Dara menundukkan kepala dan sedikit bergeser untuk berpindah tempat agar tidak di suguhkan pemandangan vulgar itu. Namun tangan Gaston menarik lengan Dara sambil berkata, "Mau kemana? Dia nyariin kamu pengen kenalan?"
Mata Dara membulat sempurna, tapi ketika dia sadar bahwa Gaston adalah suaminya, maka dengan segala keberanian Dara membalas ucapan Gaston.
"Kenalannya nanti malam aja ya, sekarang kerja dulu."
"Oke ,nanti dia nungguin kamu duluan yang ngajak kenalan." jawab Gaston sambil melepas lengan Dara.
Meski merasa gugup, Dara berusaha bersikap tenang karena biar bagaimanapun Gaston adalah suaminya dan dia wajib melayani sang suami.
Ketika pria itu sudah berpakaian rapi dan hendak keluar dari kamar, dia memberikan sesuatu kepada Dara.
"Nanti mama bilang mau ke sini, kamu kirim pesan ke aku ya kalau mama sudah datang. Itu nomornya." tukas Gaston sambil menyodorkan satu kartu nama lengkap dengan nomor telpon kantor dan WA.
Dara menerima kartu tersebut tanpa menjawab karena suaminya sudah melenggang ke arah pintu.
"Dasar pria arogan, mau minta nomor WA aja pakai cara berbelit belit. Lagian kan mama juga punya hp? Pasti ini akal akalan dia biar aku duluan yang menghubungi dia." gerutu Dara dalam hati. Sejak bekerja di rumah Gaston, Dara tidak mengetahui berapa nomor WA pria itu bahkan hingga dia menjadi suaminya. Tak mau lama lama memikirkan suaminya yang gengsian, Dara segera keluar kamar menyusul Gaston untuk sarapan.
Tak ada pembicaraan selama berada di meja makan hingga Gaston berangkat kerja bersama Putra. Kini Dara kembali masuk ke kamar dan berusaha mempelajari kiat kiat menjadi seorang istri ketika lebih dulu mendatangi suami.
Baru membaca beberapa kiat, Dara sudah merasa geli dan tidak ingin melanjutkan. Tapi mau bagaimana lagi, itu adalah tugasnya.
Ketika tengah asyik mempelajari tugas barunya, terdengar pintu kamar Dara di ketuk. Gadis itu mengira mungkin pelayan karena Gaston tidak ada di rumah.
"Masuk, " seru Dara menyuruh siapapun yang berdiri di balik pintu untuk masuk.
Ceklek, pintu terbuka dan ternyata yang datang adalah mertuanya.
"Eh mama." sapa Dara sembari bangkit dari rebahannya.
"Iya sayang, mama mampir kesini. Tadi mama belanja, jadi sekalian jalan melewati rumah kamu, mama mampir ke sini
"Dara, bagaimana kabarmu ? Baik baik saja kan meski mama tidak di sini?" tanya nyonya Mariam kepada menantunya.
"Baik ma," jawab Dara dengan senyum manis.
"Syukurlah," sahut nyonya Mariam.
Keduanya akhirnya keasyikan ngobrol hingga Dara lupa bahwa dia di beri pesan oleh suaminya .
Setelah hampir satu jam mereka bercengkerama, barulah Dara ingat akan pesan Gaston.
Segera dia raih ponsel dan mengirim pesan kepada suaminya. Sebelum mertuanya datang, Dara sudah menyimpan nomor WA Gaston di ponselnya.
Hal itu tentu membuat nyonya Mariam semakin yakin bahwa Dara dan Gaston hubungannya sudah membaik.
"Mama kamu sudah datang satu jam yang lalu. Maaf terlambat memberi tahu."
Satu pesan singkat dari Dara.
"Terus aku harus ngapain? Ya sudah kamu temenin sana!"
Dara tentu mengerutkan dahi dengan balasan Gaston. "Bukannya tadi dia yang nyuruh ngasih tahu kalau mama datang? Kenapa sekarang jawabnya malah gitu?" gumam Dara dalam hati.
"Kenapa nak?" tanya nyonya Mariam yang melihat perubahan mimik wajah menantunya.
"Em, tidak ada apa apa ma." jawab Dara dengan senyum simpul.
"Oke, kalau gitu mama pamit. Jangan lupa, cepetan kasih mama cucu ya...."
Glek,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Carlina Carlina
mang sialan yaaa si gaston🤦🤦🤦🤦😅😅😅😅😂😂😂😂😂😂😂😂
2023-08-05
1
Hasrie Bakrie
Gmn ngasih cucu, sedangkan si laki gengsian pdhl pengen xixixixixi 😆😆
2023-08-02
1
inayah machmud
sabar dulu ya mama... gaston sama dara nya kan belum belah duren. ..
2023-05-10
1