***
Maka pergilah Mbok Milah ke apotik membeli obat untuk Ariana sesuai perintah Arland.Selesai bertransaksi dengan apoteker,mbok Milah kembali ke rumah tempatnya mengais rejeki dan berteduh.
Sesampainya di dapur,Mbok Milah meremas obat yang dibelinya ketika melihat Maya dan Rosita yang tengah duduk di bar mini sembari makan puding cake dan buah apel yang sudah dipotong-potong kecil.Mbok Milah Takut Maya marah karena membeli obat untuk Ariana tanpa ijin dulu pada Maya.
"Mbok apa itu?".Tanya Maya yang penasaran dengan benda yang ada di tangan mbok Milah.
"Obat Nya.Buat non Ariana".Jawab mbok Milah dengan ekspresi tampak ketakutan.
"Baguslah.Berikan dia obat biar cepat sembuh.Pemalasan namanya kalau kerjaannya tidur melulu.Rumah ini bukan tempat penampungan orang pemalas,mengerti mbok?!".Jawab Maya acuh tak acuh.
Namun justru membuat mbok Milah merasa senang hingga memamerkan giginya yang bolong di tengah.
"Iya Nya".Jawab mbok Milah.
Lalu pergi dengan wajah girang dan hati yang riang ke kamar Ariana.
Percakapan Maya dan mbok Milah didengar Rosita.Sesuatu yang aneh tiba-tiba menggelayuti hati Rosita.
"Ariana sakit kak?".Tanya Rosita yang tengah mengunyah apel.
"Kata mbok Milah sih begitu".Jawab Maya dengan malas.
"Sakit apa kak?".Kerutan tampak dikening Rosita.Merasa penasaran dengan penyakit yang Ariana derita.
"Mana aku tau?".Jawab Maya sambil menggedikan bahu.
"Kalau begitu aku mau melihatnya kak".Rosita beranjak dari kursi,namun duduk kembali ketika lengannya dicekal oleh Maya.
"Jangan Ros!.Kamu tidak usah pedulikan dia.Sebaiknya tetap disini!.Untuk apa kamu pikirkan anak itu.Toh kamu tidak punya ikatan darah sama dia".Mulut Maya yang berbisa mendoktrin Rosita dengan kata-kata nya yang berbisa seperti ular kobra.
Alhasil Rosita pun berubah pikiran.Niat untuk menengok Ariana diurungkan Rosita.Padahal Rosita ingin sekali melihat kondisi Ariana.Naluri Rosita sebagai seorang ibu tergerak mendengar Ariana sakit.
Itu karena Rosita sangat berharap memiliki anak perempuan setelah pernah mengalami keguguran 22 tahun yang lalu.Namun sang penguasa langit dan bumi serta isinya tak mendukung harapan Rosita.Tuhan mentakdirkan Rosita memiliki satu putra saja setelah jabang bayi putri nya dinyatakan meninggal dalam kandungannya saat usia kehamilan nya sudah 6 bulan.
Mau tak mau Rosita harus di kuret kala itu untuk mengeluarkan jabang bayi nya yang sudah tak bernyawa.Sejak itu Rosita tak pernah hamil lagi meski Ia dan Ibra sudah berusaha keras agar bisa kembali punya anak.Namun usaha Rosita dan Ibra tak pernah membuahkan hasil hingga usia nya menjelang 47 tahun dan sudah menopause.
***
Susah payah Arland mencoba untuk tak memikirkan kondisi Ariana sekarang yang sedang sakit.Namun akhirnya kepikiran juga dalam perjalanan nya menuju kantor.Entah kenapa bisa begitu?.Arland pun tak mengerti.
Apa itu hanya karena rasa tanggung jawab Arland saja sebagai seorang suami atau ada perasaan lain?.Belum bisa dipastikan Arland.Masih tidak jelas alias klise.Satu hal yang pasti,Arland tak bisa berhenti memikirkan Ariana meski rasa bencinya pada Ariana masih setia membalut hati.
"Apa Ariana sakit karena kemarin ke basahan bersama ku dikamar mandi?,atau karena aku menyakiti perasaan nya?".Gumam Arland yang tengah duduk dalam mobilnya yang berhenti di lampu merah.
