"Kamu duluan" ucap Iwan kepada Lica kemudian Lica pun masuk ke ruangan Farhat.
"Lica!! ini gajih mu" ucap Farhat sambil menyerahkan amplop kepada Lica dan Lica membuka nya lalu berkata.
"Pak! saya punya kasbon tadi dan..." belum selesai Lica bicara pak Farhat langsung memotong nya dengan berkata.
"Ssttt,lupa kan tentang itu karna sebagai permintaan maaf ku dan rasa bersalah ku karna kejadian kemaren maka biar kan pria itu makan gratis apa pun yang dia mau" ucap Farhat membuat Lica bingung kemudian Farhat bertanya.
"Mana Iwan? panggil Iwan kemari!!" perintah Farhat kemudian Lica membuka pintu dan melihat ke arah Iwan, Iwan juga melihat ke arah Lica, kemudian Lica berkata.
"Iwan di panggil Bos!" kemudian Iwan masuk bersama Lica ke dalam lalu pak Farhat berkata.
"Iwan! lain kali kalau pria itu datang lagi untuk makan,jangan masukan ke dalam kasbon Lica"
"Ba-ik Pak!" jawab Iwan masih heran,kemudian Farhat menyerah kan gajih Iwan dan menyuruh mereka berdua keluar.
Di jalan iwan dan Lica berpapasan dengan Chef Anggel dan Anggel mendengar Iwan berbicara dengan Lica.
"Lica! menurut mu mengapa pak Farhat mengizinkan kan pengemis itu makan gratis di tempat ini?" tanya iwan kepada Lica,kemudian Lica menjawab setengah mengejek.
"Tanya Bos Farhat"
Chef Anggel menyela pembicaraan mereka dengan berkata.
"Lakukan perintah Bos dan jangan terlalu banyak ingin tahu"
Langsung kaget mereka yang tidak menyadari bahwa mereka sedang berpapasan dengan Chef wanita yang dingin dan super cuek itu,kemudian Iwan dan Lica menjawab bersamaan.
"Ya...Chef!!" tapi Anggel mengabaikan jawaban mereka karna dia terus berjalan menuju ruangan Farhat, di depan pintu ruangan Farhat, Anggel mengetuk pintu kemudian Farhat menyuruh nya masuk, setelah dalam ruangan Farhat kemudian Anggel memulai pertanyaan.
"Farhat! kehadiran tuan muda Rafael menjadi banyak gosip di restoran ini,dan apa alasan tuan muda merahasiakan tentang diri nya di restoran nya sendiri?"
Farhat menghela nafas panjang kemudian menjawab.
"Seperti nya tuan muda sedang mengincar Lica,dan dia meminta ku menyimpan rahasia kalau dia adalah salah satu pewaris di grub Romanov" Anggel pun diam.
*****
Di malam hari tiba lah waktu nya pulang dan Rafael menjemput Lica dengan motor butut dia berkata mau mengantar kan Lica.
"Lica!! aku antar ya...?" dengan bingung Lica menjawab.
"Naik motor ini? apakah masih layak pakai? Bagaimana kalau nanti mogok? Ngga ah,aku naik ojek saja"
"Jangan kawatir karna motor ini motor tangguh dan juga bisa di andal kan" sahut Rafael dengan sangat yakin di sertai dengan senyuman manis yang menjanjikan.
Dengan ragu Lica pun naik motor itu dan benar saja yang di khawatir kan Lica,motor itu mogok di tengah jalan sehingga terpaksa di dorong sampai ke bengkel dan Lica dengan kesal memanggil ojol.
"Maaf,biasa nya tidak pernah mogok" Lica tidak bicara apa pun dan langsung pergi naik ojol.
*****
Ke esokan pagi nya Rafael datang lagi ke restoran sebelum jam makan siang dan restoran masih sepi, Rafael menemui Lica di dalam rertoran karna Lica sedang membersihkan meja kemudian Rafael berkata.
"Maaf atas kejadian kemaren,sungguh itu di luar kendali ku" ucap Rafael dan Farhat menguping lalu dia bergumam.
" Apakah mereka sudah melakukan...???" fikiran Farhat di racuni dengan hal hal negatif kemudian dia menguping lagi.
