Kedatangan Arland yang tiba-tiba menjadi tanda tanya besar dibenak Ariana dan Tristan.Tak biasanya Arland pulang siang ke rumah.Ada apa gerangan dengan Arland?.
"Haiii kak!.Apa kabar?".Tristan memeluk kilat Arland yang tidak bergeming.
"Kamu bisa lihat sendiri.Aku baik-baik saja".Jawab Arland.Dingin seperti biasanya meski baru bertemu lagi dengan Tristan.
"Yes,I can see it.Tapi tumben kakak pulang ke rumah siang-siang.Apa tidak ada kerjaan atau ada yang ketinggalan?".Tanya Tristan yang dibayangi rasa penasaran.
"Itu bukan urusan mu.Dan urusan ku disini sudah selesai".Arland menatap sekilas Ariana yang bergeming lalu pergi.
Pemandangan yang terhampar di depan matanya tadi mendorong Arland untuk kembali ke kantor.Niat Arland ingin melihat kondisi Ariana terurungkan.Karena sepertinya Ariana tampak baikan.Maka dari itu Ariana bisa mengobrol bersama sepupu nya yang entah Arland tak tau sejak kapan ada di rumah.
***
Retina Maya bergerak ke atas lalu turun ke bawah kemudian naik lagi tatkala memindai penampilan Ariana.Senyum sinis,tatapan tak suka dan merendahkan Ariana terlihat kentara diwajah Maya.
Maya menghembuskan nafas sepanjang mungkin karena penampilan Ariana jauh sekali dari kesan anggun,elegan dan berkelas.
'Sebenernya Ariana tidak jelek-jelek amat tapi sayangnya dia tidak lulus uji standar kriteria menantu idaman ku'...Keluh Maya dalam hati.
"Ariana!.Dengar ya!.Besok aku dan papa nya Arland akan pergi ke Singapura.Kamu jangan mengambil kesempatan selama aku tidak ada disini.Jauhi Arland dan jangan coba-coba menggoda anak ku.Mengerti?".Sentak Maya mengancam Ariana.
Ariana yang tengah berdiri mematung mengangguk pelan."Baik ma!".Singkat Ariana tanpa mau berdalih karena sudah tau akan sia-sia walaupun kata-kata Maya tak enak didengar.
Jika Ia membela diri sama saja dengan menyulut emosi Maya.Ariana tak mau sampai membuat Maya marah dan mencaci maki dirinya yang lemah dan mudah meneteskan air mata.
"Ya sudah!.Pergi sana!".Maya mengibaskan tangannya.Mengusir Ariana dari hadapannya.
Sontak Ariana pun pergi dari hadapan sang ibu mertua yang tengah duduk di sofa sembari menyilangkan tangan.
***
Kaki Arland melangkah menuju pintu.Rasa haus menggerogoti kerongkongan Arland setelah cukup lama berendam air hangat di dalam bathtub.Untuk meredakan rasa hausnya Arland butuh minuman yang dingin dan menyegarkan.Minuman itu adanya dikulkas dapur.
Begitu membuka pintu kamar,Arland tersentak tatkala melihat sosok lelaki yang mirip dengannya akan tetapi versi tua.
"Astaga papa!.Kupikir hantu".Oceh Arland sembari menggosok dada bidang nya yang bergetar.
"Heu heu heu...".Ayah biologis Arland itu tertawa renyah mendengar ocehan putra nya yang jarang tersenyum,langka tertawa dan irit bicara.Kalau ditanya ya menjawab.Jika tidak ya diam.
"Mana ada hantu yang setampan papa didunia ini?".Canda Darma lalu menoleh ke dalam kamar Arland karena kebetulan pintunya terbuka.
Dikamar putranya yang luas tak tampak sosok Ariana sedangkan waktu sudah malam.Hal itu membuat Darma mengernyit heran.
"Nak,mana istri mu?.Apa menantu papa sudah tidur?".Tanya Darma yang langsung membuat Arland salah tingkah.
'Habislah aku kalau sampai papa tau jika Ariana tidak tidur dikamar ku'...
"Di dia dikamar mandi pa".Dusta Arland terpaksa berbohong karna takut papanya marah.
"Oooh".Ucap Darma sambil mengangguk-anggukkan kepala.Percaya saja perkataan putranya jika Ariana berada di kamar mandi.
Kebohongan nya dipercaya oleh sang papa,Arland senang bukan main.Kali ini Ia selamat namun entah esok atau lusa.Arland tak mungkin selamanya membohongi sang papa jika Ia dan Ariana tidur terpisah.Lambat laun kebohongan nya pasti akan terbongkar.Sepandai-pandainya menutupi bangkai suatu hari nanti pasti akan tercium juga.
"Pa,tumben papa kemari.Apa papa mau mengatakan sesuatu?".Tanya Arland untuk mengalihkan perhatian Darma.
"Begini nak.Kakak mu sebentar lagi akan melahirkan.Rencana nya Papa dan mama besok akan ke Singapore.Tolong ambil alih pekerjaan papa di kantor pusat untuk sementara waktu.Kamu tidak keberatan kan?".Jelas Darma.
"Ah iya juga".Kata Arland yang hampir melupakan kakaknya yang kini tengah hamil besar karena jarang berkomunikasi dengan kakak perempuannya itu.
"Baik pa.Aku tidak merasa keberatan sama sekali.Itu sudah tugas ku pa".Sambung Arland.
"Ya sudah.Istri mu mungkin sudah keluar dari kamar mandi.Dia pasti sedang menunggu mu ditempat tidur.Ayo semangat nak!.Selamat berjuang ya!".Ucap Darma menyemangati Arland sebelum bertempur di ranjang bersama Ariana.Lalu Darma pergi setelah membuat Arland garuk-garuk kepala sambil cengar-cengir seperti orang tolol.
"Semangat apanya?.Berjuang apaan?.Sekamar juga tidak".Gumam Arland sepeninggal Darma sembari kembali masuk ke kamar.
Arland menjadi urung untuk pergi ke dapur karena selera minumnya mendadak hilang setelah mendengar ucapan Darma.
***
Hari yang ditentukan Maya untuk pergi ke Singapura pun telah tiba.Maya mempercepat langkah nya menuju ruang tengah.Memburu waktu untuk mengejar pesawat terbang dengan jurusan Singapura.Ditelinga Maya terdapat gawai yang layarnya menyala.
"Baiklah.Mama dan papa mau on the way ke bandara sekarang".
Sambungan telepon terputus,Maya menoleh ke arah Rosita dan Ibra yang menunggu nya diruangan tempat keluarga nya biasa berkumpul.
"Ros.Rencana berubah.Aku dan suami ku yang pergi ke Singapore.Kamu tunggu disini saja.Jaga rumah dan anak-anak".Papar Maya.
Tentu saja Rosita terkejut mendengar ucapan Maya.Bisa nya Maya mendadak merubah rencana secara sepihak disaat Ia sudah mempersiapkan segala sesuatunya.Namun Ibra berbanding terbalik dengan Maya.Ibra tampak senang sampai bibirnya tersungging karena tak jadi pergi ke Singapura.
"Yahhh,,,padahal aku sudah prepare dari kemarin kak.Dan lagi siapa yang jaga Rakhil kalau aku tidak ikut?".Tanya Rosita yang terlihat sangat kesal.
"Kamu tenang saja.Besan ku sudah ada disana".Beber Maya.
"Tapi kak...".Rosita mencoba untuk protes namun buru-buru disela Maya.
"Keputusan ku sudah final dan tidak bisa diganggu gugat!.Titik".Tegas Maya.
Keputusan Maya yang sudah bulat tak bisa dibantah lagi oleh Rosita.Mau tak mau harus Rosita terima walaupun tak sejalan dengan keinginan nya.
"Baiklah".Tampak kekecewaan di wajah Rosita.
Koper besar yang sudah disiapkan Rosita di bawa kembali ke kamar oleh Ibra sambil merangkul sang istri.Rosita menangis dalam pelukan Ibra.Impiannya untuk bertemu Rakhil,mengajak nya bermain dan meninabobokan sang cucu sirna seketika.
"Sudah,sudah!.Mungkin ini yang terbaik untuk kita.Tuhan tidak mengijinkan kita pergi pasti ada alasannya".Ibra menenangkan Rosita yang menangis dalam pelukan nya.
Tanpa merasa bersalah Maya melenggang keluar menuju Darma yang sudah menantinya didalam mobil.Ia tak pedulikan soal perasaan Rosita yang tampak kecewa.Soal Rosita urusan belakangan.Terpenting mengurus putrinya dulu yang tak lama lagi akan segera melahirkan cucu keduanya.
***
Baru tiga hari berjumpa namun kedekatan Ariana dan Tristan semakin menjadi.Tristan dan Ariana seperti saling mengisi kekosongan satu sama lain.Keduanya saling melengkapi.Selalu bersama hampir di setiap kesempatan.
Tristan yang tak memiliki kekasih hari-harinya terasa menjadi lebih berwarna,menyenangkan dan indah semenjak mengenal Ariana.Begitu pula dengan Ariana yang merasa kesepian menjadi banyak tersenyum dan tertawa sejak bertemu Tristan.
Kedekatan Ariana dan Tristan dalam artian berteman.Bukan bermakna kencan.Ada batasan yang harus dihargai Ariana dan Tristan.Yaitu status yang berbeda.Namun sepertinya situasi dan kondisi itu memengaruhi pikiran Arland.
Kini Arland terpaku merenungi kedekatan Ariana dan Tristan dikamarnya yang cozy.Ariana baru mengenal Tristan tetapi terlihat sudah sangat akrab.Cinta memang belum hadir di hati Arland pada Ariana.Tetapi ketika melihat Ariana bersama pria lain perasaan Arland merasa terluka.
Entahlah kenapa bisa begitu?.Arland pun bingung.Bukankah sejak awal menikah Ia tak menganggap Ariana istri nya?.Tetapi kenapa hatinya seolah tak rela jika Ariana berinteraksi dengan pria lain? meskipun pria itu sepupunya sendiri.
Tambah lagi sikap Ariana kian berubah sejak ada Tristan.Ariana terus mengabaikan Arland dan selalu menghindari Arland.Perubahan sikap Ariana itu membuat Arland merasa terasingkan dan tersingkirkan.
"Apa yang terjadi pada ku?.Bukankah itu bagus jika Ariana dekat dengan Tristan?.Maka aku tidak perlu merasa menyesal ketika menceraikan Ariana nanti.Seharusnya aku senang kan?.Tinggal 11 minggu lagi aku akan menyingkirkan Ariana dari hidup ku".Arland masih mengingat janji dan sumpah nya untuk menceraikan Ariana.
Namun ketika teringat kembali kedekatan Ariana dengan Tristan,hati Arland meragu untuk menceraikan Ariana.
"Alana.Kenapa kamu meninggalkan ku menjelang detik-detik pernikahan kita?.Mungkin aku tidak harus mengalami semua ini jika aku menikah dengan mu".Kegagalan pernikahan nya dengan Alana menjadi belenggu dalam hidup Arland.
Arland sudah mencoba untuk bangkit dari keterpurukan namun tak kuasa.Berupaya sekeras mungkin untuk melupakan Alana tetapi sosok Alana dan pesona Alana tak mau hilang dari ingatan Arland.
"Ariana.Jika kamu tidak menyukai ku setidaknya hormati aku dan setia lah pada ku selama kamu menjadi istri ku".Arland menjadi galau dan dilema.
Otak kecilnya memikirkan Ariana tetapi hatinya menjurus pada Ariana.Seperti lautan yang terbelah menjadi dua.Hanya kandungan airnya saja yang memisahkan kedua nya.Sisi lain air tawar dan sisi lainnya air asin.
***
Hampir setiap hari Tristan mencari kesempatan untuk bicara dengan Arland.Namun Arland selalu saja menghindar dan beralasan.Entah lelah lah,mengantuk,tidak mau diganggu atau sibuk.Namun kali ini Tristan harus bicara dengan Arland bagaimana pun cara nya.Sesuatu yang membendung dalam hatinya akan meledak jika tak segera Tristan keluarkan.Tristan ingin mempertanyakan hubungan Arland dan Ariana yang rumit dan pelik.
"Tunggu kak!".Gegas Tristan menjegal pintu kamar Arland sebelum ditutup Arland yang baru pulang kerja.
Lalu Tristan menerobos ke dalam kamar lelaki yang memicingkan matanya sambil mendengkus kasar.Santai dan tanpa beban Tristan merebahkan diri di tempat tidur Arland.Tak hiraukan tatapan tajam Arland yang tengah melepaskan rasa lelahnya dengan duduk di sofa.
"Mau apa kau kemari Tris?.Kemana besti mu?.Apa dia bosan bersama mu?.Atau kau yang jenuh dengan nya?".Cibir Arland dengan ketus dan sinisnya menatap Tristan yang mengambil alih tempat nya di sisi Ariana.
Tristan tersenyum saja Arland mencibirnya dengan sinis.Terdengat jelas jika Arland memendam suatu rasa yang entah marah atau cemburu pada kedekatannya dengan Ariana.
"Kak.Setau ku makna pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua hati.Tapi juga menyatukan dua raga.Akan menjadi dosa besar jika seorang suami tidak menafkahi batin istrinya".Ucap Tristan sembari menatap langit-langit kamar Arland yang bergambar matahari,bintang dan bulan sabit.
Entah apa makna gambar itu.Tristan tak pernah tau dan tak mau tau.
Memang benar yang dikatakan Tristan.Arland mengakui itu.Namun tidak semudah membalikkan telapak tangan ketika melakukannya.
"Kamu jauh-jauh dari Singapore datang kemari cuma untuk menggurui ku Tris?.Lagipula tau apa kamu tentang pernikahan?.Kamu belum menikah.Punya pacar saja tidak".Ejek Arland pada Tristan yang hingga sekarang masih menjomblo.
"Dan Tris,bagaimana kamu bisa punya pemikiran seperti itu?.Apa Ariana menceritakan rumah tangga kami yang kacau karena tidak saling mencinta?".Tanpa sadar Arland membeberkan masalah pribadinya dan rahasianya.
Kebenaran mulai terkuak.Kini Tristan mulai mengerti alasan Ariana masih suci.
'Jadi itu benar rupanya?.Pantas saja kakak ipar masih ori.Karena mereka menikah bukan karena cinta.Ternyata itu sebabnya kenapa kak Arland dan istrinya pisah ranjang.Tapi untuk apa mereka menikah jika tidak saling mencintai?'...Batin Tristan yang tak tau kemelut dibalik pernikahan Arland dan Ariana.
"Kalau kakak tidak mencintai istri kakak,lantas kenapa kakak menikahinya?".Tanya Tristan lantaran penasaran.
"Karna terpaksa Tris.Bukan Ariana yang seharusnya aku nikahi untuk ku jadikan istri ku.Dia bukan wanita yang aku cintai Tris.Aku dan Ariana takkan pernah bisa bersatu".Arland mengungkapkan keretakan rumah tangganya bersama Ariana dengan pikiran mengambang bebas.
"Emhhh,really?".Goda Tristan pada Arland ingin memastikan saja sambil masih berbaring.
"That's right Tris.Karna itu aku dan Ariana beda kamar".Jawab Arland tanpa sadar mengatakannya.Seperti dihipnotis Tristan.Padahal tidak.
Sebenarnya Arland tak mau berterus terang pada Tristan karena itu masalah pribadinya.
Selang kemudian Arland mengerjapkan matanya.Menyadari sudah mengungkapkan masalah pribadinya pada Tristan.
"Oh ****.Sialan kamu Tris.Apa kamu menghipnotis ku?.Kenapa aku harus menjelaskan ini pada mu Tris?".Dengkus Tristan sambil mengusap wajah nya yang tampak gusar.
Si kalem Tristan hanya tersenyum mendengar Arland merutuk."Lambat laun aku pasti tau kak.Tidak ada rahasia diantara kita kan?.Jika hidup dibawah satu atap yang sama,maka tidak menutup kemungkinan sesuatu yang dirahasiakan akan terbongkar dikemudian hari.Lagipula sepertinya dirumah ini cuma aku saja yang belum tau permasalahan kakak".Tutur Tristan tanpa mengalihkan pandangannya dari gambar yang menghiasi langit-langit kamar Arland.
"What do you think about Ariana Tris?.Kamu semakin akrab dengan Ariana meski baru beberapa hari ketemu".Tanya Arland.
"Em,,,menurut ku,dia naif.Tapi jujur ku akui.Dia itu tipikal wanita ideal ku kak.Kakak ipar seperti merpati.Kelihatan jinak tapi sulit di dekati".Dari lubuk hati Tristan yang terdalam sejujurnya menyukai Ariana.
"Apa kamu menyukai nya Tris?".Tanya Arland hanya ingin menguji kejujuran dan kesetiaan Tristan sebagai sepupunya.
Pertanyaan Arland sampai membuat Tristan beingsrut duduk lalu menatap Arland yang tampak risau menanti jawaban.
'Ya aku menyukai istri kakak'...Dari lubuk hati Tristan yang terdalam sejujurnya menyukai Ariana.Namun Tristan tak mungkin mengakui hal itu pada Arland.
"Kakak menawarkan istri kakak pada ku?".Tanya Tristan menggoda Arland.
"Aku cuma bertanya saja".Elak Arland.
"Memangnya kakak mau berbagi kalau aku menyukai istri kakak?".Tanya Tristan santai tetapi serius.
Arland memilih pergi ke kamar mandi daripada menjawab pertanyaan Tristan yang sulit untuk dijawab.Lalu Arland menanggalkan pakaian kemudian mengguyur kepalanya dengan air yang mengalir dari shower untuk menetralkan pikiran nya yang tak berfungsi secara optimal..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments