Pernikahan yang dirahasiakan.

"Biarkan saja lah bu.Nanti juga mereka diam sendiri.Seiring waktu gosip itu akan menguap.Lama-lama pasti akan hilang dengan sendirinya.Sekarang yang harus pikirkan adalah putri kita bu.Lebih baik kita fokus buat cari Alana".Fattan sengaja bicara begitu biar Wida tak memusingkan omongan orang lain.

Lagipula ada yang lebih penting dari gosip-gosip yang beredar luas itu.Yaitu Alana.Sudah tiga hari Alana menghilang tanpa memberikan kabar atau berita.Sebagai seorang ayah tentunya Fattan merasa cemas,khawatir dan takut sesuatu yang buruk menimpa putri satu-satunya itu.

Wida yang bersandar di dada Fattan menganggukkan kepala."Iya pak.Bapa benar".Mengakui perkataan Fattan yang benar dan masuk akal.

Namun tetap saja Wida bingung harus mencari Alana kemana.Sementara telepon seluler Alana tak bisa dihubungi.Pernah bertanya pada teman-teman kerja nya Alana,tetapi tak satu pun yang tau keberadaan Alana.Tak ada yang pernah melihat Alana pula.

"Tapi kita mau cari Alana kemana pak?.Kita kan gak tau dimana Alana sekarang.Ibu sudah tanya sama teman-teman sekantor Alana.Tapi gak ada yang tau dimana Alana".Rasa putus asa membelenggu hati Wida.Karena sampai detik ini Alana belum ditemukan dan tak memberikan kabar pula.

Wida sangat mengkhawatirkan kondisi putrinya yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi.Alana pergi tanpa meninggalkan jejak.Putrinya itu hanya meninggalkan pesan.Sebuah surat yang isinya tidak jelas.Cuma permintaan maaf dan pernyataan pembatalan pernikahan.

Wida merubah posisi kepalanya yang tadinya bersandar di dada Fattan menjadi tegak.Menatap sang suami saat ide cemerlang merasuki otaknya."Apa sebaiknya kita lapor polisi saja ya pak?".Api semangat tampak bergelora di netra Wida saat menyarankan Fattan untuk melaporkan hilangnya Alana pada polisi.

Polisi menjadi satu-satunya harapan Wida yang bisa membantunya untuk mencari keberadaan Alana disaat sudah tak ada lagi yang bisa membantunya dalam keadaan genting seperti ini.Itu disebabkan karena saudara,kerabat dekat dan para iparnya sudah angkat tangan untuk membantu mencari Alana.Mereka menyerah karna tak bisa menemukan Alana dimana pun.

"Saran ibu bagus juga".Fattan manggut-manggut.

Tak Ia pungkiri jika saran istrinya cukup brilian.Namun sayangnya harus Fattan tolak karena hatinya menentang hal itu.

"Tapi keur naon lapor polisi ari bu?.Ieu mah kan lain kasus penculikan atuh bu.Alana mah kan leungitna murni kabur alias minggat dari rumah.Lain gara-gara diculik ibu teh".Fattan bicara menggunakan bahasa asli suku nya dengan logat Sunda yang kental biar lebih mengena di hati Wida.Biasanya istrinya itu akan cepat mengerti jika menggunakan bahasa Sunda.

Selain itu,Fattan ingin memperjelas juga yang tidak Wida ketahui biar istrinya tak salah paham.Sebenarnya memang seharusnya lapor polisi dan melibatkan polisi.Namun menghilangnya Alana bukanlah karna suatu hal yang berkaitan dengan kasus kriminal.

Pasalnya tak ada bukti kuat yang mengarah ke sana.Ketika membuat laporan harus disertai dengan barang bukti yang konkrit untuk bisa dijadikan kasus.Polisi baru akan bertindak jika ada bukti yang lengkap.

Pundak Wida melorot ke bawah.Berulang kali menghela nafasnya.Sudah memutar otak dan berpikir keras untuk mencari ide yang luar biasa.Namun setelah ide luar biasa nya muncul malah ditolak Fattan.

"Ya terus kita harus gimana pak?".Wida memangku dagunya dan menatap sang suami dengan penuh keingin tahuan.

Apa kira-kira yang ada dalam pikiran suaminya jika ide super bagusnya ditentang sang suami.

"Bapa mau coba minta bantuan teman bapa yang profesinya jadi detektif bu.Siapa tau dia bisa bantu cari Alana.Bapa yakin Alana pasti akan cepat ditemukan".Fattan meyakinkan Wida jika dengan bantuan teman nya yang seorang detektif maka Alana akan segera ditemukan dan kembali pulang ke rumah dengan selamat.

Walaupun temannya itu belum tentu berhasil menemukan Alana.Namun harus Fattan coba biar tau hasilnya.Ia akan melakukan segalanya untuk mencari Alana.

