Tertekan

Di dalam kamar, Naura menunggu dengan gelisah, dia berjalan mondar-mandir tak tentu arah. Duduk salah, berdiri juga salah. Gadis itu terus saja berpikir bagaimana caranya bisa lepas dari Dewa.

Namun otaknya terasa buntu, dia belum menemukan solusi terbaik untuk masalahnya.

Naura berjalan kearah balkon kamar, tapi dia membatalkan niatnya untuk lompat, mengingat saat ini dirinya ada dilantai empat rumah tersebut.

'Jika aku nekad lompat, pasti aku akan mati, tinggi banget' ucapnya lagi bergidik ngeri.

"Tapi aku tidak mau nasibku berakhir disini, ini bukan tempatku, aku akan kabur dan pulang. Lalu minta Papa untuk membatalkan pernikahan ini, ini tidak sah karena tidak ada Papa yang jadi wali nikah ku." ucapnya pelan.

Pulang, dan rumah, dua kata yang mengingatkan dirinya akan sang Mama. Airmatanya jatuh mengingat wanita yang paling menyayanginya itu.

Naura gadis modern yang benci dengan aturan yang dibuat Mamanya, dia ingin bebas, bergaul dengan siapa saja dan kemana saja. Bukan terkekang oleh aturan yang merepotkan. Bahkan untuk pakaian saja ibunya selalu berkomentar pedas, padahal yang dia pakai adalah fashion saat ini.

Tapi hari ini dia sangat merindukan wanita cantik itu, wanita yang sangat sayang, sabar dan penuh perhatian menghadapinya yang nakal.

Tapi kini dirinya justru terjebak dengan pria gila di depannya ini.

Naura menarik napas dalam, apa yang akan dia lakukan sekarang. Naura teringat pada Zia, sahabatnya bagaimana nasibnya? apakah dia sudah pulang? atau malah tersasar? tidak aku yakin dia baik-baik saja.

Saat sedang mengkhayal, tiba-tiba pintu terbuka, Dewa masuk dan menggulung lengan kemeja nya hingga ke siku. Naura berbalik dan terdiam, dia terus memandangi wajah tampan pria yang kini berstatus suaminya. Dan dan a baru menyadari nya sekarang.

"Apa kau baru tau suamimu tampan?"

Naura memutar bola matanya malas, "Cih, kepedean,"

"Lalu itu apa?" pancingnya lagi

"Apa? mana?" tanya gadis itu gelagapan.

"Kamu ngences,"

Duar!!! Naura kaget, tangannya langsung menyeka sudut bibirnya, dan hal itu membuat Dewa terkekeh "gadis bodoh!" ucapnya mengejek.

Naura menatap kesal, pria itu baru saja mengerjainya. Bahkan dia sengaja mentertawakannya. "Sungguh menyebalkan!" ucapnya dalam hati.

"Mau apa kau?" tanyanya dengan bersikap waspada. Saat Dewa berjalan mendekat. Dia kini sudah berdiri di depan wajahnya.

"Aku, aku ingin melakukan apa yang seharusnya pengantin baru lakukan, aku rasa kamu juga sudah tau, atau jangan jangan kamu sedang menunggu ku? benar kan?" ucap pria itu sambil menaik turunkan alisnya.

Naura membelalakkan matanya, dan tanpa sadar dia bergerak mundur, namun pria di samping nya itu bergerak cepat, menahan Naura dengan tarikan tangannya, Naura menoleh ke belakang, menatap waspada "A..aku tidak mau." jawabnya pelan dan tegas.

"Kenapa kamu takut? bukankah kau mengatakan kau mencintaiku?" ucap Dewa lagi, kali ini dengan tatapan remeh dan menakutkan.

"A..aku tidak takut," sahut Naura menantang

"Oh ya, bagaimana dengan ini." Pria itu tak sungkan menarik pinggang Naura hingga tubuh mereka menempel dan membuat gadis itu meremang, tubuhnya mendadak kaku, dan dia tak tau harus apa. Beberapa menit kemudian dia baru bisa menguasai dirinya.

"Lepas, atau Aku akan teriak." ancam Naura yang mendapat kekehan dari sang suami, "apa kau pikir ancamanmu itu akan berhasil, ruangan ini kedap suara, jadi tidak akan ada yang mendengar teriakan mu, lagipula kita ini sudah sah jadi suami istri, "

"Aku tak mau, jangan coba-coba mendekat!" jawab Naura nyalang

"Ini bukan mendekat, tubuh kita sudah tak berjarak, sayang." Cup! Naura kaget saat Suaminya mencium pipinya kanan dan kiri, lalu berkata tepat di depan wajahnya, mata mereka saling tatap, Dewa bisa melihat ketakutan di wajah cantik itu.

"Mau lebih?"

"Ti...tidak, aku...a...ku?"

"Katakan yang sejujurnya, siapa yang memerintah mu membatalkan pernikahan ku?' ucap Dewa

Mata Naura membulat, bagaimana dia harus menjawab, dia bahkan tidak tau orangnya, hanya saja dia adalah kakak sahabatnya,

"Jawab, atau aku akan-'

"Aku tidak tau, sungguh aku tidak tau." ucap Naura dengan berderai air mata.

"Tak masalah kau tidak mau mengaku sekarang, aku akan mencari tau sendiri, biar Papa dan Mama tahu semua kebohongan mu, aku akan segera membongkar semuanya?"

Naura menggelengkan kepalanya, "aku tidak tau apa-apa."

"Aku janji akan membongkar semuanya, dan kamu bersiaplah untuk masuk penjara."

"Dipenjara?".

"Iya, Karena kamu telah melakukan pencemaran nama baik, dan hukumannya tidak tanggung tanggung, lima tahun penjara bisa juga lebih."

"Tolong, maafkan aku. Apa yang harus aku lakukan?"

"Ya banyak, tapi ingat kau harus patuh padaku."

"Aku.."

"Kau tak punya pilihan lain, atau aku akan telpon.."

"Ok aku terima," ucap Naura

"Tapi aku juga punya syarat,"

"Jangan menyentuh ku.."

"Bukankah kau sudah hamil? dan kita juga sudah menikmati nya"

"Stop!" teriak Naura dan Dewa tertawa, "aku akan menghancurkan bisnis Papamu dan akan membuatnya sengsara jika kau coba-coba lari dan membongkar semuanya."

"Ba..baik." sahut gadis itu dengan wajah pucat.

"Bagus, malam ini kau bisa nyenyak tidur ,karena besok pagi harus ikut denganku."

"Kemana?"

"Kau akan tau nanti,"

Setelah bicara Dewa keluar kamar dan mengambil kunci mobilnya dia akan keluar malam ini.

Di dalam kamar, Naura menangis sedih, dia merasa terjebak dengan wanita itu. Wanita yang datang dan menawarkan pekerjaan mudah dengan imbalan besar, Naura tidak menyangka akan seperti ini jadinya.

Naura mencari nomornya dan menghubunginya, namun belum lagi dia bicara wanita itu sudah membentak.

'Ingat jika sampai rahasia ini terbongkar,nkau akan tau akibatnya." ancam orang tersebut. Dan panggilan terputus, Naura menangis sedih.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa gak dikasih aja nomor itu ke Dewa..Ogeb

2023-09-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Masih labil juga pikirannya,tapi sok soan ambil job yg tanggungjawab nya besar tanpa pikir panjang, Noh sekaray rasain tuh 😅

2023-09-24

0

Defi

Defi

Oalah Naura kabur dari rumah ga mau nurut apa kata orang tua malah sekarang kejebak sendiri dengan pekerjaan yang kamu lakukan

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!