Geram

"Ini tidak seperti yang Tuan bayangkan, saya hanya...," ucapan Putra terpotong oleh kalimat Gaston.

"Ah sudahlah, jangan banyak alasan. Mau menjelaskan apa lagi?" teriak Gaston.

"Aku mohon percayalah, ini tidak seperti yang kamu duga. Jari tanganku terkena pisau dan dia berusaha membantuku memasang plaster, itu aja!" Dara pun ikut memberi penjelasan.

Melihat jari Dara yang tertempel plaster, membuat emosi pria arogan itu sedikit mereda. Namun dia tidak mudah begitu saja mengakui kesalahpahaman nya, yang ada dia malah ganti marah kepada Dara.

"Lagian kamu sendiri juga salah. Siapa suruh bermain pisau, bukankah di rumah ini sudah ada tukang masak?" kemarahan Gaston menyimpan banyak tanya. Antara perhatian atau cemburu?

"Heh kamu, kamu tahu kan dia siapa ? Jadi jangan seenaknya memanggil dek.. dek.. dek... Mulai sekarang kamu panggil dia nyonya!" titah Gaston dengan nada tinggi kepada Putra.

Bola mata Dara membulat sempurna mendengar Gaston meminta Putra untuk memanggilnya nyonya. Namun gadis itu tak berani bersuara.

"Ba_baik Tu_an. Maafkan atas kelancangan saya" Jawab Putra. Pria itu juga tidak berkutik untuk melawan titah sang majikan.

Usai berbicara, Gaston hendak meninggalkan tempat. Namun ketika baru melangkah, dia balikkan lagi tubuhnya menghadap Dara dan menarik tangannya untuk dia ajak ke kamar.

Jantung Dara berdebar debar memikirkan hal apa yang akan di lakukan Gaston padanya? Setelah tiba di dalam kamar, pria itu menyuruh Dara duduk di tepian ranjang.

Sambil melipat kedua tangan di dada, pria itu bertanya. "Apa kamu benar benar kesepian ,sampai kamu harus selalu berusaha menemui supir itu?"

Dara tersentak mendengar pertanyaan Gaston, dan dengan segera dia memberi jawaban.

"Tidak, bukan seperti itu." Jawab Dara sambil menggoyangkan kedua telapak tangannya ke kanan dan ke kiri.

"Lalu?" tanya Gaston sembari lebih mendekatkan wajahnya ke wajah Dara.

Gadis itu memundurkan wajah dan sedikit berpaling agar pandangan mata mereka tidak saling bertemu, namun Gaston justru menarik dagu Dara agar keduanya saling bertatap muka.

"Untuk apa kamu selalu menemuinya?" tanya Gaston sekali lagi.

Dara memejamkan mata, lalu dengan segala keberanian dia menjawab dan mengutarakan semua isi hatinya.

"Aku juga butuh teman. Aku tidak bisa hidup mematung sepanjang waktu. Aku tidak pernah mendatanginya, tapi dia yang selalu mendatangiku ketika aku membutuhkan teman." jawab Dara dengan irama dada naik turun.

Seketika Gaston terkekeh sambil melepas dagu Dara.

"Dasar mantan pembantu, seleranya memang hanya sebatas supir!"

Degh, hati Dara tiba tiba tergores saat mendengar Gaston berbicara. Biasanya gadis itu tidak peduli dengan ucapan pria arogan tersebut, namun kali ini dia merasa benar benar geram.

"Sudah, cukup! Berkali kali anda selalu menghina saya. Saya memang seorang pembantu, lalu apa salah saya? Kita menikah juga karena permintaan nyonya. Saya juga sadar diri bahwa saya tidak pantas untuk anda Tuan Gaston yang terhormat."

Dara tak sanggup membendung air matanya yang mengalir. Dadanya terasa sesak dan pikirannya tidak karuan hingga muncul keberanian untuk melawan ucapan Gaston. Tapi setelah di pikir pikir , Dara juga punya hak untuk bersuara apalagi statusnya sekarang sudah menjadi nyonya Gaston.

"Kamu tersinggung? Bukankah apa yang aku ucapkan itu tidak salah?" tanya Gaston.

Dara semakin geram, namun kali ini dia memilih dia tak bersuara.

"Bukankah benar kamu memang mantan seorang pembantu dan selera kamu hanya sebatas supir? Jika kamu tidak mau aku katai seperti itu, maka tunjukkan ! Kamu punya seorang suami yang berkedudukan sebagai CEO, jika kamu merasa kesepian dan ingin di pandang sebagai istri yang terhormat, kamu bisa datang ke suamimu tanpa di minta. Bukan malah mendatangi supir ingusan!"

Glek,

Rasa geram di hati Dara berubah seketika setelah mendengar ucapan Gaston yang dia rasa begitu konyol.

"Astaga, berarti benar dia sedang cemburu? Dan dia memintaku untuk datang sendiri kepadanya tanpa di minta? Benar benar manusia yang arogan !" Dara memalingkan wajah sambil menahan tawa akibat kalimat yang dia ucapkan dalam hati.

Terpopuler

Comments

Carlina Carlina

Carlina Carlina

mulut nya Gaston kasi cabe dara sumpel cabe terus aja bisa k'lo ngomong g se enak nya sdri😏😏😏😏😏😏😏

2023-08-05

1

inayah machmud

inayah machmud

tuan muda arogan bermulut bon cabe level 50 lagi cemburu. ...😂😂😂

2023-05-10

4

Zuraida Zuraida

Zuraida Zuraida

simulut bon yang cemburu 😁

2023-04-28

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!