Mata tertuju ke depan.Pikiran melanglang buana memikirkan penyebab Ariana sakit yang kemungkinan besar karena dirinya menyakiti perasaan Ariana.Tetapi bisa juga karena kemarin basah-basahan bersama.
"Ya mungkin.Bisa jadi benar,bisa juga salah.Tapi kalau seandainya benar,apa mungkin sakit hati bisa membuat tubuh menjadi ikut sakit?".Tanya Arland pada dirinya sendiri.
Arland terpekur.Ia sulit mencari jawaban atas pertanyaan nya sendiri.Karena Ia sendiri belum pernah mengalami hal semacam itu.Arland tak pernah sakit hati hingga menyebabkan raga nya ikut sakit.Justru sebaliknya.Yang ada malah Arland yang banyak menyakiti perasaan kaum hawa.
Seumur hidup Arland baru Alana seorang yang mampu mematahkan perasaan Arland ketika batal menikah.Namun tak membuat raga nya ikut merasakan sakit.Aneh tetapi nyata.Namun itulah kenyataan nya.
"Heiii!.Lajukan kendaraan mu!.Lampu hijau nya sudah menyala!".Seru seorang pengendara mobil yang berada dibelakang mobil Arland.
Terlalu memusatkan pikirannya pada Ariana membuat Arland lupa jika lampu hijau sudah menyala dan tak mendengarkan teriakan orang dibelakangnya.
Tiiitttt tiiiitttt...
Barulah Arland tersadarkan dari lamunan oleh suara klakson yang berturut-turut dibunyikan para pengemudi kendaraan dibelakang mobil Arland.Secepatnya Arland melajukan mobilnya yang berada di barisan terdepan setelah melihat lampu perempatan jalan memang sudah berganti warna.
***
Sekalipun Gea tak pernah gentar atau merasa bosan mengejar mimpi nya untuk memenangkan hati Arland.Setiap waktu Gea tak merasa lelah menghadapi sikap Arland yang acuh dan dingin.Justru Gea merasa tertantang untuk menaklukkan hati seorang Arland yang begitu acuh dan dingin.Suatu hal yang membanggakan bagi Gea jika Ia mampu membuat Arland bertekuk lutut.
Kian hari rasa cinta Gea pada Arland bahkan semakin menggebu seiring dengan berjalannya waktu.Rasa percaya diri Gea sama besarnya dengan rasa cinta nya pada Arland jika dengan kecantikan nya pasti akan membuat Arland menyukainya suatu hari nanti.Keyakinan Gea pun sangat tinggi.Gea yakin jika Arland akan menjadi miliknya di kemudian hari.
Rasa cinta yang besar itu mendorong Gea untuk rela melakukan apapun demi merebut hati Arland.Semisalnya sekarang ini.Gea menunjukkan rasa cintanya dengan standby di lobby gedung.Apalagi jika bukan untuk menunggu dan menyambut kedatangan Arland?.Setangkai mawar merah tampak berada dalam genggaman tangan Gea.
"Itu dia pak Arland".Gea tersenyum ketika lelaki yang ditunggu nya memasuki gedung WK Corp.
Senyum Gea kian lebar ketika Arland semakin mendekat.Entah kenapa setiap kali melihat Arland membuat Gea merasa senang dan bahagia.Tak ada lelaki lain yang bisa membuat perasaan Gea seperti itu selain Arland.
"Selamat datang dan selamat pagi pak!".Setangkai bunga mawar yang Gea bawa diberikannya pada Arland.
"Terima kasih Gea".Arland menerima pemberian Gea tanpa ada pikiran aneh atau merasa curiga.
Karena Gea sering memberinya bunga,makanan,mengatur kegiatannya dan menyiapkan keperluannya di kantor.Dari dulu sampai sekarang Arland hanya memanggap Gea sebagai sekertaris nya saja.Tidak lebih dari itu walaupun Gea cantik dan seksi.Hampir sama cantiknya dengan Alana namun memiliki sifat yang berbeda.
"Gea,apa kegiatan ku hari ini?.Apa ada rapat atau hal penting?".Tanya Arland yang berjalan menuju kantornya setelah menaiki lift didampingi Gea.
"Jadwal kegiatan bapa hari ini adalah meninjau lokasi baru untuk pembangunan tempat wisata baru bersama pak Rocky,pak".Muka Gea tampak berseri karena sebentar lagi akan menemani Arland untuk meninjau lokasi proyek baru.