Melihat Fattan seyakin itu,Wida pun percaya.Urusan Alana akan Ia serahkan pada sang suami.Siapa lagi yang bisa Ia percaya selain suami sendiri.Karena untuk saat ini hanya sang suami yang bisa Ia percayai.

"Ya sudah!.Terserah bapa saja lah.Bagi ibu yang penting Alana sehat,selamat dan bisa secepatnya ditemukan".Air mata Wida bergulir saat merindukan sang putri tersayang yang telah pergi entah kemana.

Tatapan nya mengarah pada sebuah foto yang dipajang di dinding ruang tamu.Foto Alana saat wisuda dan baru lulus kuliah.Difoto itu Alana memakai toga.Tersenyum dengan cerianya seraya memegang sertifikat kelulusan dan buket bunga mawar yang besar.

"Jaga dirimu dimana pun kamu berada nak.Tolong lindungi lah anak ku ya Allah".Wida memandangi foto sang putri dengan mata yang berkaca-kaca.

Sang istri menangis,Fattan mengusap pipi Wida yang basah bekas linangan air mata.Menguatkan hati Wida dengan memeluknya erat-erat.

"Aamiin allahuma aamiin.Yakinlah pada Allah,bu.Kalau hati kita ikhlas diberi ujian maka Allah akan meridhoi dan mempermudah urusan kita bu".Menyemangati istrinya yang bersedih hati dan putus asa meski hatinya sendiri tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.

Fattan pun merasa sedih dan sangat kehilangan putrinya.Alana adalah pelita hatinya.Sedangkan Wida penyemangat hidupnya.Jika pelita hati nya hilang maka akan terasa hampa hidupnya.

***

Sebanyak sepuluh orang staf yang menjadi panitia penyambutan sudah berjejer di depan pintu masuk sebuah gedung perkantoran WK Corp.Semuanya berpakaian rapi dan wangi.Tujuh dari mereka berjenis kelamin laki-laki dan sisanya perempuan.

Salah satu dari mereka ada seorang wanita cantik berseragam sekertaris.Wanita itu menyambut kedatangan sang atasan yang baru datang ke perusahaan.Wanita yang berpenampilan cukup seksi dan paling nyentrik dari yang lainnya itu menyerahkan sebuket bunga saat atasan nya turun dari mobil.

"Selamat pagi pak!.Selamat datang kembali di perusahaan!".Wanita itu tersenyum saat buket bunga yang khusus Ia beli untuk atasan tampannya itu diterima dengan baik oleh sang atasan yang menjabat sebagai CEO.Menatap sang CEO yang dirindukannya tanpa berkedip.

CEO yang menerima bunga dari wanita yang berprofesi sebagai seorang sekertaris itu tak lain adalah Arland.Sementara wanita yang tak mau melepaskan pandangannya dari Arland itu adalah sekertarisnya Arland sebagai seorang CEO yang bernama Gea.

"Terima kasih Gea.Dan terima kasih juga untuk yang lainnya".Arland menyalami Gea dan bawahan nya satu persatu yang sudah menyambutnya dengan baik.

"Selamat datang pak Arland!".Kata para staf kantor yang Arland salami.

"Terima kasih!".Hanya itu jawaban Arland.

Arland bukanlah orang yang suka banyak bicara.Tidak pula pandai berbasa-basi.Di WK Corp,Arland dikenal sebagai CEO yang serius,dingin dan bicara seperlunya saja.

Namun karisma Arland tak pernah pudar.Justru semakin bersinar.Berkat prestasi nya yang gemilang dalam memimpin dan mengembangkan perusahaan.Arland adalah pemimpin yang cerdas,kreatif dan tampan.Sukses memajukan nama perusahaan WK Corp hingga terkenal sampai ke rancah internasional.

Acara jabat tangan selesai,Arland memasuki gedung kantornya didampingi Gea.Diikuti sembilan pegawai yang menduduki posisi penting dalam perusahaan dibelakang Arland.

Sang pemimpin perusahaan hendak mau memasuki lift khusus,kesembilan staf menghentikan langkahnya.

"Pak Arland.Kami permisi dulu pak".Salah satu kepala staf pamitan mewakili rekanan kerjanya untuk undur diri dari hadapan Arland.

Tepatnya dari belakang Arland.Karena posisi Arland memunggungi sembilan orang staf itu.

Arland berbalik arah menghadap staf di perusahaan nya."Silahkan!.Bekerjalah sebaik mungkin dan penuh semangat!".Tanpa ekspresi Arland memberikan motivasi pada para staf nya.

"Baik pak!".Jawab para staf penuh semangat dan kompak.

Beriringan para staf menuju lift khusus staf untuk menuju ke divisi masing-masing yang berada di lantai tiga.Sedangkan kantor Arland ada dilantai lima.

Arland melangkahkan kakinya ke dalam lift yang dikhususkan hanya untuk CEO dan sang sekertaris yang kini ikut memasuki lift bersama Arland.Selain CEO dan sekertaris tak boleh ada yang menggunakan lift khusus itu.Kecuali kerabat yang dekat dengan CEO dan yang memiliki ikatan khusus dengan sang CEO.

Disamping lift khusus itu ada juga lift yang diperuntukkan bagi pegawai WK Corp atau tamu yang ingin menyambangi kantor CEO untuk bertemu Arland.

Berduaan dengan Arland didalam lift membuat Gea merasa senang dan bersemangat.Tiga hari tak bertemu Arland terasa setahun saja bagi Gea.

Bibir Gea tak hentinya mengumbar senyuman.Mata nya yang berbulu panjang berkat bulu imitasi nya tak bisa lepas dari wajah Arland.

"Liburannya bagaimana pak Arland?.Apakah menyenangkan pak?".Tanya Gea dengan mata yang berbinar menatap Arland.

Arland ingin tertawa tetapi Ia tahan.Hatinya terasa digelitik mendengar pertanyaan Gea yang terdengar lucu dan menggelikan.Sekertarisnya itu tak tau jika sebenarnya Ia bukan pergi liburan.Melainkan menikah.

Pernikahannya dengan Ariana sengaja Arland dan keluarga besarnya rahasiakan dari semua pegawai dan rekan bisnisnya.Arland malu mempublikasikan istrinya yang memiliki banyak kekurangan dan bukan wanita yang istimewa pada semua orang yang dikenalnya.Terlebih wanita yang Ia nikahi bukan seseorang yang Ia cintai.

'Aku tidak akan merahasiakan pernikahan ku seandainya Alana tidak meninggalkanku dihari pernikahan.Aku juga tidak akan malu memperkenalkan Alana pada pegawai ku dan rekan bisnis ku.Tapi karna wanita yang aku nikahi adalah Ariana,maka terpaksa aku harus merahasiakan pernikahan kami karna aku malu.Ariana tidak seperti Alana yang selalu terlihat cantik dan menarik'...Dalam hatinya Arland membandingkan penampilan Ariana dengan Alana saat menyandarkan punggungnya di lift.

Cara berpakaian Ariana memang jauh dibawah Alana.Hal itu yang membuat Arland tidak tertarik pada Ariana.Karena Ariana selalu tampil sederhana dan apa adanya sedangkan Alana selalu memperhatikan penampilannya.Pendidikan Ariana pun tak setinggi Alana.Ariana hanya tamatan SMA sementara Alana lulusan S2.Itu yang Arland ketahui tentang Ariana.

Namun ada satu hal yang belum Arland ketahui.Sebenarnya Ariana sempat kuliah selama satu tahun namun terpaksa harus drop out karena kekurangan biaya setelah kedua orang tua nya meninggal.Paman dan bibinya tak bisa membantu membiayai kuliah Ariana karena pada saat itu mereka tengah mengalami masa-masa yang sulit.

***

Mbok Milah mengambil kursi kosong di samping Ariana lalu mendudukinya.Menatap Ariana yang hanya memandangi sepiring nasi goreng yang Ia suguhkan diatas meja kecil yang ada didalam kamar Ariana.Kamar yang seharusnya hanya ditempati oleh pembantu atau asisten rumah tangga.

Mbok Milah mulai merasa cemas.Ariana tampak tak berniat untuk memakan sarapannya.Seperti tak berselera untuk makan.Padahal Ariana belum sarapan pagi sejak tadi pagi.Sedangkan waktu untuk sarapan sudah lewat.

Mbok menyiduk sesendok nasi goreng buatan nya lalu menyodorkan nya ke arah mulut Ariana.Siapa tau jika Ia suapi Ariana mau makan.

"Dimakan dulu non nasi goreng nya non.Dari pagi non belum sarapan loh.Ini sudah hampir siang non.Nanti non Ariana sakit loh.Kalau non sakit,nanti si mbok yang sedih".Sengaja mbok Milah menakuti Ariana supaya mau makan.

Ariana menggelengkan kepala.Menolak disuapi mbok Milah sekaligus makanannya."Nanti saja mbok".Ariana tak mau makan walaupun perutnya merasa lapar.

Itu karena ada seseorang yang telah menghilangkan nafsu makan nya.Seseorang yang pagi tadi membuat hati nya terluka.

Bibir Mbok Milah membentuk seperti kerucut.Ia kecewa karena Ariana menolak nasi goreng buatan nya.Sendok berisi nasi goreng yang Ia pegangi terpaksa diletakkannya kembali di piring.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!