Sejak kapan pembantu memanggil Mama?

***

Rosita membantu Maya menyiapkan makanan dimeja bundar yang di ballroom mini yang ada dirumah Maya.Sore nanti Maya akan kedatangan teman sosialita nya untuk acara kocok arisan.Hari ini giliran Maya menjamu teman arisan nya setelah bulan kemarin menang.

"Ros.Penyajiannnya dibuat melingkar ya.Makanan nya taruh dipaling depan kanan.Minuman ditengah-tengah.Setelah minuman baru buah-buahan.".Titah Maya.

"Iya kak".Rosita melakukan apa yang Maya perintahkan.

Menempatkan buah-buahan di tengah.Minuman urutan kedua.Makanan dibarisan paling depan.Selang 30 menit kegiatan menyajikan menu telah selesai.

"Semuanya sudah siap kak.Tinggal mandi sama dandan".Ujar Rosita.

"Kita minum teh dulu Ros sebelum siap-siap".Maya mengambil secangkir teh hangat hijau favorit nya yang masih mengepulkan asap putih yang tadi dibuatkan mbok Milah sembari duduk di kursi yang melingkari meja bundar tersebut.Lalu Maya menyeruput teh hijau nya.

Rosita melakukan hal yang sama dengan Maya.Menghempaskan bokong nya dikursi sebelah Maya sembari meraih cangkir.Teh hijau nya lalu Rosita minum.

"Oya kak May.Bagaimana bila mas Darma tau kalau Ariana dan Arland tidak tidur sekamar kak?".Tanya Rosita disela menikmati teh hijau hangat.

Maya menyemburkan teh hijau yang Ia minum mendengar ucapan Rosita."Kalau suami ku tau ya berarti dari kamu Ros.Arland tidak mungkin bilang papa nya soal itu.Apalagi gadis itu.Lagian suami ku jarang masuk ke kamar Arland.Kalau mau bicara serius soal pekerjaan atau yang lainnya suka di ruang kerjanya kan".Sedikitpun Maya tak merasa takut aksinya menempatkan Ariana dikamar pembantu ketahuan oleh Darma.

"Ah iya.Benar juga kak"Rosita membenarkan setelah ingat karakter kakak iparnya yang sangat menghargai privasi orang lain.

Darma takkan masuk ke kamar pribadi orang lain jika tak penting-penting amat dan tidak darurat.

"Ros.Sudah rampung berapa persen perbaikan rumah mu?.Sekarang sedang tahap pengerjaan apa?".Maya ingin tau perkembangan rumah Rosita yang sedang dalam proses renovasi.

"Tinggal proses finishing kak.Bulan depan sepertinya sudah bisa ditempati".Jawab Rosita apa adanya.

"Syukur deh!".Jawab Maya.

Maya meletakkan cangkir teh hijaunya di meja.Lalu menatap Rosita untuk membicarakan hal yang serius.

"Ros.Kamu tau kan kalau Tsurayya sedang hamil besar.Hari perkiraan lahir cucu kedua ku diperkirakan Minggu ini.Seperti nya besok atau lusa aku harus ke Singapur.Karna Tsurayya mau melahirkan.Kamu temani aku ke sana ya Ros.Kamu jagain Rakhil di rumah Tsurayya.Aku temani Tsurayya di rumah sakit.Suami ku akan ikut.Jadi kamu ajak suami mu juga.Urusan kerjaan biar Arland saja yang tangani".Tutur Maya panjang dan lebar.

"Baik kak.Aku pasti ikut ke sana.Aku sudah kangen banget sama Rakhil kak".Rosita tentu saja mau kalau diajak jalan ke luar negeri.

Jika Maya yang mengajak nya maka Ia tak perlu mengeluarkan uang sendiri.Karena Maya akan menanggung semua biayanya.Tetapi bukan cuma itu saja alasanya.Rosita sangat merindukan putri dari kemenakan nya yang cantik,menggemaskan dan saat ini sedang lucu-lucu nya.

"Sekalian tengok anak mu disana Ros".Kata Maya mengingatkan Rosita karena jarang menengok putranya yang berkuliah di salah satu universitas di Singapura.

"Tidak usah kak.Rencana nya Tristan mau pulang Minggu ini.Kemarin lusa dia nelpon kak.Katanya liburan semester akan pulang".Jawab Rosita karena memang benar begitu kenyataannya.

"Syukur deh kalau begitu".Maya tampak senang karena keponakannya sebentar lagi akan pulang."Itu malah bagus Ros.Biar Arland ada teman disini".Sambung Maya dengan excited.

"Iya kak.Ayo kak!.Sebaiknya kita bersiap-siap".Rosita bangkit dari tempat duduknya.

"Oke".Maya pun sama.Berdiri lalu melangkah pergi bersama Rosita menuju kamar masing-masing.

***

Pelan dan hati-hati Ariana menyeka guci antik dan pernak-pernik yang terbuat dari kristal koleksi milik sang ibu mertua menggunakan kanebo basah di dekat etalase pembatas ruangan antara ballroom dengan toilet.

Ariana takkan berani melakukan itu jika bukan Maya yang memintanya.Pasalnya harga benda itu sudah pasti mahal harganya.Bisa diperkirakan Ariana jika harga benda itu pastinya mencapai jutaan rupiah.

Dasar Ariana gadis yang naif dan selalu berpikiran positif.Ia tak tau sebenarnya Maya sengaja meminta nya melakukan itu untuk merendahkannya didepan teman-teman sang ibu mertua.

"Mas Arland pulang kerja jam berapa biasanya ya?".Gumam Ariana seraya mengelap hiasan kristal dengan pikiran yang melayang jauh.

Tatapan Ariana kosong.Ia melamunkan Arland.Fokus memikirkan sang suami sampai tak pedulikan orang-orang disekitar nya yang kini sedang berhaha hihi.

Disaat Ariana sibuk menggosok kristal sambil melamun,Maya didampingi Rosita tengah bersiap-siap untuk mengocok nama peserta mengocok arisan dengan menggunakan metode Lucky draw di ballroom mini nya bersama lima orang teman sosialita nya.

Maya memegangi roda keberuntungan yang sudah ditulisi nama peserta arisan yang belum menang."Ayo berdoa biar menang.Semoga yang belum menang hari ini terbebas dari hutang".Canda Maya sebelum memutar benda bulat tersebut.

"Aamiin".Serempak kelima wanita berbaju dari brand ternama dengan emas yang berkilauan dileher,tangan dan cuping telinga itu mengaminkan.

Acara arisan itu digelar tak hanya untuk ajang silaturahmi saja.Melainkan untuk ajang pameran juga.Pameran aksesoris yang dikenakan wanita yang usianya rata-rata sudah setengah abad.Terkecuali Rosita yang paling muda diantara lainnya malah terlihat paling sederhana.

"Aamiin nya yang paling keras berarti yang banyak hutangnya".Canda Maya lalu tertawa.

"Ha ha ha...".Suara tawa teman sosialita Maya semakin meramaikan suasana yang sudah heboh.

"Aku putar ya!.Tiga,dua,satu!".Setelah menghitung mundur,Maya memutar roda keberuntungan.

Roda keberuntungan berputar searah jarum jam.Suasana kembali heboh saat jarum berhenti di nama peserta arisan yang menang.

"Pemenang arisan bulan ini adalah Jeung Ira".Maya mengumumkan nama peserta arisan yang menang.

"Yeee aku menang!".Sang pemenang jingkrak-jingkrak kegirangan.

"Selamat ya Jeung".Wanita disebelahnya menyalami pemenang arisan.

"Makasih Jeung Alis".Wanita yang menang arisan tersenyum bangga karena membawa pulang uang sebesar 350 juta rupiah dari 7 orang peserta.

Acara kocok arisan selesai,para sosialita menyantap hidangan yang disajikan di atas meja bundar.Salah satu dari mereka menggoyangkan lengannya yang memakai gelang baru saat makan.Sengaja ingin menunjukkan perhiasan yang baru dibelinya pada teman-teman nya.

Dua wanita lain yang melihat temannya melakukan itu menoleh bersamaan ke arah lengan rekanan arisannya yang pamer perhiasan baru.Respon balik dari mereka berdua sungguh diluar dugaan.Bukan mengejek,mencela atau mengucilkan.Melainkan...

"Aduh!.Tolong aku Jeung Dewi!.Rambutku nyangkut di kalung ku nih".Kicau wanita yang rambutnya tersangkut di kalungnya meminta bantuan pada wanita yang duduk di sebelah.

Secara tak langsung wanita itu ingin memamerkan kalung berlian yang melingkar dilehernya.

"Kok bisa nyangkut sih Jeung Alis?".Wanita bernama Dewi seraya membantu melepaskan rambut temannya yang tersangkut di kalung.

"Tau nih".Wanita yang pamer kalung itu pura-pura tak tau.

Pada waktu yang bersamaan,wanita lain nya sengaja menumpahkan segelas minuman ke meja hingga mengenai tasnya yang berlogo H."Ya ampun.Tas baru ku ketumpahan minuman nih".Seru nya sembari mengangkat tas nya tinggi-tinggi.

Secara tak langsung wanita itu ingin memamerkan tas brandit terbarunya pada yang lain.