"Baiklah Gea.Aku akan pergi satu jam lagi.Tolong persiapkan yang aku butuhkan".Ujar Arland setiba di dalam ruangan CEO.
"Baik pak!.Akan ku persiapkan.".Excited nya Gea untuk mempersiapkan segala keperluan Arland dan dirinya.
Memasukkan berkas yang harus Arland bawa ke dalam map,dan barang yang wajib dibawa Arland setiap kali pergi ke suatu tempat.Seperti topi,sunblock,kacamata hitam,tisu basah dan air mineral ke dalam paper bag.
Pada saat Gea sibuk preparing keperluan Arland.Sang CEO yang tengah duduk di kursi kebesarannya tampak berpikir sembari memangku dagu.
"Gea".Arland menatap syahdu Gea yang tengah duduk di sofa panjang.
Namanya dipanggil Arland,tak ayal Gea langsung menoleh pada lelaki yang Ia cinta.
"Iya pak?".Jawab Gea.
Ada rasa penasaran yang menyelimuti hati Gea.Apa yang ingin Arland katakan atau tanyakan?.Kenapa Arland menatapnya seperti itu?.Apakah Arland akan mengatakan sesuatu yang selama ini Ia impikan?.
"Sebaiknya aku pergi sendiri saja Gea.Kamu tidak usah ikut!.Tunggu disini saja.Berjaga-jaga takutnya ada yang datang kemari untuk menemui ku".Ujar Arland.
Dalam seketika Gea menelan saliva nya yang terasa getir.Perkataan Arland telah menghujam jantung Gea.Bukan itu yang ingin Gea dengar dari mulut Arland.Melainkan kata-kata yang semanis madu.
"Tidak mau pak!.Pokoknya bapa harus mengajak ku!.Bagaimana kalau bapa lelah menyetir?.Aku kan merangkap sebagai sopir pengganti bapa selain jadi sekertaris nya bapa".Ujar Gea berargumentasi dengan wajah tampak bersedih biar Arland mengajak nya pergi.
Tampak kekesalan diwajah Arland mendengar ocehan Gea yang seperti kereta api dan tak mau mengerti.
"Sekarang aku ingin pergi sendiri Gea.Dan kamu tidak perlu mencemaskan ku.Lakukan saja tugas dari ku".Tukas Arland dengan tegas.
"Tapi pak...?".Gea mencoba untuk protes sambil memelas.
"Tidak ada bantahan Gea!".Pungkas Arland setegas mungkin.
Gea tampak putus asa.Tak tau lagi harus mencari alasan apa supaya Arland mau mengikutsertakan dirinya.Namun kemudian Gea memeras otak nya,menghadirkan alasan supaya bisa membersamai Arland.Hadirlah sebuah alasan yang cukup logis.
"Pak Arland.Semisal tidak ada yang mencari bapa,apa boleh aku menyusul bapa ke lokasi?.Urusan kantor aku dititipkan pada Ines.Boleh kan pak?".Rajuk Gea yang bersikukuh ingin bersama Arland walaupun hanya sebentar.
Sayangnya sepertinya keinginan Gea takkan terlaksana.Arland tampak geram setelah mendengar rajukan Gea yang membuat Arland muak saja.
"Gea!.Jangan sampai aku mengulangi perkataan ku.Mengerti?!".Jiwa Arland yang terbakar amarah mengintimidasi Gea dengan tatapan tajam.
Arland membenci orang yang suka membantah perintahnya dan banyak bicara walaupun Gea sekretaris yang cerdas dan kompeten.Terlebih pada orang yang berjiwa lemah,lamban dan berotak bodoh.Arland sangat tidak suka sekali.Salah satu nya adalah Ariana.Namun anehnya sekarang Arland tak bisa berhenti memikirkan Ariana.
"Baiklah pak".Wajah Gea tampak melesu.Kepala Gea yang berambut ikal di tekuk ke bawah hingga tulang dagunya menyentuh tulang lehernya yang tampak menonjol.
Begitu sedih dan sangat kecewanya hati Gea karena Arland tak menginginkan Gea untuk membersamainya.Selama bertahun-tahun lamanya padahal Gea kerap menemani Arland kemana-mana setiap urusan pekerjaan.Ini kali pertama Gea tak dibutuhkan oleh Arland.Namun tetap saja hal itu menyakiti perasaan Gea.
