Bab 19 Menjadi bagian dari masa lalu

"Bagaimana kalau ibu memberikan alamat ibu agar besok anak buah saya bisa melihat kebun sayur dan juga peternakan di panti serta tambak ibu dan siapa tahu kita bisa bekerja sama karna saya juga aktif di bidang kuliner dan restoran" Erlin menawarkan karna dia juga baru saja kehilangan kerja sama dengan Marko dan dia merasa ada peluang untuk bisnis nya juga dan ibu Diah pun sangat bahagia.

"Waah kebetulan sekali, ibu akan senang kalau kita bisa bekerja sama dan panti asuhan juga memiliki ratusan ekor kambing yang di urus orang lain jadi apakah kambing juga di perlukan?" tanya ibu Diah dengan sangat bersemangat.

"Apakah kebun sayur ibu juga luas" tanya Erlin.

"Sangat luas,tapi tersebar di beberapa tempat dengan di urus orang lain dan hampir semua sayuran ada di kebun kami" ibu Diah menjelas kan.

"Kalau saya menambahkan modal buat ibu apakah ibu bisa menjadi pemasok sayur dan juga ayam,telur dan kambing keperusahaan kami dan apakah ibu juga mau memelihara sapi karna kami juga memerlukan daging sapi sebagai menu utama restoran kami, kalau ibu mau aku akan memberikan modal lebih banyak kalau ibu bisa mengurus semua itu" Erlin berharap mereka bisa saling membantu.

"Baik lah saya akan usahakan" kemudian mereka pun tertawa lalu Erlin berkata lagi.

"Sebenar nya perpisahan saya dan Lica bukan karna Lica menghabis kan banyak uang saya tapi karna saya melihat Lica turun dari sebuah mobil dan saya berfikir Lica adalah wanita simpanan pria itu" ucap Erlin dengan sedih.

"Sebenar nya kedatangan ibu kesini juga atas permintaan seorang anak yang sudah 3 malam datang dalam mimpi ibu yang meminta ibu untuk datang mengunjungi Lica" ucap ibu Diah kemudian Erlin melihat ke sekeliling ruangan lalu Erlin melihat Rafael berdiri di dekat pintu kamar nya dengan tangan nya menyentuh pundak seorang gadis kecil dan sebelum Rafael menyentuh pundak nya Erlin tidak melihat tapi setelah Rafael menyentuh nya Erlin bisa melihat sosok gadis kecil itu, Erlin pun tersenyum karna gadis kecil itu juga tersenyum sambil melambaikan tangan kepada Erlin.

"Erlin ibu ingin mengatakan kepada mu bahwa kedatangan ibu ke sini karna permintaan anak panti ibu yang bernama Aminah, dia meninggal karna penyakit kanker darah dan kejadian itu sebelum Lica mengenal kamu, saat itu kami tidak punya uang untuk operasi Aminah lalu Lica mengenal seorang pria bernama Andi yang mau membiayai operasi nya Aminah, tapi dengan syarat 6 bulan lagi pria itu mau mengajak Lica ke acara ulang tahun perusahaan nya, Lica pun bersedia menerima syarat dari pria itu tapi kemudian setelah 1 minggu bertemu pria itu dan Aminah di operasi Lica bertemu Erlin lalu menjadi kekasih Erlin dan menurut Lica karna Erlin salah faham kepada pria itu sehingga Erlin dan Lica pun berpisah.

"Sebenar nya anak itu sudah menjalani operasi tapi kemudian anak itu meninggal dunia dan pria yang bersama Lica yang kamu lihat bernama Andi! dia hanya datang untuk menagih janji Lica, Lica juga merasa berkewajiban untuk menepati janji itu meski Aminah sudah meninggal" setelah mendengar cerita itu Erlin melihat ke arah Aminah dan juga Rafael lalu Aminah mengangguk sambil menangis membuat Erlin semakin merasa bersalah kepada Lica karna dia sudah banyak menyakiti Lica di akibatkan kan kebencian dan juga dendam nya karna kesalah fahaman nya, dia merasa sangat bodoh yang tidak pernah mau mendengar kan penjelasan Lica.

Rafael juga terlihat sedih karna dia juga sebelum nya tidak pernah tahu bahwa istri nya sangat menderita selama ini, Rafael dan Erlin saling memandang tapi tidak ada yang berbicara.

Kemudian setelah selesai makan ibu Diah pun pamit dan cahaya putih di tubuh Aminah yang di lihat Erlin juga lenyap bersamaan dengan lenyap nya Aminah.

Rafael masih berdiri di samping pintu kamar Erlin dan tidak tahu apa yang sedang di fikir kan oleh hantu tampan itu tapi Erlin tidak terlalu perduli, dia hanya melirik sebentar ke arah Rafael kemudian Erlin masuk ke kamar nya.

Sore pun tiba Anggel mengantar kan Lica ke rumah, ketika Lica membunyikan bel Erlin dan ibu datang bersamaan untuk membuka pintu, setelah ibu membuka pintu dan belum lagi Lica melangkah masuk ibu langsung memeluk nya sambil berkata.

"Ibu merindukan mu na!"

Lica pun heran dan melirik ke arah Erlin kemudian Erlin juga mengusap kepala Lica dan setelah ibu melepas kan pelukan nya Lica pun masuk dengan tangan nya di pegang oleh ibu kemudian mereka duduk di sofa di ruang tamu.

"Lica! ibu ingin melihat panti asuhan tempat kamu di besar kan dan bagaimana kalau kita pergi besok?" tanya ibu.

"Usul yang bagus bu! aku akan antar besok dan kita pergi sama sama" sahut Erlin,kemudian Lica pun mengangguk dengan rasa penasaran.

"Tadi siang seorang wanita bernama Diah datang ke sini dan dia mencari mu, ibu rasa kamu juga merindukan nya jadi ibu fikir kita kunjungi saja besok" Lica jadi bersemangat mendengar cerita mertua nya.

"Ibu berkunjung? sudah lama tidak bertemu ibu!" ucap Lica sambil bersemangat dan mereka pun sepakat besok mengunjungi panti.

Pagi pun tiba Erlin mengajak Lica dan ibu berbelanja cemilan sebelum berangkat kemudian mereka berangkat ke panti dan kedatangan Lica di sambut oleh adik adik nya dan juga ibu Diah kemudian Erlin memberikan cemilan kepada anak anak lalu mereka semua masuk dan duduk di sofa di ruang tamu kemudian Erlin menelpon anak buah nya.

"Irwan apakah kamu bisa datang ke tempat ku sekarang berada? Ok akan aku kirimkan lokasi nya" ucap Erlin memberikan perintah kepada anak buah nya lalu ibu Diah memanggil pria yang lewat yaitu pria yang juga pengurus panti itu.

"Pa' Yono! kenal kan ini adalah Erlin dan bawa dia melihat kebun kita juga ternak kita" perintah ibu Diah kepada pak Yono kemudian Erlin pun pamit meninggal kan Genk ibu ibu untuk pergi mengontrol perkebunan dan peternakan di lokasi panti itu tidak lama kemudian anak buah Erlin juga datang dan setelah jam makan siang tiba mereka semua berkumpul di meja makan, Erlin berkata.

"Bu' Diah, perusahaan saya tertarik untuk bekerja sama dengan ibu sebagai pemasok barang di perusahaan kami dan usahakan jangan sampai telat, nanti anak buah saya yang akan mengurus dan menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan kami, saya juga akan menambah modal agar ibu bisa menambah cabang karna bisnis kita dalam jangka panjang jadi ibu harus bisa usahakan stok jangan sampai putus" ucap Erlin menjelas kan dan ibu Diah sangat senang.

"Iya bu' ini kesempatan baik buat ibu,dan adik adik" sahut Lica setelah makan siang selesai mereka pun pulang.

Terpopuler

Comments

Toko john 125

Toko john 125

Lanjut kak..

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!