu membuat Dewa merasa semakin kesal saja.

"Kau mengejek ku?" dengus Dewa tak suka

"Tidak, aku bicara serius dan aku ikut senang mendengarnya."

"Terserah kau mau bilang apa. sekarang mana yang aku minta? apakah kau sudah berhasil mengumpulkan semua yang aku minta? cepat berikan."

"Hahaha, ternyata kau sangat tidak sabar ya orangnya." ucap pria itu terkekeh.. "baiklah terima ini." Joe mengeluarkan amplop coklat dari dalam jasnya dan meletakkannya diatas meja, amplop itu terlipat kecil.

Dewa langsung meraihnya dan dengan tak sabar membuka amplop berisi kertas yang menuliskan semua data tentang wanita kecil yang kini berstatus istri.

"Anaknya cantik bukan?" tanya Joe memancing Dewa, Namun pria itu tak menjawab dewa fokus membaca kalimat demi kalimat yang tertera disana, matanya membuka lebar dengan mulut menganga. "Apa kau yakin?" tanya pria itu lagi dengan tatapan tajam pada Joe.

"Cih, kau meragukan kemampuan ku?" balas Joe tak suka. Dirinya adalah mata-mata negara, dan sudah banyak kejahatan yang dia ungkap, apalagi hanya mencari data sekecil itu, sangat simpel dan mudah untuk nya.

"Awalnya aku juga tak percaya, tapi setelah aku selidiki sekali lagi semuanya benar, dia benar putri dari Adiwijaya."

"Apa kau tau, apa motif dia melakukan ini? mana Mungkin soal uang, dia bahkan jauh lebih kaya dariku." ucap Dewa lagi yang masih membaca lembaran demi lembaran di kertas itu.

"Tapi dari hasil penyelidikan ku, dia menerima sejumlah uang dari seseorang yang menugaskannya, untuk membuat batal pernikahan mu "

"Uang?"

"Ya, dia dibayar, tapi aku tak tahu berapa jumlahnya, kau bisa tanyakan langsung pada istrimu?"

"Aku semakin penasaran, Siapa dalangnya dan apa motif dia sebenarnya. Oke, aku balik dan akan bertanya padanya," sahut Dewa dengan wajah geram.

"Tenanglah duduklah dulu. Jangan terburu-buru, dia justru akan ketakutan jika kau bersikap seperti ini, dia masih bocah, oh ya, Kamu mau pesan apa? kopi atau jus?"

"terserah,"

"Enggak ada minuman Terserah Wa, sama seperti hidup, jadi buatlah pilihan" ucap Joe lagi.

Dewa menatap tajam, tapi Joe tidak takut pada kemarahan sahabatnya itu, "harusnya kau bersyukur bisa menikah dengannya, kau tak hanya menjadi menantu pria terkaya di Indonesia tapi juga mendapatkan gadis yang cantik, dia gadis baik-baik hanya saja salah pergaulan,"

"Aku menikahinya hanya untuk membalas perbuatan nya, aku akan membuatnya menderita, tak perduli dia anak siapa?"

"Lalu apa yang kau dapat? apa dengan seperti itu Laras kembali?" ejek Joe

"Tidak bukan, terima saja takdir cintamu ini, aku malah bersyukur kau terlepas dari wanita itu,"

"Apa maksudmu,"

"kau akan tau nanti dengan matamu sendiri, tapi untuk saat ini aku hanya berpesan, jangan sia-siakan yang ada demi sesuatu yang belum tentu ada, jangan mencari pasir padahal kau sudah memiliki berlian " ucap Joe

Dewa semakin kesal, pria itu justru menasehati nya "Sudahlah jika tidak ada lagi yang mau kamu sampaikan, aku akan pulang."

Dewa berdiri dari kursinya. Dia malas bicara dengan Joe, bahkan kali ini pria muda di depannya ini sengaja memojokkan nya.

"Kenapa sekarang kau sangat sensitif?"

"Bukan urusan mu! lagipula kau tidak akan pernah tau seperti apa yang aku rasakan, terima kasih sudah membantuku!"

Dewa berdiri saat Joe kembali berucap "Aku hanya mengingatkan Wa, kau sudah memutuskan menikahinya, dia istrimu, perlakukan dia layaknya seorang istri, buang jauh niatmu untuk balas dendam, dia adalah jodoh yang dikirim tuhan untukmu, jangan sampai kau menyesal nanti" ucap Joe lagi

"Tak perlu menasehati ku Joe, aku tau apa yang harus aku lakukan?" Dewa tak menoleh dan tak menjawab dia langsung saja pulang dengan penuh kekesalan.

Dewa melajukan mobilnya pulang ke rumah, namun pikirannya kacau, dia kembali teringat perkataan Joe, didalam hatinya dia membenarkan apa yang pria itu katakan, tapi hatinya menentang dia benci Naura, gadis kecil yang sudah menghancurkan mimpinya.

Mimpi yang sejak beberapa bulan ini dia bangun dengan Laras, mengingat Laras, apa yang dilakukan gadis itu sekarang? dimana dia?

Dewa menepikan mobilnya dan mengambil ponselnya dari saku celananya dan menghubungi Laras, tapi pria itu langsung membanting ponselnya itu. Laras telah memblokir nomornya.

Dewa menghubungi salah satu anak buahnya dan memintanya menyelidiki keberadaan Laras saat ini, lalu dia kembali melajukan mobilnya pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kan ku bilang juga apa, Laras bukan lah wanita yg baik2..Jadi sekarang tolonglah jangan menutupi mata mu lagi dgn kelakuan Laras Wa..

2023-09-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Naura bukan melakukan kannya karena uang Dewa,Tapi karena kenakalannya..makanya dia kek gitu 🤣🤣🤣,Sekarang kamu tinggal berhadapan dgn mertua mu.Semoga lancar2 aja ya Wa 😜😜😂😂

2023-09-24

0

Defi

Defi

Ternyata..ternyata Laras bukan wanita baik2 kah 🤔..
Joe malah buat perumpamaan untuk Laras layaknya pasir dan Naura berlian

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!