Kejutan tak terduga.

Selamat membaca!.

Semoga yang mendukung karya othor recehan ini sehat selalu dan banyak rejekinya...🤲🏻

***

Sampailah Tristan di kediaman Wyata Kusuma setelah pesawat yang ditumpangi nya mendarat puluhan menit yang lalu.Tak butuh waktu lama untuk Tristan sampai ke rumah mewah itu.Cukup tiga puluh menit saja.

Pemuda berambut acak-acakan itu menurunkan koper-koper nya dari taksi online.Sesudahnya Tristan berhambur masuk ke dalam rumah.Mata teduhnya menyapu bersih ruangan yang tampak sepi seperti tak berpenghuni.

"Unda!.Aku pulang!".Teriak Tristan sekencang mungkin berharap bunda nya atau yang lainnya muncul untuk menyambutnya yang baru kembali dari Singapura ke tanah air.

Tak berapa lama akhirnya yang diharapkan Tristan datang.Tristan menatap seraut wajah yang selama ini Ia rindukan.

"Surpriiise!".Ucap Tristan pada wanita yang telah melahirkan nya ke dunia dengan kedua tangan terentang.

Rosita tampak terkejut melihat putra nya tiba-tiba ada dirumah.Selang kemudian mulutnya mengerucut,matanya memicing kearah Tristan.Tampak kesal karena putranya lagi-lagi memberi kejutan tak terduga.Bukan senang atau merasa bahagia melihat sang putra kesayangan pulang ke rumah.

Seharusnya putra nya itu mengabarinya terlebih dahulu dan menelponnya sesampainya di bandara.Dengan begitu Ia bisa menjemput Tristan di bandara atau melakukan persiapan penyambutan.Itu yang selalu ingin Rosita lakukan sebagai seorang ibu yang punya anak satu.

Tristan hanya mengelus tengkuk nya sembari cengengesan dengan raut muka tampak merasa bersalah.Tau jika bunda nya marah.Namun tersenyumlah bibir Tristan ketika sang bunda merentangkan kedua tangannya.Tristan pun masuk ke dalam pelukan sang bunda.

"Huaaa...".Terdengarlah tangisan Rosita yang nyaris memecahkan gendang telinga Tristan.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau mau pulang nak?.Unda kan bisa jemput kamu biar irit ongkos.Naik taksi online dari bandara ke sini kan mahal".Ujar Rosita disela tangisnya.

Tristan tergelak mendengar ucapan Rosita.Unda nya menangis tetapi masih bisa bercanda.Ada-ada saja Unda nya itu.Tetapi justru itulah yang dirindukan Tristan dari Rosita.Celotehan dan candaan receh sang bunda tercinta.Oleh sebab itu Tristan ingin secepatnya terbang ke Jakarta.

"Maaf Nda.Bukan surprise lagi namanya kalau bilang dulu".Jawab Tristan sederhana saja.

Keluarlah Maya dari kamarnya setelah mendengar suara tangisan Rosita yang membuat sport jantung hingga Maya terlonjak dari kasur.Lari tergopoh-gopoh wanita berusia lebih dari setengah abad itu ke ruang tengah.Terbelalak mata Maya melihat Rosita sedang berpelukan didalam rumah nya dengan seorang pemuda yang muka nya tak kelihatan karena mendusel dipundak Rosita.

"Heiii!.Apa yang kalian lakukan dirumah ku?.Ros!.Siapa lelaki itu?.Apa itu selingkuhan mu?".Ketus Maya dengan kedua tangan sudah berada di pinggang.

Maya benci kelakuan Rosita karena melupakan umurnya yang sudah menua tetapi berani berpelukan dan berselingkuh dengan lelaki lain selain Ibra didepan mata.

"Sudah bau tanah masih saja berulah!.Ingat anak dan suami mu Ros!".Cetus Maya sembari memutar bola matanya karena jengah melihat kelakuan Rosita yang tak wajar.

Rosita dan Tristan cekikikan saja mendengar omelan Maya yang lucu dan menggelikan hingga terasa menggelitik hati.Maya menuduh mereka berselingkuh karena berpelukan tanpa tau alasannya.Yang benar saja.Lucu kan?.

