Mabuk

Joe mengantarkan Dewa pulang kerumahnya, pria itu mabuk berat dan meracau. Dia terus menyebut nama kekasihnya Laras.

Sepanjang jalan Dewa terus meracau tak jelas, namun satu yang bisa pria itu simpulkan jika Dewa memang benar mencintai Laras.

Joe hanya bisa geleng kepala melihatnya, dia heran sekaligus lucu, "anak bodoh, andai kau tau siapa kekasihmu itu." ucap Joe pelan,

Laras adalah seorang tuan putri. Dia adalah anak dari pengusaha kaya raya, tapi karena statusnya itu dia menjadi gadis sombong.

Joe sendiri bingung, mengapa temannya itu bisa jadi kekasihnya, padahal Dewa adalah pria baik, cuma minus pendiam aja.

Lagi dia melirik sahabatnya yang tengah mabuk, "Lo bodoh Wa, sebentar lagi lo pasti mengetahui yang sebenarnya, loe akan tau seperti apa calon istri Lo itu, tapi lo tahu dengan cara lo sendiri bukan dari mulut gue." ucap Joe lagi

Sementara dewa sudah tertidur pulas di tempat nya.

Tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi sampailah di halaman gedung pencakar langit, tempat dimana Dewa dan istrinya tinggal.

Dibantu petugas keamanan, Joe membawa naik Dewa menuju lantai atas dimana alamatnya berada.

Pria itu masuk tanpa membuka pintu, dan tentu saja itu menakutkan bagi Naura.

"Si..siapa kau?" tanya Naura mundur

"Mengapa kau bersama dia?" tanya Naura sedikit takut,

Tak menjawab pertanyaan Naura, pria itu masuk dan langsung naik menuju kamar bos besar.

"Katakan apa yang terjadi pada suami ku itu."

"Dia mabuk," sahut Joe santai

Joe meletakan tubuh sahabatnya itu di kasur lalu dia permisi pulang.

"Tunggu!" panggil Naura, dia kemudian berjalan mendekat ,

"Katakan siapa kau?" tanya Naura masih dengan tatapan tak bersahabat.

"Aku? kau tidak tau siapa aku?" Hahahaha, kalian memang pasangan unik, aku ucapkan selamat untuk pernikahan kalian."

"Aku pamit, dan ini " pria itu memberikan kunci mobil Dewa, lalu dia keluar kamar dan pulang.

Di dalam kamar, Naura hanya terlihat diam memandangi tubuh suaminya yang kotor.

Dengan telaten dia membuka dasi suaminya, tapi sayangnya sang suami malah mengira dia adalah Laras.

"Ras... kenapa kamu ninggalin aku?" racau dewa yang jelas terdengar di telinga Naura

Sayangnya Naura tak Cemburu, "Ras..."

Tanpa sadar tanga Dewa menggenggam tangannya_⁶nya menggenggam tangan Naura.

"Kenapa kamu ninggalin aku ras?"

Tiba,-tiba Dewa duduk dan memuntahkan isi perutnya tepat di depan Naura.

Aroma minuman yang menyengat membuta gadis itu terpaksa menutup mulutnya

"Dasar, bikin repot saja." ucapnya lalu duduk dan membuka pakaian Dewa. Kemeja cantikk yang dia gunakan tadi.

Naura kembali dengan satu baskom air hangat, dia mengusap dada sang suami,

Selesai merawat pasien dan mengusap semua tubuhnya yang terbakar oleh nafsu.

"Andai Kau tau tuan arogan, aku paling tidak bisa melihat wajah tampan seperti mu, tapi sayangnya aku tidak.."

"Hoek..... Howk.." dan kali ini bukan cuma selimut mereka yang terkena muntahan tapi, baju Naura juga.

Selesai mengganti pakaian suaminya, gadis itu berjalan keluar, dia akan mandi dan tidur.

Makan malam yang sudah dia rancang gagal total.

*

Di kediaman Adiwijaya

"Bagaimana sudah ketemu mas?" suaminya menggeleng kan kepalan lama tak bisa di duga.

"Kemana perginya anak itu"? ucap Ningsih sedih,

"Tenang saja Ma, dia enggak mungkin kemana-mana. Anak buah Papa masih terus mencarinya, yang terbentuk sekarang gimana caranya agar dia pulang."

"Kasihan Naura Pa, dia pasti kedinginan, kelaparan dan "

"Stop, itu pilihannya, papa malah lebih suka daripada di rumah cuma nonton TV, ke mall Dll.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***