Menyesal

Di tempat lain, seorang gadis sedang mengamuk, dia membuang semua barang yang ada di atas meja. Gadis itu marah dan tidak terima akan kenyataan jika Dewa telah menikah.

Mendengar suara keributan yang berasal dari lantai atas, wanita paruh baya itu menghentikan aktivitasnya dan pergi menemui putrinya.

"Laras, apa yang kamu lakukan?" ucap wanita itu setelah masuk kedalam.

Sangat jelas terlihat, semua barang gadis itu berserakan dan pecah di lantai

"Mama..." ucap gadis itu memeluk ibunya. Pelan Bu Kinan mengusap lembut rambutnya.

"Kenapa Dewa Setega itu Ma," ucap Laras yang terus menangis di pelukan ibunya.

"Sabar duduk tuk!" ucap kinan

Kinan menarik putrinya dan duduk di tepi tempat tidur.

"Kamu kenapa?" tanya Kinan yang terlihat sangat khawatir, Bagaimana itu semua tetaplah keputusan Laras, lalu kenapa sekarang dia bingung!"

"Sudahlah nak, bukankah kamu

yang...".

"Karena wanita itu mengaku hamil Ma ,lalu aku apa?"

'Kamu Calon. istrinya, sayang. harusnya kamu tau gimana dia,"

"Tapi Ma, siapa yang tidak marah jika di posisiku, aku saja sangat kecewa,"

"Sudahlah sayang, lupakan masa lalu, dan lupakan dewa."

"Tidak, aku tidak mau Dewa menikah dengan gadis itu, .dia telah merebut calon suamiku." ucap Laras pada sang Mama.

",Tidak sayang, ini semua takdir Allah dan kita wajib mensyukurinya."

"belum syukur karena gagal menikah, tidak itu tidak mungkin!

Wanita itu hanya bisa menangis sedih melihat putrinya. Dia memeluk putrinya dan menenangkan nya.

Setelah ibunya pergi Laras tersemyum tipis.

Gadis itu menghubungi Lisa dan mengajaknya untuk bertemu.

"Ya kak"

"Ada yang ingin aku bicarakan, kamu bisa datang ke kafe Mentari?"

"Bisa kak! sekarang?"

"Iya,"

Laras mematikan ponselnya dan pergi menemui Lisa, dia berdandan cantik dan turun ke bawah lalu berangkat setelah ijin kepada sang Mama.

Tak butuh waktu lama, gadis itu sampai di tempat tujuan. Dia turun dan masuk ke dalam.

Lima menit kemudian, Lisa datang dan langsung menuju kearah nya.

"Siang mbak"

"Siang Lis," sambut Laras cipika cipiki

"Pa kabar mbak?"

"Beginilah," sahutnya malas

"Ada apa ya mbak?"

"Siapa gadis itu?'

"Siapa? yang kemaren datang ke pernikahan Lo?"

"Iya,"

"Oh itu, kenapa?

"Aku ingin bertemu dengan nya,"

",Maaf mbak tapi untuk apa mbak? "

"Aku ingin memperjelas semuanya,"

"bukankah sudah jelas, mbak. lagian mereka juga sudah menikah, untuk apa mbak Laras masih memikirkannya pria itu "

"Dia itu calon suami Mbak Lis,"

"Aku tau," sahutnya

"Lah terus?"

" terus ya gimana?"

"lupakan kak dewa ."

"Aku enggak bisa!"

"Mau minum mba?" tawar Lisa, mengingatkan tempat ini cukup mahal tapi mereka justru hanya kesini untuk bertengkar.

"terserah..."

"Apa ada minuman terserah?"

"Lisa ..."

"Iya maaf mbak, tapi mbak apa sih hebatnya dewa!"

"Ada, banyak "

"kok mbak lepasin?"

"Ada hal yang nggak bisa mbak ceritakan sekarang, intinya mbak mau balik ke Dewa, kamu bisa bantu mbak enggak?"

"Aku?"

"Iya, kamu kan temannya tuh anak?"

"Iya sih, tapi aku enggak mau berhubungan lagi dengannya, apalagi suaminya galak, takut mbak?"

"Pokoknya mbak nggak mau tau, Dewa harus balik ke mbak,"

"kok?"

"Ya udah, mbak hanyaau bilang itu aja,"

"Nggak bisa gitu donk mbak? kenapa mbak gagalkan pernikahan nya? kenapa kemaren mbak.."

"Mbak udah bilang, ada satu hal, yang belum bisa mbak ceritakan,"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***