Menerima Pinangan

"Baiklah Nyonya, saya bersedia menepati janji yang pernah saya buat. Bismillah...saya bersedia membantu anda." ucap Mai pada akhirnya, walaupun keputusannya teramat sulit.

"Apa kamu bersedia menjadi pengantin pengganti untuk putraku?"

"Saya bersedia menjadi pengantin pengganti putra anda." jawab Mai sekali tarikan nafas. Nyonya Milan langsung berhambur memeluknya.

Mungkin inilah caranya membalas budi baik majikannya.

Tak ada yang mampu Mai lakukan selain membalas budi atas kebaikan dari sang majikan. Dia juga pernah berada diposisi yang sama dengan nyonya Milan, hanya saja skenarionya yang berbeda.

Mai ikhlas dan berlapang dada dengan keputusannya sendiri, dia hanya mampu menyerahkan segalanya pada sang pencipta. Jika Allah sudah berkehendak maka semuanya akan terlaksana. Allah maha pengasih lagi maha penyayang pada setiap hambanya dan senantiasa mengatur segala kehidupan umat manusia di muka bumi ini.

Rezeki, Jodoh, Maut semuanya sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Sebagai umatnya, manusia hanya mampu menerima dan menjalaninya, bahkan tak bisa menghindari ataupun lari dari kehendak Allah SWT.

Kedua wanita berbeda usia itu saling berpelukan dengan perasaan haru, sedih bercampur menjadi satu yang sedang menangis seolah saling menguatkan lewat air mata mereka.

"Terima kasih Mai, maaf harus membawamu dalam permasalahan keluargaku. Dari lubuk hatiku yang terdalam, entah mengapa namamu yang terlintas di benakku, sungguh aku benar-benar ingin menjadikanmu sebagai menantuku karena aku sudah mengenalmu dengan baik bahkan menganggap mu seperti anak sendiri. Aku tidak tahu, apakah semua ini rencana dari Tuhan hingga harus membawamu menjadi bagian dari anggota keluargaku. Kamu gadis yang baik, Sholehah dan begitu berbakti kepada ibumu, semua orang pasti menginginkan menantu seperti dirimu." ucap Nyonya Milan terisak sambil mengelus punggung Mai dengan penuh kasih.

"Nyonya, tak ada balas budi yang bisa saya lakukan selain membantu anda dengan cara seperti ini. Dan terima kasih sudah memilih saya sebagai menantu anda. Tolong tuntun saya kedepannya dan ajarkan saya sesuai dengan peraturan keluarga anda, saya hanya tidak ingin membuat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja selama menjadi bagian dari anggota keluarga anda." ucap Mai menunduk, kedua tangannya sudah tak memeluk Nyonya Milan.

"Insyaallah, pasti Mai dengan senang hati aku akan menuntun mu." ucap Nyonya Milan tersenyum sambil mengangguk.

Maaf Mai, aku yakin kamu hanya terpaksa membantuku. Tapi, tak masalah bagiku, karena apapun akan kulakukan demi keluargaku, jika kamu menganggapku ibu yang egois memang itulah kenyataannya. Semoga ada hikmah dibalik semua ini. Batin Nyonya Milan melihat kesedihan dari manik mata gadis muda di hadapannya.

Nyonya Milan lalu mengulurkan tangannya menghapus lembut sisa-sisa air mata Mai. Hal itu membuat Mai terdiam yang sedang diperhatikan oleh majikannya.

Kembali Nyonya Milan buka suara untuk memperjelas kesediaan Mai menjadi pengantin pengganti putranya.

"Khumaira, aku meminang mu atas nama putraku Morgan Leo Alexander guna untuk melaksanakan sunah rasul dan menyempurnakan ibadahnya. Apakah kamu menerima pinangan dari putraku dan bersedia menjadi istrinya ?" ucap Nyonya Milan sambil menggenggam tangan Mai, tatapannya begitu sendu menatap wajah ayu gadis yang sebentar lagi akan menjadi menantunya, sedang Mai menanggapi ucapannya dengan anggukan kepala.

"Alhamdulillah." ucap Nyonya Milan penuh syukur, senyuman semakin merekah di sudut bibirnya.

"Kalau begitu, kita harus segera menemui ibumu di rumah sakit. Semoga ibumu menerima pinangan ini dan merestui pernikahan kalian." ucap Nyonya Milan antusias.

Seketika raut wajah Mai berubah pias, pikirannya langsung tertuju kepada ibunya. Apakah keputusan yang diambil sudah benar? lalu bagaimana dengan ibunya, apakah ibunya akan setuju jika dia menikah dengan anak majikannya? lantas siapakah yang akan menjaga dan merawat ibunya setelah dia menikah? Mai menjadi gusar memikirkan bagaimana kehidupannya setelah menikah.

Ya Allah, tolong mudahkan segalanya. Jika memang takdirku sebagai pengantin pengganti berikan hambamu kekuatan dan ketabahan dalam menjalaninya. Jauhkan segala keraguan dalam diri hamba, lapangkan hati hamba untuk menerima segalanya. Hanya engkau yang maha pengasih lagi maha penyayang, aamiin ya Allah. Batin Mai.

Setelah itu Mai dan Nyonya Milan berangkat ke rumah sakit tanpa kenal lelah. Nyonya Milan begitu antusias dan harus meminta secara baik-baik anak gadis Bu Siti untuk dijadikan sebagai menantunya.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di tempat lain....

Semua orang tampak sibuk untuk mempersiapkan acara siraman yang digelar sore hari. Para pelayan berlalu lalang yang tengah sibuk menjalankan pekerjaannya.

Begitu halnya keluarga besar Alexander sudah berkumpul di mansion mewah tuan Fino. Mereka terus memantau para pekerja dan memastikan acara siraman nanti sore berjalan lancar.

"Mana bibi Milan, dari tadi aku tidak melihatnya paman." ucap Rania celingak-celinguk mencari keberadaan bibi nya.

"Sedang ada urusan di luar." ucap tuan Fino tanpa ingin berkata jujur.

Rania hanya mampu mengangguk dan matanya membola melihat kelakuan nakal jagoan kembarnya.

"Paman, aku susul dulu si kembar. Astaga berhenti anak-anak." teriak Rania lalu bergegas menyusul jagoan kembarnya yang mulai berlarian kesana kemari bahkan mulai membuat kekacauan dengan menjatuhkan bunga-bunga hias, sementara baby sitter nya mulai kewalahan menjaganya.

Sementara Morgan masih berdiam diri di dalam kamarnya. Dia sungguh malu untuk turun ke bawah, apalagi orang terdekatnya sudah mengetahui masalahnya. Bagaimana tidak dirinya tengah ditinggal pergi oleh calon istrinya. Itu merupakan aib untuknya.

Tok

Tok

Tok

Terdengar ketukan pintu dari luar kamarnya membuat Morgan mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

"Masuk!" ucapnya dengan suara berat.

Tampaklah sosok pria yang sangat dihormatinya tengah berdiri di ambang pintu.

"Papa" ucapnya terkejut sambil melangkah mendekat.

"Kamu belum bersiap? setengah jam lagi acaranya akan dimulai." peringat tuan Fino.

"Papa...."

"Jangan membuat malu keluarga, ibumu sedang bekerja keras mencarikan pengantin pengganti untukmu. Maka dari itu jangan sekali-kali melakukan kesalahan. Satu lagi, siapapun wanita pilihan ibumu terima dia apa adanya, karena dia sosok penyelamat dalam hidupmu." tegas ayahnya lalu melenggang pergi.

Morgan mengusap wajahnya dengan kasar, ucapan ayahnya sebagai pukulan telak baginya sekaligus peringatan untuknya. Tak berselang lama, datanglah Malfin membawa kain sutra hasil tenunan turun temurun di keluarga Alexander. Malfin meminta Morgan untuk segera bersiap karena acara siraman akan segera dimulai.

Sementara sang ibu entah kemana perginya bahkan tak menghadiri acara siraman yang sedang berlangsung dengan lancar dan penuh haru.

***

Malam harinya....

Kembali acara pengajian dilanjutkan dengan dihadiri oleh kerabat terdekat, tokoh agama, tetua masyarakat dan para santri dari pondok pesantren yayasan Al-Ikhlas yang dibangun oleh Nyonya Milan dan Nyonya Ziva. Dan para santrinya adalah anak-anak yang berprestasi.

Morgan mengikuti serangkaian acara dengan tenang dan merasakan perasaan sedih karena merasa tidak lengkap tanpa kehadiran ibu tercinta, hingga acara yang berlangsung khidmat itu berjalan lancar dan berakhir dengan doa bersama demi kelancaran proses pernikahannya esok hari.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak 🤗

Terpopuler

Comments

S C O R P I O

S C O R P I O

ditunggu kelanjutannya kak semangatttt☺️

2023-01-19

0

Dewi

Dewi

lanjut

2023-01-19

1

M Azwaj M Azwaj

M Azwaj M Azwaj

lanjutkan di tunggu y aktor

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mencari Pinjaman
3 Alhamdulillah
4 Kepulangan Morgan
5 Meminta restu
6 Persiapan Pernikahan
7 Tuan Muda Arogan
8 Menghitung Hari
9 Maura Menghilang
10 Perdebatan Ibu dan anak
11 Pengantin Pengganti
12 Menerima Pinangan
13 Hari Pernikahan
14 Jangan menunduk
15 Mengapa harus dia!
16 Meminta maaf
17 Kesepakatan bersama
18 Ajakan Tinggal Bersama.
19 Mewawancarai
20 Ancaman
21 Berbagi Kamar
22 Terpaksa
23 Ajakan ibu mertua
24 Memasak
25 Malu
26 Membangunkan tuan muda
27 Makan malam keluarga
28 Tak sengaja
29 Hampir saja
30 Menghindari
31 Bertanggungjawab
32 Kedatangan Si kembar
33 Menjadi orang tua
34 Ponsel
35 Tidur Bersama
36 Semakin dekat
37 Jujur
38 Penyerangan
39 Penyerangan part 1
40 Penyerangan part 2
41 Mengobati
42 Maura?
43 Kekasih Halal
44 Sayang
45 Berubah
46 Hari kepulangan Maura
47 Cemburu
48 Bulan madu
49 Khawatir
50 Kabar buruk
51 Ungkapan Perasaan.
52 Hilang
53 Kehilangan
54 Ujian Cinta
55 Rindu
56 Bertemu
57 Bolehkah?
58 Ya
59 Mengejutkan
60 Bersitegang
61 Berdamai
62 Hamil
63 Ngidam
64 Maura sudah tiada
65 Ingin segera pulang
66 Siasat licik Devan
67 TIDAK
68 Kenyataan Pahit
69 Menata diri
70 Morgan sakit
71 Jangan-jangan kamu?
72 Positif Hamil
73 Baby Ameena dan Baby Ameera
74 Berkunjung ke Savana
75 Anniversary Pernikahan
76 Promosi Novel Baru ( Benang Merah Per-Hutangan)
77 Pengumuman untuk Para Pembaca
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Mula
2
Mencari Pinjaman
3
Alhamdulillah
4
Kepulangan Morgan
5
Meminta restu
6
Persiapan Pernikahan
7
Tuan Muda Arogan
8
Menghitung Hari
9
Maura Menghilang
10
Perdebatan Ibu dan anak
11
Pengantin Pengganti
12
Menerima Pinangan
13
Hari Pernikahan
14
Jangan menunduk
15
Mengapa harus dia!
16
Meminta maaf
17
Kesepakatan bersama
18
Ajakan Tinggal Bersama.
19
Mewawancarai
20
Ancaman
21
Berbagi Kamar
22
Terpaksa
23
Ajakan ibu mertua
24
Memasak
25
Malu
26
Membangunkan tuan muda
27
Makan malam keluarga
28
Tak sengaja
29
Hampir saja
30
Menghindari
31
Bertanggungjawab
32
Kedatangan Si kembar
33
Menjadi orang tua
34
Ponsel
35
Tidur Bersama
36
Semakin dekat
37
Jujur
38
Penyerangan
39
Penyerangan part 1
40
Penyerangan part 2
41
Mengobati
42
Maura?
43
Kekasih Halal
44
Sayang
45
Berubah
46
Hari kepulangan Maura
47
Cemburu
48
Bulan madu
49
Khawatir
50
Kabar buruk
51
Ungkapan Perasaan.
52
Hilang
53
Kehilangan
54
Ujian Cinta
55
Rindu
56
Bertemu
57
Bolehkah?
58
Ya
59
Mengejutkan
60
Bersitegang
61
Berdamai
62
Hamil
63
Ngidam
64
Maura sudah tiada
65
Ingin segera pulang
66
Siasat licik Devan
67
TIDAK
68
Kenyataan Pahit
69
Menata diri
70
Morgan sakit
71
Jangan-jangan kamu?
72
Positif Hamil
73
Baby Ameena dan Baby Ameera
74
Berkunjung ke Savana
75
Anniversary Pernikahan
76
Promosi Novel Baru ( Benang Merah Per-Hutangan)
77
Pengumuman untuk Para Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!