Menantu dijadikan pembantu

Tanpa mengucapkan sepatah kata Darma mengamati wajah sang menantu yang dapat dikenali nya walaupun Ariana tak ber make up seperti saat menjadi pengantin.Menggeleng kepala Darma melihat apa yang dilakukan sang menantu.

'Bagaimana bisa menantu Darma Wyata Kusuma dijadikan pembantu?.Ini tidak boleh terjadi.Jika orang lain tau hal ini nama baik ku akan tercemar'....Aneh tetapi nyata dirasakan Darma.Entah kenapa hatinya tak bisa menerima menantunya melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh ART.

Selama pernikahan Ariana dan Arland berlangsung padahal rasa kecewa,marah dan tak merestui masih menempati ruang terbesar di hati Darma.Apa yang membuat Darma berubah?.

'Ini pasti kerjaan istriku.Cuma Maya yang berani memerintah Ariana untuk mengerjakan pekerjaan rumah'...Hati Darma merasa yakin jika istrinya lah yang menyuruh Ariana mengerjakan pekerjaan rumah.

Ariana terlalu fokus mengepel lantai sehingga tak menyadari kehadiran sang ayah mertua yang kini sedang berdiri di samping nya seraya menatapnya penuh rasa iba.

"Nak Ariana!".

Baru Ariana tersadar seiring Darma memanggil nama nya.

"Eh bapa".

Kesibukan mengepel lantai Ariana hentikan.Takut sang ayah mertua berpikir macam-macam lekas gagang pel nya Ariana jatuhkan ke lantai.

Ariana menunjukkan rasa hormatnya sebagai seorang menantu yang beradab baik dan berbudi pekerti luhur dengan menempelkan wajahnya dikulit punggung tangan sang ayah mertua.

"Selamat pagi pa!.Bapa apa kabar?".Ariana memberikan senyum termanis nya untuk sang ayah mertua walaupun sebenarnya hati Ariana merasa teriris.

Ya hati Ariana saat ini merasa sedih dan ingin sekali menangis.Baru sehari tinggal di rumah mertua sudah diperlakukan seperti pembantu.Bahkan disuruh tidur dikamar pembantu.Bukan tidur dikamar yang sama dengan sang suami.

Namun Ariana menahan air matanya supaya tak keluar dari sarangnya.Menguatkan hatinya dengan bersabar.Bagaimana pun kenyataan yang sudah menjadi suratan takdir harus Ariana terima.Setiap masalah harus Ia hadapi.Bukan

melarikan diri dari masalah.

"Baik nak.Tapi kenapa kamu melakukan pekerjaan ini?.Biarkan a er te saja yang mengerjakannya.Kamu adalah menantu keluarga ini.Sebaiknya urus saja suami mu!".Penuh wibawa Darma mengingatkan Ariana.

Ariana tak bereaksi.Mendengarkan saja yang ayah mertua nya katakan tanpa berani menyela atau berbicara.Karena ada sepasang mata yang mengawasi nya.

"Apa ibu mertua mu yang menyuruh mu melakukan ini nak?".

Kalimat yang Darma tanyakan sukses mengalihkan tatapan Ariana dari Darma ke arah sosok wanita yang berdiri tepat di belakang sang ayah mertua.

'Waduhhh.Bagaimana ini?'...Sosok wanita yang posisi berdirinya menghadap Ariana gelisah saat sang suami menyebutnya dan menyalahkan diri nya atas apa yang dilakukan Ariana.

Maya yang beradu pandang dengan Ariana melototi sang menantu.Mengisyaratakan Ariana untuk tutup mulut dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya sendiri.

"Bukan pa!.Ini murni atas keinginan aku sendiri.Ibu tidak meminta ku untuk mengerjakan semua ini".Makna tatapan mata Maya dapat dipahami Ariana,karena itu Ariana tak membawa-bawa nama sang ibu mertua.

"Baiklah.Bapa percaya".Sebenarnya Darma tau jika Ariana berbohong untuk melindungi nama istrinya.Tau juga jika Maya ada dibelakangnya.Namun Darma memilih pura-pura tak tau.

"Tapi jangan panggil pak tua ini bapa.Aku ini mertua mu nak.Bukannya orang asing.Sekarang kamu adalah menantu ku.Istri dari anak ku.Jadi sudah seharusnya kamu memanggil ku papa.Dan mama pada ibu mertua mu ya!".Darma melabuhkan telapak tangan nya diatas pundak Ariana.

