***
"Sial! sial! siaaal!".
Sprei yang membungkus tempat tidur nya Maya obrak abrik hingga tercerai-berai setelah kelima teman sosialita nya bubar.Ia mengeluarkan semua amarahnya yang terpendam sejak tadi.Teman-temannya kini sudah tau siapa Ariana yang tak lain adalah menantu nya dan bukan pembantu nya.
Maya duduk melantai dengan air mata yang bercucuran hingga memudarkan riasannya.Lingkaran mata Maya tampak menghitam bekas eye liner dan maskara yang luntur.Persis seperti mata panda.
"Sialan kamu Ariana!".Umpat Maya dengan kepalan tangannya memukuli lantai.
Ia tak terima karena hal terpenting dalam hidup nya selain keluarga dan materi telah ternoda.Nama baik,harga diri dan kehormatannya yang selama ini bersih dinodai oleh keluguan kepolosan dan kenaifan Ariana.
"Hancur sudah harga diri,nama baik dan kehormatan ku!".Maya merasa kehilangan muka karena sekarang tak ada yang bisa Ia banggakan lagi pada teman-temannya.
"Ini semua karena kamu Ariana.Kamu sudah membuat ku malu didepan teman-teman ku.Awas kamu Ariana!.Aku balas nanti!".Tampak jelas di netra Maya rasa benci yang semakin bertambah besar terhadap Ariana karena telah membongkar rahasia nya.
Tentu tidak lain pernikahan Arland dan Ariana yang Maya rahasiakan.Latar belakang dan kondisi Ariana yang mendorong Maya merahasiakan hal itu.Gengsi Maya terlalu tinggi hingga merasa malu untuk mengakui Ariana sebagai menantu.
***
Deru mesin mobil Arland terdengar memasuki halaman,refleks Ariana berlari menuju akses utama keluar-masuk rumah.
"Assalamu alaikum mas".Ariana menyambut Arland yang baru pulang kerja dengan senyuman terindahnya begitu pintu terbuka.
Inilah saatnya bagi Ariana mempraktekan saran dari mbok Milah.Untuk mempertahankan rumah tangga nya dan memperjuangkan hak nya meski merasa ragu akan berhasil.Ya setidaknya Ia harus mencobanya dulu walaupun hasilnya nanti tak memuaskan atau gagal.
Terpekur Arland ditempat nya berdiri begitu membuka pintu mendapat sambutan hangat dari Ariana.Baru kali ini ada seseorang yang menyambutnya pulang.Selama ini tak ada yang pernah menyambutnya seperti itu.Termasuk sang mama.
Selayaknya seorang istri pada suami,Ariana mengambil tangan Arland lalu diciumnya dengan takjim.
Arland menautkan kedua alisnya.Terselip rasa heran di benak Arland.Kenapa sikap Ariana mendadak manis begitu?.Namun kali ini sikap Ariana terlihat santai dan tenang berada didekatnya.Tak seperti tadi pagi saat membantunya mengancingkan kemeja.Ariana terus menerus memasukkan kancing ke lubang yang salah.
"Sini tas nya mas!.Biar aku yang bawa!".Tas yang Arland bawa kini sudah berpindah ke tangan Ariana.
Lagi-lagi Arland terpekur diperlakukan se spesial itu.Mulut Arland terkunci hingga tak mampu berkata-kata meski untuk sekedar menjawab salam Ariana.Terenyuh oleh sikap manis Ariana.Kala melihat senyum Ariana apalagi.Begitu menggetarkan kalbu Arland.
"Ayo masuk mas!".Tanpa ragu Ariana menggelayuti lengan Arland.Menggiring sang suami ke dalam rumah."Aku sudah menyiapkan makanan untuk mas makan loh".Lanjut Ariana sambil cengar-cengir seperti kuda Nil.
Seketika Arland menatap lekat wajah Ariana.Tanpa bicara sepatah kata mengikuti saja kemana Ariana membawa nya pergi.Sesaat rasa bencinya pada Ariana terlupakan gegara momen manis ini.Bayang-bayang Alana pun tersingkirkan dari pikirannya untuk sejenak.
'Apa yang merasuki tubuh Ariana?.Berani sekali dia bersikap semanis ini padaku?...Hati Arland bergumam lirih.
