Story

Usai makan berdua, Dara merapikan piring kotor dan membawanya ke dapur. Sementara Gaston duduk di ruang tengah dengan membawa laptopnya.

Setelah membantu mak Inah membersihkan peralatan dapur, Dara berjalan mendekati Gaston. Dia duduk di sebelahnya dan berharap akan ada percakapan hangat yang terjadi di antara mereka.

Namun hingga tiga puluh menit berjalan, suasana tetap hening. Wanita itu berinisiatif menawarkan minuman kepada suaminya agar bisa mengawali percakapan.

"Kamu mau aku buatkan minum?" tanya Dara.

Dan tawaran itu hanya mendapat jawaban dengan gelengan kepala.

Tak mau berhenti sampai di situ, Dara kembali menawarkan sesuatu.

"Atau mungkin kamu mau aku kupas kan buah?" tanya Dara lagi.

"Enggak. Kamu nggak lihat aku lagi sibuk? Lagian kita baru saja selesai makan. Aku masih kenyang!"

Glek,

Satu jawaban yang sangat menjenuhkan telinga Dara. Wanita itu hanya bisa membuang muka masamnya. Niat hati ingin menghangatkan suasana, namun yang ada dia malah menerima sebongkah es batu yang dingin dan keras.

Tak berselang lama, Dara masuk ke kamar karena merasa jenuh telah di abaikan. Di dalam kamar dia mengambil ponsel dan memainkannya.

"Dasar laki laki aneh!" Gerutu Dara dalam hati.

Dia buka aplikasi whatsapp lalu membuat story untuk menyindir suaminya.

"Mr. Kulkas dengan tegangan tinggi!"

Hampir satu jam story itu dibuat, namun Gaston tak kunjung melihatnya.

Dara nampak asyik dengan sosial medianya , sementara Gaston masih sibuk dengan laptopnya. Hingga akhirnya pria itu sejenak beristirahat dan meraih benda pipih di meja.

Melihat sang istri membuat story, Gaston tertarik untuk membukanya.

Pria itu mengerutkan dahi karena merasa Dara sedang mengatai dirinya. Dia pun segera memberi komentar kepada story tersebut.

"Kalau kamu ingin kulkas nya menghangat, persiapkan dirimu untuk berkeringat bersama!"

Dara membuka kedua kelopak matanya lebar lebar, tidak dia sangka pria itu akan menanggapinya. Padahal saat di ajak bicara secara langsung, dia selalu acuh.

Mencoba menelaah kalimat yang tengah di tuliskan oleh suaminya, Dara perlahan memahami maksud kalimat tersebut.

"Dasar otak mes*um! Bersuara hanya ketika ngajak begituan!" Dara berjalan menuju ke almari sambil menggerutu.

Dia buka pintu almari dengan kasar lalu mengambil sesuatu. Lingerie sexy berwarna putih yang berbahan transparan sepertinya cukup memancing pria es batu itu akan meleleh.

Sejak kemaren Dara mencari cari artikel tentang hubungan suami istri, sehingga dia berinisiatif untuk membeli lingerie dengan berbagai model dan warna.

Saat dia perhatikan di depan cermin tubuhnya mengenakan pakaian yang baru pertama kali dia kenakan itu, Dara merasa sedikit risih. Namun demi menjalankan kewajiban sebagai seorang istri, Dara harus bisa membuang rasa risih itu.

Dara mengikat rambutnya ke atas hingga leher jenjang nya terekspos sempurna. Tampil tanpa mengenakan bra membuat lingerie itu mampu memperlihatkan bagian sensitif tubuh Dara.

Dia memposisikan dirinya di atas kasur dengan pose seperti putri duyung yang mendarat. Berharap sang suami segera masuk dan melihat posenya, namun setelah menunggu hingga dua puluh menit, pria kulkas itu tak kunjung masuk ke dalam kamar.

Merasa sedikit geram, Dara akhirnya bangkit dari tempat tidurnya kemudian berdiri.

"Sepertinya dia memang benar benar ingin mempermainkan aku!" Kesabaran Dara mungkin mulai menipis, sehingga dia merasa sangat kesal dengan sikap Gaston.

Sambil menghembuskan nafas kasar, Dara melangkah dengan penuh kekesalan. Dia berjalan menuju ke arah pintu lalu membukanya dengan penuh tenaga.

Ceklek,

Setelah pintu berhasil di buka, Dara menatap tajam ke arah sang suami yang sama sekali tidak melirik ke arahnya.

Dara semakin geram dan menutup kembali pintunya dengan kasar.

Braakkhhh,

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***