Kemudian Erlin mengusap kepala Lica dan memandangi nya dengan iba lalu berkata yang ucapan nya dia tujukan kepada ibu nya.
"Bu hari ini aku ada rapat penting dan kita bergantian menjaga nya,sekarang ibu tetap lah di rumah sakit dan nanti sore aku akan datang untuk berjaga di malam hari dan ibu pulang saja jam 17:00 kemudian akan aku ganti kan disini untuk menjaga Lica"
Sore itu Erlin menepati janji nya kepada ibu nya dan datang ke rumah sakit kemudian Erlin memesan taxi online untuk mengantar kan ibu nya pulang ke rumah.
Karna sambil bekerja dengan laptop nya, tidak terasa katika Erlin melihat arloji nya waktu menunjukan pukul 20:00 wita.
Erlin pun kemudian memesan makanan online, tidak lama makanan datang kemudian dia makan sambil bekerja dan mata nya tidak berhenti memandangi layar laptop nya berharap pekerjaan nya segera selesai dan Erlin terkejut ketika mendengar Lica mengigau menyebut nama.
"Rafael"
Erlin pun melihat ke arah ranjang tempat Lica berbaring dan sangat terkejut Erlin ketika melihat ada Rafael yang berdiri di samping ranjang nya, bergegas Erlin masuk ke kamar mandi dan mencuci muka nya sambil bercermin, dia melihat wajah nya yang pucat karna takut yang arti nya, Erlin masih jelas ada memiliki rasa takut yang belum berkurang meski sudah sering melihat adik nya, di dalam cermin Erlin juga melihat Rafael berdiri di belakang nya, Erlin pun bergegas membuka pintu karna mau keluar dari kamar mandi tapi di luar juga ada Rafael yang berdiri di depan pintu kamar mandi, kemudian Erlin menutup pintu kamar mandi dan bersandar di pintu sambil Erlin memejam kan mata nya dia pun menunggu beberapa menit, lalu membuka mata nya dan dia lebih terkejut lagi ketika di depan nya Rafael berdiri, dengan mengumpul kan nyali nya kemudian Erlin berkata.
"Baik lah,aku Erlin Romanov berjanji kepada mu akan menjaga istri dan anak mu itu,apa kah kamu puas?" setelah mendengar itu Rafael tersenyum lalu menghilang, kemudian Erlin menggerutu.
"oooh... astaga, meski pun adik ku tersenyum tapi tetap saja dia terlihat sangat menakut kan" kemudian perlahan Erlin membuka pintu kamar mandi dan mengeluar kan kepala nya untuk melihat ke kiri dan ke kanan tetapi dia tidak menemukan Rafael dengan percaya diri Erlin kemudian keluar dari kamar mandi lalu berjalan mendekati ranjang Lica, kemudian Erlin memperbaiki selimut Lica memasukan tangan Lica ke dalam selimut lalu mengusap kepala nya sambil berkata.
"Lica aku selama ini sangat bersalah kepada mu dan aku minta maaf, tapi aku berjanji mulai hari ini aku akan menjaga mu, aku bersungguh sungguh dan ini bukan karna aku takut kepada suami mu yang hantu itu, tetapi janji ini berasal dari hati ku sendiri" setelah berkata begitu kemudian Erlin pun berusaha untuk tidur di sofa, dia terkejut katika Lica tiba tiba berteriak memanggil nama Rafael karna Lica terbangun dari mimpi nya bersama Rafael, teriakan nya itu membuat Erlin yang tertidur pun ikutan terkejut kemudian Erlin bergegas menghampiri nya.
"Apakah kamu baru saja bermimpi buruk?" tanya Erlin heran kemudian mengambil air putih di meja dan memberikan nya kepada Lica sambil berkata.
"Minum lah" kemudian Lica minum lalu dia berbaring lagi kemudian Erlin bertanya.
"Apakah kamu lapar" Lica menggeleng kan kepala nya lalu memejamkan kan mata nya lagi.
Ke esokan pagi nya,dokter mengizinkan Lica untuk pulang, kemudian Lica pulang di jemput ibu dan Erlin, Setiba nya di rumah ibu ke dapur dan Lica di antar Erlin ke kamar.
"Lica,kamu istirahat saja dan jangan mengerjakan apa pun karna nanti akan ada pembantu yang datang ke rumah ini"
Kemudian Lica berbaring dan Erlin membantu nya memasang selimut kemudian Erlin duduk di sampingnya Lica kemudian berkata.
"Kalau butuh sesuatu panggil saja aku atau ibu"
"Ya ka...!" sahut Lica meski dia sedikit bingung dengan perubahan sifat Erlin,kemudian Erlin pun keluar dari kamar Lica dan dan ibu datang membawa kan susu kemudian Lica meminum susu.
"Istirahat ya nak...!" ucap ibu sambil mengusap kepala Lica kemudian ibu pun juga keluar meninggal kan kamar Lica.
Lica pun sendirian lalu mengambil Poto Rafael yang terletak di atas meja kemudian memeluk Poto nya sambil menangis karna dia merindukan Rafael dan di depan nya Rafael hanya memandangi nya saja tanpa bisa melakukan apa pun.
Lica memejamkan mata nya kemudian tertidur, ketika bangun tidur Lica pergi ke dapur dan di dapur sudah ada pembantu yang sedang memasak dan Erlin juga ada di dapur untuk membuat kan susu untuk nya, ketika melihat Lica di dapur, Erlin bertanya.
"Apakah kamu perlu sesuatu? lain kali jika perlu sesuatu panggil aku atau Halimah saja" ucap Erlin sambil menunjuk ke arah pembantu baru nya dan imah juga menyapa Lica.
"Ibu bisa memanggil saya imah" Lica mengangguk kemudian Lica duduk di bangku kemudian Erlin meletakan gelas susu di meja di depan lica, kemudian berkata.
"Minum lah!"
Kemudian ibu datang dan bertanya kepada Lica.
"Bagaimana keadaan mu nak!!"
"Baik Bu!" sahut Lica,kemudian imah menyiap kan makanan di atas meja.
"Aku sedang tidak mau makan" ucap Lica sambil melihat ke arah Erlin dan Erlin mau bicara tapi langsung di potong ibu.
"Ya nak,tidak masalah, trus kamu mau makan apa?" kemudian Lica memegang gelas susu dan dia hanya diam ibu dan Erlin juga diam.
Ibu mengajak imah makan bersama di meja makan kemudian Lica meminum setengah gelas susu dan merasa mual kemudian berkata.
"Kakak!! maaf susu nya tidak bisa aku habis kan,aku mau ke kamar" kemudian Erlin melirik ke gelas susu dan berkata dengan lembut
"Ok! tidak masalah"
"Kakak!! Ibu!! Aku permisi mau ke kamar" ucap Lica, kemudian Erlin mengangguk dan Lica pun pergi.
Malam hari Erlin tidak melihat Lica di meja makan lalu Erlin bertanya kepada imah.
" Dimana Lica??"
"Maaf tuan!! Saya belum ke kamar nyonya nanti saya panggil nyonya setelah saya menyiap kan makanan di meja" Erlin mengangguk sambil tersenyum dan ibu datang ke dapur lalu bertanya.
"Dimana Lica?"
"Biar aku yang menjemput nya" ucap Erlin,kemudian Erlin mengetuk pintu kamar Lica kemudian membuka nya karna tidak terkunci lalu Erlin mendekati Lica dan memanggil nya 2 kali tapi Lica tidak merespon kemudian Eryin memegang tangan nya lalu dahi nya dan Erlin menyadari Lica sedang demam, dia pun bergegas ke dapur mengambil es batu dan memasukan ke dalam ember kecil ibu bertanya.
"Untuk apa nak? dimana adik mu?"
"Dia demam Bu...!" sahut Erlin, kemudian Erlin membawa ember berisi air es ke kamar Lica dan di ikuti ibu kemudian Erlin mengompres Lica dan ibu berkata kepada Erlin.
"Apakah sebaik nya kita ke dokter?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nefertari Atika
Eryin ini iparnya kah thor?
2023-01-28
1