Sampah

Malam itu adalah malam pertama bagi sepasang pengantin. Banyak bunga bertaburan untuk menciptakan suasana romantis dengan penerangan yang remang. Dekorasi itu sengaja nyonya Mariam buat agar Gaston dan Dara nyaman melewati malam pertamanya.

Namun ketika baru saja Gaston memasuki kamar, dia langsung berteriak.

"Astaga, apa apaan ini? Dara , Dara...," teriak Gaston.

Dengan tergesa gesa dan masih belum melepas gaun pengantinnya, Dara berlari ke arah Gaston.

"Iya, Tuan. Ada apa?" jawab Dara.

"Kenapa kamarku menjadi seperti ini? Dan kenapa lampunya remang?Cepat bersihkan dan suruh tukang untuk ganti penerangan." teriak Gaston.

"Ba_baik Tuan," Dara bergegas ke belakang untuk mengambil sapu dan memanggil pak tukang agar membenahi penerangan di kamar Gaston.

"Hei,, ada apa ini? Kenapa kamu teriak teriak?" tanya nyonya Mariam kepada putranya.

Belum sempat Gaston menjawab, Dara datang dengan membawa sapu dan tempat sampah.

"Lho.. lho... lho... kenapa ini kamu malah bawa sapu segala?" nyonya Mariam ganti bertanya kepada Dara.

"Ini nyonya, mau membersihkan kamar Tuan ." jawab Dara dengan menundukkan kepala.

"Eh, apa apaan ini? Gaston suami kamu, sekarang kamu jangan panggil dia Tuan, dan juga jangan panggil saya nyonya. Dan kamu Gaston, kamu tidak boleh menyuruh Dara sesuka kamu karena dia sekarang istri kamu. Mama akan membayar satu orang lagi untuk berkerja di sini." tukas nyonya Mariam.

"Ti_tidak perlu, saya masih bisa mengerjakan semuanya."sahut Dara tanpa di minta.

"Tuh kan ma, dia aja nggak keberatan? Udah ma, nanti aja debatnya. Yang penting kamar aku di bersihin dulu, aku mau istirahat. Aku nggak bisa tidur kalau banyak sampah dan lampunya remang." ucap Gaston.

"Astaga Gaston, kamu bilang sampah? Itu bunga sayang, dan lampu itu memang sengaja mama buat remang biar romantis!" tiap ucapan yang keluar dari mulut Gaston benar benar menguras kesabaran nyonya Mariam.

"Apanya yang romantis ma? Yang ada aku pusing dan nggak nyaman. Abis ini minta tukang lampu buat benerin." ucap Gaston sambil merebahkan tubuhnya di sofa.

Dara bergegas masuk dan segera membersihkan kamar. Nyonya Mariam tidak tega melihat Dara yang baru saja menjadi menantunya namun tetap di suruh suruh seperti pembantu oleh Gaston, bahkan saat masih mengenakan gaun pengantin.

"Dara, kamu tanggalkan gaun kamu dulu. Habis itu baru kamu bersih bersih. Sini mama bantu, " nyonya Mariam menawarkan bantuan.

"Baik nyonya, eh ma_ma." jawab Dara.

Gadis itu lekas meletakkan sapunya lalu berganti pakaian. Sebelum tiba hari pernikahan, nyonya Mariam sudah menyiapkan satu almari berisi pakaian milik Dara yang baru saja di beli.

Usai berganti pakaian, Dara meminta sapu yang di pegang oleh sang mertua dan mengambil alih pekerjaannya.

"Sini ma, biar Dara yang bersihin. Mama istirahat aja." tukas Dara.

"Maafkan Gaston ya nak, mama yakin pasti dia akan berubah. Mungkin dia masih butuh adaptasi. Kamu yang sabar ya, kalau ada apa apa bilang saja ke mama." ujar nyonya Mariam.

"Baik ma, terima kasih mama sudah begitu baik kepada Dara." sahut gadis itu.

"Sama sama nak, ya sudah mama keluar dulu. Di luar masih ada banyak pekerjaan yang harus mama urus." jawab nyonya Mariam lalu keluar dari kamar Gaston.

Lima menit kemudian, Gaston masuk ke dalam kamar.

"Sudah selesai?" tanyanya ketus.

"Su_su_sudah Tuan, tinggal lampunya saja masih menunggu tukang datang.

"Baiklah, saya mau tidur dulu. Capek!" tukas Gaston.

Pria itu melepas jas dan sepatunya. Dara segera merapikan kedua benda itu di tempatnya. Namun ketika Dara membalik badan, dia sangat terkejut saat Gaston mulai melepas kemeja dan celananya.

Gadis itu kembali berbalik dan menutup mata.

"Heh, ini rapikan sekalian. Kemeja dan celananya!" titah Gaston kepada Dara untuk

merapikan kemeja dan celana yang berserakan di lantai.

Dan kedua bola mata Dara semakin membulat ketika melihat suaminya kini hanya tinggal mengenakan Boxer pendek yang memperlihatkan gundukan minimalis dari pusakanya.

"Astaga," Dara menundukkan kepala agar terhindar dari pemandangan itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***