Sialnya lagi,tumpahan minuman itu membasahi baju wanita di sebelahnya."Jeung Ita ini bagaimana sih?.Liat nih!.Baju limit edition ku kena minuman yang Jeung tumpahkan deh".Protes nya sambil mengibaskan baju mahalnya yang basah.

Disisi lain,Maya geleng-geleng kepala melihat temannya yang hobinya pamer harta.Padahal diantara mereka justru dia lah yang paling tajir dan berduit.

Salah satu dari kelima wanita itu,ada yang memilih memperhatikan Ariana daripada menyaksikan kehebohan yang dibuat keempat temannya.

"Jeung Maya,itu aerte baru ya?".Tanyanya seraya menunjuk Ariana yang berdiri di pojokan ruangan.

"Betul Jeung Erni.Itu pembantu baru ku yang berasal dari kampung".Jawab Maya dengan mengeraskan suara nya.Berharap ocehannya didengar oleh Ariana.

Ariana yang posisi nya tak jauh dari Maya tentu saja dapat mendengarkan apa yang Maya katakan.Namun Ariana hanya bisa menghela nafas saja.Ingin marah tetapi tak berani.Mau menangis tetapi malu walaupun sebenarnya ingin sekali menangis.

'Sudahlah!.Abaikan saja.Anggap saja aku tidak dengar apa-apa.Lebih baik lupakan.Lagipula posisiku disini sejak awal aku datang ke rumah ini memang sudah dianggap sebagai pembantu.Bukan istri atau menantu'...Kata Ariana yang terpendam dalam hati.

Insiden yang tak terduga tiba-tiba terjadi.Tanpa sengaja Ariana menjatuhkan sebuah kristal berbentuk burung merak.Benda itu terlepas dari tangan Ariana karena licin.Tambah Ariana melamun sehingga tidak fokus.

Praaanggg...

Terdengarlah suara benda pecah yang terjatuh ke lantai.Ariana membelakakan matanya karena terkejut.Muka Ariana berubah pucat karena takut.Takut dimarahi oleh Maya.

"Astaghfirullah.Bagaimana ini?.Bisa kena omel aku kalau begini".Ariana berjongkok untuk memunguti pecahan kaca dengan rasa takut mengungkung jiwa.

"Arianaaa!!!".Menggemalah suara teriakan Maya seraya mengguncang meja yang berbentuk bundar.Membuat piring dan gelas yang tersaji diatas meja bundar itu bergetar.

Teriakan Maya pun berhasil membuat sembilan wanita yang duduk melingkari meja bundar itu menutup telinganya dengan telapak tangan masing-masing.Sukses pula membuat Ariana terperanjat dari jongkok nya.

Ariana mendekat,Maya melototinya sambil berkacak pinggang.Mata Maya memerah tampak memancarkan amarah."Ariana.Berani nya kamu memecahkan koleksi berharga ku.Hiasan itu harganya mahal,belinya juga di luar negeri tau?".Ujar Maya sembari menunjuk-nunjuk muka Ariana.

Mata Ariana berkaca-kaca dimarahi Maya didepan banyak orang.Terlebih sebelumnya Maya sudah menyebutnya pembantu.

"Maaf mama!.Aku tidak sengaja menjatuhkannya".Kata Ariana dengan muka yang memelas.

Seketika itu Maya tampak salah tingkah saat dirinya dipanggil mama oleh Ariana.Sedangkan kelima teman Maya sontak saling pandang seiring Ariana memanggil Maya dengan sebutan mama.

"Mama???".Lima teman Maya secara serentak menatap Maya dengan sorot mata yang seolah meminta penjelasan.

"Jeung Maya,sejak kapan pembantu memanggil majikannya mama?".Tanya salah satu teman Maya pada sang nyonya rumah.

Mati kutu jadinya Maya.Ia terdiam dan tidak berkutik sedikit pun.Tanpa sengaja Ia telah membuka aibnya sendiri pada temannya sosialita nya yang tak diundang ke acara pernikahan putra nya dengan Ariana.Karena acara itu digelar tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga intinya saja.

Kala itu baik Maya atau Darma memang tak mengundang siapapun ke pernikahan Arland dan Ariana.Karena acara itu digelar tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga inti saja.

Rencana nya Maya dan Darma mau mulung mantu dan akan menggelar resepsi pernikahan anak menantu nya setelah seminggu ijab kabul.Juga akan mengundang kerabat dekat,teman, tetangga dan relasi bisnis.Namun semuanya tinggal rencana saja.Rencana menjadi kacau gara-gara Alana kabur.Rencana itu kini malah berubah menjadi bencana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!