Bab 18 Masa lalu yang terungkap

"Tuan maaf kan anak saya karna saya juga tidak tahu hal ini! saya merasa bersalah tuan! tolong maaf kan saya" sambil memegang kaki Erlin, Marko memohon tapi Erlin yang marah karna adik nya di fitnah dia tidak mau mendengar kan apa pun.

"Neyreen! suruh mereka segera keluar dari ruangan ku! dan pastikan perusahaan kita tidak menerima kerja sama lagi dengan mereka" ucap Erlin tegas, kemudian Neyreen memanggil security lalu mereka pun di seret keluar, sambil di seret berulang kali Marko dan Marcel minta maaf tetapi Erlin tidak perduli karna dia tetap pada keputusan nya

Erlin melamun, Lica pun keluar dari ruangan Erlin karna Lica merasa Kaka ipar nya sedang tidak ingin di ganggu.

Sore pun tiba Erlin mengantar kan Lica ke restoran tempat Anggel bekerja,Lica turun dari mobil dan mulai berjalan menuju restoran tapi baru beberapa langkah Erlin membuka kaca mobil nya.

"Apakah kamu yakin menginap di tempat Anggel malam ini?" tanya Erlin.

"Ya ka' tolong sampai kan pada ibu" sahut Lica, Erlin mengangguk dan setelah Lica masuk ke dalam kemudian Erlin pun pergi.

Lica pun duduk di bangku, setelah menunggu sebentar Anggel pun keluar, Lica pun menegur nya.

"Anggel aku...!" Lica ragu menerus kan pertanyaan nya kemudian Anggel tersenyum.

"Bagus sekali kamu mau mampir ke rumah ku, dan beruntung Kaka ipar mu juga mengizinkan" ucap Anggel dan membuat Lica merasa tenang karna dia sempat berfikir Anggel tidak tahu kalau Neyreen yang sudah mengundang nya.

"Ayo kita pulang" ucap Anggel sambil berjalan dan di ikuti Lica, kemudian setelah masuk ke dalam mobil Anggel pun menjalan kan mobil nya dan tiba di rumah Anggel lalu Anggel mengajak Lica masuk ke kamar nya kemudian berkata.

"Di lemari ku ada banyak baju dan kamu pilih lah yang kamu suka, buat diri mu nyaman" ucap Anggel sambil bersiap mau mandi.

Lica pun mengambil baju tidur dan setelah Anggel keluar, Lica pun masuk ke dalam kamar mandi juga, setelah selesai mandi Lica mendengar ada suara seperti suara sedang memasak lalu Lica mengikuti arah suara itu dan Lica melihat Anggel sedang memasak lalu Lica duduk di bangku kemudian Anggel bertanya.

"Apakah kamu mau makan makanan lain? akan aku buat kan untuk mu" Lica pun menggelengkan kepala.

Setiba nya Erlin di rumah ibu nya sedang duduk di ruang tamu, karna dia tidak melihat Lica masuk bersama Erlin ibu pun heran.

"Mana adik mu?" tanya ibu.

"Lica menginap di rumah Anggel bu'" sahut Erlin, kemudian Erlin masuk ke dalam kamar nya.

Keesokan pagi nya karna hari Minggu Erlin tidak bekerja dan pagi itu Erlin sedang di taman dengan ibu nya menyiram bunga.

Tidak lama kemudian bel di pagar berbunyi, Erlin datang ke pagar bersama ibu nya kemudian seorang wanita di depan pintu bertanya.

"Maaf! Nama saya Diah, saya numpang tanya apakah Lica tinggal di sini?" Erlin membuka pintu pagar dan ibu berkata.

"Masuk lah dulu, tapi Lica tidak ada di rumah sekarang, karna dia sedang menginap di rumah teman nya"

Kemudian mereka bertiga masuk ke dalam lalu ibu mempersilah kan tamu nya duduk kemudian ibu Diah memandangi wajah Erlin dan dia pun berusaha mengingat kemudian.

"Apakah kamu Erlin?" tanya ibu Diah.

"Ibu mengenal saya?" Erlin balik bertanya.

"Kenal kan saya adalah pemilik panti asuhan tempat Lica di besar kan! atau yang biasa di panggil ibu Diah dan saya pernah melihat Poto mu yang di tunjukan Lica, kemaren saya datang ke restoran tempat Lica dulu bekerja kemudian bertanya tempat tinggal suami nya Lica lalu teman teman nya memberikan alamat ini tapi...!" ibu Diah tidak faham karna yang dia cari adalah rumah Rafael bukan rumah Erlin.

"Sebenar nya saya adalah Erlin dan Rafael suami Lica adalah adik saya yang sekarang sudah meninggal dunia, tapi sampai sekarang kami masih menganggap Lica keluarga sehingga meski suami nya sudah meninggal kami tetap merawat Lica" Erlin menjelas kan.

"Maaf! maksut saya adalah..." ibu Diah ragu untuk melanjut kan ucapan nya lalu ibu bertanya.

"Tapi bagaimana bisa Lica menunjukan Poto Erlin kepada ibu? karna sejauh yang aku tahu anak ku Erlin tidak pernah mau di foto bahkan tidak ada satu pun poto Erlin di rumah ini" ibu menjelas kan dengan bingung sambil melihat ke wajah Erlin.

"Begini bu' saya hari itu menerima uang dari Lica sebesar 20 juta, kata nya itu dari kekasih nya yang bernama Erlin, kemudian saya bertanya kepada Lica bagaimana wajah Erlin kemudian Lica mencuri mengambil foto saat Erlin sedang makan di sebuah restoran dan hari itu juga Lica membawa kan uang 50 juta yang kata nya dari Erlin lagi dan semua uang itu dia berikan untuk biaya adik adik nya di panti, jumlah semua uang Erlin yang di berikan Lica kepada saya kalau tidak salah adalah 130 juta waktu itu, kemudian saya kepikiran karna uang itu jumlah nya banyak dan tanah di panti asuhan juga luas saya pun membuat tambak ikan, juga memelihara ayam pedaging ada juga ayam petelur kami juga berkebun bunga dan berkebun sayur, berkat bantuan uang dari Erlin anak anak panti yang berjumlah lebih dari 100 anak itu tidak pernah lagi kelaparan dan kami bisa membeli kan pakaian mereka, kami juga bisa menyekolahkan mereka, jujur aku sangat ingin bertemu dengan Erlin saat itu agar aku bisa langsung berterima kasih kepada Erlin tapi kemudian Lica berkata dia dan Erlin sudah sudah putus, kasihan Lica, dia menangis siang dan malam karna merasa kehilangan Erlin, dia menangis bukan karna uang, tapi Lica saat itu benar benar mencintai mu" ibu Diah bercerita sambil menangis, Ibu nya Erlin juga menangis karna dia merasa menantu nya sangat baik dan Erlin juga merasa bersalah karna sudah salah faham kepada Lica dan Erlin berfikir Lica menghabiskan semua uang untuk diri nya sendiri.

"Dan harus ibu tahu bahwa Lica tidak pernah menterlantarkan adik adik nya karna Lica juga di besar kan di panti asuhan jadi Lica menganggap semua adik adik nya adalah keluarga nya jadi dia merasa bertanggung jawab untuk membiayai adik adik nya dan di antara banyak anak anak panti yang pernah aku rawat hanya Lica yang sangat perduli kepada adik adik nya, sekarang setelah menerima uang dari Erlin kami semua tidak pernah lagi mengalami kesulitan bahkan cabang peternakan ayam dan cabang tambak ikan kami sudah tersebar di beberapa tempat dan hasil nya lumayan, kebun sayur kami juga sangat luas tapi masalah nya adalah pembeli nya kadang sulit kami dapat kan sehingga kadang kami harus menjual di bawah harga pasaran" ucap ibu Diah.

Terpopuler

Comments

Toko john 125

Toko john 125

😍 waaah... Erlin baik banget, murah hati lgi 🥰🥰🥰

2023-02-03

1

Toko john 125

Toko john 125

Ooooo,,, jdi gitu y cerita sebenarnya?? Erlin salah faham mengira Lica yg matre mmbawa kabur uangnya. Padahal uang itu diberikan ke panti asuhan 😔😔😔

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!