"Heiii!.Kalian tuli ya?".Seru Maya lagi masih dengan nada penuh amarah.Kedua bola mata Maya nyaris keluar dari sarangnya.Nafas Maya memburu.Tampak menahan nafsu.

Rosita semakin mendramatisir keadaan dengan mencium kening dan pipi Tristan sembari menahan tawa.Begitu pula sebaliknya.Tristan balik mencium kening dan pipi Rosita dengan mesranya.Seru sepertinya mengerjainya Maya.Keduanya menantikan reaksi Maya selanjutnya.Apa yang akan dilakukan Maya melihat mereka bermesraan?.

"Kalian kurang ajar ya.Benar-benar sudah kelewatan!".Dengkus Maya.

"Hei kau!.Siapa kau?".Tunjuk Maya pada lelaki asing yang memunggungi Maya dan tengah membelai pipi Rosita.

Cukup puas mengerjai Maya,perlahan Tristan memutar badannya ke arah kanan.Tristan mensenyumi Maya yang tampak seperti singa betina akan menerkam seekor rusa jantan.Bude nya itu tampak mau menelannya bulat-bulat dan memakannya mentah-mentah.

"Kalian diam disitu!.Jangan bergerak sedikit pun.Angkat kaki kalian yang sebelah kiri!.Lalu letakkan kedua tangan kalian dikuping!".Titah Maya pada Tristan dan Rosita yang direspon cepat oleh keduanya.

Kini Maya yang balik mengerjai Tristan dan Rosita setelah kompak dikerjai habis-habisan oleh adik dan keponakannya yang begitu Maya sayangi.

"Maaf kak!".Kata Rosita dengan wajah memerah karena pegal.Otot kaki kirinya terasa kesemutan dan mulai merasakan kram di kaki kanannya yang harus menahan bobot tubuh nya yang lebih dari setengah kwintal.

"Am sorry bude!".Ucap Tristan dengan tenang dan santai.

Tristan tampak tak terbebani karena Ia sudah terbiasa berolahraga sehingga tak merasa pegal,kram ataupun kesemutan.Wajah Tristan tampak terkejut ketika sang bude memeluknya dengan erat.Tristan melingkarkan kedua tangannya ditubuh bude nya yang masih ramping walaupun sudah sudah berumur.

"Dasar anak nakal!.Kamu pulang tidak bilang-bilang.Senang ya liat bude mu ini jantungan Tristan?".Maya menghadiahi telinga Tristan sentilan ringan.Ungkapan kasih sayang Maya pada sang keponakan.

"Maaf bude.I luv you bude.Jangan marah ya".Rajuk Tristan.

"Ya sudah.Kamu istirahat sana dikamar tamu!.Pasti kamu lelah kan?".Perintah Maya seraya mengelus pucuk kepala Tristan.

"Ok bude!".Jawab Tristan sembari melingkarkan jari telunjuk dan jempol nya.

"Unda ambilkan cemilan dan minuman segar ya Tris?".Tawar Rosita pada Tristan.

Tristan menanggapi tawaran Rosita dengan anggukan kepala saja.Mulai melangkahkan kakinya menuju kamar tamu karna itu kamar yang tersisa dirumah Maya.Tak lupa koper-koper nya Tristan bawa ke sana.

Tristan menghempaskan tubuhnya yang atletis namun tampak lelah di ranjang berukuran medium.Menempuh penerbangan dari Singapura ke Indonesia memang tak lama namun cukup menguras energi Tristan.

***

Ariana tampak meregangkan otot liat tubuhnya karena terbaring selama lebih dari 12 jam.Menggunakan kedua tangannya Ariana mengurut kulit kepalanya dengan lembut.

Tidur seharian rupanya membuat kepala Ariana terasa pusing.Namun cepat memulihkan kondisi tubuh Ariana yang sebelumnya terasa sakit.Efek obat yang Ariana minum ternyata cukup ampuh menyembuhkan penyakit yang Ariana derita.Tetapi tetap saja lidah Ariana masih terasa pahit ketika memakan bubur yang mbok Milah buatkan.

Ariana menenggak air putih untuk meredakan rasa pahit di lidahnya.Muka Ariana berubah pucat setelah minum air dingin.Lambung Ariana seolah menolak diasupi bubur dan air dingin.Tak berapa lama Ariana membungkam bibir nya yang kering dan pecah-pecah.Tampak menahan sesuatu yang ingin keluar dari mulutnya.

"Perutku terasa mual.Aku ingin muntah!".Ucap Ariana sembari meraba perut ratanya yang terasa diaduk-aduk.

Tertatih-tatih Ariana berjalan ke kamar mandi yang berada di dekat dapur.Didalam sana Ariana memuntahkan cairan yang baru masuk ke perutnya diwastafel.

"Huekkk,huekkk,huekkk...".Ariana terus mengeluarkan sesuatu yang membuat perutnya mual.

Tanpa Ariana sadari.Suara muntahan nya berbunyi nyaring.Terdengar oleh Tristan yang baru memasuki dapur.Jiwa kepo Tristan meronta-ronta.Karena penasaran,Tristan memutar pegangan pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

Alangkah kagetnya Tristan melihat seorang wanita yang muntah-muntah didalam kamar mandi."Heiii!.Siapa kamu?".Tanya Tristan pada Ariana yang tampak membungkuk.

Ariana tak kalah kagetnya dari Tristan.Ariana sampai menjatuhkan dirinya di lantai ketika matanya bersirobok dengan lelaki yang belum pernah Ariana lihat.Buah dada Ariana tampak turun naik.Ariana tak bisa mengontrol detak jantungnya lagi.

"Ka kamu siapa?".Tanya Ariana dengan terbata.

Tristan mendesis.Ariana malah balik bertanya bukannya menjawab pertanyaan nya dulu.

"Aku yang duluan tanya.Seharusnya kakak ipar yang jawab duluan".Protes Tristan bersungut-sungut.

"A aku Ariana.Istri nya mas Arland".Jawab Ariana.

Tristan manggut-manggut sambil ber oh ria.Akhirnya ketemu juga dengan istri Arland.Begini ternyata penampakan istri kakak sepupunya itu.Tampak masih muda dan lugu.Tristan tak habis pikir.Kenapa Arland bisa menikahi wanita yang usianya jauh lebih muda?.Setau Tristan tipe ideal Arland itu adalah wanita yang sudah matang.Bukan yang setengah matang.

'Kak Arland pakai ilmu pelet apa sampai bisa dapat daun muda?.Apa pakai susuk? atau batu intan?'...Suara hati Tristan berspekulasi jika Arland menggunakan pelet untuk menjerat hati Ariana.

"Jadi kamu kaka ipar ku?.Halo kaka ipar.Aku Tristan.Adik ipar mu".Kata Tristan memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya pada Ariana.

Singkat dan kilat Ariana menjabat tangan Tristan.Terheran-heran Ariana menatap lelaki yang mengaku adik ipar nya.

"Adik ipar?.Setau ku mas Arland tidak punya adik.Kamu bohong kan?".Tuduh Ariana.

Tuduhan Ariana langsung ditepis Tristan."Is,is,ishhh...Ibu ku adalah adik bude Maya.Tante nya kak Arland.Namanya Rosita.Dan wanita bernama Rosita itu adalah ibu ku.Nah aku ini anak nya wanita yang bernama Rosita".Jelas Tristan.

Ariana baru mengerti setelah Tristan menjelaskan silsilah keluarga nya meskipun kepalanya menjadi semakin pusing karena mendengar penjelasan Tristan yang panjang lebar padahal intinya sama saja.

"Oh maaf!.Aku tidak tau".Ucap Ariana.

Tristan termenung.Teringat sesuatu yang sempat dilihatnya tadi.

"Kak.Apa kakak ipar hamil?.Barusan kakak muntah-muntah kan?".Tanya Tristan.Insting 'Dokter' nya bekerja ketika melihat Ariana muntah-muntah.

"Ichhh.Mau hamil bagaimana kalau segelnya masih utuh dan belum dibuka".Sungut Ariana tanpa sadar mengatakan sesuatu yang tak seharusnya diketahui oleh Tristan.

Urusan ranjang adalah hal yang sangat privasi.Namun Ariana tak menganggap hal itu sesuatu yang privasi.Itu karena keluguan dan kepolosan Ariana.

Mulut Tristan tampak menganga.Ucapan Ariana membuat jantung Tristan hampir berhenti.Baru sekarang Tristan mendengar seorang wanita yang sudah bersuami masih bersegel utuh.Benar-benar tidak masuk akal menurut Tristan.

"Benarkah?.Kenapa bisa?".Tanya Tristan.

"Ya bisa lah".Jawab Ariana sembari melenggak keluar dari kamar mandi.

Tristan terus membuntuti Ariana.Ariana duduk di kursi makan,Ia pun ikut duduk.

"Jadi,kak Arland dan kakak ipar belum,,,melakukan itu?".Tanya Tristan.

"Kalau iya memang nya kenapa?.Aku ini memang masih suci".Jawab Ariana sejujurnya tanpa merasa malu atau ragu membeberkan hal terprivasi nya pada Tristan.

Aura wajah Tristan tampak menunjukkan keterkejutan.Rasa bingung dan tak percaya berbaur menjadi satu dalam hati Tristan.Jaman sekarang mana ada wanita yang sudah menikah masih suci.Bahkan yang belum menikah pun banyak yang sudah tidak suci.

'Aku pasti salah dengar?...Batin Tristan tak menanggapi ucapan Ariana yang barangkali hanya lelucon Ariana saja.

'Kuping ku pasti bermasalah'...Tristan sampai mengorek lubang telinga nya yang tidak gatal.Siapa tau ada kotoran yang menghalangi pendengarannya.

"Ternyata kakak humoris.Punya selera humor yang tinggi.Leleucon kakak benar-benar lucu".Celoteh Tristan.

Sekarang giliran Ariana yang bingung.Kenapa Tristan bicara begitu?.Siapa yang humoris?.Lelucon nya yang mana yang lucu?.

Sejurus kemudian bola mata Tristan berpencar memerhatikan wajah Ariana yang tampak pias.Kentara sekali jika Ariana tengah sakit.

"Kakak ipar sakit ya?.Wajah kakak pucat.Sini aku periksa kak".

Tanpa permisi dulu pada pemilik nya lengan Ariana Tristan rentangkan.Tristan meletakkan dua jarinya dipergelangan tangan Ariana.Tepat diatas urat nadinya.Denyut nadi Ariana lalu Tristan sesuaikan dengan detik waktu di jam tangan nya.

Ariana menurut saja.Tidak protes ataupun marah.Hanya menatap Tristan yang memeriksa kondisi nya sekarang.Selayaknya seorang dokter yang memeriksa pasien.

"Memangnya kamu itu seorang dokter?".Tanya Ariana.

Tristan menanggapi pertanyaan Ariana dengan senyuman."Apa yang membuat kakak stres?.Kak Arland kah?".Tanya Tristan tiba-tiba yang seketika mengejutkan Ariana.Membuat kepala Ariana langsung tertunduk.

Ariana menundukkan kepalanya karena merasa segan untuk menatap Tristan.Memilih diam dan tak menjawab karena pertanyaan Tristan sudah mewakili jawaban nya.Memang benar Arland yang telah membuat nya sakit secara psikologis.

Tristan menatap Ariana yang menekuk kepalanya penuh makna.Diamnya Ariana sudah membuktikan jika dugaannya benar.Tristan mulai mengerti apa yang membuat Ariana sakit.Arland lah penyebabnya.

Namun tanpa Tristan dan Ariana sadari,gerak gerik mereka tengah diawasi sepasang mata seorang lelaki yang berdiri di ambang pintu.Lelaki itu memicingkan matanya dan mendengus dingin.Sesuatu yang sulit diartikan dengan kata-kata dirasakan lelaki itu melihat Ariana dan Tristan duduk berduaan.Tampak seperti dua sejoli yang tengah marahan.

"Berani nya kamu membicarakan ku dibelakang ku?,Tristan".

Serempak Tristan dan Ariana menoleh ke seorang pria yang suaranya sangat familiar ditelinga mereka.Keduanya menarik diri dari kursi melihat orang yang dikenalnya dengan baik dengan ekspresi yang tercengang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!