Menepuk pundak Ariana sebanyak dua kali."Sekarang tinggalkan pekerjaan mu,dan panggil suami mu untuk sarapan!".Pergi setelahnya ke ruang makan.

Tinggal Ariana dan Maya yang berada di ruangan keluarga itu.Maya menakuti Ariana dengan tatapan dan seringai nya.Kepala Ariana tertunduk karena takut.

"Awas kalau kamu sampai berani mengadukan hal ini pada suami ku!.Kamu tidak akan ku beri ampun.Aku akan mengurung mu di gudang kalau kamu berani buka mulut".Maya menghujani Ariana dengan ancaman seraya memamerkan tatapan sinis.Menyusul sang suami setelah puas mengintimidasi Ariana.

Ariana bersikap masa bodoh dan cuek walaupun ucapan Maya terdengar menyakitkan.Apapun yang terjadi Ariana akan berusaha untuk tetap tegar dan kuat.

***

Pekerjaannya Ariana tinggalkan untuk menjalankan amanah sang ayah mertua.Karena Ariana tak suka membantah perintah orang tua.Tergesa Ariana menuju kamar Arland setelah menanyakan dimana letak kamar suaminya pada mbok Milah.

Selesai gym distudio gym pribadi nya,Arland langsung mandi.Keluar dari kamar mandi seraya telanjang dada setelah menyegarkan tubuhnya dengan air hangat.Rambutnya yang basah Arland bilas menggunakan handuk kecil seraya berjalan ke walk in closet.

Arland memilih outfit untuk dipakainya hari ini ke kantor.Kemeja putih lengan panjang dan celana katun abu yang senada dengan jasnya menjadi pilihan Arland.Sebelum memakai baju,Arland menyemprotkan parfum dulu ke tubuhnya yang atletis dan sixpack.

Tok,tok,tok.

Baru juga Arland akan memakai kemeja,suara ketukan terdengar di pintu kamar nya.Masih dengan mengenakan handuk yang melilit dipinggang,Arland membuka pintu.Tampaklah seraut wajah yang sangat dibenci Arland sedang berdiri di ambang pintu.

"Se selamat pagi mas!".Dengan kepala ditekuk Ariana menyapa Arland yang sedang bertelanjang dada.

Tersungging lah bibir Arland sekilas.Ariana tampak risih untuk melihat tubuhnya yang tertutupi sebagian saja.Padahal melihat pun tak apa-apa.Toh sudah muhrim ini dan sudah halal.

Penuh kebencian dan sinis sekali Arland menatap Ariana."Mau apa kau kemari?".Bertanya dengan nada yang ketus dan dingin.

"Papa meminta ku untuk memanggil mas untuk sarapan".Ariana menyampaikan pesan dari sang ayah mertua tanpa menatap wajah tampan sang suami.

"Oke!".Singkat saja jawaban Arland.

Arland tak ingin banyak bicara atau berbasa-basi lama dengan wanita pengganti sang pujaan hati.Namun tiba-tiba muncul sebuah ide di pikiran Arland.Ide untuk menyadarkan Ariana tentang posisinya di rumah itu.Sekaligus untuk merendahkan martabat dan menjatuhkan harga diri Ariana.

"Kalau begitu aku permisi mas!".Pesan atau amanah dari sang ayah mertua sudah Ariana sampaikan.

Kini waktunya Ariana untuk pergi dari hadapan Arland.Lagipula tak ada alasan lain lagi bagi Ariana untuk tetap berada di dekat pria yang senantiasa membuat hatinya merasa tak karuan saja.

"Heiii berhenti!".

Baru saja Ariana akan melangkahkan kaki,Arland sudah menyuruhnya untuk berhenti.Seketika Ariana pun berhenti.

"Kamu mau kemana istri cadangan?.Siapa yang menyuruh mu pergi?".Masih dengan nada ketus dan dingin menanyai Ariana.Tatapan Arland pun tak berubah.Tetap sinis.

"Aku mau kembali ke dapur untuk membantu mbok Milah".Seraya menunduk Ariana menjawab.

Ariana masih risih untuk melihat tubuh Arland yang sempurna dan berotot.Tak melihat tubuh Arland saja darah Ariana sudah terasa berdesir.Apalagi jika Ariana melihatnya.

"Heh dengar ya!.Kamu kan istri ku.Tugas utama istri adalah melayani suami kan.Sebagai istri yang baik kamu harus melayani ku,dan sekarang juga aku minta dilayani.Setelah kamu melayani ku,kamu baru boleh pergi!".Tersenyum sejuta makna Arland usai mengucapkan itu.

Di saat Arland memamerkan senyum penuh maksud.Ariana justru menonjolkan kedua bola matanya."A apa mas?.A aku harus melayani mas sekarang juga?".Tak percaya Arland minta dilayani sepagi ini oleh nya.

"Telinga mu tidak tuli kan?".Sindir Arland.

"Tapi kenapa harus sekarang mas?.Apa tidak bisa nanti saja mas?.Karena sekarang papa,mama,om dan tante sedang menunggu mas di meja makan.Sebaiknya nanti saja ya mas".Ariana membujuk Arland untuk menunda keinginannya yang mendesak.

Tiba-tiba saja Arland minta dilayani sepagi ini.Waktunya kurang tepat untuk Ia melayani keinginan Arland.Bagaimana nanti jika ada yang mendengar suara ******* nya?.Bisa menghebohkan penghuni rumah nantinya kan?.Muka nya mau ditaruh dimana kalau sudah dirundung malu?.

Karena dibuat kesal oleh Ariana,jadinya Arland mendengus.Ariana yang biasa nya pendiam,tak banyak bicara sekarang berubah menjadi cerewet.Berani membantah pula.

"Siapa yang harus diutamakan seorang istri?.Kamu akan berdosa kalau sampai menolak permintaan suami mu".Gertak Arland karena Ariana sudah berani membantahnya.

Takut akan menjadi dosa jika menolak keinginan sang suami,Ariana harus mengiyakan meskipun belum siap untuk dibelah duren oleh Arland."Baiklah mas,kalau memang itu mau mas".Ariana mengalah demi kebaikannya sendiri.

Ariana menabrak Arland yang menghalangi jalan masuk.Memasuki kamar Arland dengan langkah yang lebih cepat.Menaiki ranjang dan berbaring di tempat tidur Arland dengan posisi tangan dan kaki telentang.

Berpacu cepat degup jantung Ariana menanti Arland yang sebentar lagi akan mengeksekusi dirinya.Merapatkan kelopak matanya karena tak lama lagi bakpao hangat nya dan masih fresh on the oven akan disantap oleh Arland.

Pikiran Ariana yang selalu positif,masih lugu dan polos kini dipenuhi dengan hal-hal yang berunsur negatif.Apalagi saat memikirkan kondisi Arland yang sudah setengah telanjang,pikiran Ariana menerawang.Membayangkan sebesar apa benda yang sembunyi di balik handuk putih yang membungkus pinggang dan paha Arland.

Ali Arland mengerut melihat tingkah Ariana yang menurutnya absur.Perasaan Ia tak menyuruh Ariana tiduran di kasurnya.

"Heiii!.Menyingkir dari tempat tidur ku wanita bodoh!.Siapa yang menyuruh mu rebahan di kasur ku?".Arland berkacak pinggang.Tak suka Ariana meniduri kasurnya.

Terduduk Ariana ditempat tidur sang suami karena terkejut oleh ucapan Arland."Lahhh.Barusan kan mas yang minta aku untuk melayani mas?.Salah ku dimana mas?".Karena dibuat bingung oleh sang suami,Ariana jadi menanyakan letak kesalahannya seraya menatap pria yang begitu membencinya.

Kini Arland paham kenapa Ariana bertingkah aneh seperti itu.Sinis sekali senyum dan tatapan Arland terhadap Ariana karena punya pemikiran yang sangat dangkal dan bodoh.Ia bicara A,Ariana menanggapi B.

"Dasar wanita bodoh!.Makna dari kata melayani itu sangat luas sekali.Artinya bukan cuma urusan ranjang saja".Arland memperjelas nya agar Ariana tak salah paham.

Sudah Arland jelaskan Ariana

"Lalu aku harus apa mas?.Coba jelaskan!.Mas jangan buat aku bingung".Ariana yang biasanya tak banyak bicara dan bertanya-tanya berubah menjadi cerewet karena Arland.

Dalam kondisi seperti ini adakalanya Ariana dituntut untuk menjadi wanita yang kuat dan tak lemah lagi.Berani membela diri jika lawan bicaranya membuatnya bingung.Terkecuali jika lawan bicaranya orang tua maka Ariana akan memilih diam.

"Pakaikan aku baju!.Ambilkan aku sepatu,tas kerja dan pasangkan dasi".Ucapan Arland membuat Ariana melongo dan garuk-garuk kepala.

Baru Ariana mengerti maksud Arland.'Rupanya itu toh maksudnya mas Arland'...Seru hati Ariana merasa malu sendiri karena sudah salah paham.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!