Netra hitam nya tak hentinya memandangi Ariana dengan kening yang mengkerut.Secepat itu Ariana berubah menjadi pemberani.Tadi pagi padahal Ariana tampak lemah seperti anak kucing yang ditelantarkan.Tampak takut saat berhadapan dengannya seperti tikus kecil yang berpapasan dengan kucing.
Ariana abaikan tatapan Arland yang setajam pisau belati.Ia memilih bersikap cuek.Itu adalah solusi terbaik Ariana saat ini dalam menghadapi sikap Arland yang angkuh dan arogan.
Pintu kamar dibuka Ariana sesampainya di kamar Arland."Silahkan masuk mas!".Ariana menggoda Arland dengan senyuman manis nya.
Tanpa berkata-kata apa-apa Arland menurut saja meskipun merasa aneh dengan tingkah Ariana yang dinilainya abstrak dan absur.
'Apa mungkin kepala Ariana kejedot tembok sampai seberani ini?'...Mata Arland memicing tajam ke arah wanita yang tiba-tiba bersikap aneh dan janggal.
"Ayo duduk disini mas!".Ariana menepuk kursi kosong.Meminta Arland untuk duduk disitu.
Ariana menyuruhnya duduk,Arland pun duduk dengan mulut tertutup rapat seperti pintu yang terkunci.Entah apa lagi yang akan Ariana lakukan padanya?,Arland sungguh penasaran.
Keberanian Ariana semakin menjadi.Ariana menanggalkan jas yang membungkus tubuh Arland tanpa disuruh."Biar aku melayani mas ya.Jangan tegang ya mas!.Rileks saja!".
Entah kenapa sekarang Ariana sangat ingin bermain drama tentang raja dan ratu?.Ia berperan sebagai ratunya dan Arland raja nya.Entah apa yang mendorong nya menjadi begitu berhasrat untuk memanjakan diri Arland selayaknya seorang ratu pada rajanya.
Inisiatifnya sendiri Ariana melepaskan sepatu suaminya tanpa instruksi dari sang suami.Dasi Arland pun tak lupa Ariana uraikan.Selanjutnya entah apa lagi.
Keabsuran dan keabstrakan Ariana membuat Arland risih.Namun anehnya Arland tak menolak atau marah diperlakukan manis seperti itu.Malah diam dan menikmati saja pelayanan khusus dari Ariana.
'Jarang sekali aku dapat perhatian semanis ini dari seorang wanita.Maka nikmati saja'...Arland tersenyum ketika hatinya merasa senang.
"Mas mau mandi dulu atau makan dulu?".Ariana menggoda Arland dengan kedipan mata nya.
Sontak Arland mengangkat satu alisnya dan berkata."Mandi".
Ya apalagi kalau bukan ingin mandi?.Badannya sudah bau ditambah keringatan.Seperti apa coba kira-kira baunya?.
'Lebih baik aku mandi saja lah,daripada nanti aku jantungan gara-gara gadis ini'...Hati Arland merasa tak kuat menghadapi sikap Ariana yang begitu so sweet.Jadi lebih baik mandi saja dulu.Biar kembali segar dan rileks.
"Ya sudah!.Kalau begitu bath tub nya aku isi dulu dengan air hangat ya mas".Ariana mengecup pipi Arland dulu sebelum pergi ke kamar mandi.Lari terbirit-birit ke kamar mandi setelah membuat Arland melongo dan mematung.Mengunci pintu nya karena takut Arland masuk.
Entah Ariana mendapatkan kekuatan dari mana sampai berani mencium pipi Arland.Namun anehnya setelah melakukan itu,Ariana terbengong di dalam kamar mandi.Ia mengelus dada nya yang berdebar-debar sembari duduk diatas kloset.Keningnya yang berkeringat karena gugup dan takut ditepuk-tepuk.
"Bodoh! bodoh! bodoh! kamu Ariana.Tamat riwayat mu kalau begini!.Mas Arland pasti marah besar!.Siap-siap lah kamu dimarahi mas Arland,Ariana".Ariana merutuki kekonyolannya barusan.
Bukan merasa senang atau bahagia,Ariana justru menyesal sudah mencium pipi Arland.Terang saja.Mencium Arland sama saja dengan Ia mencari masalah.Tak jauh berbeda seperti membangunkan macan yang sedang tidur.
Sekarang Ariana tak mau keluar dari kamar mandi.Takut Arland murka setelah diciumnya.Entah harus bagaimana sekarang?.Ariana benar-benar bingung.Keluar dari kamar mandi atau diam saja dikamar mandi?.