"Sudah lah lupakan,aku tidak tertarik berbicara tentang kejadian semalam" sahut Lica sambil mengabai kan Rafael dan juga sambil bekerja, kemudian Rafael berkata lagi.
"Lica,aku mencintai mu sejak pertama kali kita bertemu,jangan acuh kan aku karna itu menyiksa batin ku" mendengar itu Lica terkejut lalu mendekati Rafael.
"Aku tidak suka pria miskin,jika kamu mau menjadi kekasih ku maka syarat nya kamu harus kaya" sahut Lica sambil menunjuk ke wajah Rafael tapi Rafael hanya tersenyum.
"Benar kah kalau aku kaya kamu akan mau menjadi kekasih ku?" tanya Rafael dengan bersemangat.
Lica menggelengkan kepala nya seolah sedang meremeh kan Rafael lalu meninggalkan Rafael dan pergi ke dapur, kemudian Rafael pun duduk.
Melihat Lica mengabaikan kan Rafael kemudian Farhat mendekati nya dan berbicara dengan nya.
"Saya ada akal agar tuan muda Rafael bisa memenangkan kan hati nya, menurut saya tuan katakan saja siapa tuan muda sebenar nya" ucap Farhat mengusul kan.
"Aku ingin dia menerima ku dengan apa ada nya diri ku dan bukan karna aku berasal dari keluarga Romanov" sahut Rafael, tapi kata kata Rafael di dengar oleh teman teman nya Santi, Ratna dan Fatma yang juga sedang membersihkan meja lain dan Farhat melihat expresi kaget mereka yang bergumam.
"Apa???" kemudian Farhat memanggil mereka bertiga lalu Farhat berkata.
"Kalian harus merahasiakan bahwa pria di depan kalian ini adalah pemilik restoran ini dan jangan sampai Lica tahu,kalau Lica tahu dari orang lain maka siapa pun yang memulai menyebar gosib akan di pecat" ancam Farhat dengan tegas.
"Ingat itu" ucap Rafael juga dan dengan takut mereka menjawab.
"Baik tuan muda" jawab mereka serentak.
Fatma memberi kan usul kepada Rafael.
"Bagaimana kalau tuan muda setiap hari Minggu pergi ke panti asuhan kasih bunda,di panti asuhan itu Lica di besar kan dan dia sangat perduli kepada adik adik nya itu dan jika tuan muda juga perduli kepada mereka maka mungkin akan menarik simpatik dari Lica"
Farhat menambah kan
"Usul yang bagus,tidak ada salah nya di coba tapi ingat! Lica jangan sampai tahu"
"Siap tuan" jawab mereka serentak.
"Panggil aku Rafael! dan jangan tuan!" ucap Rafael sambil tersenyum, kemudian mereka mengangguk dan Farhat berkata kepada mereka bertiga.
"Pergi kalian dari sini"
"Kamu juga" ucap Rafael sambil mata Rafael melihat ke arah Farhat, semua orang pun pergi dan setelah menunggu satu jam tiba lah jam makan siang sehingga ada banyak tamu datang ke restoran dan Rafael keluar dari restoran lalu duduk di bawah pohon ketapang.
Lica pun keluar dan dia juga sibuk melayani pelanggan kemudian Farhat berkata.
"Seperti nya ada yang menunggu mu di bawah pohon" sambil Farhat menunjuk ke arah parkiran lalu Lica menjawab.
"Biar kan saja,aku tidak perduli! mungkin dia datang untuk mengemis"
"Kalau begitu antar kan makanan kepada nya" ucap Farhat sehingga membuat Lica bingung dengan sikap Farhat kemudian dia melanjutkan kan pekerjaan nya dan tidak menghiraukan kan Rafael,sampai tidak tahu kapan dia pergi.
***
Di jalan saat Rafael berjalan mau menyebrangi lampu merah dia melihat seorang anak kecil berusia 12 tahun di tabrak mobil,kemudian mobil itu melarikan diri dan kaki anak itu berdarah,anak itu terus menangis ,kemudian Rafael menghenti kan beberapa mobil untuk membawa anak itu ke Rumah Sakit.
Mobil pertama adalah mobil Ayla dan setelah menghentikan kan mobil Rafael berkata ke pada pemilik mobil.
"Pak tolong bawa anak itu ke Rumah Sakit"
"Maaf mas saya sudah terlambat dan saya buru buru" sahut pemilik mobil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments