Bab 7 Cinta pun datang

Setelah beberapa hari Dina di nyatakan dokter sudah sembuh kemudian Rafael datang ke rumah sakit dengan mobil angkutan kota untuk menjemput Dina dan di sana sudah ada Lica dan ibu Diah kemudian Lica berkata.

"Rafael?? Ngapain kamu di sini?" Ibu Diah faham apa yang terjadi.

"Kakak malaikat yang di katakan Dina tadi adalah Rafael ini" ibu Dina menjelas kan kepada Lica dan membuat hati Lica mulai klepek klepek sama si Rafael kemudian mereka semua pulang ke panti dan kedatangan Rafael di sambut baik oleh semua anak anak panti yang berjumlah lebih dari 1000 anak itu membuat Lica semakin kagum kepada Rafael.

Lica merasa Rafael adalah pria yang harus dia nikahi sambil berkhayal dia tersenyum senyum tersipu malu kemudian khayalan Lica lenyap ketika Lica sadar bahwa ibu Diah sedang memperhati kan nya.

Sore pun tiba dan Rafael berkata akan mengantar Lica ke kost nya, Lica pun setuju di perjalanan Lica bertanya.

"Pekerjaan mu sekarang supir ya...?"

"Apakah kamu belum mau menjadi kekasih ku karna aku belum kaya??" tanya Rafael sambil tersenyum.

"Heeeh siapa bilang?" sahut Lica dengan tersipu malu.

"Lica apakah kamu mau jadi pacar ku? percaya lah pada ketulusan ku karna aku tidak bisa kehilangan gadis seperti mu" tanya Rafael, Lica mengangguk kemudian Rafael tertawa senang dan tidak terasa tiba lah mereka di kost Lica kemudian Rafael mengeluh.

"Kenapa sudah sampai? coba lebih jauh lagi..."

"Jangan khawatir kita bertemu besok pagi di restoran" sahut Lica.

"Ok" jawab Rafael, kemudian Rafael pun pergi.

Ke esokan hari nya jam 11:30 Rafael datang berkunjung ke restoran lalu memanggil Lica yang saat itu sedang membersihkan kan meja kemudian Lica memberi isyarat kepada Rafael untuk menunggu nya di bawah pohon Ketapang.

Rafael pun duduk di bangku di bawah pohon itu dan jam istirahat mereka bertemu untuk makan bersama.

"Kamu ke sini naik apa? mana taksi mu?" tanya Lica sambil melihat sekeliling.

"Aku naik motor" sahut Rafael sambil menunjuk ke sebuah motor CBR berwarna merah.

"Pinjam atau kridet?" tanya Lica sambil tertawa, tapi meski Rafael miskin sekarang bagi Lica sudah tidak masalah karna yang penting hati Rafael baik.

Mereka pun berpacaran dan setiap hari Rafael antar jemput Lica dengan motor nya sampai pada suatu hari.

Malam itu pukul 8 malam Rafael mengantarkan Lica ke kost tempat Lica tinggal dan mereka kehujanan di jalan, karna Rafael basah kuyup kemudian Rafael di suruh masuk oleh Lica ke dalam rumah lalu Lica berkata kepada Rafael.

"Hujan sudah berhenti sebaiknya kamu masuk ke dalam untuk mengganti pakaian mu dan aku ada menyimpan pakaian untuk mu yang aku beli rencana nya mau aku kasih di hari ulang tahun mu minggu depan"

Lica berjalan masuk ke dalam rumah di ikuti Rafael dari belakang setelah mereka masuk ke dalam rumah, Lika menyuruh Rafael melepaskan pakaian nya yang basah dan mengeringkan tubuh nya dengan handuk, Rafael melilitkan handuk di pinggang nya dan melepaskan celana panjang nya lalu baju nya juga kemudian Lica juga membantu mengering kan rambut Rafael dengan handuk.

Di luar ada 4 orang warga yang sedang berkeliling untuk ronda dan melihat ke rumah itu, karna pintu tidak di tutup dan mereka berdiri di dekat pintu kemudian salah seorang warga berkata.

"Bukan nya itu Lica? Dan siapa pria itu!" tanya pria yang bernama pak Anton kepada teman teman nya.

"Mereka pasti mau mencemari kampung kita,ayo kita bawa ke rumah pak RT" sahut pak Somat.

Kemudian warga langsung masuk ke dalam rumah dan menarik tangan mereka tanpa bertanya apa pun pria yang bernama pak Anton langsung berkata.

"Ayo ikut! kelakuan kalian akan menjadi aib bagi warga di sini" ucap pak Anton kemudian menarik tangan Lica.

"Apa kesalahan kami, seperti nya kalian sedang salah faham jadi tolong dengar kan penjelasan kami" ucap Lica.

Meski tidak tahu cerita sebenar nya tapi tetap saja warga yang salah faham tidak perduli kemudian Rafael memberi isyarat kepada Lica untuk diam.

Setiba nya di rumah pak RT,pak RT bingung karna di datangi banyak warga yang berteriak di luar, pak RT yang berada di dalam rumah kemudian keluar.

"Bapa-bapa ada apa ini?" tanya pak RT.

"Pak RT,mereka berdua berbuat mesum,nikahkan saja mereka pak RT " sahut pak Somat dengan setengah berteriak.

Pak RT pun bingung dan melihat kepada Rafael yang sudah tidak pakai baju dan celana, hanya dililit handuk saja di pinggang nya.

"Maaf pak RT ini hanya salah faham saja" ucap Rafael berusaha membela diri.

" Panggil orang tua mu ke sini" ucap pak RT.

"Maaf pak RT! semua barang saya ketinggalan di rumah Lica karna tadi saya di seret dan saya meninggalkan semua milik saya di rumah Lica termasuk ponsel saya juga" sahut Rafael dengan sopan dan ramah,kemudian pak RT meminjam kan ponsel kepada Rafael.

"Ini! gunakan ponsel ku untuk menghubungi ibu mu"ucap pak RT, kemudian Rafael pun menelpon ibu nya dan berkata.

"Ibu apakah ibu bisa datang ke tempat aku sekarang berada"

"Ada apa nak?" tanya ibu nya dengan heran.

" Ada sedikit masalah Bu!" sahut Rafael.

"Ibu pergi ke tempat mu naik apa nak! kamu tahu kan kalau kakak mu Erlin sedang berada di luar kota untuk pekerjaan nya" tanya ibu nya dengan bingung.

"Maaf pak RT, ibu saya tidak bisa datang karna tidak ada yang bisa mengantar kan ke sini" ucap Rafael, kemudian pak RT bertanya kepada pria yang bernama pak Ricco.

" Pak Ricco bisa menjemput ibunya dengan mobil?"

"Siap pak RT di mana alamat nya?" sahut pak Ricco..

Kemudian Rafael memberikan alamat kepada pak Ricco dan pak Ricco pun pergi bersama pak Anton.

Setelah kepergian mereka yang hanya ada pak Somat dan pak Raka,Lica pun menjelaskan kepada pak RT tentang kejadian yang telah terjadi sebenar nya dan Rafael tidak banyak bicara dia hanya mendengar kan saja kemudian pak RT mengatakan.

"Tapi sekarang tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah selain dengan cara kalian menikah"

" Iya pak RT! saya siap bertanggung jawab" sahut Rafael.

Kalian menikah di rumah ku malam ini juga dan pak Somat panggil pak penghulu kemari!" perintah pak RT kepada pak Somat, kemudian pak Somat pun pergi.

"Jangan khawatir sayang, karna semua nya akan baik baik saja! " ucap Rafael sambil memegang pipi Lica dengan lembut.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***