Ciuman kilat Ariana rupanya tak hanya memengaruhi Ariana saja.Tertanya mempengaruhi pikiran dan jiwa Arland pula.Ariana bukan wanita pertama yang mencium Arland namun ciuman kilat Ariana telah menghipnotis Arland.
Arland meraba pipinya dimana ada jejak bekas bibir Ariana yang sebenarnya tak terlihat secara tak kasat mata."Ariana bukan wanita pertama yang mencium ku.Tapi kenapa jantung ku berdebar sekencang ini?".Tangan Arland turun meraba dada dimana jantungnya berdegup kencang seperti habis melakukan aktivitas gym.
Baru kali ini Arland merasakan detak jantungnya tak stabil saat dicium oleh seorang wanita.Sejak mengenal cinta dan wanita,Arland selalu bersungguh sungguh dalam mencintai dan setia pada satu pasangan saja.Namun selama ini,tak satupun dari wanita yang pernah Arland cintai bisa membuat jantung nya berdebar sekencang itu.
"Ada apa dengan ku?.Ariana bukan wanita yang aku cintai.Tapi baru dia seorang pemecah rekor wanita yang mampu mendebarkan jantung ku ini.Aku tidak mungkin jatuh cinta pada Ariana kan?".Arland memejamkan mata.
Ingin memastikan apakah ada sesuatu yang tumbuh dan bersemi dalam hatinya terhadap Ariana atau tidak?.Setelah memastikannya,Arland langsung menggelengkan kepala sesaat usai membuka matanya kembali.Menyangkal sesuatu yang baru saja bersemayam dalam hatinya.
"Tidak!.Itu tidak mungkin terjadi".Arland menetralkan detak jantungnya kembali dengan menarik nafas dalam-dalam.Lalu menghembusnya perlahan.
Aura Arland kini tampak memancarkan kemarahan.Karena Ariana telah membuat pikiran nya menjadi tak karuan.Tatapan mata Arland tampak menyiratkan kebencian.Karena Ariana sudah membuat perasaan nya tak menentu.
"Ariana.Kamu sudah mengacaukan pikiran ku dan perasaan ku.Sepertinya kamu ingin bermain-main dengan ku Ariana.Baiklah.Karna kamu yang memulai permainan ini,maka kamu harus bertanggung jawab Ariana.Detik ini juga aku akan membalas mu,Ariana".Ujar Arland sambil menahan rasa yang bergejolak dalam hati nya.
Panggul Arland terangkat naik yang dari tadi melekat pada kursi.Ia ingin mendatangi Ariana yang belum keluar juga dari kamar mandi.Arland yang sedang berdiri tergesa-gesa melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi dengan tangan saling mengepal.Sekerasnya Arland menggedor pintu kamar mandinya dimana ada Ariana didalamnya menggunakan kepalan tangannya.
Dorrr,dorrr,dorrr...
Suara gedoran pintu mengagetkan Ariana yang duduk melamun.Membuat yang dilamunkan Ariana seketika menguap seperti asap yang terhempas angin.Hilang seperti buih laut yang tergerus oleh deburan ombak.
Ariana yang terkejut oleh suara gedoran pintu mengangkat panggulnya yang padat dan kencang dari atas kloset.Dengan rasa takut yang semakin membelenggu jiwa,pelan tetapi pasti Ariana memutar anakan kunci pintu kamar mandi.
Knop pintu tampak berputar.Diputar oleh seseorang yang berada di luar sana,Ariana langsung sembunyi dibalik tirai penutup tempat mandi.Ia berdiri tepat dibawah shower.
Pintu kamar mandi yang tertutup rapat seketika terbuka lebar setelah dibuka Arland dari luar.Arland mengedarkan pandangan.Mencari sosok wanita yang sudah lancang mencium pipi nya dan membuat hati dan pikirannya menjadi kacau.
"Ariana!.Dimana kamu?".Sosok yang dicari nya tak tampak,Arland menggaruk pelipis nya yang sebenarnya tidaklah gatal.
Bibir Arland menyeringai ketika melihat bayangan gestur tubuh Ariana dibalik tirai."Keluarlah! Ariana.Aku tau kamu disana!".Titah Arland.
Ariana memilih diam.Ia pura-pura tuli dan tak mengindahkan perintah Arland yang menyuruhnya keluar.Yahhh,apalagi kalau bukan karena takut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments