Berpura pura

Malam itu Dara merebahkan tubuhnya di kasur dengan segala penatnya setelah banyak aktifitas yang dia kerjakan siang itu. Bukan hanya lelah secara fisik, dia juga lelah secara hati karena sang majikan arogannya yang selalu menyuruh dan berkata sesuka hati.

"Nyonya dulu waktu hamil ngidam apa sih ? Kok lahirnya seperti itu? Apa ngidam batu ya?" lirih Dara mengutarakan isi otaknya.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan gadis itu mulai memejamkan mata. Namun ketika beberapa saat matanya berhasil terpejam,tiba tiba dia mendengar ketukan pintu dan panggilan yang memekakkan telinga.

Tok.. tok... tok...

"Dara, buka pintunya Dara!" suara Gaston terdengar melengking menembus benda segiempat dari kayu itu.

Gadis itu terkejut sekaligus kesal karena tidurnya terganggu. Namun apalah daya yang dia lawan adalah singa buas yang berkuasa atas dirinya. Dara juga di buat heran karena tidak biasanya di jam segitu bos nya mencarinya.

Dengan tergesa gesa Dara berjalan ke arah pintu, namun dia lupa bahwa dia sudah tidak mengenakan bra.Memang sudah jadi kebiasaan dia, tidur tanpa menggunakan benda mirip kaca mata itu.

"Astaga," lirih Dara dan segera dia meraih selimut dengan asal untuk menutupi dadanya.

Ceklek, perlahan Dara membuka pintu namun segera dia mendapat sambutan panas dari sang majikan.

"Kenapa lama sekali bukanya? Apa telinga kamu tidak berfungsi? Lagian masih sore kok sudah tidur?" Gaston memberi pertanyaan bertubi tubi, tanpa dia sadari seharusnya Dara yang memberikan pertanyaan kepadanya karena membangunkan tidurnya.

"Ma_maaf Tuan." Hanya kalimat itu yang bisa di ucapkan Dara meski hatinya menyimpan sebongkah kekesalan.

"Ikut aku!" titah pria arogan itu sambil menggandeng tangan Dara tanpa meminta izinnya dulu.

"Tapi Tuan, saya.." ucapan Dara terputus karena Gaston keburu membentaknya.

"Menurut atau aku potong gaji?" satu pertanyaan yang menyudutkan gadis malang itu.

Padahal dia mau minta izin sejenak untuk mengenakan bra. Namun kini dia di buat tidak berdaya lagi ketika sang majikan kembali memberikan titah,

"Apa kamu akan tetap membawa selimutmu seperti ini? Cepat tanggalkan!"

Seketika Dara melebarkan kedua kelopak mata karena tidak bisa dia bayangkan jika sang majikan melihat kedua gundukan miliknya yang pasti menempel di tank top tipis yang dia kenakan.

"Jangan Tuan, saya tidak memakai..." lagi lagi Gaston memotong ucapan Dara dengan menarik paksa selimutnya. Seketika Dara mendekap tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya.

Kini kedua kelopak mata Gaston juga terbuka lebar. Antara kagum dan juga kesal karena menganggap Dara sengaja menggodanya.

Pria itu susah payah menelan saliva melihat pemandangan vulgar di depan matanya. Namun bukan Gaston namanya jika mau di salahkan, dia justru balik menyalahkan Dara.

"Apa maksud kamu dengan semua ini? Apa kamu sengaja menggodaku? Seharusnya kamu bilang dari tadi, jangan diam menurut saja!"

Glek,

Ganti Dara yang susah payah menelan saliva menghadapi majikan konyolnya.

"Tadi saya mau bicara tapi Tuan tidak.." pembelaan gadis itu terpotong lagi.

"Tidak apa? Kamu mau menyalahkan aku? Jelas jelas kamu yang salah. Cepat kembali ke kamarmu dan pakai barang mu itu!" titah Gaston sesuka hati.

Tanpa menunggu lama Dara segera berbalik badan dan kembali ke kamar untuk memakai perlengkapannya, setelah itu dia segera menemui majikan songong nya.

"Sudah Tuan." ucap Dara sambil menunduk.

"Ikut aku!" pria itu kembali memberi perintah.

Dara berjalan mengekor di belakang majikannya yang ternyata menuju ke kamar.

Gadis malang itu hanya menurut saja pada perintah Gaston tanpa menghiraukan berjuta pertanyaan yang muncul di benaknya mengapa dia di bawa majikannya ke kamar malam hari?

"Pakai ini, dan ganti bajumu!" titah Gaston sembari memberikan sebuah masker wajah dan juga sehelai dress lebih mirip seperti lingerie yang sangat minim dan terawang.

"I_ii_ini untuk apa Tuan?" tanya Dara ragu.

"Ya kamu pakai aja di muka kamu, dan bajunya juga. Cepetan!" bentak Gaston.

Dara masih mematung sambil memperhatikan lingerie yang harus dia pakai.

"Jangan berpikir yang tidak tidak. Aku hanya memintamu untuk pura pura menjadi kekasihku malam ini. Lagian aku tidak akan sembarangan menyentuh wanita yang bukan kelasku!"

Seketika Dara menghembuskan nafas kasar dengan muka masam mendengar ucapan sang majikan. Pria itu selalu berkata semaunya tanpa memikirkan perasaan orang yang di ajak bicara. Tapi di sisi lain Dara lega karena singa buas itu hanya mencari domba, bukan ayam kampung seperti dirinya.

Dara menuju kamar mandi menjalankan titah sang majikan, dan sepuluh menit kemudian dia keluar dengan wajah putih penuh masker serta mengenakan lingerie pemberian Gaston.

"Sini kamu!" tutur majikan arogan itu.

Dara berjalan menuju ke tepian ranjang dan duduk dengan ragu di sana.

"Kesini!" pria itu kembali mengeluarkan suara kasarnya.

Setelah duduk bersebelahan, Gaston segera mengambil ponsel dan melalukan video call dengan mantan kekasihnya.

Setelah panggilan terhubung, pria itu menarik tubuh Dara hingga menempel di dadanya.

"Hei, kamu lihat kan? Kamu pikir hanya kamu yang bisa bermain main? Aku juga bisa. Malah dia udah aku ajak tidur di rumahku!" ucap pria itu kepada sang mantan, karena sebelumnya mantan kekasih Gaston mengira bahwa dirinya tidak akan pernah bisa move on.

Terpopuler

Comments

Yus Warkop

Yus Warkop

pemuda arogan sombong , eeh tapi butuh juga yah buat dijsdikan pancingan 🤣🤣🤣

2024-01-21

0

meE😊😊

meE😊😊

ckk dasar tuan muda arogan.
untung yg d cari domba bkn ayam🤣🤣

2023-08-18

2

Carlina Carlina

Carlina Carlina

🤦🤦🤦🤦😅😅😅😅😅😅😅😅

2023-08-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!