***
Situasi tampak aman terkendali,Rosita diam-diam pergi ke kamar Ariana mumpung Maya tidur siang.Perasaan Rosita tak tenang sebelum melihat kondisi Ariana yang dikabarkan sakit.
"A...".
"Sttt!".Rosita meletakkan telunjuk nya dibibir nya ketika mbok Milah tampak terkejut dan hampir berteriak ketika melihat nya tiba-tiba datang ke kamar Ariana tanpa mengetuk pintu dulu.Menyuruh wanita sepuh yang tengah duduk di tepian ranjang itu untuk diam.
Mbok Milah sontak mengangguk.Menarik bokong nya yang sudah kendor dari tepian ranjang Ariana.Rosita menduduki tempat bekas mbok Milah duduk.Kelopak matanya berkedut melihat Ariana terbaring lemah dengan muka yang memucat,tampak menyedihkan.Helaan nafas Ariana pun tampak berat dan tak teratur.
"Mbok!.Ariana sakit apa?".Tanya Rosita pada mbok Milah yang mematung.
Hanya matanya saja yang tampak bergerak dan berkedip-kedip.
"Demam Nya.Tapi barusan sudah mbok kasih obat.Itu sebabnya non Ariana tidur.Pengaruh dari obatnya".Jawab mbok Milah.
Rosita membelai lembut kepala Ariana.Jiwa keibuannya meronta melihat Ariana tampak menderita karena ulah kakak dan keponakannya.
'Andaikata dulu aku tidak mengalami abortus,mungkin putriku sudah sebesar Ariana'...Batin Rosita berkata-kata seraya meneteskan air mata.
Teringat akan putri nya yang meregang nyawa saat masih berada dalam kandungannya karena faktor kelelahan.
"Kasihan sekali ya mbok.Ariana harus mengalamai masa-masa sulit diusia semuda ini.Menikah karena terpaksa dengan orang yang tidak pernah mencintai nya untuk menggantikan sepupu nya yang kabur".Ujar Rosita yang berhati lebih lembut dari Maya.Hanya saja Rosita mudah terpengaruh oleh hasutan Maya.
"Si mbok pun merasakan hal yang sama dengan Nyonya.Apalagi mbok punya anak perempuan.Tambah lagi orang tua Ariana sudah meninggal.Miris kan Nya".
"Betul Mbok.Aku memang jarang bicara dengan Ariana.Tapi sepertinya Ariana anak yang baik dan santun".
"Betul Nya.Itu memang benar".
"Oya mbok.Tolong rawat dan jaga Ariana.Buatkan Ariana bubur.Sementara jangan kasih makan nasi,makanan yang keras dan pedas.Biar lambungnya tidak luka.Beri buah-buahan juga tapi yang lembek dan mudah dicerna ya mbok".Ujar Rosita memaparkan yang harus dilakukan mbok Milah yang tak dilakukannya karena sudah pasti akan dilarang oleh Maya.
"Baik Nya".Jawab mbok Milah tanpa merasa keberatan dengan permintaan Rosita.
Karena tak diminta Rosita pun mbok Milah akan menjaga dan merawat Ariana.
"Oya.Satu lagi mbok.Jangan bilang apa-apa sama kakak ku.Jangan sampai kak Maya tau kalau aku kemari menjenguk Ariana".Pinta Rosita dengan sangat hingga menampakkan wajah memelas.
"Iya Nya".Mbok Milah mengiyakan saja karena sudah tau alasan Rosita memintanya diam.Apalagi jika bukan karena takut dimarahi Maya?.
Sebenarnya Rosita bukanlah wanita penakut atau lemah.Hanya Rosita tak mau bertikai dengan Maya hanya karena gara-gara masalah sepele,dan tak mau mencampuri yang bukan urusannya.Apalagi Maya banyak berjasa dalam hidup Rosita.Dulu Maya yang membiayai sekolah Rosita hingga lulus.Pernah pula membantu membiayai pernikahan Rosita dengan Ibra.Dan sekarang Maya ikut menyumbang uang untuk biaya renovasi rumah Rosita dan Ibra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments